Narasumber : Sausanuz Z. H.
ASPEK-ASPEK KOMUNIKASI
N
INTERPERSONAL MENURUT WAWANCARA
O
TEORI
1 Menurut Devito (1997)
Keterbukaan (openess) Ketika melakukan pembicaraaan,
Keterbukaan yang dimaksudkan adalah narasumber sudah terbuka tentang
kesediaan untuk mengakui perasaan pengalaman dan perasaannya saat
dan pikiran sebagai milik setiap orang melaksanakan PLP di SMA.
dan harus bertanggungjawab atasnya.
Empati (emphaty)
Empati merupakan kemampuan Saat berkomunikasi, pewawancara
seseorang untuk mengetahui hal yang juga mengungkapkan perasaan
sedang dialami oleh orang lain pada yang dialami sehingga
suatu saat tertentu,dari sudut pandang narasumber semakin terpacu
orang lain, melalui kacamata orang lain. bercerita secara detail sehingga
Berempati adalah merasakan sesuatu komunikasi berjalan dengan baik.
seperti yang mengalaminya. Orang
yang berempati mampu memahami
motivasi dan pengalaman orang lain,
perasaan dan sikap orang lain.
Dukungan (supportiveness)
Dukungan dimaksudkan suatu sikap Dalam komunikasi, pewawancara
yang menunjukkan perasaan menyetujui keputusan yang telah
mendukung terhadap suatu hal. Sikap diambil oleh narasumber, selain
mendukung dapat dilihat dalam tiga hal itu juga narasumber menerima
yakni: (a) deskriptif, bukan evaluatif. masukkan yang diberikan oleh
(b) spontanitas, gaya spontanitas dapat pewawancara.
menciptakan suasana mendukung.
Orang spontan dalam komunikasi dan
terus terang serta terbuka dalam
mengutarakan pikirannya biasanya
bereaksi dengan cara yang sama (terus
terang dan terbuka).
Kesetaraan (equality)
Komunikasi interpersonal akan efektif Dalam kehidupan sehari-hari,
bila dalam suasananya ada kesetaraan. sebenarnya antara narasumber dan
Artinya, harus ada pengakuan secara pewawancara bukan teman dekat,
diam-diam bahwa keduanya sama-sama akan tetapi narasumber tidak
bernilai dan berharga, kedua belah memandang pewawancara itu
pihak memiliki sesuatu yang bernilai seperti apa, melainkan seperti
untuk disumbangkan. Kesetaraan tidak teman akrab sekali.
berarti mengharuskan seseorang
menerima dan menyetujui begitu saja
semua perilaku verbal dan nonverbal
pihak lain