Anda di halaman 1dari 4

Ingatan Yang Kembali

Nama : M.Yusup
Kelas : XII IPS-2

Perkenalkan namaku M.Yusup teman-teman biasanya memanggilku Yusup, aku lahir 18


tahun silam di Sukabumi, tepatnya di daerah Sagaranten yang masuk daerah Jampang Kulon.
Biasanya orang-orang jika mendengar daerah Jampang mereka pasti berpikir negatif, mungkin
mereka masih menganggap orang Jampang sekarang sama seperti kebanyakan orang Jampang
zaman dahulu yang terkenal dengan hal-hal mistisnya namun, sekarang hal-hal semacam itu
sudah berkurang seiring dengan berjalannya waktu walaupun masih ada segelintir orang yang
masih mewarisinya. Oh iya, aku anak pertama dari 3 bersaudara, aku sekarang bersekolah di
SMAN 1 Cisarua dan aku duduk di bangku kelas 12 IPS-2. Tak terasa sekarang kini aku sudah
duduk di bangku kelas 12, memang waktu ini berjalan begitu cepat atau mungkin aku yang
terlalu sibuk dengan urusan sekolah hingga waktu 2 tahun lebih ini terasa sangat singkat,
entahlah.

Hari ini adalah hari pembagian raport, biasanya hari itu para orang tua atau wali murid
datang kesekolah untuk mengambil raport namun, aku sebagai siswa asrama mengambil raport
sendiri beserta juga teman-teman asrama yang sekelas denganku, untungnya wali kelasku
memahami kondisi kami tersebut. Hari pembagian raport merupakan hari yang paling dinanti
olehku bukan karena ingin melihat rangking kelas ataupun rangking paralel sebenarnya aku tidak
terlalu mempedulikan masalah rangking yang penting aku sudah berusaha semaksimal mungkin
dan itulah hasil yang aku dapatkan namun, hal yang paling dinanti pada hari pembagian raport
adalah hari dimana aku bisa pulang kerumah bisa kembali berjumpa dan berkumpul dengan
ayah, ibu, dan adiku yang sudah lama aku tidak berjumpma dan berkumpul dengan mereka.

Singkat cerita akupun pulang kerumah melepas kerinduan dengan kedua orang tuaku dan
adiku, perjalanan dari Bandung ke Sukabuni hingga sampai kerumahku kurang lebih ditempuh
dalam waktu 6 jam lamanya hingga akkhirnya aku pun sampai di rumah tepatnya pada waktu itu
aku sampai pukul 4 sore, sesampainya di rumah aku pun mengucapkan Assalamualaikum seperti
biasanya karena memang aku sejak kecil sudah diajarkan untuk mengucap salam ketika mau
memasuki sebuah ruangan atau hendak bertamu ke tempat orang, lalu ibuku menjawab salamku
Waalaikumsalam, kata ibuku. Aku pun langsung bersalaman dengan ibu dan adiku, waktu itu
ayahku tidak ada di rumah dia sedang pergi ke sawah untuk mencari kayu bakar dan
mengumpulkan rumput untuk dombanya. Setelah itu, aku pergi kerumah nenekku dan saudaraku
yang rumahnya tidak jauh dari rumahku, yah aku sengaja menemui mereka untuk bersilaturahmi
sekedar salaman dan menyakan kabar serta meminta doa dari mereka supaya aku selalu
dimudahkan dalam segala urusan yang hadapi.

Hari itu pun berlalu, paginya setelah melaksanakan sembahyang subuh aku seperti biasa
menyempatkan diri untuk membaca Al-Qur’an walaupun tidak terlalu banyak ayat yang kubaca,
setelah itu aku pun beranjak untuk menonton tv biasa pagi-pagi aku suka menonton acara yang
ada di Trans tv dan Net tv setelah itu, aku beranjak dan bersantai di dekat halaman rumahku
sambal menatap ke luar rumah dan aku tak sengaja melihat sebuah kuburan. Kuburan itu adalah
kuburan adikku, oh iya aku hanya punya 1 adik yang masih ada di alam dunia, adikku 1 lagi
sayangnya sudah dipanggil terlebih dahulu oleh Sang Maha Pencipta. Melihat kuburan itu aku
teringat kisah itu yang sebenarnya aku sudah tak ingin mengingatnya namun, hati dan pikiran ini
tidak bisa dibohongi hingga akhirnya aku pun teringat kembali kisah itu.

Kisah ini terjadi ketika aku masih duduk


dibangku SD, pada waktu itu tepatnya aku masih
duduk dibangku kelas 5 SD, waktu itu aku masih
sangat lugu ibuku saat itu sedang mengandug dan
ayahku sedang bekerja di Pulau Kalimantan
tepatnya di Kalimantan Utara. Pada awalnya
kehamilan ibuku normal-normal saja seperti
wanita hamil pada umumnya, aku pun merasa
bahagia dengan kehamilan ibuku “Yeyy, aku akan punya adik” kataku, ibuku hanya tersenyum
mendengar perkataanku itu. Dua bulan berlalu dengan normal, rutinitasku selama 2 bulan seperti
anak-anak pada umumnya berangkat sekolah, pulang, main, dan mengaji. Hanya saja aku
terkadang suka disuruh ibu untuk membeli buah-buahan aku pun dengan senang hati
membelikan buah yang ibu inginkan.

Tak lama setelah dua bulan kehamilan ibuku mulailah terasa ada yang aneh, ibuku mulai
sering muntah-muntah dimana muntah-muntahnya itu sangat sering sekali sehingga membuatku
khawatir awalny aku mengira biasa saja itu hal yang normal yang terjadi pada ibu hamil namun,
lama-kelamaan aku merasa ini ada yang tidak beres, benar saja setelah 3 bulan berjalan
kehamilan ibuku, ibuku jatuh sakit awalnya sakitnya hanya sakit biasa namun, tidak disangka
setiap hari sakit yang diderita oleh ibuku kian parah hingga akhirnya keluargaku membawa
ibuku ke dokter namun tidak ada tanda-tanda yang menunjukan kondisi ibu akan membaik.
Hingga akhirnya keluargaku membawa ibu ke orang pintar namun sama saja tidak ada tanda-
tanda yang menunjukan kondisi ibu akan membaik. Aku pun disana merasa sangat terpukul dan
sedih bukan main, bayangkan saja disana aku melihat ibu yang terbaring lemas dan dalam
kondisi mengandung, puncak kesedihanku ketika ibu berkata kepadaku “nak baik-baik ya jangan
nakal takutnya ibu sebentar lagi disini” disana mulailah aku tak bisa membendung air mata,
hatiku terpecah belah pada waktu itu, aku pada waktu itu hampir setiap saat ingat perkataan
ibuku tersebut, hingga akhirnya aku mendengar bahwa sakit yang diderita ibuku bukan sakit
biasa, itu merupakan sakit yang dibuat oleh orang yang tak suka pada keluargaku.

Akhirnya keluargaku membawa ibu ke rumah neneku yang ada di daerah yang agak
terpencil guna mengobati ibuku, ketika ibu sedang berada di rumah neneku aku suka tidur
dengan kakeku di rumahku, ketika aku berada di rumah aku terkadang menyaksikan hal yang
aneh seperti kucing yang taka da hentinya bersuara seperti kucing yang sedang bertangkar dan
juga terkadang ada yang seperti melempar kaca jendela rumahku namun tidak ada apa-apa ketika
diperiksa namun, kakeku selalu berusaha untuk menenangkanku dengan membuat berbagia alas
an namun, aku tahu ini ada hal tidak beres.

Setelah beberapa bulan ibuku dirawat dirumah neneku akhirnya ibu pun bisa sembuh dari
penyakitnya, aku pun merasa sangat bahagia ketika melihat ibu kembali sehat seperti sedia kala.
Aku dengar ternyata orang yang tak suka pada keluargaku dulunya adalah mantan calon ayahku
yang sampai sekarang masih tidak suka terhadap keluargaku. Setekah tak lama sejak
kesembuhan ibuku kurang lebih 1 setengah bulan dari waktu itu ibuku pun melahirkan di rumah
sakit.

Awalnya aku senang mendengar berita tersebut namun sayangnya tak lama ada kabar
bahwa adiku yang baru lahir itu meninggal dunia dengan kondisi yang membuatku sangat marah
pada waktu dicampur rasa sedih, pada waktu itu aku hanya bisa menangis di dalam kamar sambil
aku berucap “aku tak ridho memaafkan orang yang telah mencelakai ibu dan adiku, Ya Tuhan
baru saja dia lahir, baru saja dia beberapa detik menghirup udara dunia, melihat dunia dia kini
sudah pergi ke alam baka.” Aku pada waktu benar-benar sangat sedih tak terbendung setelah
ibuku yang sakit parah ditambah dengan adiku yang telah dulu meninggalkanku, 2 kejadian itu
benar-benar menyayat hatiku, aku tak habis piker dengan orang yang tega dan keji melakukan
hal yang hina seperti itu bukan hanya hina dimata manusia namun hina juga dimata Tuhan.

Berkat nasihat dan saran dari keluargaku aku semakin berpikir untuk selalu waspada dan
selalu membentengi diri ini dengan ibadah agar hal-hal yang seperti itu tidak terjadi lagi pada
keluargaku. Aku mencoba menguatkan diri bahwa segala kejadian pasti mempunyai makna,
setiap yang berbuat jahat pasti akan dibalas tak di dunia maka akan dibalas di akhirat kelak itulah
yang membuatku tegar walaupun di dalam hati aku sangat marah, kesal, dan bercampur aduk
dengan sifat jahat lainnya terhadap orang tersebut namun, karena iman dan kepercayaan terhadap
Tuhan lah yang membuatku kuat dan tabah menjalani kenyataan yang aku hadapi.

Anda mungkin juga menyukai