(OPHTALMICs)
Ulya Safrina, S.Farm, M.Sc, Apt
Definisi
Adalah tetes mata (oculoguttae), salep mata
(oculenta), pencuci mata (colyria), dan beberapa
pemakaian yang khusus (lamela, insert) yang
digunakan pada mata utuh atau terluka
O Pupil (anak mata) : Pupil berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat
ditengah-tengah iris . Pupil berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yangmasuk kedalam mata. Pupil juga Lubang di dalam Iris yang
dilalui berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina.
O Saraf Optik (saraf mata) : Saraf Mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya
yang telah diterima. Rangsang cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat yang
berada di otak. dengan demikian kita dapat melihat suatu benda. Saraf Optik atau
saraf mata juga berfungsi Mengirim informasi visual ke otak atau meneruskan
informasi tentang kuat cahaya dan warna ke otak.
2. Dapar pH
jika di luar daerah pH yang ditetapkan atas dasar stabilitas
berada diluar daerah yang dapat diterima secara fisiologis maka
wajib menambahkan larutan dapar dan melakukan pengaturan
pH dengan penambahan asam atau basa.
contoh ;
garam alkaloid stabil pada pH 2-4 (tidak fisiologis) pH
dinaikkan untuk meningkatkan penetrasi pada kornea, pH 5,5 –
6,5
dapar :
- dapar natrium asetat – asam borat kapasitas tinggi di daerah
asam
- dapar phospat, kapasitasnya tinggi di daerah alkalis
3. Viskositas
▪ peningkat viskositas digunakan metilselulosa dan
polivinilpirolidon (PVP) serta dianjurkan
menggunakan polivinilalkohol (PVA) 1-2 %.
▪ viskositas optimal 5 – 15 mPa detik (5-15 cP),
tidak melebihi 49 – 50 mPa detik (40 – 50 cP)
viskositas yang terlalu tinggi akan menyebabkan
penyumbatan saluran mata
4. Penambah kelarutan
Untuk zat padat yang sukar larut dapat ditambahkan
tween 80, polioksietilen 40, stearat, dan benzalkonium
klorida atau benzalkonium bromida
5. Pengawet
Bahan pengawet yang digunakan :
• Thiomersal 0,002 %
• Garam fenilmerkuri 0,002 %
• Garam alkonium dan garam benzalkonium 0,002 –
0,01 % (kombinasi dengan Na-edetat 0,1%)
• Klorheksidin 0,005 – 0,01 %
• Klorbutanol 0,5 %
• Benzil alkohol 0,5 – 1 %
O Camp. pengawet : Benzalkonium Cl (0,01%)
& Polimiksin B Sulfat 1000 Unit/ml larutan
efektif thd kebanyakan serangan
Pseudomonas yg bersifat melawan dan tidak
mengiritasi mata
O Dinatrium EDTA untuk mengikat logam berat
berfungsi sebagai katalis oksidasi dan
meningkatkan aktivitas benzalkonium klorida,
karena kerja benzalkonium klorida dipengaruhi
logam berat
kemasan
O Lar.obat wadah tetes dari gelas /
polyethylene.
O Wadah polyethylene disterilkan dg
etilendioksid, sedangkan wadah gelas secara
autoclav.
O Unit dosis tunggal : volume 0,3 ml tube
polyethylene steril.
O Salep mata mengandung antimikrobial
(preservative), antioksidan, dan stabilizer.
O Menurut USP XXV antimikrobial yang
digunakan klorobutanol.
O Batasan ukuran partikel setiap 10 mcg zat aktif
tidak boleh ada partikel > 90nm, tidak boleh >
2 partikel > 50nm, dan tidak boleh > 20,25 nm
Basis salep
• Liquid parafin 1 bagian
• Va flavum 1 bagian
• Parafin kuning 8 bagian
Disterilkan dengan suhu 1600 C selama 2 jam
Syarat Salep Mata
O harus memenuhi uji sterilitas sesuai dg
prosedur buku resmi.
O Bahan dasar/pembawa tidak mengiritasi
dan melepaskan obat dengan baik sewaktu
digunakan pada mata.
O Bahan dasar yang digunakan harus dapat
melumer/melunak pada suhu tubuh.
O Sterilisasi :
- basis pemanasan kering, lalu campur aseptis dg
obat dan zat tambahan steril.
- Sterilisasi dg cobalt 60/radiasi sinar gamma
sangat baik utk salep mata.
Mis. Tetracycline HCl (Achromycin) &
Chlortetracycline HCl (Aureomycin) adalah salep
mata yang pertama kali menggunakan cara
tersebut.
TUBE
O Setelah selesai dibuat, sediaan salep mata
diisikan ke dalam tube, terbuat dari logam
(timah) atau dari plastik yang telah disterilkan.
Karena salep mata dikemas dalam tube logam,
maka harus diperiksa cemaran logam pd salep
mata.
O Ujung tube sebaiknya lancip untuk mencegah
kemungkinan kontaminasi serendah mungkin
dan untuk menyesuaikan supaya
penggunaannya pada mata tidak terlalu
mengganggu.
O Keuntungan :
- obat kontak dengan mata & jaringan sekitarnya
tanpa tercuci oleh cairan mata
- panjangnya waktu kontak antara sediaan dg
mata, perbandingannya bisa mencapai 2-4X lbh
lama.
O Kerugian :
- mengaburnya penglihatan untuk sementara
waktu salep menyebar di permukaan lensa
mata.
O Dengan hadirnya steroid, sediaan obat
mata dalam suspensi air dibuat karena
kelarutan steroid sangat rendah (sukar
larut dalam air).
O Ukuran partikel steroid adalah 10 μ.
O Pembawa dibuat isotonis dengan NaCl
termasuk juga surfaktan, pengental dan
pengawet.
OBAT TETES HIDUNG
Adalah larutan dalam air atau dalam
pembawa minyak yang digunakan dengan
cara meneteskannya atau
menyemprotkannya ke dalam lubang
hidung pada daerah nasofaring.
Faktor-faktor yang mempengaruhi formulasi obat tetes
hidung
1. Viskositas : ditambahkan metilselulosa 0,5 % untuk
mendapatkan viskositas larutan yang seimbang
dengan viskositas mukosa hidung