Anda di halaman 1dari 43

1.

nCari dan uraikan 50 bahan tambahan yang biasa/sering digunakan dalam


pembuatan sediaan kosmetik meliputi nama bahan, sinonim, pemerian,
kelarutan, fungsi, range penggunaan dan inkompatibilitas!
2. Carilah 1 contoh produk kosmetik. Catat dan uraikan komposisi bahan beserta
fungsinya!
1) 1) Stearil Alkohol

Nama Bahan : STEARYL ALCOHOLUM (FI Ed. III, Hal.570)

Sinonim : Alcohol stearylicus, stearol, stenol, vegarol

(Handbook Of Pharmaceutical Excipient hal. 700)

Pemerian : Butiran atau potongan lilin putih, bau khas lemah,

rasa tawar (Excipient, 2009 : 156)

Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol dan eter

(Excipient, 2009 : 156)

Fungsi :
Emulsifier (Yunilawati dkk, 2010), Emolient (Rowe,

2009)

Range : 0,5% - 2% (Balsam et.al.,1972)

Inkompatibilitas : Stearil alkohol tidak kompatibel dengan asam kuat

dan oksidator (Rowe, 2009)

2) Setil Alkohol

Nama Bahan : CETYL ALCOHOLUM (Rowe et al., 2009, Hal.

156)

Sinonim : Alcohol Cetylicus, Avol, Crodacol, palmityl alcohol

(Handbook Of Pharmaceutical Excipient hal. 155)

Pemerian : Serpihan putih licin, granul atau kubus, putih, bau

khas lemah dan rasa lemah (DEPKES RI, 1995)

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam

eter, kelarutannya bertambah dengan naikknya suhu


(DEPKES RI, 1995).

Fungsi dan range : Emolient (2% - 5%), zat pengemulsi (2% - 5%), zat

pengeras (2% - 10%), pengabsorbsi air (5%) (Rowe

et.al, 2009)

Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan oksidator kuat (Rowe et

al., 2009).

3) Adeps Lanae

Nama Bahan : ADEPS LANAE (FI Ed. III, Hal.61)

Sinonim : Lemak bulu domba (FI Ed III hal.61)

Pemerian : Zat berupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau

kuning pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan

khas (FI Ed III hal. 61).

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam

etanol (95%) P, mudah larut dalam kloroform P dan

dalam eter P (Rowe, 2009; 379)

Fungsi dan range : Fungsi adeps lanae yaitu sebagai penstabil emulsi

dan dasar salep. Penggunaan dalam formulasi

sediaan farmasi atau teknologi digunakan sebagai

pembawa hidrofobik, preparasi krim dalam minyak

sebagai dasar salep dengan konsentrasi 1-5%

(Rowe, 2003 cit Fajriyah, 2009).

Inkompatibilitas : Lanolin mengandung prooksidan yang berpengaruh

terhadap stabilitas beberapa zat jika dari obat


4) Propilenglikol

Nama Bahan : PROPYLENGLYCOLUM (FI Ed. III, Hal. 534)

Sinonim : Dihidroxypropane, hydroxypropanol, methyl

ethylene glycol, methylglycol, propylenglycolum

(Handbook of pharmaceutical Excipient hal. 592).

Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

rasa agak manis, higroskopik (FI Ed III hal. 534)

Kelarutan : Larut dengan aseton, kloroform, etanol, gliserin dan

air (Raymond, C. Rowe, 2009).

Fungsi dan range : Berfungsi sebagai humektan (Hendradi et al, 2013).

Range 1-15% sebagai humektan (Rowe et al., 2009).

Inkompatibilitas : Propilen glikol tidak kompatibel dengan reagen

pengoksidasi seperti kalium permanganate (Rowe,

2009)

5) GliserinEDTA

Nama Bahan : GLYCEROLUM (FI Ed. III, Hal. 271)

Sinonim : Glicerol, glycerine, glycerolum (Handbook Of

Pharmaceutical Excipient)

Pemerian : Tidak berwarna, tidak berbau, viskos, cairan yang

higroskopis, memiliki rasa yang manis, kurang lebih

0,6 kali manisnya dari sukrosa (Rowe et al., 2009)

Kelarutan : Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%)

P, praktis tidak larut dalam kloroform , dalam eter P


dan dalam minyak lemak. (FI Ed III :271).

Fungsi dan range : Gliserin utamanya digunakan sebagai humektan dan

pelembut. Rentang gliserin yang digunakan sebagai

humektan sebesar <30% (Rowe et al., 2009).

Inkompatibilitas : Gliserin dapat meledak bila dicampurkan dengan

oksidator kuat seperti kromium trioksida, potasium

klorat, atau potasium permanganat. Dalam pelarut

encer, proses reaksi pada tingkatyang lebih lambat

dengan beberapa produk oksidasi yangterbentuk.

Warna hitam gliserin terjadi karena paparan

cahaya,atau kontak dengan seng oksida atau dasar

bismut nitrat

6) Asam Stearat

Nama Bahan : ACIDUM STEARICUM (FI Ed. III, Hal. 57)

Sinonim : Asam stearat (FI Ed III : 57)

Pemerian : Padatan Kristal, berwarna putih atau sedikit kuning,

mengkilat (Rowe et al., 2009)

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P

dan dalam eter P (Rowe et al., 2009)

Fungsi dan range : Sebagai emulsifying agent dengan range 1%-20%

(Rowe et al, 2009).

Inkompatibilitas : Asam stearat inkompatibilitas dengan sebagian besar

logam hidroksida dan mungkin inkompatibilitas


dengan agen pereduksi dan oksidator (Rowe et al.,

2009)

7) Butil Hidroksi Toluen (BHT)

Nama Bahan : BUTYLATED HYDROXYTOLUENE (Handbook

Of Pharmaceutical Excipient hal. 75)

Sinonim : Agidol, BHT, Topanol, Vianol, Nipanox BHT

(Handbook Of Pharmaceutical Excipient hal. 75)

Pemerian : Serbuk Kristal atau padat kuning putih atau pucat

dengan aroma fenolik yang samar (Rowe et al.,

2009).

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam

propilenglikol P, mudah larut dalam etanol (95%)P,

dalam kloroform P dan dalam eter P (FI Ed III :

664).

Fungsi dan range : Digunakan sebagai anti oksidan dalam kosmetik

dengan kadar 0,0075 – 0,1% (Rowe et al, 2009).

Inkompatibilitas : Dengan agen pengoksidasi kuat seperti peroksida

dan permanganat dapat menyebabkan pembakaran

spontan. Garam ferri dapat menyebabkan perubahan

warna dan hilangnya aktivitas. Pemanasan dengan

katalitik asam menyebabkan dekomposisi cepat

dengan pelepasan gas isobutene yang mudah

terbakar (Rowe et al., 2009)


8) Alfa Tokoferol

Nama Bahan : TOCOPHEROLUM ( FI Ed. III, Hal. 606)

Sinonim : Tocopherolum, trimethyltocol, copherol (Handbook

Of Pharmaceutical Excipient : 31)

Pemerian : Cairan jernih, kuning, atau kuning kehijauan, praktis

tidak berbau, minyak kental (Kemenkes RI, 2014).

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam alcohol, larut

dengan aseton, dengan kloroform, dengan eter dan

dengan minyak nabati (Kemenkes RI, 2014).

Fungsi dan range Sebagai anti oksidan (Winarsi, 2007). Range 1%-3%

(Ratih Aryani, 2015).

Inkompatibilitas : Kompatibel dengan oksidator kuat (Rowe et al.,

2009).

9) Metil Paraben

Nama Bahan : METHYLIS PARABENUM (FI Edisi III, Hal. 378)

Sinonim : Methylparaben, nipagin (FI Edisi IV, 1995)

Pemerian : Serbuk hablur halus; putih; hamper tidak berbau;

tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar

diikuti rasa tebal. (FI Edisi III,1979)

Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air

mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan

dalam 3 bagian aseton P; mudah larut dalam eter P

dan dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam 60


bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak

lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap

jernih. (FI Edisi III, 1979)

Fungsi dan range : Sebagai pengawet antimikroba dan range konsentrasi

0,02-0,3% (Rowe,2009)

Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan zat lain, seperti bentonit,

magnesium trisilikat, bedak, tragakan, natrium

alginat, minyak esensial, sorbitol, dan atropin. Ini

juga bereaksi dengan berbagai gula dan alkohol gula

terkait (Rowe, 2009).

10) Natrium lauril sulfat

Nama Bahan : NATRII LAURYL SULFAS (FI Edisi IV,1995)

Sinonim : Natrium lauril sulfat (FI Edisi IV,1995)

Pemerian : Hablur kecil, berwarna putih atau kuning muda, agak

berbau khas. (FI Edisi IV,1995)

Kelarutan : Mudah larut dalam air; membentuk larutan opalesen.

(FI Edisi IV,1995)

Fungsi dan range : Surfaktan anionik dan range konsentrasinya untuk

pengemulsi anionik 0,5-2,5%, untuk deterjen dalam

sampo obat 10%, dan untuk pembersih kulit dalam

aplikasi topikal 1% (Rowe, 2009)

Inkompatibilitas : Sodium lauril sulfat bereaksi dengan surfaktan

kationik, menyebabkan hilangnya aktivitas bahkan


dalam konsentrasi yang terlalu rendah untuk

menyebabkan pengendapan. Tidak seperti sabun, ini

kompatibel dengan asam encer dan ion kalsium dan

magnesium. Natrium lauril sulfat tidak cocok dengan

garam dari ion logam polivalen, seperti aluminium,

timbal, timah atau seng, dan mengendap dengan

garam kalium. (Rowe, 2009).

11) PVP

Nama Bahan : POVIDONUM (FI Ed. III, Hal. 510)

Sinonim : Polivinil pirolidon (FI Ed. III, Hal. 510)

Pemerian : Povidone berbentuk halus, berwarna putih hingga

putih krem, tidak berbau hampir tidak berbau, bubuk

higroskopik(Rowe,2006)

Kelarutan : Bebas larut dalam asam, kloroform, etanol (95%),

keton, metanol,dan air; praktis tidak larut dalam eter,

hidrokarbon, dan minyak mineral.Dalam air,

konsentrasi larutan hanya dibatasi oleh vikosistas

larutan yang dihasilkan, yang merupakan fungsi dari

nilai-K (Rowe,2006)

Fungsi dan range : Zat pensupensi perbandingan diatas 5,0 % (Rowe,

2006)

Inkompatibilitas : Povidone, kompatibel dalam larutan dengan berbagai

macam anorganik garam, resin alami, dan sintesis,


dan bahan kimia lainnya. Ini membentuk adisi

molekuler dalam larutan dengan sulfathiazole,

natrium salisilat,asam salisilat, fenobarbital, tanin,

dan senyawa lainnya.(Rowe, 2009)

12) PVA

Nama Bahan : POLYVINYL ALCOHOL (Rowe,2009)

Sinonim : Polivinil alkohol (Rowe,2009)

Pemerian : Stearil alkohol keras, putih, serpihan atau butiran

dengan sedikit bau khas dan rasa hambar

(Rowe,2006)

Kelarutan : Larut dalam kloroform, etanol (95%), eter, heksana,

propilenglikol, dan minyak nabati, praktis tidak larut

dalam air (Rowe,2006)

Fungsi dan range : Filming agent (Brick et al., 2014) dengan range (9%-

13%)

Inkompatibilitas : Polivinil alkohol mengalami reaksi khas senyawa

dengan gugus hidroksi sekunder, seperti esterifikasi.

Dia terurai dalam asam kuat dan melunak atau larut

dalam asam lemah asam dan basa. Ini tidak

kompatibel pada konsentrasi tinggi dengan garam

anorganik, terutama sulfat dan fosfat; presipitasition

polivil alkohol 5% b/v dapat disebabkan oleh fosfat


(Rowe,2009).

13) Karbopol

Nama Bahan : CARBOMER (Rowe,2009)

Sinonim : Carbopol (Rowe,2009)

Pemerian : Berwarna putih halus, asam, higroskopis bubuk

dengan sedikit bau khas (Rowe,2006)

Kelarutan : Larut dalam air, dan setelah netralisasi, dalam etanol

95% dan gliserin (Rowe,2006)

Fungsi dan range : Pengental (Rowe,2006),Emulsyfing agent 0,1-0,5

%,Gelling agent 0,5-2 %,Suspending agent 0,5-1 %,

Inkompatibilitas : Karbomer berubah warna oleh resorsinol dan tidak

sesuai dengan fenol, polimer kationik, asam kuat,

dan elektrolit tingkat tinggi. Ajuvan antimikroba

tertentu juga harus dihindari atau digunakan pada

tingkat rendah. Tingkat jejak besi dan logam transisi

lainnya dapat secara katalitik menurunkan dispersi

karbomer. Aktif amino-fungsional tertentu

membentuk kompleks dengan karbohidratmer;

seringkali hal ini dapat dicegah dengan mengatur pH

dispersi dan atau parameter kelarutan dengan

menggunakan alkohol dan poliol yang sesuai.

Karbomer juga membentuk kompleks yang

bergantung pada pH dengan eksipien polimer.


Penyesuaian parameter pH dan/atau kelarutan juga

dapat bekerja dalam situasi ini.

14) HPMC

Nama Bahan : HYDROXYETHYLMETHYL CELLULOSE

(Rowe,2009)

Sinonim : Hymetellose (Rowe,2006)

Pemerian : Berwarna putih hingga agak kuning, bubuk berbau

dan tidak berasa (Rowe,2006)

Kelarutan : Larut dalam 1 dalam 10 bagian diklorometana, 1

dalam 2,5 bagian etanol 95 %, 1 dalam 2 bagian

metanol, 1 dalam 5 bagian propanol, 1 dalam 2

bagian air, pratis tidak larut dalam hidrokarbon

alifatik, aromatik, gliserin dan minyak (Rowe,2006).

Fungsi dan range : Gelling agent (2%-10%) (Rogers, 2009)

Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan turunan fenol

tersubtitusi,seperti methylparaben dan propil

paraben.(Rowe,2009)

15) Na.CMC

Nama Bahan : CARBOXYMETHYLCELLULOSE SODIUM

(Depkes RI,2020)

Sinonim : Karboksimetilselulosa natrium (Depkes RI,2014)

Pemerian : Serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopik

(Depkes RI,2014)
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam asam encer dan organik

pelarut,sebagian larut dalam alkali encer dan ait

(Rowe,2006)

Fungsi dan range : Agen penstabil (0,1%-1%) dan pengental (0,1-1%)

(Rowe,2009)

Inkompatibilitas : Kompatibel dengan oksidator kuat (Rowe,2009)

16) Vaselin Putih

Nama Bahan : VASELINUM ALBUM (FI Ed. III, hal. 633)

Sinonim : Vaselin putih (FI Ed. III, hal. 633)

Pemerian : Massa Lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetap

setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin

tanpa diaduk (FI Ed. III, hal. 633)

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95% p,

larut dalam kloroform p dalam eter p (FI Ed. III, hal.

633)

Fungsi dan range : Basis krim dan topikal emulsi dengan konsentrasi

antara 10%-30% (Rowe et al., 2009)

Inkompatibilitas : Petrolatum adalah bahan inert dengan sedikit

inkompatibilitas (Rowe et al., 2009)

17) Minyak zaitun

Nama Bahan : OLEUM OLIVAE (FI Ed. III, hal. 458)

Sinonim : Minyak zaitun (Depkes RI,2014)

Pemerian : Cairan berminyak yang jernih, tidak berwarna atau


kuning kehijauan (Rowe,2006)

Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) p, mudah larut dalam

kloroform p, dalam eter p dan dalam eter minyak

tanah P (Depkes RI,1979)

Fungsi dan range Sebagai basis minyak dan emollient pelembut

dengan konsentrasi 10-15% (Safirah, 2018)

Inkompatibilitas : Minyak zaitun dapat disabunkan dengan alkali

hidroksida, karena mengandung proporsi asam lemak

tak jenuh yang tinggi, minyak zaitun rentan terhadap

oksidasi dan tidak sesuai dengan oksidator

(Rowe,2009)

18) Cera alba

Nama Bahan : CERA ALBA (FI Edisi V, hal. 809)

Sinonim : Malam putih (FI Edisi V, hal. 809)

Pemerian : Padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya

dalam keadaan apis tipis; bau khas lemah dan bebas

bau tengik. Bobot jenis lebih kurang 0,95 (FI Edisi

V, hal. 809)

Kelarutan : Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol

dingin. Etanol mendidih melarutkan asam serotal dan

bagian dari mirirsin,yang merupakan kandungan

malam putih. Larut sempurna dalam kloroform,

dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak atsiri.


Sebagian larut dalam benzen dingin dan dalam

karbon disulfida dingin. Pada suhu kurang 30 derajat

celcius larut sempurna dalam benzen, dan dalam

karbon disulfide (FI Edisi V, hal. 809)

Fungsi dan range : Sebagai basis krim/salep dengan konsentrasi 5-20%

(Rowe et al., 2004)

Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan agen pengoksidasi

19) Na. Benzoate

Nama Bahan : SODIUM BENZOATE (Depkes RI,2020)

Sinonim : Natrium benzoate ( Depkes RI,2014)

Pemerian : Granul atau serbuk hablur, putih tidak berbau atau

praktis tidak berbau, stabil di udara (Depkes

RI,2014)

Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air dan dalam 90 bagian etanol

(95%) p (Depkes RI,1979)

Fungsi dan range : Pengawet dengan range 0,1-0,5% dalam kosmetik.

(Rowe, et.al., 2009).

Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan senyawa kuaterner,

gelatin, garam besi, garam kalsium dan garam logam

berat, termasuk timbale,perak dan merkuri, aktivitas

pengawet dapat dikurangi dengan interaksi dengan

kaolin atau surfaktan nonionik (Rowe,2006)

20) PEG
Nama Bahan : POLYETHILENE GLYCOLUM (Depkes RI,2020)

Sinonim : Makrogol (Depkes RI,2014)

Pemerian : Bentuk cair umumnya jernih dan berkabut, cairan

kental, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna,

agak higroskopik, bau khas lemah, bobot jenis pada

suhu 25oC, Bentuk padat biasanya praktis tidak

berbau dan tidak berasa, putih, licin seperti plastic

mempunyai konsistensi seperti malam, serpihan

butiran atau serbuk, putih gading.(Depkes RI,2014)

Kelarutan : Semua polietilen glikol larut dalam air dan dapat

larut dalam semua proporsidengan peg lainnya, PEG

larut dalam aseton, alcohol, benzene, gliserin, dan

glikol. Polietilen padat larut dalam aseton,

diklorometana, etanol (95%) p dan metanol (Rowe et

al.,2006)

Fungsi dan range : Dasar salep, plasticizer, pelarut, basis suppositoria,

pelumas tablet dan kapsul(Rowe,2009)

Inkompatibilitas : Dengan beberapa pewarna, pengawet paraben, fenol,

dan sorbitol (Rowe et al.,2009)

21) Trietanolamin

Nama Bahan : TRIETANOLAMINA (Farmakope Indonesia Edisi

IV, 1995)

Sinonim : Trietanolamin (Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995)


Pemerian : Mudah menguap dan kemungkinan mengiritasi kulit

dan mukosa membrane (Prof Dr. Effionora Anwar,

Ms, Apt, Eksipien dalam sediaan farmasi, 2012)

Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol (95%) P; larut

dalam kloroform P

Fungsi dan range : Zat pengemulsi (HOPE,2000) dengan konsentrasi 2-

4% (Rowe et al., 2009)

Inkompatibilitas : Bereaksi dengan asam mineral membentuk garam

dan ester; dengan asam lemak yang lebih tinggi

mampu membentuk garam yang larut dalam air dan

mempunyai sifat seperti sabun;bereaksi dengan

tembaga membentuk garam kompleks (Prof Dr.

Effionora Anwar, Ms, Apt, Eksipien dalam sediaan

farmasi, 2012)

22) Tween

Nama Bahan : POLYSORBATE (Rowe et al., 2009)

Sinonim : Polioksietilen 20 sorbitan monoleat (FI edisi V Hal


1038)

Pemerian : Cairan seperti minyak, jernih, berwarna kuning muda

hingga cokelat muda; bauk has lemah, rasa pahit dan

hangat. (FI edisi V Hal 1038)

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak berbau

dan praktis tidak berwarna; larut dalam etanol, dalam

etil asetat; tidak larut dalam minyak mineral. (FI


edisi V Hal 1038)

Fungsi dan range Polysorbate biasanya digunakan dengan sorbitan

ester dalam membentuk emulsi A/M atau M/A

(Aulton and Diana, 1991).Polysorbate biasa

digunakan sebagai emulsifying agent dengan

konsentrasi 1-15%. (Rowe et al., 2009).

Inkompatibilitas : Tween 80 termasuk golongan polisorbat, oleh sebab

itu mempunyai inkompatibilatas dengan pengawet

paraben, karena dapat membentuk misel dan

menurunkan aktivitas antimicrobial dari paraben

tersebut. (Rowe et al., 2009)

23) Span

Nama Bahan : SORBITAN MONOSTEARAT (Dirjen POM, 1979)

Sinonim : Span 60, sorbitan stearat (Dirjen POM, 1979)

Pemerian : Berupa warna kuning gading, cairan seperti minyak

kental, bau khas tajam, terasa lunak. Kelarutannya

tidak larut tetapi terdispersi dalam air, bercampur

dengan alkphol, tidak larut dalam propilenglikol,

larut dalam hampir semua minyak mineral dan

nabati, sedikit dalam eter. (Anonim, 1988)

Kelarutan : Emulgator dan dikombinasikan dengan emulsifier

hidrofilik pada emulsi maka konsentrasi yang

diperbolehkan adalah sebesar 1-10%. (Rowe et al.,


(2009)

Fungsi dan range : Sebagai surfaktan dengan konsentrasi 2-4% (Rowe et

al.,(2009)

Inkompatibilitas : Tidak stabil pada suasana asam atau basa kuat,

terjadi pembentukan sabun dengan basa kuat

24) Gom Arab

Nama Bahan : GUMMI ACACIAE (FI Edisi III Hal:279)

Sinonim : Gom arab (Dirjen POM, 1979)

Pemerian : Serbuk ; putih atau putih kekuningan; tidak berbau

(FI Edisi IV Hal:718)

Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam 2 bagian bobot air,

tetapi sangat lambat, meninggalkan sisa bagian

tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit; praktis

tidak larut dalam etanol dan dalam eter. (FI edisi V

Hal 510)

Fungsi dan range : Sebagai suspending agent dengan konsentrasi 5-

10%, dan sebagai emulgator 10-20% (Rowe et al.,

2009)

Inkompatibilitas : Acacia tidak kompatibel dengan sejumlah zat

termasuk amidopyrine dan etanol 95% (Rowe et al.,

2009)

25) Alkohol

Nama Bahan : AETHANOLUM (FI Ed. III Hal 1979)


Sinonim : Alkohol, etanol, ethyl alkohol (FI Ed III Hal 1979)

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan

mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah

terbakar dan memberikan warna biru yang tidak

berasap (FI Ed III Hal 1979)

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform p

dan dalam eter p (FI Ed III Hal 1979)

Fungsi Pelarut (Depkes 1979:271)

Inkompatibilitas : Aluminium, material Aluminium, material oksidasi,

alkali, garam organic (HOPE Ed 5 Hal 18)

26) Zinc Oxide

Nama Bahan : ZINCI OXYDUM (FI Ed III, Hal.636))

Sinonim : Zinc Oxide (FI Ed V, Hal 1333)

Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih

kekuningan, tidak berbau, lambat laun menyerap

karbondioksida dari udara (FI Ed V, Hal 1333)

Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam

asam encer (FI Ed V, Hal 1333) Senyawa ini

hampir tidak larut dalam air dan alkohol, tetapi larut

dalam kebanyakan asam, seperti asam klorida

(Greenwood et al, 1997)

Fungsi dan range : Antiseptikum lokal range tidak lebih dari 1,0 % (FI

Ed III, Hal 637).


Inkompatibilitas : Zink oksida dan gliserin tidak boleh terpapar sinar

matahari, jika terjadi paparan maka akan terjadi

perubahan warna menjadi hitam

27) Parafin Cair

Nama Bahan : PARAFFINUM LIQUIDUM (FI Ed. III, Hal. 474)

Sinonim : Paraffin cair (FI Ed III, Hal 474)

Pemerian : Cairan kental , transparan, tidak berfluoresensi, tidak

berwarna, hampir tidak berbau, hampir tidak

mempunya rasa. (FI Ed. III, Hal. 474)

Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah larut

dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak

menguap, dalam hampir semua jenis minyak lemak

hangat sukar larut dalam etanol mutlak. (Depkes RI,

1995)

Fungsi dan range Sebagai bahan tambahan pada tipe emulsi minyak

dalam air dengan konsentrasi 1,0-32,0% (Rowe

sheskey, owen, 2006)

Inkompatibilitas : Tidak tahan dengan oksidator kuat (HOPE 6 ͭ ͪ 2009,

hal. 446)

28) Talk

Nama Bahan : TALCUM (FI Ed. III,Hal. 591)

Sinonim : Talk (FI Ed. III,Hal. 591)

Pemerian : Serbuk hablur sangat halus putih atau putih kelabu.


Berkilat mudah melekat pada kulit dan bebas dari

butiran (FI Ed V,Hal 1247)

Kelarutan : Tidak larut dalam hampir setiap larutan (FI Ed. III

Hal. 591)

Fungsi dan range :

Inkompatibilitas : Inkompatibilitas terhadap zat yang mengandung

aluminium kuartener (HOPE Ed 5 Hal 767)

29) BHA

Nama Bahan : BUTYLATED HYDROXYANISOLE (Rowe et al.,

2009)

Sinonim : BHA; tert-butyl-4-methoxyphenol;

butylhydroxyanisolum (Rowe et al., 2009)

Pemerian : Padatan seperti lilin, putih atau agak kekuningan;

bau khas lemah (FI Ed. VI Hal. 339)

Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam etanol,

dalam propilenglikol, dalam kloroform, dan dalam

eter (FI Ed. VI Hal. 339)

Fungsi dan range : BHA digunakan sebagai antioksidan dengan

beberapa sifat anti mikroba. Pada sediaan topikal,

BHA digunakan sebagai anti oksidan dengan kadar

0,005-0,02% yang tercantum dalam peraturan FDA

dan USDA.

Inkompatibilitas : Dengan agen pengoksidasi dan garam ferri. Paparan


cahaya dan banyaknya jumlah logam menyebabkan

perubahan warna dan hilangnya aktifitas(Rowe et al.,

2009)

30) Aquadest

Nama Bahan : AQUA DESTILLATA (FI Ed. III Hal. 96)

Sinonim : Aquadest, air murni (FI Ed. VI Hal. 70)

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau (FI Ed.

VI Hal. 70)

Fungsi : Pelarut(FI Ed. VI Hal. 70)

Inkompatibilitas : Meta alkali, magnesium oksida, garam anhydrous,

bahan organic dan kalsium karbid (Rowe et al.,

2009)

31) Na. EDTA

Nama Bahan : DISODIUM EDETAT (Rowe et al., 2009)

Sinonim : Na. EDTA (Rowe et al., 2009)

Pemerian : Kristal putih, tidak berbau, rasa sedikit asam

(Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th ed.,

2009 him.243)

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit

larut dalam etanol 95%, larut dalam air 1:11.

asa : Chelating agent. Dinatrium edetat sebagai asam

lemah, menghilangkan karbon dioksida dari karbonat

dan bereaksi dengan logam untuk membentuk


hidrogen. Dengan konsentrasi 0,01%-0,1%

(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th ed.,

2009 hlm.242).

Inkompatibilitas : Kompatibel dengan oksidator kuat, basa kuat, ion

logam dan paduan logam (Handbook of

Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 Hal.243)

32) Benzalkonium klorida

Nama Bahan : BENZALKONII CHLORIDUM (Rowe et al., 2009)

Sinonim : Benzalkonium klorida

Pemerian : Serbuk amorf warna putih atau putih kekuningan, gel

atau serpihan agar-agar, higroskopis, memiliki bau

aromatik yang ringan dan rasa sangat pahit

(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6 ed.,

2009 hlm.56)

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam eter, sangat larut dalam

aseton, etanol (95%), metanol, propanol dan air

(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6 ed.,

2009 hlm. 57)

Fungsi dan range : Pengawet/antimikroba (Handbook of Pharmaceutical

Excipients 6 ed., 2009 hlm.56). Dengan konsentrasi

0,002-0,01% (Ansel, 1989)

Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan aluminium, surfaktan anionik,

sitrat, fluorescein, hidrogen peroksida, hypromellose,


iodida, kaolin, lanolin, nitrat, surfaktan nonionik

dalam konsentrasi tinggi, permanganat, protein,

salisilat, garam perak, sulfonamida, seng oksida,

seng sulfat, beberapa campuran karet, dan beberapa

campuran plastik. Benzalkonium klorida telah

terbukti teradsorpsi pada berbagal membran

penyaringan, terutama yang hidrofobik atau anionik.

(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed.,

2009 hlm.57)

33) Thimerosal

Nama Bahan : THIMEROSAL (Rowe et al., 2009)

Sinonim : Thimerosal

Pemerian : Serbuk hablur krim muda barbau khas lemah

dipengaruhi olen cahaya (Farmakope Indonesie Edisi

IV, hlm. 788)

Kelarutan : Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam eter,

larut dalam etanol (FI Edisis IV, hlm.788)

Fungsi dan range : Pengawet/antimikroba ; antiseptik (Handbook of

Pharmaceutical Excipients 6 ed., 2009 hlm.56)

Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan aluminium dan logam lainnya,

pengoksidasi kuat, asam dan basa kuat, larutan

natrium klorida lesinin, senyawa penilmerkurt,

serves amonium kuaterner, thioglycolate, dan


protein. Adanya natrium metabisulfit, asam

etileriadiaminatetraasetat, dan edetat dalam larutan

dapat mengurangi khasiat pengawet thimerosal

Dalam larutan, thimerosal dapat diserap oleh

kemasan dari bahan plastik, terutama polietilen.

Ketika digunakan dengan siklodekstrin, efektivitas

thimerosal berkurang Namun, hal ini terkait dengan

lipid dan sifat bahan-bahan lain dalam sediaan

(Handbook of Pharmaceutical Exicipients 6 ed.

2009, hlm 737)

34) Propil Paraben

Nama Bahan : PROPYLIS PARABENUM (FI Edisi III, Hal. 535)

Sinonim : Propil paraben, nipasol (FI Edisi III, Hal. 535)

Pemerian : Serbuk hablur putih; tidak berbau; tidak berasa

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5 bagian

etanol (95%) P, dalam 3 bagian aseton P, dalam 140

bagian gliserol P, dan dalam 40 bagian minyak

lemak. Mudah larut dalam larutan alkali hidroksida

(FI Edisi III, Hal. 535)

Fungsi dan range : Pengawet/antimikroba (FI Edisi III, Hal. 535)

dengan range 0,02-0,18% (Kibbe, 2009)

Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba propilparaben sangat

berkurang dengan adanya surfaktan nonionik sebagai


akibat dari miselisasi." Penyerapan propilparaben

oleh plastik telah dilaporkan, dengan jumlah yang

diserap tergantung pada jenis plastik dan

pembawanya. Magnesium aluminium silikat,

magnesium trisilikat , oksida besi kuning, dan biru

laut biru juga telah dilaporkan menyerap

propilparaben, sehingga mengurangi kemanjuran

pengawet Propilparaben berubah warna dengan

adanya besi dan mengalami hidrolisis oleh basa

lemah dan asam kuat Lihat juga Methylparaben.

35) Oleum Rosae

Nama Bahan : OLEUM ROSAE (FI Edisi III, Hal. 459)

Sinonim : Minyak mawar (FI Edisi III, Hal. 459)

Pemerian : Tidak berwarna atau kuning; bau menyerupai bunga

mawar, rasa khas; pada suhu 25℃ kental, jika

didinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa

hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur

(FI Edisi III, Hal. 459).

Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloform P, larutan jernih (FI

Edisi III, Hal. 459).

Fungsi dan range : Sebagai pemberi aroma pada sediaan krim (FI Edisi

IV, 1995)

Inkompatibilitas : -
36) Vitamin C

Nama Bahan : ACIDUM ASCORBICUM (FI Edisi III, Hal. 47)

Sinonim : Asam askorbat, vitamin C (FI Edisi III, Hal. 47)

Pemerian : Serbuk atau hablur; putih atau agak kuning; tidak

berbau; rasa asam. Oleh pengaruh cahaya lambat

laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap

di udara, dalam larutan cepat teroksidasi (FI Edisi

III, Hal. 47)

Kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol

(95%) P; praktis tidak larut dalam kloform P; dalam

eter P dan dalam benzene P

Fungsi dan range : Antioksidan (FI Edisi IV, 1995) dengan konsentrasi

0,1-0,5% dalam kosmetik. (Rowe, et.al., 2009).

Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan alkali, ion logam berat

(khususnya tembaga dan besi), methenamine,

fenilefrin hidroklorida, salisilamid, natrium nitrit,

natrium salisilat, salisilat theobromine, dan

picotamide ( HOPE edisi V hal 48-50)

37) Isopropil Alkohol

Nama Bahan : ISOPROPANOLUM (FI Edisi III, Hal. 325)

Sinonim : Dimethyl carbinol, IPA, Isopropanol, Petrohol (FI

Edisi III, Hal. 325)

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna; baukhas miripetanol;


rasa membakar, mudah terbakar (FI Edisi III, Hal.

325)

Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam

eter P (FI Edisi III, Hal. 325)

Fungsi dan range : Pelarut (Teti Indrawati,2011 dalam Formulasi

Sediaan Kosmetik Setengah Padat)

Inkompatibilitas : Pada pereaksi oksidasi seperti peroksida dan asam

nitrat (Rowe et al.,2009)

38) Isopropil Meristat

Nama Bahan : ISOPROPYL MYRISTATE (Handbook of

Pharmaceutical Excipient hal. 348)

Sinonim : Isopropil ester meristat (Teti Indrawati, 2011 dalam

Formulasi Sediaan Kosmetik Setengah Padat)

Pemerian : Tidak berwarna, praktis tidak berbau, mudah

mengalir, mudah meguap, bau khas, mengandung

asam lemak bermolekul tinggi (Teti Indrawati,2011

dalam Formulasi Sediaan Kosmetik Setengah Padat)

Kelarutan : Mudah larut dalam kloroform, etanol, eter, etil

asetat, toluene (Teti Indrawati,2011 dalam Formulasi

Sediaan Kosmetik Setengah Padat)

Fungsi dan range : Sebagai pelarut, pelembut, dan penetral kulit (Teti

Indrawati, 2011 dalam Formulasi Sediaan Kosmetik

Setengah Padat)
Inkompatibilitas : Ketika isopropyl meristat berkontak langsung

dengan karet, maka kekekntalannya akan turun

karena ia larut dalam karet sehingga isopropyl

mieristat tidak boleh dimasukkan di dalam plastik

39) Na. Metabisulfit

Nama Bahan : NATRII PYROSULFIS (FI Ed. III 1979, Hal.419)

Sinonim : Natrium Pirosulfit, Natrium Metabisulfit (FI Ed. III

1979, Hal.419)

Pemerian : Hablur atau serbuk; yang berbentuk hablur, tidak

berwarna yang berbentuk serbuk atau kuning gading;

bau belerang rasa asam dan asin (FI Ed. III 1979,

Hal.419)

Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air; sukar larut dalam etanol

(95%) P (FI Ed. III 1979, Hal.419)

Fungsi dan range : Sebagai antioksidan dengan range (0,01-1,0%)

(HandBook of Pharmaceutical Excipient Ed. 6, hal.

654).

Inkompatibilitas : Natrium metabisulfit akan bereaksi dengan obat

simpatomimetik, derivat orto- danpara-hidroksibensil

alkohol, epinefrin, kloramfenikol, larutan cisplatin,

danfenilmerkuri asetat (HandBook of Pharmaceutical

Excipient Ed. 6, hal. 654).

40) Gliserol Monostearat (Handbook Of Pharmaceutical Excipients, Hal. 290)


Nama Bahan : GLYCERYL MONOSTEARATE

Sinonim : Natrium Pirosulfit, Natrium Metabisulfit

Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

rasa agak manis, higroskopis

Kelarutan : Larut dalam etanol panas, eter, kloroform, aseton

panas, minyak mineral, minyak tetap. Praktis tidak

larut dalam air, tetapi dapat terdispersi dalam air

dengan penambahan sedikit sabun atau surfaktan

lain.

Fungsi dan range : Sebagai emolient dengan range (0,01-1,0%)

Inkompatibilitas : Gliserin monoleat tidak cocok dengan oksidator

kuat. Tingkat self-emulsifying tidak sesuai dengan

surfakktan kationik

41) Sorbitol

Nama Bahan : SORBITOLUM (FI Ed. III, Hal.567)

Sinonim : Sorbitol (FI Ed. III, Hal.567)

Pemerian : Serbuk, butirsn atau kepingan; putih; rasa manis;

higroskopis (FI Ed. III, Hal.567)

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam

etanol (95%) p, dalam methanol P dan dalam asam

asetat P(FI Ed. III, Hal.567)

Fungsi dan range : Sebagai humektan dengan range (3-15%) (Rowe et

al., 2009)
Inkompatibilitas : Sorbitol akan membentuk kelat yang larut dalam air

dengan banyak ion logam divalen dan trivalen dalam

kondisi asam dan basa kuat. Penambahan polietilen

glikol cair ke dalam larutan sorbitol, dengan

pengadukan yang kuat, menghasilkan gel yang larut

dalam air seperti lilin dengan titik leleh 35-40 °C.

Larutan sorbitol juga bereaksi dengan oksida besi

menjadi berubah warna. Sorbitol meningkatkan laju

degradasi penisilin dalam larutan netral dan berair,

42) Metilselulosa

Nama Bahan : METHYLCELLULOSE (Rowe et al., 2009)

Sinonim : Metil selulosa (Rowe et al., 2009)

Pemerian : Serbuk atau granul yang berwarna putih. Paraktis

tidak berbau dan tidak berasa (HOPE Ed. 5, 2006).

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, methanol,

kloroform, etanol, eter, larutan jenuh garam, toluene

dan air panas; larut dalam asam asetat glasial,

Campuran etanol dan kloroform dalam perbandingan

sama(HOPE Ed. 5, 2006).

Fungsi dan range Sebagai pengemulsi dengan range (1-5%) (Rowe et

al., 2009)

Inkompatibilitas : Metilselulosa tidak cocok dengan aminakrin

hidroklorida; persiapan klorokresol; merkuri klorida;


fenol; resorsinol; asam tanat; perak nitrat;

setilpiridinium klorida; asam p-hidroksibenzoat; p

asam aminobenzoat; metilparaben; propilparaben;

dan butilparaben. Garam dari asam mineral

(terutama asam polibasa), fenol, dan tanin akan

mengentalkan larutan metilselulosa, meskipun hal ini

dapat dicegah dengan penambahan etanol (95%) atau

glikol Etil diasetat. Kompleksasi metilselulosa terjadi

dengan senyawa yang sangat aktif di permukaan

seperti tetrakain dan dibutolin sulfat. Konsentrasi

elektrolit yang tinggi meningkatkan viskositas lendir

metilselulosa karena 'penggaraman' metilselu hilang.

Dengan konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi,

methylcellu yang hilang dapat diendapkan

sepenuhnya dalam bentuk gel diskrit atau kontinu.

Metilselulosa tidak cocok dengan oksidator kuat

(Rowe et al., 2009).

43) Natrium Alginat

Nama Bahan : NATRII ALGINAS (HOPE, 2005)

Sinonim : Natrium alginate (HOPE, 2005)

Pemerian : Serbuk warna putih atau kuning-coklat pucat, tidak

berbau dan tidak berasa (Rowe et al., 2009)

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol (95%), eter,


kloroform, dan etanol atau campuran air dimana

kandungan etanol lebih dari 30%. Selain itu praktis

tidak larut dalam pelarut organik lain dan larutan

asam encer dimana pH kurang dari 3. Larut perlahan

dalam air yang membentuk larutan koloidal lengket

(Rowe et al., 2009).

Fungsi dan range : Sebagai suspending agent dengan range (1-5%)

(Rowe et al., 2009)

Inkompatibilitas : Natrium alginat tidak kompatibel dengan turunan

acridine, kristal violet, fenilmerkurik asetat dan

nitrat, garam kalsium, logam berat, dan etanol dalam

konsentrasi lebih besar dari 5%. Konsentrasi

elektrolit yang rendah menyebabkan peningkatan

viskositas tetapi konsentrasi elektrolit yang tinggi

menyebabkan penggaraman natrium alginat; salting-

out terjadi jika lebih dari 4% natrium klorida hadir.

44) Asam Sorbat

Nama Bahan : ACIDUM SORBICUM (FI Ed.VI, Hal. 200)

Sinonim : Asam sorbat (FI Ed.VI, Hal. 200)

Pemerian : Serbuk hablur putih; mengalir bebas; bau khas Sukar

larut dalam air ; larut dalam etanol dan dalam eter

(FI Ed.VI, Hal. 200)

Kelarutan : Sukar larut dalam air ; larut dalam etanol dan dalam
eter (FI Ed.VI, Hal. 200)

Fungsi dan range : Sebagai pengawet dengan range (0,05-0,2%) (Rowe

et al., 2009)

Inkompatibilitas : Asam sorbat tidak sesuai dengan basa, zat

pengoksidasi, dan zat pereduksi. Beberapa hilangnya

aktivitas antimikroba terjadi dengan adanya

surfaktan nonionik dan plastik. Oksidasi dikatalisis

oleh garam logam berat. Asam sorbat juga akan

bereaksi dengan asam amino yang mengandung

sulfur, meskipun hal ini dapat dicegah dengan

penambahan asam askorbat, propil galat, atau

butilhidroksito luena. Ketika disimpan dalam wadah

kaca, larutan menjadi sangat sensitif terhadap pH;

oleh karena itu, sediaan yang menggunakan asam

sorbat sebagai pengawet harus diuji kemurnian

mikrobanya setelah periode penyimpanan yang lama.

Larutan asam sorbat dalam air tanpa penambahan

antioksidan cepat terurai ketika disimpan dalam

wadah polivinilklorida, dan polietilen.

45) Asam Oleat

Nama Bahan : ACIDUM OLEICUM (FI Ed.III, Hal. 56)

Sinonim : Asam Oleat (FI Ed.III, Hal. 56)

Pemerian : Cairan kental; kekuningan sampai coklat muda; bau


dan rasa khas (FI Ed.III, Hal. 56)

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam

etanol (95%) P dan dalam kloroform P, dalam eter P,

dan eter minyak tanah P (FI Ed.III, Hal. 56)

Fungsi dan range : Sebagai emulsifying agent 5-15% (Rowe ,2009)

Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan aluminium, kalsium,

logam berat, larutan yodium, asam perklorat, dan zat

pengoksidasi. Asam oleat bereaksi dengan basa

membentuk sabun (Rowe et al., 2009)

46) Dimethicon

Nama Bahan : DIMETHYLPOLYSILOXANE (Rowe et al., 2009)

Sinonim : Dimethicon (Rowe et al., 2009)

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih (Rowe et al., 2009)

Kelarutan : Mudah larut dalam etanol (95%) P , praktis tidak

larut dalam air dan gliserin (Rowe et al., 2009)

Fungsi dan range : Sebagai emulsifying agent dengan konsentrasi 0,5-

5% untuk o/w emulsion (Rowe et al., 2009)

Inkompatibilitas : -

47) Vaselin Kuning

Nama Bahan : VASELINUM FLAVUM (FI Ed. III, Hal.633)

Sinonim : Vaselin kuning (FI Ed. III, Hal.633)

Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai

kuning; sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan


dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Berfluoresensi

lemah, juga tidak dicairkan; tidak berbau; hampir

tidak berasa (FI Ed. III, Hal.633)

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)

P ; larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam

eter minyak tanah P, larutan kadang-kadang

beropalesensi lemah (FI Ed. III, Hal.633)

Fungsi dan range : Sebagai basis yang bersifat emollient pada krim

topikal dengan range(10%-30%) (Rowe et al., 2006)

Inkompatibilitas : Vaselin kuning merupakan bahan inert dengan

sedikit inkompatibilitas (Rowe et al., 2006)

48) Isopropil Palmitat

Nama Bahan : ISOPROPYL PALMITATE (Handbook of

Pharmaceutical Excipient hal. 350)

Sinonim : Isopropil ester palmitat (Handbook of

Pharmaceutical Excipient hal. 350)

Pemerian : Isopropil palmitat adalah cairan kental bening, tidak

berwarna hingga kuning pucat, praktis tidak berbau

yang membeku pada suhu kurang dari 16ᵒC

(Handbook of Pharmaceutical Excipient hal. 350)

Kelarutan : Mudah larut dalam kloroform, etanol, eter, etil

asetat, toluene (Handbook of Pharmaceutical

Excipient hal. 350)


Fungsi dan range : Sebagai pelarut pada topikal krim dan losion 0,05% -

5,5% (Handbook of Pharmaceutical Excipient hal.

350)

Inkompatibilitas : Ketika isopropil miristat bersentuhan dengan karet,

terjadi penurunan viskositas dengan pembengkakan

bersamaan dan pembubaran sebagian karet; kontak

dengan plastik, mis. nilon dan polietilen,

menghasilkan pembengkakan. Isopropil miristat

tidak kompatibel dengan parafin keras, menghasilkan

campuran granular. Hal ini juga tidak kompatibel

dengan oksidator kuat (Handbook of Pharmaceutical

Excipient hal. 350)

49) Menthol

Nama Bahan : MENTHOLUM (FI edisi VI,hal 1109).

Sinonim : Menthol (FI edisi VI,hal 1109).

Pemerian : Hablur heksagonal atau serbuk hablur,tidak

berwarna,biasanya berbentuk jarum,atau massa yang

melebur;bau enak seperti minyak permen (FI edisi

VI,hal 1109).

Kelarutan : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam

etanol, dalam kloroform, dalam eter, dan dalam

heksan; mudah larut dalam asam asetat glasial,

dalam minyak mineral, dalam minyak lemak, dan


dalam minyak atsiri (FI edisi VI,hal 1109).

Fungsi dan range : Flavouring agent dengan konsentrasi 0,1-2,0% dalam

formulasi mouthwash dan 0,05-10% untuk formulasi

topical (Rowe et al.,2009)

Inkompatibilitas : Butilkloral hidrat, kamper, kloral hidrat; kromium

trioksida; B-naftol fenol kalium permanganat

pirogalol, resorsinol, dan timol (Rowe et al.,2009)

50) NaOH

Nama Bahan : NATRII HYDROXYDUM (FI Ed.III, Hal. 412)

Sinonim : Natrium Hidroksida (FI Ed.III, Hal. 412)

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping,

kering keras, rapuh dan menunjukkan susunan

hablur: putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis

dan korosif. Segera menyerap hidroksida menyerap

karbondioksida (FI Ed.III, Hal. 412)

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%) P (FI

Ed.III, Hal. 412)

Fungsi dan range Buffering agent atau pendapar. range sebagai

buffering agent adalah qs untuk mencapai ph

tertentu.

Inkompatibilitas : Natrium hidroksida adalah basa kuat dan tidak cocok

dengan senyawa apa pun yang mudah mengalami

hidrolisis atau oksidasi. Ini akan bereaksi dengan


asam, ester, dan eter, terutama dalam larutan berair

2. Nama Produk :Vaseline Healthy White Body Lotion

Komposisi : Air, Isopropil miristat, Niacinamid, Asam stearat,

Glyceryl stearat, Mineral oil, Glycerin,

Phenoxyethanol, Dimethicon, Butyl

Methoxydibenzoylmethane, Carbomer, Cetyl

Alcohol, Metil paraben, Glutamic acid, Titanium

oksida, sodium PCA, PARFUM, Potassium sodium

Hydroxide, Disodium EDTA, Aluminium hydroxide,

Soybean sterol, Yogurt powder, Hydrated silica,

Hydrated silica, Propil paraben, Lecithin. Asam

alginat.

Fungsi : 1. Air, digunakan sebagai pembasah untuk bahan-

bahan tak terlarut seperti titanium oksida, besi

oksida dan talk.

2. Isopropil miristat, digunakan sebagai penyusun

basis sediaan semi padat dan sebagai pelarut pada

sediaan topikal.

3. Niacinamide, berfungsi sebagai pelindung kulit

dari sengatan matahari, iritasi dan penuaan.

4. Asam stearat digunakan sebagai emulgator dan

pelarut.

5. Glyseryl Stearate pada cream wajah memberi


efek lembut dan halus pada kulit, juga

melembabkan kulit karena memperlambat

hilangnya air pada kulit dengnan membentuk

penghalang (skin barrier).

6. Mineral oil berfungsi sebagai emollient, yaitu

untuk melembabkan (menghidrasi kulit)

7. Glycerin fungsi menarik oksigen kedalam kulit

sehingga membantu mempertahankan

kelembaban

8. Henoxyethanol pada penggunaannya dalam

bidang kosmetik bertujuan sebagai pengawet anti-

bakteri dan anti-oksidan dalam kosmetik

9. Dimethicon Sebagai pelembab, moisturising dan

pelindung kulit.

10. Butyl Methoxydibenzoylmethane Melindungi

kulit dan wajah dari sengatan terik matahari

dengan menyaring sinar ultra violet yang

berakibat buruk bagi kesehatan kulit dan wajah,

11. Carbomer membantu mendistribusikan atau

menunda sudu padatan larut dalam cairan. Juga

mengontrol konsistensi dan aliran kosmetik dan

produk-produk perawatan.

12. Cetyl Alcohol berfungsi sebagai pengental


(Thickening Agent) dan pengemulsi

13. Metil paraben sering digunakan sebagai pengawet

antimikroba dalam kosmetik

14. Glutamic acid sebagai peredam radikal bebas.

15. Titanium oksida digunakan pada sediaan topikal

sebagai bahan pewarna. Karena indeks biasnya

yang tinggi, titanium oksida memiliki

kemampuan sebagai tabir surya sehingga

dimanfaatkan sebagai bahan pewarna putih dan

penangkal cahaya.

16. Sodium PCA digunakan sebagai pelembab kulit

17. Parfum Adalah ekstrak wewangian untuk

memberi keharuman tertentu pada suatu produk

18. Potassium/ sodium Hydroxide Fungsinya sebagai

penyeimbang PH

19. Disodium EDTA Sebagai bahan untuk

menstabilkan kandungan produk kosmetik yang

dapat mencegah saling bercampurnya antara satu

bahan kosmetik dengan bahan lainnya yang tidak

diperlukan sehingga merubah struktur kandungan

bahan campuran tersebut.

20. Aluminium hydroxide, berfungsi mencegah

pengendapan dari cream wajah sehingga kualitas


cream wajah

21. Soybean sterol sebagai pengemulsi

22. Ogurt powder, Dapat melembabkan kulit dan

membantu mempercepat peremajaan kulit

23. Hydrated silica berfungsi mengangkat permukaan

kulit mati

24. Propil paraben digunakan sebagai pengawet

antimikroba

25. Lecithin Sebagai antioksidan

26. Asam alginat Sebagai pengental

Anda mungkin juga menyukai