Anda di halaman 1dari 48

ABBM: sonde, beacker, air, sonde, mencit alas cakaran

PENGANTAR PRAKTIKUM
FARMAKOLOGI
Tata Tertib Praktikum Farmakologi
Praktikan wajib
1. Mengikuti responsi
2. Melaksanakan praktikum sesuai jadual
3. Melaksanakan diskusi kelompok secara mandiri
4. Merencanakan pembuatan laporan & menyerahkan
laporan praktikum selambatnya PAGI SEBELUM
PRAKTIKUM BERIKUTNYA
5. mengikuti ujian
6. Praktikan yang tidak hadir responsi, praktikum,
presentasi & ujian  mengulang tahun berikutnya
1. Datang pada waktunya
2. Mengisi daftar hadir
3. Memakai labjas
4. Mengumpulkan tugas dari hand out sebelum praktikum
5. Membawa tissue 2 gulung/kelompok
Pelak 6. Ketua kelompok : bagi tugas
• Menimbang & menomori hewan coba
sana • Menghitung dosis, mengukur volume sediaan
an • Memperlakukan hewan coba
• Mengamati hewan coba & mencatat data
prak • Menjaga kebersihan selama praktikum
• melakukan kerjasama dengan teman sekelompok
ti 7. Mencuci alat, melap meja, membuang sampah biologis dalam
kantong plastik tertutup
kum 8. Ketua regu : menyerahkan data hari itu
9. Mengembalikan alat yang dipinjamkan
10. Mengembalikan hewan coba ke kandang dan memastikan
hewan coba sudah buka puasa.
Pembagian Kelompok
KELAS B KELAS B
SELASA PAGI SELASA SIANG
KEL 1 KEL 2 KEL 3 KEL 4
NO. NAMA NO. NAMA NO. NAMA NO. NAMA
1 AINA UL MARDHIYYAH 13 DINDA UNIQUE VALENTINE 1 KEZIA ANISAH ASYRIFA 13 PUTRI RAHMALIA
2 ALISYA PUTRI 14 DONNA HESTIANTARI IRAWAN 2 LARAS PUSPITA DEWI 14 RIA ADRIANI
3 ALVA NUR 15 EKA KHOLIFATUNINGSIH 3 MEIDEA MULYANI 15 SAFITRI
4 AMARSYA PUTRI ZAHRA 16 FAHMI NAZARUDIN 4 MIRANDA DHEA OKTAVIANTY16 SAVIRA AYU PUTRI PERMATA
5 ANISYAH WIDYASTUTI KURNIAWAN
17 FATHIA AZIZAH 5 MUHAMMAD FREGI MARSA 17 SITI MAULIDA FITRIA
6 ANNISA APRYLIA 18 FATIMATUZUHRA 6 MUHAMMAD NAUFAL HAIDAR 18 SITI NAMIRA SALBIA
7 APRILIA AYU PURWATI 19 GRACELA LETICIA MILLENNIA SUSANTO
7 NABILA SILVIAN 19 TIARA DWI GITA
8 BAYU TRI MARTIKO 20 HADASA AGNES NOVA PASARIBU 8 NANDA ISYAK FISANTO 20 TRI ANGGRAENI YUNINGSIH
9 BULAN FATIHATI 21 HANINDA NOER SAFITRI 9 NAVIKA RIZQI ARVIANY 21 UNTARI KARTIKA WIDYAPRAME
10 DENY GEFRIAN NUA AMBARITA
22 HIMNI ROHMATUL HASANAH 10 NURUL ISTIQOMAH CHOIRUNNISA
22 VIONA APRILIA
11 DESI SURYANI 23 ISMAIL AL FAROUQ KHALILULLAH 11 OUCHY ROSA MAYLINA 23 WILDAN ADITYIO NUGROHO
12 DIAH PUSPITA SARI 12 PUNGKY ARIANI
Pembagian Kelompok
KELAS A KELAS A
KAMIS PAGI KAMIS SIANG
KEL A KEL B KEL C KEL D
NO. NAMA NO. NAMA NO. NAMA NO. NAMA
1 ADINDA TRESNA AYUNINGTIYAS
13 DITA ANNISA RUSIADI 1 KIKI INDRIANA PUTRI 13 RIZKA RAHMALIA
2 ALFINA AYU HERLIANTI 14 DYAH AYU KUSUMASTUTI 2 LUTHFI ALRASYID 14 SASKIA AMADHA
3 ALMA DHITA SHAFIRA 15 FADHILA HIDAYATI 3 MELINDA SETYOWATI 15 SOFYA RAHMADINA
4 ALVI NUR 16 FAJRIANA PUTRI PRADINI 4 MUHAMMAD FEBIANTO 16 STEPHANY CHRISTINE SUSANTO
5 ANA NURAINI 17 FATHIN DINA AULYA 5 MUHAMMAD IKRAR HAQI 17 TASHYA PUTRI MAULANA
6 ANITA SULISTYOWATI 18 FEBY KURNIA 6 NABILA NOERMALASARI 18 TIARA SAFITRI
7 ANNISA DELSI SAPUTRI 19 FIKRI ALAMSYAH YUSUF 7 NABILLA DHAMAYANTI 19 TRI INDRIYANI MEITINAWATI
8 BETHARI ARTHAMADIA 20 HANI ASYANI SABILLA 8 NIKA FADHILA KHAIRINNISA 20 VINKA SECELDA
9 DELLA CHINTARI FIARTIANTI21 HANNIFAH SYACHBANI 9 OLESA CHECI PUTRI 21 WAHIDAH NUR FITROH KHASAN
10 DEPI APRIYANI 22 ILMI YULAIMA ZAHWA 10 PERMATA DEWI CHANIA 22 WINA SONIA
11 DHEA ANINDYA CHAIRUNNISA 23 JIHAN TSABITAH 11 PUTRI ASYSYIFAA 23 YULIA ADINDA
12 DILA AULIA GALIK 12 RAHMI PEBRIANTI
MATERI PRAKTIKUM
Hari/Tgl Waktu
No Pertemuan Materi Metode Pengajar
Selasa Kamis (menit)
Responsi pengantar Ceramah dan
1 1 13/08/2019 15/08/2019 180 TIM
praktek farmakologi diskusi
Responsi toksisitas akut Ceramah dan
2 2 20/08/2019 22/08/2019 180 TIM
dan diuretik diskusi
3 3 27/08/2019 29/08/2019 180 Praktikum toksisitas akut Praktikum TIM
4 4 03/09/2019 05/09/2019 180 Praktikum Diuretik Praktikum TIM
Responsi TTGO dan Ceramah dan
5 5 10/09/2019 12/09/2019 180 TIM
analgetik diskusi
6 6 17/09/2019 19/09/2019 180 Praktikum TTGO Praktikum TIM
7 7 24/09/2019 26/09/2019 180 Praktikum analgetik Praktikum TIM
Responsi antidiare dan Ceramah dan
8 8 08/10/2019 10/10/2019 180 TIM
bedah hewan diskusi
9 9 15/10/2019 17/10/2019 180 Praktikum antidiare Praktikum TIM
10 10 22/10/2019 24/10/2019 180 Praktikum bedah hewan Praktikum TIM
11 11 29/10/2019 31/10/2019 180 Presentasi Diskusi TIM
12 12 05/11/2019 07/11/2019 180 Latihan ujian Praktikum TIM
13 13 12/11/2019 14/11/2019 180 Ujian teori Soal TIM
14 14 19/11/2019 21/11/2019 180 Ujian praktek Praktek TIM
KENAPA PRAKTEK KOLOGI?

Peran … AMF
pelaksana pengumpulan dan pengolahan data
untuk penelitian

kompetensi … AMF
melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data, menyajikan data dan
menyusun laporan penelitian dalam bidang
farmakologi
Perkembangan Obat
Coba-coba bahan alam utuh  rebusan

Sembuh

turun temurun (empiris)

Tidak seragam

Standarisasi bahan, cara panen & cara buat

Isolasi senyawa murni

Sintesis
Penisilin (1940) dan sulfanilamid (1953)

Sintetis menggeser bahan alam


PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN OBAT
BARU
• UJI PRAKLINIK
• UJI KLINIK
1. Fase I
2. Fase II
3. Fase III
4. Fase IV
UJI PRAKLINIK
• Suatu senyawa yang baru
Uji toksikologi pada hewan coba
ditemukan terlebih dahulu diuji
dengan serangkaian uji meliputi :
farmakologi pada organ terpisah • Toksisitas akut, efek-efek dosis
dan hewan coba. tunggal yang besar hingga
• Jika ditemukan aktivitas letal.
farmakologi yang mungkin • Toksisitas kronis, efek-efek
bermanfaat maka senyawa yang dosis bertingkat pada
lolos penyaringan akan diteliti penggunaan yang panjang
lebih lanjut.
• Teratogenisitas
• Sebelum calon obat dapat
dicobakan pada manusia dilakukan • Karsinogenisitas
penelitian sifat farmakokinetik, • Mutagenisitas
farmakodinamik, dan efek
• Uji ketergantungan
toksiknya pada hewan coba.
Uji
Pra
kli
nik
UJI KLINIK FASE I
• Biasanya dilakukan pada sukarelawan sehat
• Subjek 20-50 org
• Yang diteliti keamanan dari obat
• Diteliti sifat farmakodinamik dan farmakokinetik
pada manusia
• Dilakukan terbuka dan tanpa pembanding oleh
dokter ahli
UJI KLINIK FASE II
• Dilakukan pada pasien yang kelak akan diobati oleh obat
ini, tanpa penyakit penyerta.
• Subjek 100-200 pasien
• Yang diteliti efek terapi (khasiat obat pada manusia)
• Studi kisaran dosis, untuk menetapkan dosis optimal
• Keamanan obat
• Obat baru dibandingkan dengan plasebo atau obat
standar, secara acak dan tersamar ganda.
• Dilakukan oleh dokter ahli
UJI KLINIK FASE III
• Dilakukan pada pasien yang kelak akan diobati oleh obat ini,
dengan penyakit penyerta.
• Subjek paling sedikit 500 pasien
• Memastikan efek terapi, dan efek samping lain yang tidak
terlihat pada fase II
• Keamanan obat
• Obat baru dibandingkan dengan obat sama dengan dosis
berbeda, plasebo, obat standar.
• Pengujian dilakukan secara acak dan tersamar ganda.
• Dilakukan oleh dokter yang kurang ahli
UJI KLINIK FASE IV
Terhadap obat yang beredar dipasaran.
Yang diamati :
• Efek samping pada frekuensi penggunaan rendah
atau bertahun-tahun
• Efektivitas obat pada pasien berpenyakit berat,
ganda, anak-anak, usia lanjut, penggunaan
berkalikali,
• Efek obat terhadap morbiditas, dan mortalitas
• Efek baru dari obat
Uji
Klinik
Fase 1-
2-3-4
MATERI 1

INFORMASI DASAR
LABORATORIUM
FARMAKOLOGI
1. Tujuan umum & khusus
2. Mengurangi variasi biologis
3. Karakteristik binatang percobaan
4. Cara memberi kode pada hewan coba
5. Mencit
– Cara memperlakukan
– Pemberian per-oral, i.p., s.k. dan i.m.
6. Menggunakan kembali hewan yang sudah dipakai
Materi
7. Luka gigitan binatang
8. Mencuci alat suntik
9. Konversi dosis
10. Volume maksimum
11. Cara mengorbankan hewan coba
12. Format laporan
13. Penilaian Praktikum
TUJUAN UMUM PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
• Terampil bekerja dengan beberapa hewan percobaan
• Menghayati secara lebih baik berbagai prinsip farmakologi yang diperoleh secara
teori
• Menghargai hewan-hewan percobaan karena peranannya dalam mengungkap
fenomena- fenomena kehidupan
• Menyadari pengaruh faktor2 lingkungan terhadap hasil eksperimen farmakologi
dan menginsyafi sampai batas tertentu analoginya dengan pengaruh faktor2 yang
sama pada manusia
• mampu menerapkan, mengadaptasi dan memodifikasi metode2 farmakologi
untuk penilaian efek obat
• Dapat memberikan penilaian terhadap hasil2 eksperimen dan memberikan
tafsiran mengenai implikasi praktis dari hasil2 eksperimen
• menyadari kemungkinan2 yang terbuka bagi dirinya untuk mengembangkan karir
dalam bidang farmakologi dan farmasi
TUJUAN KHUSUS PR. F’KOLOG (KOMPETENSI-1)
Pada akhir praktikum peserta didik mampu :
1 memahami rencana praktikum dengan mengikuti responsi & pre-tes
2 memahami cara pengisian blanko lembar data
3 membagi tugas dalam kelompok
4 memberi nomor & menimbang hewan,
5 menyediakan sediaan uji
6 menghitung dosis
7 mengukur volume sediaan
8 memperlakukan hewan coba
9 mengamati hewan coba
10 mencuci alat
11 mencatat data
12 mengembalikan alat dalam keadaan bersih, kering & lengkap
13 membersihkan meja dengan desinfektan & mengembalikan kursi
14 menyerahkan hewan bekas praktek & sampah biologis kepada Pel.K
15 melaksanakan presentasi
16 melaksanakan evaluasi : pre/post-tes, Utul dan Uprak
TUJUAN KHUSUS PR. F’KOLOG (KOMPETENSI-2)

Pada pelaporan praktikum, peserta didik mampu :


1 membuat Judul percobaan
pada Pendahuluan : membuat latar belakang, rumusan masalah,
2
tujuan dan manfaat pelaporan
pada Tinjauan Pustaka : menjelaskan pokok-pokok bahasan yang
3
mengacu pada tujuan
pada Metodologi percobaan : prosedur, alat-bahan, perhitungan,
4
definisi operasional dan cara evaluasi
pada Hasil & Pembahasan : mentabelkan, menggambar grafik dan
5
membahas data sesuai tujuan
6 merumuskan Kesimpulan & Saran sesuai tujuan
7 pada Daftar Pustaka : mampu menggunakan minimal 3 buku pustaka
MENGURANGI VARIASI BIOLOGIS

Binatang percobaan biasanya memberikan hasil dengan deviasi yang


lebih besar dibandingkan dengan percobaan in vitro, karena
adanya variasi biologis.
Untuk menjaga supaya variasi tersebut minimal :
• Digunakan binatang percobaan yang mempunyai spesies dan
strain, usia, jenis kelamin dan, dipelihara pada kondisi yang
sama.
• Binatang percobaan harus diberi makan sesuai dengan makanan
standar untuknya dan diberi minum ad libitum.
• Binatang harus dipuasakan semalam sebelum percobaan
dimulai.
Karakteristik Binatang Percobaan
karakteristik Mencit (Mus musculus) Tikus (Rattus
rattus)
1. pubertas 35 hari 40-60 hari
2. masa beranak Sepanjang tahun Sepanjang tahun
3. Hamil 19-20 hari 6-8 minggu
4. jumlah sekali lahir 4-12 (biasanya 6-8) 6-8
5. lama hidup 2-3 tahun 2-3 tahun
6. masa laktasi 21 hari 21 hari
7. frek. kelahiran/tahun 4 7
8. suhu tubuh 37,9-39,2oC 37,7-38,8oC
9. Kecepatan respirasi 136-216/menit 100-150/menit
10. Tekanan darah 147/106 S/D 130/150 S/D
11. volume darah 7,5% BB 7,5% BB
CARA MEMBERI KODE HEWAN COBA
Dibaca sebagai nomor hewan
Tanda pada ekor
Satu garis melintang  =1
Dua garis melintang  =2

Satu garis melintang dan satu garis sejajar  =4

Satu garis sejajar  =5

Satu garis sejajar dan garis melintang  =6


Satu garis melintang dan satu tanda (+) + =9
Satu tanda (+) + = 10
Satu tanda (+) dan melintang + = 11
Satu tanda (+), garis sejajar dan melintang +  = 14

Dua tanda (++) ++ = 20


Mencit
Karakteristik
• mudah ditangani
• bersifat penakut, fotofobic
• cenderung berkumpul
sesamanya
• kecenderungan untuk
bersembunyi
• lebih aktif pada malam hari.
• Kehadiran manusia akan
menghambat mencit.
Cara memindah mencit
Cara memperlakukan mencit dengan 2 tangan
• Mencit diangkat dengan memegangnya pada ujung ekornya dengan tangan kanan
• biarkan menjangkau kawat kandang dengan kaki depannya
• Dengan tangan kiri, kulit tengkuknya dijepit diantara telunjuk dan ibu jari.
• pindahkan
ekornya dari
tangan kanan ke
antara jari manis
dan jari
kelingking
tangan kiri,
sehingga mencit
cukup erat
dipegang
• Pemberian obat
kini dapat
dimulai  oral
 DESINFEKSI
ALKOHOL 70%
 ip, sk, im
Cara
memperla
kukan
mencit
dengan
satu
tangan
Memperlakukan mencit dengan
plastik segitiga
Diagram per-oral
Pemberian per-
• bentuk suspensi, larutan
oral atau emulsi,
• dengan pertolongan jarum
suntik yang ujungnya tumpul
(bentuk bola/kanulla)
= SONDE
• Sonde ini dimasukan ke
dalam mulut, kemudian
perlahan-lahan dimasukan
melalui tepi langit-langit ke
belakang sampai esofagus
Pemberian secara intraperitoneal (ip)
• Pindahkan ekor tikus/mencit dari tangan kanan ke jari
kelingking tangan kiri, tarik kulit abdomennya sehingga
menjadi tegang.
• Pada saat penyuntikan, posisi kepala mencit lebih rendah
dari abdomennya.
• Jarum disuntikan dengan membentuk sudut 45o dengan
abdomen. Agak menepi dari garis tengah, untuk
menghindari terkenanya kandung kencing. Jangan pula
terlalu tinggi agar tidak mengenai hati.
• Cek sk : jarum di rongga perut diturunkan : kulit tidak ikut
turun
Mencegah pencakaran pra-injeksi
intraperitoneal
SK-IM-PERRECTAL
Pemberian secara intramuskuler (im)
Tarik kaki mencit
Jarum disuntikan kedalam otot paha cek tidak masuk ke vena
dengan menarik piston alat suntik

Per-rectal
• Basahi sonde dengan
gliserin
• Masukkan kedalam rectum
kira-kira 1 cm
• Desak larutan obat keluar Intra muskuler
subkutan
Pemberian secara subkutan (sk)
Tarik kulit kepala mencit
Jarum disuntikan kebawah kulit kepala
Menggunakan kembali hewan yang telah dipakai.
Untuk menghemat biaya,
bila memungkinkan diperbolehkan memakai hewan coba lebih
dari satu kali.
• jika binatang tersebut telah digunakan dalam suatu periode
dan obat yang digunakan pada percobaan sebelumnya
masih berada di dalam tubuh binatang, kemungkinan
hasil percobaan berikutnya akan memberikan data yang tidak
benar.
• Hal ini terutama terdapat pada kasus pemberian inductor
atau inhibitor enzim. Dengan dalih ini maka binatang
tersebut

baru boleh digunakan lagi untuk percobaan berikutnya


setelah selang waktu minimal 14 hari.
LUKA GIGITAN BINATANG
• Imunisasi tetanus disarankan bagi semua orang
yang bekerja dengan binatang percobaan.
• Luka yang bersifat abrasif atau luka yang agak
dalam karena gigitan binatang ataupun karena alat-
alat yang telah digunakan untuk percobaan binatang,
harus diobati secepatnya menurut cara-cara
pertolongan pertama pada kecelakaan.
• Apabila korban gigitan belum pernah mendapat
kekebalan terhadap tetanus, ia harus mendapatkan
imunisasi profilaksis.
MENCUCI ALAT SUNTIK DLL
1. Tabung dan jarum suntik harus steril jika akan digunakan
pada kelinci, marmot dan anjing. Tetapi tidak perlu
steril melainkan sangat bersih untuk tikus dan
mencit.
2. Setelah penyuntikan, cuci tabung dan jarum suntik
tersebut, semprotkan cairan kedalam gelas beker, dan
jarum suntik dipegang erat-erat. Ulangi cara ini tiga kali .
3. Alat suntik kosong diletakkan dalam keadaan bersih dan
dikembalikan ke pengawas dalam keadaan
kering/dikeringkan
4. Alat lain dikembalikan ke pengawas dalam keadaan
kering
Volume maksimum larutan yang bisa diberikan
pada binatang

Cara pemberian dan volume maksimum (ml)


Binatang
i.v. i.m. i.p. s.c. p.o.

1.mencit (20g)
0,5 0,05 1,0 0,5-1,0* 1,0
2.tikus (100g) 1,0 0,1 2,0-5,0 2,0-5,0* 5,0

3.hamster (50 g) - 0,1 1,0-5,0 2,5 2,5

4.marmot (250g) - 0,25 2,0-5,0 5,0 10,0


Perbandingan luas permukaan hewan percobaan untuk
konversi dosis (tabel Bacharach)

dicari 20 g 200 g 400 g 1,5 kg 2,0 kg 4,0 kg 12,0 kg 70,0 kg


mencit tikus mar kelinci kucing kera anjing manu
Dik mot sia
20 g 1,0 7,0 12,29 27,8 29,7 64,1 12 4,2 387,9
mencit
200 g 0,14 1,0 1,74 3,3 4,2 9,2 17,8 56,0
tikus
70,0 kg 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,013 0,16 0,32 1,0
manu
sia
(Harmita, 2005)
manusia
mencit

Berat
manusia
Dosis
• Dosis Tragakan 0.5 % 0.3 mL / 20 gBB
Dosis mencit / 20 g BB
• Glibenklamid
Dosis manusia/60 kg X faktor konversi x 0.02 kg =
5 mg / 60 kg x 12,3 x 0.02 kg = 0.0205 mg
• Akarbose
50 mg / 60 kg x 12,3 x 0.02 kg = 0.205 mg
dst untuk obat lain
CARA MENGORBANKAN HEWAN (etanasi )

Mencit
• terbaik : menggunakan karbondioksida/eter
dalam wadah khusus.
• Injeksi natrium pentobarbital 135-180 mg/kg.
• Dengan cara fisik dapat dilakukan dislokasi
leher
FORMAT LAPORAN (20 point)
• Cover : Judul, nama anggota kelompok, tahun & nama institusi (1
point)
• Bab I Pendahuluan (4 point) : 1.Latar belakang, 2.Rumusan
masalah, 3. Tujuan praktikum dan 4.Manfaat praktikum
• Bab II Tinjauan Pustaka : sub-pokok bahasan mengacu pada judul
(3 point)
• Bab III Metode Percobaan (6 point) :
1.Prosedur kerja, 2.alat-bahan, 3.perhitungan, 4.pembuatan
sediaan, 5.definisi operasional dan 6.cara analisis
• Bab IV Hasil dan Pembahasan (3 point) : 1.menabelkan,
2.menggambar grafik, dan 3.membahas hasil sesuai tujuan
• Bab V (2 point) : 1.Kesimpulan & 2.Saran mengacu pada tujuan
• Daftar Pustaka minimal 3 buku acuan (1 point)
A4; Arial font 12;
1,5 spasi,
• LAPORAN DISERAHKAN DALAM :
Minimal 7 halaman,
Di’staples’ ujung kiri
Tugas
1. Sebutkan tujuan praktikum farmakologi
2. Apa yang anda ketahui mengenai karakteristik mencit ?
3. Bagaimana cara meminimalkan variasi biologis ?
4. Berikan contoh memberi nomor pada ekor binatang : 1, 5, 7,
14 pada ekor mencit !
5. Bagaimana cara mengatasi luka gigitan binatang ?
6. Jelaskan singkat pemberian cairan per oral, i.p., i.m. dan s.k.
kepada mencit?
Tugas lanjutan
7. Berapa volume maksimal i.p. boleh diberikan pada
mencit 20 g, dan berapa volume maksimal per-oral bila
mencitnya 25 g ?
8. Bagaimana melakukan dislokasi leher pada
pengorbanan mencit ?
9. Bagaimana cara mencuci alat suntik ?
10. Bagaimana cara menyerahkan alat kepada pengawas
sesudah selesai praktikum ?
11. Mengapa tujuan percobaan harus dicantumkan dalam
laporan praktikum ?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai