FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI
PERCOBAAN V
“ ANTIINFLAMASI “
DISUSUN OLEH :
NIM : 1041911149
Kelompok :L
2020
PERCOBAAN V
ANTIINFLAMASI
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami azas eksperimen dan memperoleh petunjuk-petujuk
yang praktis.
2. Mahasiswa dapat menunjukkan beberapa kemungkinan dan batasan yang
merupakan sifat teknik percobaan.
B. DASAR TEORI
Agen yang dapat menyebabkan cedera pada jaringan, yang kemudian diikuti
oleh radang adalah kuman (mikroorganisme), benda (pisau, peluru, dsb.), suhu (panas
atau dingin), berbagai jenis sinar (sinar X atau sinar ultraviolet), listrik, zat-zat kimia,
dan lain-lain. Cedera radang yang ditimbulkan oleh berbagai agen ini menunjukkan
proses yang mempunyai pokok-pokok yang sama, yaitu terjadi cedera jaringan berupa
degenerasi (kemunduran) atau nekrosis (kematian) jaringan, pelebaran kapiler yang
disertai oleh cedera dinding kapiler, terkumpulnya cairan dan sel (cairan plasma, sel
darah, dan sel jaringan) pada tempat radang yang disertai oleh proliferasi sel jaringan
makrofag dan fibroblas, terjadinya proses fagositosis, dan terjadinya perubahan-
perubahan imunologik (Rukmono, 2000).
Meski obat-obat tipe salisilat dan agen-agen lain yang mirip mempunyai efek
antipiretik dan analgesik. akan tetapi sifat-aifat anti inflamasi merekalah yang
membuat mereka paling baik dalam menangani gangguan-gangguan dengan rasa sakit
akibat proses inflamasi (Katzung, 2002).
Na-Diklofenak
Ibuprofen
Resorpsinya dari usus cepat dan baik. melalui rectal lebih lambat. PP-nya 90-
99%. plasma t ½nya 2 jam. Ekskresi berlangsung terutama sebagai metabolit-
metabolit dan konjugat-konjugatnya. T 1/2 eliminasi ibuprofen 1,2-5 jam. (ISO
Farmakoterapi, 2008)
Parasetamol ( N-asetil-p-aminofenol )
Metil prednisolone
o ALAT
- Plestimograf
- Jarum suntik
- Spuit 1ml
- Beaker glass
- Sonde
- Aquarium kaca
- Kapas
- Neraca ohaus
o BAHAN
- Karagenin 1%
- Aquadest
- Alkohol
- Gliserin
D. SKEMA KERJA
E. DATA PENGAMATAN
Kontrol
Volume Volume
Nomor Volume kaki
normal udem
Nama Obat
Vt 30' Vt 60' Vt 90' Vt 120' Vt 150'
Tikus Vn (ml) Vu (ml)
(ml) (ml) (ml) (ml) (ml)
Na Diklofenak III 0,16 0,19 0,18 0,18 0,17 0,17 0,17
IV 0,16 0,18 0,19 0,18 0,18 0,18 0,18
Ibuprofen
VIII 0,16 0,18 0,19 0,18 0,18 0,18 0,18
Metil Prednisolon VIII 0,15 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18
Asam Mefenamat I 0,15 0,19 0,22 0,25 0,22 0,24 0,22
IV 0,18 0,19 0,16 1,19 0,19 0,18 0,18
Paracetamol
VIII 0,16 0,2 0,18 0,18 0,17 0,16 0,16
Nama Volume Volume
Nomor Volume kaki
obat normal udem
Vt 30' Vt 60' Vt 90' Vt 120' Vt 150'
Tikus Vn (ml) Vu (ml)
(ml) (ml) (ml) (ml) (ml)
I 0,16 0,26 0,2 0,2 0,18 0,18 0,17
Na
II 0,16 0,22 0,21 0,2 0,2 0,18 0,18
Diklofen
IV 0,16 0,2 0,2 0,18 0,18 0,16 0,16
ak
V 0,19 0,21 0,22 0,19 0,185 0,19 0,19
VII 0,16 0,18 0,21 0,19 0,17 0,16 0,16
VIII 0,18 0,2 0,21 0,2 0,19 0,19 0,19
0,1683333 0,21166666 0,208333 0,1933333 0,1841666 0,1766666
Rata-Rata 0,175
33 7 333 33 67 67
Volum
Volume
Nama Obat Nomor e Volume Kaki
Udem
Normal
Deksametha Tikus Vn (ml) Vu (ml) Vt 30' Vt 60' Vt 90' Vt 120' Vt 150'
(ml) (ml) (ml) (ml) (ml)
I 0,2 0,19 0,21 0,2 0,2 0,2 0,2
II 0,19 0,2 0,21 0,2 0,18 0,19 0,18
son III 0,18 0,19 0,19 0,18 0,17 0,18 0,17
V 0,15 0,17 0,18 0,16 0,16 0,15 0,15
VI 0,16 0,18 0,19 0,18 0,18 0,16 0,15
VII 0,17 0,19 0,21 0,18 0,17 0,16 0,17
0,1866666 0,198333 0,18333 0,1766666 0,17333
Rata-Rata 0,175 0,17
67 333 3333 67 3333
Volume Volume
Nama Obat Nomor Volume Kaki
Normal Udem
Vt 30' Vt 60' Vt 90' Vt 120' Vt 150'
Tikus Vn (ml) Vu (ml)
(ml) (ml) (ml) (ml) (ml)
I 0,11 0,13 0,13 0,14 0,15 0,12 0,12
III 0,16 0,18 0,2 0,24 0,18 0,18 0,17
Metilprednisolon
IV 0,14 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,16
V 0,13 0,15 0,16 0,13 0,13 0,13 0,13
VI 0,15 0,16 0,18 0,16 0,16 0,15 0,15
VII 0,13 0,17 0,17 0,16 0,16 0,15 0,15
0,1366666 0,15666666 0,1633 0,146666 0,14666
Rata-Rata 0,165 0,155
67 7 33333 667 6667
Volume Volume
Nama Obat Nomor Volume Kaki
Normal Udem
Vt
Vt 60' Vt 90' Vt 120' Vt 150'
Tikus Vn (ml) Vu (ml) 30'
(ml) (ml) (ml) (ml)
(ml)
II 0,19 0,18 0,18 0,17 0,17 0,16 0,14
Asam
III 0,17 0,18 0,18 0,19 0,22 0,19 0,185
Mefenamat
IV 0,18 0,19 0,19 0,21 0,21 0,2 0,195
VI 0,19 0,18 0,18 0,2 0,2 0,19 0,19
VII 0,19 0,19 0,19 0,19 0,2 0,21 0,21
VIII 0,16 0,16 0,18 0,19 0,19 0,17 0,18
0,183
0,191666 0,1983333 0,186666 0,18333333
Rata-Rata 0,18 0,18 33333
667 33 667 3
3
Volume Volume
Nama Obat Nomor Volume Kaki
Normal Udem
Vt 30' Vt 60' Vt 90' Vt 120' Vt 150'
Tikus Vn (ml) Vu (ml)
(ml) (ml) (ml) (ml) (ml)
I 0,17 1,18 0,19 1,13 0,17 0,18 0,18
II 0,19 0,19 0,18 1,14 0,15 0,17 0,17
Parasetamol
III 0,14 0,15 0,14 1,14 0,17 0,17 0,17
V 1,17 0,19 0,18 0,18 0,17 0,17 0,17
VI 1,15 0,17 0,16 0,16 0,15 0,15 0,15
VII 1,15 0,18 0,17 0,16 0,16 0,15 0,15
0,661666 0,3433333 0,6516 0,16166
Rata-Rata 0,17 0,165 0,165
667 33 66667 6667
F. PERHITUNGAN
70 kg
Dosis BB 70 kg manuasia = x 500 mg=700 mg/70 kgBBmanusia
50 kg
316 g
Dosis tikus terbesar ¿ x 12,6=19,908 mg/316 g BB tikus
200 g
19,908 mg
Cstok = =7,9632 mg/ml
1/2 x 5
Perhitungan KELOMPOK 5
Tikus Berat Tikus
No. Berat Dosis = x dosis tikus Dosis
200 gr Tikus Vp =
ke- C stock
200g
229,3 Kontrol Vp = ½ x Vp maksimal
1. 1
gram Suspensi CMC Na 0,5% = ½ x 5 = 2,5 ml
10,969 mg
Vp=
174,1 174,1 gram 8,06 mg = 1,3608ml ~
2. 2 x 12,6 mg = 10,969 mg mL
gram 200 gram
1,36 ml
12,2913 mg
195,1 gram Vp=
195,1 x 12,6 mg = 12,2913 8,06 mg = 1,5249 ml ~
3. 3 200 gram
mL
gram
mg
1,53 ml
13,4253 mg
213,1 gram Vp=
213,1 x 12,6 mg = 13,4253 8,06 mg = 1,6656 ml ~
4. 4 200 gram
mL
gram
mg
1,66 ml
Perhitungan KELOMOK 6
Tikus Berat Tikus
No. Berat Dosis = x dosis tikus Dosis
ke- 200 gr Tikus Vp =
C stock
200g
Kontrol Vp = ½ x Vp maksimal
1. 1 208 gram
Suspensi CMC Na 0,5% = ½ x 5 = 2,5 ml
13,356 mg
212 gram Vp=
2. 2 212 gram x 12,6 mg = 13,356 mg 8,06 mg = 1,66 ml
200 gram
mL
14,175 mg
225 gram Vp=
3. 3 225 gram x 12,6 mg = 14,175 mg 8,06 mg = 1,76 ml
200 gram
mL
Nama
Nomor % AUC
obat
% Daya Anti
Vt Total
Vt30 Vt 60' Vt 120' Vt 150' Inflamasi
Tikus 90'
(ml) (ml) (ml (ml)
(ml)
1312,
I 750 562,5 375 281,25 3281,25 -6,126,824,818
5
1031,
II 843,75 750 562,5 375 3562,5 -7,509,124,088
25
Na IV 750 562,5 375 187,5 0 1875 7,846,715,328
Diklofe -
3,947 -
nak 2,368,42 3,947 5,526,315,7
V ,368, 3,947,36 0 7,283,903,189
1,053 ,368, 89
421 8,421
421
656,2
VII 750 375 93,75 0 1875 7,846,715,328
5
4,166
4,166,66 1,666,66 1,666,66 1,416,666,6
VIII ,666, 250 303,730,738
6,667 6,667 6,667 67
667
Rata-Rata -2,908,992,117
HASIL STATISTIKA
Uji Normalitas
Tests of Normalityc
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Jenis Obat Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
%DAI Ibu Profen .217 6 .200 .889 6 .311
*
Na Diklofenak .243 6 .200 .930 6 .584
Metilprednisolo
.293 6 .117 .777 6 .036
n
Deksamethason
.210 6 .200* .899 6 .371
e
Asam
.246 6 .200* .864 6 .205
Mefenamat
Parasetamol .312 6 .070 .786 6 .043
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
There are no valid cases for %DAI when Jenis Obat = 7.000. Statistics cannot be
computed for this level.
Normalitas: >0,05 berdistribusi normal, dari data yang didapat terdapat data yang
menghasilkan <0,05 , maka data tidak berdistribusi normal
Uji Homogenity
Anti Inflamasi
80
Na -2.9089
60 Ibu Profn 37.733
40 Deksa 68.2223
20 Metil -7.1501
0
1 Asmef 67.7921
-20
Pct -102.6674
-40
-60
-80
-100
-120
G. PEMBAHASAN
Inflamasi dapat diartikan sebagai suatu respon protektif normal terhadap luka
jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat- zat
mikrobiologik. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak
organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan, dan mengatur derajat
perbaikan jaringan. Nyeri/ inflamasi timbul oleh karena aktivasi dan sensitisasi sistem
nosiseptif, baik perifer maupun sentral.
Pada percobaan praktikum kali ini sudah sesuai dengan teorinya. Hasil pada
percobaan ini yaitu obat dexamethasone memiliki efek yang lebih cepat karena
dexsamethasone merupakan golongan obat antiinflamasi tepatnya pada golongan
kortikosteroid, yang berperan dala engurangi atau menekan proses peradangan dan
alergi yang terjadi pada tubuh. Menurut literature penggunaan obat - obat antiinflamsi
yang menunjukkan keefektifitasan terbaik dimulai dari Dexamethason, Methyl
Prednisolon, Na Diklofenak, Ibuprofen. Meskipun obat Dexamethasone dan Methyl
Prednisolon berada dalam satu golongan, akan tetapi Dexametason mempunyai efek
yang lebih kuat dibandingkan dengan Methyl Prednisolon. Hal ini dikarenakan
Dexametason mempunyai gugus metil (CH3) pada rantai samping yang tidak dimiliki
oleh Methyl Prednisolon dan glukokortikoid lainnya, sehingga Deksametason
mempunyai lipofilitas lebih besar dan potensi yang dihasilkan lebih kuat. Aktivitas
obat antiinflamasi ditunjukkan oleh kemampuan obat mengurangi udema yang
diinduksi pada telapak kaki hewan percobaan. Perhitungan persentase daya
antiinflamasi dilakukan agar kita dapat mengetahui seberapa besar daya hambat obat
uji terhadap peradangan pada telapak kaki kanan belakang tikus.
Nilai AUC yang diperoleh dari data volume edema, dapat digunakan untuk
menghitung presentase daya antiinflamasi (%DAI). Dari Tabel menunjukkan hasil
perhitungan presentase DAI yang berarti semakin besar persen DAI maka semakin
besar efek antiinflamasinya. Persen DAI berbanding terbalik dengan nilai AUC,
apabila nilai AUC tinggi maka persen DAI rendah. Kesalahan hasil ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor kesalahan seperti :
Jika dihitung secara statistic bahwa pada test of normality terdapat data yang
<0,05 yaitu Metilprednisolon dan Parasetamol yang dapat disimpulkan bahwa data
tidak berdistribusi normal dan pada uji anova didapatkan hasil >0,05 yang memiliki
kesimpulan bahwa data tidak ada perbedaan sign. Pada uji test of homogeneity
didapatkan hasil <0,05 yang memiliki kesimpulan bahwa data tidak memiliki varian
sama.
H. KESIMPULAN
- Anti inflamasi adalah obat-obat radang yang bekerja baik melalui penghambatan
enzim fosfolipase (golongan steroid) ataupun menghambat enzim siklooksigenase
(golongan non steroid).
I. DAFTAR PUSTAKA
(1041911149)
PERTANYAAN
1. Bagaimana hasil praktek P5 ?
2. Manakah obat yang paling efektif ?
3. Menurut teori harusnya gimana ?
4. Apakah perbedaan obat golongan steroid dan non steroid ?
JAWAB :
1. Pada hasil praktikum percobaan 5 mengenai Antiinflamasi didapatkan hasil
yang cepat berefek yaitu Dexamethason
2. Obat yang paling efektif yaitu Dexamethason
3. Menurut literature penggunaan obat - obat antiinflamsi yang menunjukkan
keefektifitasan paling baik dimulai dari Dexamethason, Methyl Prednisolon, Na
Diklofenak, Ibuprofen.
4. Golongan steroid adalah senyawa golongan lipid yang memiliki stuktur kimia
tertentu yang memiliki tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana.
Suatu molekul steroid yang dihasilkan secara alami oleh korteks adrenal tubuh
dikenal dengan nama senyawa kortikosteroid. Obat-obat ini menghambat enzim
phospholipase A2 sehingga tidak terbentuk asam arakidonat. Asam arakidonat
tidak terbentuk beerarti prostaglandin juga tidak terbentuk.
Golongan non steroid Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) merupakan
obat yang sering diresepkan oleh dokter dan terjual bebas di masyarakat. Obat
ini memiliki efek analgetik, anti-inflamasi, dan anti-piretik sehingga
penggunaannya sangat umum di masyarakat. OAINS dikembangkan
berdasarkan kemampuannya menghambat kerja kedua isoform enzim
siklooksigenase, baik enzim siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2.3,4
OAINS yang selektif terhadap enzim siklooksigenase-2 dianggap lebih aman
karena memiliki sifat protektif terhadap mukosa gastrointestinal.