Anda di halaman 1dari 122

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI
HUBUNGAN REMAJA SINGLE PARENT AKIBAT
KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) TERHADAP
TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA
DI KABUPATEN SINTANG

Oleh
GRACE RIYANTI SIMBOLON
011411223010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI
HUBUNGAN REMAJA SINGLE PARENT AKIBAT
KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) TERHADAP
TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA
DI KABUPATEN SINTANG

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Dalam


Program Studi Pendidikan Bidan Pada Fakultas Kedokteran UNAIR

Oleh :
GRACE RIYANTI SIMBOLON
011411223010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

ii

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Skripsi dengan judul : HUBUNGAN SINGLE PARENT AKIBAT


KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD)
TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA
REMAJA DI KABUPATEN SINTANG

Telah diuji pada tanggal : 27 Juni 2016

Panitia penguji skripsi :

Ketua : Dr. Gadis Meinar Sari. dr., M. Kes


NIP. 197701202008 01 1 001

Anggota Penguji : 1. Dr.Irwanto, dr., Sp. A (K)


NIP. 19650227 199003 1 010

2. Baksono Winardi, dr., Sp.OG (K)


NIP. 19540930 198111 1 001

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

vi

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

MOTTO

JANGANLAH TAKUT, SEBAB AKU MENYERTAI ENGKAU,


JANGANLAH BIMBANG, SEBAB AKU INI ALLAHMU ; AKU AKAN
MENEGUHKAN, BAHKAN AKAN MENOLONG ENGKAU ; AKU AKAN
MEMEGANG ENGKAU DENGAN TANGAN KANAN-KU YANG
MEMBAWA KEMENANGAN.

YESAYA 41 :10

SEGALA HAL YANG TELAH KITA CAPAI SAAT INI, ITU SEMUA
KARENA KEBAIKAN DAN ANUGERAH TUHAN SEMATA-MATA,
MENGUCAP SYUKURLAH SEBAB KITA MEMILIKI TUHAN
YANG LUAR BIASA.

vii

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat, kuasa dan
pimpinan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Hubungan Single Parent Akibat Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Terhadap
Tingkat Depresi Pada Remaja Di Kabupaten Sintang”. Skripsi ini disusun sebagai
prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana kebidanan (S.Keb) di program Studi
Pendidikan Bidan Universitas Airlangga.

Penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan


dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Soetojo, dr. Sp. U, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga
2. Baksono Winardi, dr., Sp.OG (K), selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan pembimbing
pendamping dalam penulisan skripsi ini.
3. Dr.Irwanto, dr.,Sp.A (K), selaku pembimbing utama skripsi penulis yang
dengan sabar membimbing dan memotivasi penulis.
4. Dr. Gadis Meinar Sari, dr., M. Kes, selaku penguji skripsi yang telah
meluangkan waktu untuk membantu proses perbaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga.
6. Bupati dan Pemerintah Kabupaten Sintang, Dinas Kesehatan Kabupaten
Sintang yang memberi kesempatan bagi peneliti untuk mengabdi dan meneliti
sehingga mendapat pengalaman untuk peneliti bagikan di kelas Program
Studi Pendidikan Bidan Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga.
7. Remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan dan bersedia menjadi
responden dalam menyelesaikan penelitian di daerah kabupaten Sintang.
8. Teman-teman anggota IBI Kabupaten Sintang, yang turut membantu dalam
penelitian ini.

viii

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

9. Orangtua, kakak dan adik yang selalu memberikan doa dan semangat dalam
penulisan skripsi, semoga selalu diberikan kesehatan dan diberkati dalam
kehidupannya.
10. Teman-teman seangkatan dari Kal-Bar (KTB), group SAB-MER terima kasih
sudah mengisi suka duka penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini
semoga kita semua bisa tetap saling membantu dan mendoakan.
11. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan
Reguler Angkatan 2012 dan Alih Jenis Angkatan Tahun 2014 terimakasih
atas dukungan dan motivasi yang diberikan.
12. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
bisa saya sebutkan namanya satu persatu.

Semoga Tuhan yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak yang
membantu hingga selesainya skripsi ini. Penulis sadari bahwa skripsi ini jauh
dari sempurna tetapi penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
dan bagi ilmu kebidanan.

Surabaya, Juni 2016

Penulis

ix

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RINGKASAN

Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa.


menurut WHO batas usia remaja yaitu 10 sampai 20 tahun. Pada masa ini remaja
mengalami krisis identitas yang beresiko menimbulkan masalah (Sarwono, 2007).
Salah satu masalah yang timbul pada masa remaja adalah pergaulan bebas yang
beresiko dengan hubungan seks bebas, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya
kehamilan tidak diinginkan pada remaja wanita (Kumalasari, 2012). Kehamilan
tidak diinginkan yang dipertahankan dapat memposisikan remaja wanita berperan
menjadi single parent. Hal ini dapat terjadi karena pasangan pria yang tidak
bertanggung jawab akan kehamilannya (Soetjiningsih, 2010). Peran single parent
akibat kehamilan tidak diinginkan pada remaja wanita beresiko mengalami
gangguan psikologis. Secara psikologis remaja putri akan merasa tidak nyaman
seperti dihantui rasa malu, rendah diri, merasa berdosa, pesimis, tertekan hingga
menjadi depresi (Soetjiningsih, 2010).
Masalah dari penelitian ini adalah kehamilan remaja di kabupaten Sintang
mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2014 diperoleh 309 kehamilan
remaja, sedangkan tahun 2015 diperoleh 496 kehamilan remaja. Pada kehamilan
remaja tersebut belum pernah didata kasus single parent dan tingkat depresi yang
terjadi sehingga penilitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh single parent akibat kehamilan tidak diinginkan (KTD) dengan tingkat
depresi pada remaja di Kabupaten Sintang.
Metode penelitian ini dilakukan secara analitik pendekatan dengan
menggunakan rancangan cross sectional. Populasi kehamilan remaja pada tahun
2015 yaitu 496, pengambilan kelompok dengan total sampling yang berjumlah
100 responden dan diantaranya terdapat 62 sampel yang berperan sebagai single
parent dan 38 sampel yang berperan tidak single parent. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah single parent sedangkan variabel terikat adalah tingkat
depresi. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner Beck Depresion Inventory
(BDI). Analisis data menggunakan Fisher’s Exact.
Hasil penelitian dari 100 responden yang mengalami KTD terdiri dari 62
% yang single parent dan 38 % responden yang tidak single parent. Kasus remaja
tidak single parent memiliki presentase tingkat depresi yang paling tinggi adalah
depresi sedang (63,8) sedangkan pada kasus remaja yang single parent paling
tinggi adalah depresi parah (54,8%).Berdasarkan uji statistik yang telah di
Fisher’s Exact terdapat hubungan antara single parent terhadap tingkat depresi
yang mana nilai signifikansinya (p) < 0,0001.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan remaja single
parent akibat kehamilan tidak diinginkan terhadap tingkat depresi pada remaja di
kabupaten Sintang.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

Background: Teens is a period of transition from childhood to adulthood and


experience an identity crisis that may lead to problems such as illicit sex that can
result in unwanted pregnancies in young women. A maintained unwanted
pregnancy can put young women into single parent’s position. This can occur
when their partner not take their responsibility for the pregnancy. Role as a single
parent as a result of unwanted pregnancies in teenagers are considerably tough
that risk for experiencing depression.

Objective: The aim of this study was to determine the association of the single
parent adolancent as a result of unwanted pregnancy (KTD) on the level of
depression.

Methode: This research was conducted by analytical cross sectional method,


involving 100 adolescents’ respondents who experience unwanted pregnancy and
62 respondents with single parent status and not a single parent as many as 38
respondents. The instrument used was Beck Depression Inventory (BDI)
questionnaire.

Result: Statistical analysis used was Fisher Ecxact's test with significant result
<0.000 (p <0.0001) which mean single parent as a result of unwanted pregnancies
associated with the level of depression in adolescents.

Conclusion: In conclusion, there was an association between single parent


adolancent due to unwanted pregnancy and the level of depression in Sintang
district.

Keywords: Adolescents, unwanted pregnancy, single parent, depression

xi

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM .......................................................................................... ..i
PRASYARAT GELAR .................................................................................... ..ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. ..iii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ..iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................ ..v
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ..vi
MOTTO ........................................................................................................... ..vii
UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. ..viii
RINGKASAN .................................................................................................. ..x
ABSTRACT ..................................................................................................... ..xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... ..xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ..xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... . xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ..xvii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. ..xviii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................... ..1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... ..3
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... ..3
1.3.1. Tujuan umum .................................................................. ..3
1.3.2. Tujuan khusus ................................................................. ..4
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... ..4
1.4.1. Manfaat teoritis .............................................................. ..4
1.4.2. Manfaat praktis ............................................................... ..4
1.5. Risiko Penelitian ...................................................................... ..5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1. OrangtuaTunggal (Single Parent) ............................................ ..7
2.1.1. Definisi single parent ...................................................... ..7
2.1.2. Bentuk single parent ....................................................... ..8
2.1.3. Masalah single parent ..................................................... ..8
2.1.4. Penyebab single parent ................................................... ..9
2.1.5. Dampak single parent ..................................................... ..11
2.1.6. Fungsi single parent dalam keluarga .............................. ..12
2.1.7. Hal yang dilakukan oleh single parent ........................... ..14
2.1.8. Karakter single parent yang prima.................................. ..15
2.2. Kehamilan Tidak Diinginkan ................................................... ..15
2.2.1. Konsep kehamilan tidak diinginkan ................................ ..15
2.2.2. Sebab kehamilan tidak diinginkan .................................. ..17

xii

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.2.3. Dampak kehamilan tidak diiginkan ................................ ..18


2.3. Remaja ...................................................................................... ..21
2.3.1. Konsep remaja................................................................. ..21
2.3.2. Karakteristik perkembangan Remaja .............................. ..23
2.4. Depresi ...................................................................................... ..34
2.4.1. Pengertian gejala depresi ................................................ ..34
2.4.2. Teori tentang depresi ....................................................... ..34
2.4.3. Gejala depresi .................................................................. ..36
2.4.4. Penyebab depresi............................................................. ..37
2.4.5. Faktor risiko depresi........................................................ ..38
2.4.6. Bentuk-bentuk depresi .................................................... ..39
2.4.7. Tingkatan depresi ............................................................ ..40
2.4.8. Penatalaksanaan depresi .................................................. ..42
2.5. Hubungan single parent akibat kehamilan tidak diinginkan pada
remaja terhadap tingkat depresi ............................................... ..43

BAB 3 KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN


HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual ............................................................... ..46
3.2. Hipotesis Penelitian ................................................................. ..47

BAB 4 METODE PENELITIAN


4.1. Jenis Penelitian ......................................................................... ..48
4.2. Rancangan Penelitian ............................................................... ..48
4.3. Populasi dan Sampel................................................................. ..49
4.3.1. Populasi ........................................................................... ..49
4.3.2. Sampel ............................................................................. ..50
4.4. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... ..50
4.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................... ..51
4.6. Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data ................................ ..53
4.7. Pengolahan dan Analisis Data .................................................. ..53
4.7.1. Pengolahan data ............................................................ ..53
4.7.2. Analisis data .................................................................. ..54
4.8. Kerangka Operasional .............................................................. ..56
4.9. Ethical Clearance ..................................................................... ..56
4.9.1. Informed consent ........................................................... ..56
4.9.2. Anominity (tanpa nama) ............................................... ..57
4.9.3. Confidentiality (kerahasiaan) ........................................ ..57

BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN


5.1. Hasil Penelitian ........................................................................ ..58
5.2. Analisis Hasil Penelitian ........................................................... ..62

BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Status Single Parent Akibat Kehamilan Tidak Diinginkan Pada
Remaja...................................................................................... ..64
6.2. Tingkat Depresi Akibat Kehamilan Tidak Diinginkan............. ..66

xiii

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

6.3. Hubungan Antara Single Parent Dengan Depresi Pada Kehamilan


Tidak Diinginkan (KTD) ......................................................... ..67

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN


7.1. Kesimpulan ............................................................................... ..70
7.2. Saran ......................................................................................... ..70

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... ..72


LAMPIRAN

xiv

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Definisi operasional variabel hubungan single parent akibat


kehamilan tidak diinginkan (KTD) terhadap tingkat depresi
pada remaja ............................................................................ 53
Tabel 4.2 Kontingesi single parent dengan tingkat depresi ................... 55
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden yang
mengalami KTD .................................................................... 60
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi status single parent remaja akibat KTD 60
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden remaja akibat KTD
berdasarkan tingkat depresi ................................................... 61
Tabel 5.4 Distribusi tabel silang berdasarkan usia dan usia pertama
kali hamil terhadap status single parent ................................ 61
Tabel 5.5 Distribusi tabel silang lama menjadi orangtua terhadap
status single parent ................................................................ 62
Tabel 5.6 Tabel silang single parent akibat KTD berdasarkan tingkat
depresi pada remaja di kabupaten Sintang ............................. 62

xv

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian hubungan single parent akibat


kehamilan tidak diinginkan terhadap tingkat depresi pada
remaja di Kabupaten Sintang ................................................. 46
Gambar 4.1 Desain penelitian hubungan single parent akibat kehamilan
tidak diinginkan terhadap tingkat depresi pada remaja di
Kabupaten Sintang ................................................................. 49
Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian hubungan single parent akibat
kehamilan tidak diinginkan terhadap tingkat depresi pada
remaja di Kabupaten Sintang ................................................. 56

xvi

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal penelitian


Lampiran 2 Surat ijin penelitian
Lampiran 3 Surat layak etik
Lampiran 4 Surat rekomendasi kesbangpol
Lampiran 5 Surat rekomendasi dinas kesehatan
Lampiran 6 Surat ijin BDI
Lampiran 7 Lembar permohonan menjadi responden
Lampiran 8 Lembar persetujuan menjadi responden
Lampiran 9 Lembar data umum responden
Lampiran 10 Lembar kuisioner BDI
Lampiran 11 Lembar jawaban responden
Lampiran 12 Lembar berita acara perbaikan usulan penelitian
Lampiran 13 Tabulasi karakteristik responden
Lampiran 14 Hasil uji statistik
Lampiran 15 Berita acara perbaikan skripsi

xvii

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR SINGKATAN

BDI : Beck Depression Inventory

BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

KTD : Kehamilan Tidak Diinginkan

WHO : World Health Organitation

xviii

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO, remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

menuju masa dewasa yakni bila anak telah mencapai usia 10-20 tahun, pada

rentang usia tersebut terjadi perkembangan fungsi reproduksi. Berdasarkan

sensus penduduk tahun 2010 persentase remaja dengan usia 10-19 tahun 18 %

dari jumlah penduduk (Kemenkes RI, 2015). Pada masa ini sering sekali

terjadi krisis identitas atau pencarian identitas diri yang menimbulkan masalah

pada diri remaja itu sendiri. Masalah yang ada adalah kesehatan fisik yaitu

semua penyakit yang berkaitan dengan kondisi fisik dari remaja itu sendiri dan

masalah perilaku diantaranya yaitu penggunaan obat- obatan dan alcohol,

hubungan seks bebas yang dapat menyebabkan infeksi menular seksual

( Kusmiran, 2014).

Hubungan seks bebas didapatkan 35 % remaja pria yang tidak

mempertahankan keperjakaannya dan 10 % remaja wanita yang tidak

mempertahankan keperawananya yang terjadi antara teman dekat. Remaja

beranggapan teman dekat adalah orang yang dapat mereka tanya seputar

masalah seks dimana mereka baru sama-sama merasakannya sekarang

(Azinar, 2013).

Menurut remaja, seks bebas ataupun seks pranikah dianggap aman

untuk dilakukan, namun bila remaja melihat dan memahami akibat perilaku itu

ternyata banyak membawa kerugian. Salah satu risikonya adalah kehamilan

1
SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

tidak diinginkan dapat menghancurkan segalanya dari masa muda, pendidikan,

kepercayaan, kebangsaan, kebanggan orangtua dan pandangan negatif dari

masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan gangguan psikologi remaja dari segi

kognitif, biologis dan emosi (Kusmiran,2014).

Remaja wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akan

mengalami kebingungan dengan menerima kejadian bahwa dirinya hamil

sebelum menikah yang disebabkan oleh pria tidak bertanggungjawab,

sehingga remaja wanita harus siap menjadi orangtua tunggal (single parent).

Sebagai single parent tersebut yang harus mengurus rumah tangga dan anak

akan menjadi beban, sehingga memicu masalah yang menghambat peran ibu

sebagai orang tua tunggal (Kisworowati, 2010).

Menurut SDKI (2012), untuk Provinsi Kalimantan Barat presentase

kehamilan remaja bagaikan fenomena gunung es yang cenderung mengalami

peningkatan 9,3 % tahun 2002, meningkat kembali tahun ke 5 berikutnya

menjadi 11,6 %. Tahun 2014di Kalimantan Barat terdapat 2,6% remaja

perempuan dari 405 yang melakukan hubungan seks pranikah dan terdapat

2,8% remaja laki-laki dari 405 yang pernah melakukan seks pranikah

(BKKBN, 2014).

Di Kabupaten Sintang pada tahun 2013 terdapat 707 kehamilan

remaja. Tahun 2014 terdapat 309 kehamilan remaja dan tahun 2015 dari

januari sampai dengan agustus terjadi peningkatan menjadi 496 kehamilan

remaja, tetapi Kabupaten Sintang belum ada data khusus kehamilan tidak

diinginkan.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

Berdasarkan hasil survey awal di Puskesmas Sungai Durian Kabupaten

Sintang pada tahun 2013 terdapat 14 kasus kehamilan yang tidak diinginkan.

Kasus ini meningkat tajam pada tahun 2014 menjadi 21 orang. Sedangkan

data single parent akibat kehamilan tidak diinginkan tahun 2013 yaitu 8

remaja yang menjadi single parent dan pada tahun 2014 diperoleh 11 remaja

menjadi single parent. Status sebagai remaja single parent akibat kehamilan

tidak diinginkan akan mempengaruhi psikologisnya. Data 2016 ditemukan

610 jiwa mengalami gangguan psikologis. Gangguan psikologis yang terjadi

antara lain skizofrenia, psikotik, neurotic, depresi, dan spikotik. Kasus depresi

yang ditemukan sebanyak 13 jiwa (Dinkes, 2016).

Berdasarkan data diatas dilakukan penelitian apakah ada “Hubungan

Single Parent Akibat Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dengan terhadap

depresi remaja di Kabupaten Sintang”.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah ada hubungan single parent akibat kehamilan tidak diinginkan
(KTD) terhadap tingkat depresi pada remaja di Kabupaten Sintang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui “Apakah ada hubungan single parent akibat kehamilan

tidak diinginkan (KTD) terhadap tingkat depresi pada remaja di

Kabupaten Sintang .

1.3.2 Tujuan khusus

1) Untuk mengetahui jumlah kejadian kehamilan tidak diinginkan(KTD)

pada remaja di Kabupaten Sintang.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

2) Untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian single parent akibat

kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Kabupaten Sintang.

3) Untuk mengetahui hubungan single parent akibat kehamilan tidak

diinginkan (KTD) terhadap tingkat depresi pada remaja di Kabupaten

Sintang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

bermanfaat bagi perkembangan ilmu Kesehatan Reproduksi, khususnya

kesehatan reproduksi remaja terhadap tingkat depresi pada remaja dan

dapat dipakai sebagai pedoman dalam melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat praktis

1) Bagi responden

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran depresi bagi

remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan yang berperan

sebagai single parent.

2) Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dampak

depresi bagi remaja terhadap kehamilan tidak diinginkan sebagai

masukan bagi para orangrtua ataupun individu dari berbagai kalangan

usia terutama para wanita akan pentingnya kesadaran menjauhi

perilaku seks pranikah.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

3) Bagi ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dampak

tingkat depresi yang terjadi pada remaja single parent yang mengalami

kehamilan tidak diinginkan sebagai masukan bagi para pendidik

tentang pentingnya kesadaran menjauhi perilaku seks pranikah yang

mengakibatkan kehamilan tidak diinginkan.

1.5 Risiko Penelitian

Risiko pada peneliti dan responden adalah risiko sosial. Risiko sosial

yang timbul berupa hukuman adat jika peneliti tidak merahasiakan identitas

responden (peneliti) dan responden akan dikucilkan oleh masyarakat dan

hukuman adat jika diketahui mengalami kehamilan tidak diinginkan

(responden) sehingga peneliti tidak memberikan informasi identitas responden

ke orang lain.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Orangtua Tunggal ( Single Parent)

2.1.1 Definisi single parent

Keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu berperan sebagai orang tua

bagi anak-anaknya. Di kehidupan nyata sering dijumpai keluarga dimana

salah satu orang tuanya tidak ada lagi. Keadaan ini menimbulkan apa yang

disebut dengan keluarga dengan single parent (Khoiroh, 2011).

Orangtua tunggal (single parent) adalah orangtua yang telah

menduda atau menjanda baik bapak atau ibu, mengasumsikan tanggung

jawab untuk memelihara anak-anak setelah kematian pasangannya,

perceraian atau kelahiran anak diluar nikah (Khoiroh, 2011).

Menurut Hammer & Turner menyatakan bahwa: “A single parent

family consist of one parent with dependent children living in the same

household.” Sementara itu, Sager dan teman-temannya menyatakan

bahwa orang single parent adalah orang tua yang secara sendirian

membesarkan anak-anaknya tanpa kehadiran, dukungan, dan tanggung

jawab pasangannya (Aprilia, 2013).

Seorang single parent dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu ada

yang berperan sebagai ayah dan ada juga yang berperan sebagai ibu. Laki-

laki bisa berperan sebagai orangtua tunggal disebabkan karena

meninggalnya istri, pengabaian seorang ibu ataupun penolakan hak asuh

seorang istri. Wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal dapat

6
SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

disebabkan oleh meninggalnya suami, perceraian, ibu yang tidak menikah

ataupun kehamilan diluar nikah pada remaja ( Aprilia, 2013).

2.1.2 Bentuk single parent

Orangtua yang disebut dengan single parent adalah orangtua

tunggal (ayah atau ibu saja). Ada banyak penyebab yang mengakibatkan

peran orangtua yang lengkap dalam sebuah rumah tangga menjadi tidak

sempurna.Hal ini bisa disebabkan banyak faktor, dalam penelitian

Laksono di antaranya:

1) Jikalau pasangan hidup kita meninggal dunia, otomatis itu akan

meninggalkan kita sebagai orang tua tunggal.

2) Jika pasangan hidup kita meninggalkan kita atau untuk waktu yang

sementara namun dalam kurun yang panjang. Misalkan ada suami

yang harus pergi ke pulau lain atau ke kota lain guna mendapatkan

pekerjaan yang lebih layak.

3) Yang lebih umum yakni akibat perceraian.

4) Orangtua angkat ( Khoiroh, 2011)

2.1.3 Masalah single parent

Terdapat beberapa permasalahan yang sering timbul di dalam

keluarga sebagai orang tua tunggal baik wanita maupun pria. Masalah

umum yakni merasa kesepian, perasaan terjebak dengan tanggung jawab

untuk mengasuh anak dan mencari sumber pendapatan, kekurangan waktu

untuk mengurus diri dan kehidupan seksualnya, kelelahan menanggung

tanggung jawab untuk mendukung dan membesarkan anak sendirian,

mengatasi hilangnya hubungan dengan partner spesial, memiliki jam kerja

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8

yang lebih panjang, lebih banyak masalah ekonomi yang muncul,

menghadapi perubahan hidup yang lebih menekan, lebih rentan terkena

depresi, kurangnya dukungan sosial dalam melakukan perannya sebagai

orang tua, dan memiliki fisik yang rentan terhadap penyakit (Khoiroh,

2011) .

Sedangkan masalah khusus yang timbul pada keluarga dengan

orang tua tunggal wanita adalah kesulitan mendapatkan pendapatan yang

cukup, kesulitan mendapat pekerjaan yang layak, kesulitan membayar

biaya untuk anak, kesulitan menutupi kebutuhan lainnya. Sementara pada

keluarga dengan orang tua tunggal pria masalah khusus yang timbul hanya

dalam hal memberikan perlindungan dan perhatian pada anak (Khoiroh,

2011).

Pada kasus keluarga dengan orang tua tunggal yang terjadi karena

perceraian, Duvall & Miller menyatakan bahwa baik bagi wanita maupun

pria proses setelah terjadinya perceraian seperti orang yang baru mulai

belajar berjalan dengan satu kaki, setelah kaki yang lainnya dipotong.

Perceraian adalah proses amputasi pernikahan. Tidak peduli seberapa

pentingnya perceraian tersebut, perceraian tetap saja menyakitkan

(Khoiroh, 2011).

2.1.4 Penyebab single parent

Banyak faktor yang menjadi penyebab seseorang bisa menjadi

single parent, yaitu :

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9

1) Perpisahan karena perceraian

Perpisahan dapat terjadi dikarenakan tidak ada kecocokan antara kedua

belah pihak. Hal ini dapat terlihat dari perbedaan persepsi atau

perselisihan yang tidak mampu menemukan jalan keluarnya dan

mengalami persoalan ekonomi, pekerjaan, perbedaan prinsip hidup

yang akhirnya menimbulkan niat untuk berpisah.

2) Perpisahan karena kematian

Biasanya salah satu pasangan yang meninggal, secara otomatis akan

menjadi orangtua tunggal yang harus bertanggung jawab dalam

mengurus rumah tangga.

3) Kehamilan diluar nikah

Banyak sekali sekarang kasus pergaulan bebas yang terjadi di sekitar,

bahkan terdapat kasus perkosaan sehingga berdampak pada kehamilan

yang tidak diharapkan. Hal ini dapat membuat wanita membesarkan

anak-anaknya tanpa ada pasangan.

4) Tidak ingin menikah

Ada beberapa orang yang memang tidak ingin menikah namun ingin

memiliki anak dengan cara mengadopsi. Hal ini membuat mereka

berperan sebagai orangtua tunggal yang harus bertanggung jawab.

5) Ditelantarkan atau ditinggal suami tanpa dicerai

Hal ini dapat terjadi pada pria yang tidak memiliki tanggung jawab

dengan menelantarkan atau meninggalkan keluarga tanpa ada

kepastian dan kelanjutan dari hubungan mereka (Kumalasari, 2012) .

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

2.1.5 Dampak single parent

Dengan meningkatnya kebutuhan hidup masa sekarang, single

parent harus mampu menjalankan perannya yang ditinggal oleh

pasangannya dengan mendidik anak sendiri dan juga memenuhi kebutuhan

keluarga (Mubil Mz, 2015).

Ada beberapa dampak dari orangtua tunggal terhadap

perkembangan anak, yaitu :

1) Tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik yang

membuat anak menjadi minder dan tidak dapat berinteraksi dengan

masyarakat sehingga menarik diri dari lingkungan.

2) Banyak ditemukan asupan gizi yang kurang sehingga menyebabkan

perkembangan anak terhambat . Hal ini banyak didapatkan pada

orangtua tunggal yang tidak mampu secara ekonomi.

3) Orangtua tunggal kurang menanamkan adat istiadat sehingga anak

kurang dapat bersopan santun dan tidak meneruskan budaya keluarga

dan berisiko terjadinya kenakalan pada anak.

4) Orangtua yang sibuk bekerja mencari nafkah dan jarang perhatian

dengan anak berisiko mengalami ketidaksempurnaan pendidikan pada

anak.

5) Anak jarang dibimbing dalam bidang agama sehingga pendidikan

agama anak kurang baik.

6) Orangtua tunggal kurang dapat melindungi anaknya dari gangguan

orang lain yang berisiko pada psikologis anak (Kumalasari, 2014).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11

Dampak yang terjadi dari single parent tidak hanya memberikan

dampak bagi perkembangan anak, akan tetapi memiliki dapat pada

perannya sendiri sebagai orangtua tunggal. Dampak yang dapat terjadi,

yaitu :

1) Masalah ekonomi

Orangtua tunggal akan menanggung ekonominya sendiri sepeninggal

pasangan hidupnya dengan mencari nafkah sendiri demi kelangsungan

hidupnya.

2) Peran ganda

Orangtua tunggal harus berperan baik sebagai ibu, ayah, pendidik,

kepala rumah tangga.

3) Masalah interaksi sosial

Pasangan yang tidak menikah atau tidak dinakahi terkadang mendapat

perlakuan yang tidak menyenangkan dari lingkungan masyarakat. Hal

tersebut dapat dirasakan mereka ketika dikucilkan, dicemooh sehingga

perlakuan seperti ini mengganggu interaksi sosial perempuan yang

menjadi orangtua tunggal dilingkungannya (Kumalasari, 2014).

2.1.6 Fungsi single parent dalam keluarga

1) Fungsi reproduksi

Bagi para single parent fungsi reroduksi tidak mungkin diperankan

oleh mereka sampai dengan single parent menikah kembali dan

memiliki anak.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12

2) Fungsi afeksi

Bagi wanita single parent, menjalankankan fungsi afeksi pastinya

berbeda-beda. Untuk wanita karier, banyak yang tidak menjalankan

fungsi afeksinya karena menyerahkan tugasnya dan tanggung

jawabnya ke pembantu atau orangtua. Untuk wanita yang mengalami

kehamilan pranikah, maka single parent merasa terguncang jiwanya

sehingga tidak dapat menjalankan fungsi afeksinya.

3) Fungsi sosialisasi

Semua orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya agar anak

tersebut dapat mengambil peran dilingkungannya. Hal tersebut

membuat orangtua merasa bertanggungjawab untuk membimbing,

mendidik dan mengajarkan yang terbaik bagi anaknya sehingga

mereka dapat bersosialisasi dengan masyarakat luas.

4) Fungsi ekonomi

Disini fungsi sebagai single parent adalah berusaha mencari atau

memenuhi keuangan bagi dirinya sendiri dan anak-anakny. Hal ini

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, pendidikan

dan keperluan lainnya.

5) Fungsi pengawasan atau kontrol

Pada anggota keluarga, ditanamkan tentang hak dan tanggungjawab di

keluarga, masyarakat serta negara dan agama. Disisni keluarga

berfungsi untuk menegur dan mengarahkan yang terbaik agar dapat

berperilaku yang sesuai dengan norma dan ajaran yang telah diajarkan

oleh keluarga. Harapannya dalah anak-anak dapat menanam nilai

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

norma dan perilaku yang bertanggung jawab ketika mereka sudah tidak

bersama dengan anaknya lagi.

6) Fungsi proteksi

Fungsi ini adalah fungsi perlindunga dalam keluarga yang dapat dibagi

menjadi tiga, yaitu : perlindungan fisik dimana seseorang tidak

memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu pada kebutuhan

fisiknya sendiri, ekonomi yang terdiri dari kebutuhan sandang dan

pangan, dan psikologis dimana memerlukan rasa aman, nyaman, dan

kasih sayang dari keluarga dan orang sekitar (Hamdani, 2013).

2.1.7 Hal yang dilakukan oleh single parent

Dalam menjalankan tugas sebagai single parent ada beberapa hal

yang harus dilakukan mereka agar tidak berlarut dengan kesedihan

statusnya, yaitu :

1) Keterbukaan

Status sebagai single parent bukanlah hal yang harus ditutupi karena

ketika ada masyarakat yang beranggapan negatif maka banyak dari

single parent yang memiliki semangat bahwa mereka itu mampu dan

sanggup menunjukan bahwa mereka akan menjadi single parent yang

sukses dan bertanggung jawab.

2) Mengisi waktu

Menjadi single parent terkadang timbul perasaan kesepian dan rasa

kesendirian yang mendalam. Menghindari perasaan tersebut, mereka

harus bisa mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

3) Membuka diri untuk masa depan

Membuka komunitas pergaulan yang positif dengan orang-orang yang

bernasib sama, sehingga ketika mereka memiliki komunitas mereka

dapat bercerita tentang kejadian yang mereka alami. Adanya

komunitas tersebut maka mereka dapat membuka diri untuk pergaulan

meski tetap memilih teman bergaul (Kumalasari, 2014).

2.1.8 Karakter single parent yang prima

Single parent dalam membentuk suatu keluarga yang prima harus

memiliki karakter. Karakter yang dimilikinya, yaitu:

1) Memiliki kualitas waktu untuk bersama keluarga

2) Memberikan perhatian yang lebih

3) Memiliki komitmen satu sama yang lainnya

4) Menghormati satu sama yang lainnya

5) Komunikasi yang baik dalam membangun keluarganya

6) Kondisi krisis dan stress dapat dilalui dengan cara berfikir yang positif

untuk terus berkembang ( Kumalasari, 2012).

2.2 Kehamilan Tidak Diinginkan

2.2.1 Konsep kehamilan tidak diinginkan

Kehamilan pada wanita merupakan hal yang wajar pada pasangan

yang sudah berkeluarga, namun kehamilan tersebut ada yang diinginkan

karena sudah siap untuk memiliki anak ataupun tidak diinginkan karena

pasangan belum siap untuk memiliki anak. Kehamilan tidak diinginkan

adalah kehamilan yang terjadi karena suatu sebab yang keberadaannya

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15

tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orangtua bayi

(Kusmiran, 2011).

Adanya perubahan-perubahan biologic dan psikologik yang akan

memberikan dorongan-dorongan tertentu, yang sering kali tidak diketahui

Institusi pendidikan langsung, yaitu orang tua dan guru sekolah

kurang siap untuk memberikan informasi yang benar dan tepat waktu.

1) Perbaikan gizi yang menyebabkan umur haid pertama menjadi lebih

dini.

2) Semakin majunya tekhnologi dan membaiknya sarana komunikasi

mengakibatkan membanjirnya arus informasi dari luar yang sulit sekali

diseleksi.

3) Kemajuan pembangunan, pertumbhan penduduk dan transisi kearah

industrialisasi memberi dampak pada meningkatnya urbanisasi,

berkurangnya sumber daya alam dan perubahan tata nilai.

4) Salah satu peluang yang dapat berfungsi substitusi untuk menyalurkan

gejolak remaja belum sepenuhnya dimanfaatkan, yaitu upaya terarah

untuk meningkatkan kebugaran jasmani.

Gejala yang sering kita lihat dan kemudian menimbulkan masalah

yaitu :

1) Hubungan seks pranikah

2) Ketidaksiapan remaja mengatasi kehamilan yang diakibatkannya, telah

memicu masalah yang luas ; tindakan aborsi, tindakan kekejaman pada

bayi baru lahir ataupun masaah dalam perawatan bayi baru lahir.

Dampak sosial lain yang dapat tejadi adalah pengadopsian bayi oleh

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16

orangtua remaja dengan konsekuensi sosial dan tambahan beban

ekonomi

3) Ketakutan yang tidak wajar seperti gadis remaja yang takut selaput

daranya robek akibat olahraga dan remaja pria yangmerasa berdosa

dan depresif karena melakukan masturbas/onani

4) Gangguan kesehatan akibat ketidaktahuan disertai kurangnya

pengendalian diri dan kurangnya bimbingan

5) Tingkat kebugaran yang rendah

6) Lambatnya perkembangan prestasi olahraga merupakan salah satu

indikasi dari derajat kesegaran jasmani kelompok remaja

Dari gejala-gejala yang tampak, masalah remaja dapat

dikelompokkan dalam tiga katgori:

1) Reproduktif dan penyakit yang berkaitan dengan reproduksi

2) Masalah psikososial

3) Masalah kebugaran

2.2.2 Sebab kehamilan tidak diinginkan

Terdapat beberapa alas an yang menyebabkan terjadinya kehamilan

tidak diinginkan, yaitu :

1) Penundaan dan peningkatan jarak usia perkawinan dan semakin

dininya usia menstruasi pertama

2) Ketidaktahuan bahkan sedikit pengetahuan tentang perilaku seksual

yang dapat mengakibatkan kehamilan

3) Tidak menggunakan alat kontrasepsi terutama untuk perempuan yang

sudah menikah

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17

4) Adanya kegagalan kontrasepsi

5) Kehamilan yang diakibatkan oleh pemerkosaan

6) Kesehatan ibu yang tidak mengizinkan kehamilan

7) Masalah ekonomi

8) Masalah untuk karier ataupun masih sekolah

9) Kehamilan karena incest

10) Kondisi janin yang dianggap cacat berat ataupun jenis kelamin yang

tidak diharapkan (Kumalasari, 2012).

2.2.3 Dampak kehamilan tidak diinginkan

Menurut WHO presentase angka kejadian kehamilan yang

dilakukan oleh remaja di dunia diperkirakan dari 200 juta kehamilan

pertahun terdapat 38 % kehamilan yang tidak diinginkan. Kasus yang

tertinggi terdapat dinegara Central Afrika Republic . Untuk Indonesia

terdiri dari 13.000 pulau yang memiliki laju percepatan jumlah penduduk

yang sangat pesat. Dalam kurun waktu 5 tahun, jumlah fertilitas remaja

(ASFR) untuk kelompok usia 15-19 tahun dapat meningkat dari 37 per

1000 kehamilan menjadi 48 dari 1000 kehamilan. Untuk kasus kehamilan

pada remaja di Indonesia memang lebih rendah daripada negara lain yaitu

pada usia < 15 tahun adalah 0.02 %, namun dibandingkan antara kota dan

desa di Indonesia, proporsi kehamilan remaja adalah 1,97 % di desa lebih

tinggi dibandingkan daerah kota (WHO, 2015).

Ada dua hal yang bisa dan biasa terjadi pada remaja yang

mengalami kehamilan tidak diinginkan, yaitu mempertahankan

kehamilannya atau mengakhiri kehamilannya dengan melakukan aborsi.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18

Semua tindakan tersebut dapat menimbulkan dampak fisik, psikis dan

sosial yaitu:

1) Kehamilan yang dipertahankan

(1) Dampak fisik: kesulitan pada saat bersalin, misalnya dapat terjadi

perdarahan yang mungkin saja bisa berakibat fatal pada kematian

(2) Dampak psikis/psikologis: Jika remaja pria tidak bisa bertanggung

jawab maka remaja putri akan menjadi orangtua tunggal. Jika

pasangan remaja ini menikah maka dapat terjadi konflik pula pada

kedua pasangan tersebut karena masih belum dewasa dan belum

siap memikul tanggungjawab sebagai orangtua. Secara psikologis

remaja putri akan lebih merasa tidak nyaman seperti dihantui rasa

malu, rendah diri, berdosa, depresi atau tertekan, pesimis dan lain-

lain.

(3) Dampak sosial: salah satunya remaja akan berhenti atau putus

sekolah atas kemauan sendiri ataupun diberhentikan dari sekolah

(4) Dampak ekonomi: merawat kehamilan, melahirkan dan

membesarkan bayi/anak membutuhkan biaya besar

2) Kehamilan yang diakhiri (aborsi)

(1) Dampak fisik: perdarahan dan komplikasi lain merupakan salah

satu risiko aborsi. Aborsi yang berualang selain bisa

mengakibatkan komplikasi juga dapat menyebabkan kemandulan.

Aborsi yang dilakukan secara tidak aman bisa berakibat fatal yaitu

kematian.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19

(2) Dampak psikis: pelaku aborsi seringkali mengalami perasaan-

perasaan takut, panik, tertekan atau stres, trauma mengingat proses

aborsi dan kesakitan. Kecemasan karena rasa bersalah atau dosa

akibat aborsi bisa berlangsung lama. Selain itu pelaku aborsi juga

sering kehilangan kepercayaan diri.

(3) Risiko sosial: ketergantungan pada pasangan seringkali menjadi

lebih besar karena perempuan merasa sudah tidak perawan, pernah

mengalami KTD dan aborsi. Selanjutnya remaja perempuan lebih

sukar menolak ajakan seksual pasangannya. Resiko lain adalah

pendidikan terputus atau masa depan terganggu.

(4) Risiko ekonomi: biaya aborsi cukup tinggi apalagi jika terjadi

komplikasi (Soetjiningsih, 2010).

Pada remaja yang mengalami gangguan psikologis karena

kehamilan yang tidak dikehendaki, penanganan dalam permasalahannya

dapat dilakukan dengan konseling. Sebagai konselor yang ingin

memberikan konseling perlu memiliki tiga karakter sebagai berikut:

1) Empati, yaitu konselor dapat mersakan hal yang sama dengan klien,

usaha berfikir bersama tentang dan untuk mereka

2) Positif regard ( acceptance), yaitu menghargai klien dengan berbagai

kondisi dan keberadaannya

3) Congruence (genuineness), yaitu kondisi transparan dalam hubungan

terapeutik (Nirwana, 2011)

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20

2.3 Remaja

2.3.1 Konsep remaja

Menurut Hurlock, remaja dalam bahasa aslinya disebut

adolescence, yang berasal dari bahasa latin adolescere yang

artinya”tumbuh atau tumbuh mencapai kematangan”. Adolescence

memiliki arti yang luas antara lain kematangan mental, emosional, sosial

dan fisik . Hal ini didukung pula oleh Piaget yang dilihat dari psikologis

remaja adalah usia dimana individu mulai berintegrasi dengan masyarakat

dewasa, yang mana diusinya saat ini anak tidak merasa bahwa dirinya

berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau

paling tidak sejajar. Menurut Mappiare, dikatakan remaja dengan batasan

usia 12-21 tahun bagi wanita sedangkan batasan usia remaja 13-22 tahun

(Ali dan Asrori, 2010).

Menurut Dorland, “remaja atau adolescence adalah periode di

antara pubertas dan selesainya pertumbuhan fisik, secara kasar mulai dari

usia 11 sampai 19 tahun”. Menurut Stanley Hall pakar psikologis remaja

usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan

yang diberikan para ahli di atas, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja

relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi.

Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Menurut

Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau

pencarian identitas diri. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk

mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri

remaja. Secara garis besar, masalah kesehatan remaja dapat dibagi

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21

kedalam dua golongan, yaitu masalah kesehatan fisik dan masalah perilaku

yang menimbulkan kelainan fisik. Masalah kesehatan fisik adalah semua

penyakit yang berkaitan dengan kondisi fisik dari remaja itu, sedangkan

masalah perilaku diantaranya yaitu penggunaan obat-obatan dan alkohol,

kecelakaan, hubungan seks pranikah, kawin muda, aborsi dan infeksi

menular seksual.

Ditahun 1974, WHO memberikan definisi remaja yang bersifat

konseptual yang dikemukakan dalam 3 kriteria yaitu secara biologis,

psikologis dan sosial ekonomi yang berbunyi sebagai berikut:

1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-

tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan

seksual.

2) Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identfikasi dari

kanak-kanak menjadi dewasa.

3) Terjadi peralihan dari ketergantungan social-ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relative lebih mandiri .

Menurut WHO, batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia

remaja.WHO membagi kurun usia remaja menjadi dua ,yaitu remaja awal

dengan usia 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun Masa remaja awal

ditandai dengan peningkatan cepat pertumbuhan dan pematangan fisik.

Masa remaja akhir ditandai dengan persiapan untuk peran sebagai orang

dewasa, termasuk klarifikasi tujuan pekerjaan dan internalisasi suatu

sistem nilai pribadi (Sarwono, 2007).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan batasan

usia remaja 15-24 tahun. Untuk Negara Indonesia, menetapkan batasan

usia remaja yaitu 14-24 tahun (Sarwono, 2007).

2.3.2 Karakteristik perkembangan remaja

1) Perkembangan fisik remaja

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa.

Perubahan perkembangan remaja dapat dilihat dari segi perkembangan

fisiknya. Perubahan-perubahan fisik yang terjadi merupakan gejala

primer dalam pertumbuhan remaja (Sarwono, 2007).

Memasuki masa remaja selalu diawali dengan terjadinya

kematangan seksual, hal ini membuat remaja diperhadapkan pada

keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk menerima perubahan

perubahan-perubahan yang terjadi. Kematangan seksual yang tampak

adalah perubahan bentuk tubuh yang sangat berpengaruh pada

kehidupan kejiwaan remaja (Kusmiran, 2011).

Akibat terjadinya kematangan seksual, akan terjadi percepatan

pertumbuhan badan dimana pertumbuhan anggota badan lebih cepat

daripada badannya sehingga untuk sementara proporsi tubuh tidak

seimbang. Penampilan remaja sangat berpengaruh pada dirinya yang

mengakibatkan remaja mulai tertarik terhadap anatomi fisiologi

tubuhnya, mulai muncul kecemasan-kecemasan dan pertanyaan-

pertanyaan seputar menstruasi, mimpi basah, masturbasi, ukuran buah

dada, penis dan lain sebagainya. Semakin penasaran remaja tentang

kematangan seksualnya, maka akan timbul rasa tertarik pada dirinya

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23

sendiri ataupun teman lawan jenisnya walaupun mereka menyimpan

perasaan suka itu karena mereka sadar bahwa mereka masih kecil.

2) Perkembangan psikologis remaja

Dalam menghadapi anak remaja merupakan hal yang cukup

sulit. Menurut Adams dan Gullota ada lima aturan untuk membantu

remaja dalam menghadapi masalah mereka yaitu:

(1) Trustworthiness (kepercayaan) yaitu kita harus percaya pada

remaja yang dihadapi. Hal ini menyebabkan tidak ada komunikasi

dengan mereka

(2) Genuineness yaitu maksud yang murni tanpa ada kepura-puraan

(3) Empathi yaitu memiliki kemampuan untuk memahami dan ikut

merasakan perasaan-perasaan remaja

(4) Honesty yaitu sebuah kejujuran

Pada perkembangan psikologi remaja musti ditinjau dari

beberapa segi agar dapat memahami jiwa remaja dengan melihat dari

pembentukan konsep diri, intelegensi, emosi, seksual, motif sosial dan

moral serta religi (Sarwono, 2007).

Didalam perkembangan psikologis remaja, ada beberapa

perkembangan yang ikut berperan dalam psikologisnya, antara lain:

(1) Perkembangan peran sosial

Masalah peran sosial yang selalu mengganggu pada remaja

adalah gejolak emosi remaja. Anak terkadang berada dalam posisi

merasa sudah dewasa namun disisi lain mereka masih harus terus

mengikuti kemauan orangtua. Pada beberapa suku ada yang

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24

menekankan agar anak selalu menurut pada orangtua dengan

harapan anak dapat mengikuti harapan dan cita-cita orangtuanya.

Dalam sebuah riset penelitian ternyata sikap orangtua yang seperti

ini masih kurang tepat. Cara yang baik untuk mendidik remaja

adalah dengan memberikan latihan pada anak-anaknya dalam hal

kemandirian sedini mungkin. Hal tersebut akan membuat anak

dapat memilih jalannya sendiri dan ia akan berkembang lebih

mantap. Itu karena anak sudah mulai mengetahui dengan tepat

saat-saat yang berbahaya. Ketika dalam kondisi-kondisi tertentu

ketika mereka tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah maka

mereka akan berkonsultasi dengan orangtuanya ataupun dengan

orang yang lebih mengetahui daripada dirinya sendiri (Sarwono,

2007).

(2) Perkembangan nilai, moral, dan sikap remaja

Menurut Horrocks nilai yaitu sesuatu yang memungkinkan

mendorong individu atau kelompok sosial dan secara perlahan

diinternalisasikan oleh individu serta diterima sebagai milik

bersama dengan kelompoknya. Dalam lingkungan masyarakat

ataupun secara individu, remaja memiliki beberapa nilai yang dapat

membimbing untuk tujuan yang ingin dicapai oleh remaja dalam

memenuhi kebutuhan psikologisnya. Nilai-niai tersebut yaitu nilai

teori ataupun nilai keilmuan, nilai ekonomi, nilai sosial atau

solidaritas, nilai agama, nilai seni dan nilai politk atau nilai kuasa

(Ali dan Asrori, 2010).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25

Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur

perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok social dan

masyarakat. Selain daripada itu menurut Rogers, moral adalah

standar baik ataupun buruk yang ditetukan bagi indivdu oleh nilai-

nilai sosial secara harmonis, adil dan seimbang. Menurut Lawrence

E.Kohlberg yang merupakan tokoh yang melakukan penelitian

ataupun pengkajian perkembangan moral pada anak-anak dan

remaja menyampaikan bahwa moral memiliki tahapan-tahapan

dalam perkembangan moral, yaitu :

a. Tingkat prakonvensional

Tingkat ini harus tanggap terhadap aturan - aturan budaya dan

ungkapan - ungkapan budaya mengenai baik dan buruk serta

benar dan salah.

b. Tingkat konvensional

Pada tingkat ini anak hanya menuruti harapan keluarga,

kelompok atau masyarakat.

c. Tingkat pascakonvesional, otonom, atau berlandaskan prinsip

Pada tingkat ini aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral

sikap merupakan salah satu aspek psikologis individu yang

sangat penting karena sikap merupakan kecenderungan untuk

berperilaku sehingga akan banyak mewarnai perilaku seseorang

(Ali dan Asrori, 2010).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26

(3) Pembentukan konsep diri

Jika dipandang secara psikologis, kedewasaan adalah

keadaan yang sudah tampak ciri-ciri psikologi tertentu pada

seseorang. Ciri-ciri psikologi menurut G.W.Allport adalah sebagai

berikut:

a. Pemekaran diri sendiri (extension of the self), ditandai dengan

kemampuan seseorang untuk menganggap orang atau hal lain

sebagai bagian dari dirinya sendiri. Perasaan egoism

(mementingkan diri sendiri) berkurang, sebaliknya

tumbuhperasaan ikut memiliki. Hal yang dapat kita temui

adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan

alam sekitarnya, memiliki kemampuan bertenggang rasa

dengan orang yang dicintainya untuk ikut merasakan

penderitaan yang dialami orang yang dicintainya, hal ini

menunjukan kepribadian kedewasaan (mature personality). Ciri

yang tampak juga adalah ego ideal berupa cita-cita, idola dan

sebagainya yang menggambarkan wujud ego di masa depan.

b. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self

objectivication) yang ditandai dengan kemampuan untuk

mempunyai wawasan entang diri sendiri (self insight) dan

kemampuan untuk menangkap humor (sense of humor)

termasuk yang menjaikan dirinya sendiri sebagai sasaran.

Dalam posisi ini, mereka tidak marah jika dikritik. Pada saat-

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27

saat yng diperlukan ia dapat mlepaskan diri dari dirinya sendiri

dan meninjau dirinya sendiri sebagai orang luar.

c. Memiliki falsafah hidup tertentu (unifying philosophy of life).

Hal ini dapat dilakukan tanpa perlu merumuskannya dan

mengucapkannya dalam kata-kata. Orang yang sudah dewasa

tahu dengan tepat tempatnya dalam rangka susunan objek-

objek lain di dunia. Orang yang seperti ini tidak akan mudah

untuk terpengaruh dan pendapat-pendapatnya serta sikap-

sikapnya sudah cukup jelas.Menurut G.W.Allport terdapat

kepribadian orang yang berubah-ubah yang disebut trait. Trait

adalah suatu sifat yang menentukan bagaimana orang yang

bersangkutan akan bertingkah laku terlepas dari situasi yang

dihadapi orang tersebut. Sebagai contoh orang yang angkuh.

Dilihat dari teori psikoanalisis, “trait”terletak pada ego

seseorang yang merupakan pusat adaptasi stimulus dari luar

maupun dari dalam diri seseorang. Ego bertugas untuk

menghambat atau menyalurkan stimulus atau dorongan

tertentu, baik yang dar dalam maupun dari luar. Sehingga

tecapai titik ambang tertentu yang menentukan ciri dari

individu yang bersangkutan dalam berespon terhadap

lingkungannya (Ali dan Ansori, 2010).

(4) Perkembangan intelegensi

Menurut David Wechsler intelegensi mengandung unsur

pikiran atau rasio yang berarti bahwa keseluruhan kemamampuan

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28

individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah

dan menguasai lingkungan secara efektif. Pada orang dewasa

intelegensi dapat dinyatakan dalam IQ (Intelligence Question). IQ

dapat diukur dengan memberikan seperangkat pertanyaan yang

terdiri dari berbagi soal (hitungan,kata-kata,gambar-gambar dan

lain-lain) dan menghitung berapa banyaknya pertanyaan yang

dapat dijawab dengan benar kemudian membandingkannya dengan

sebuah daftar (yang dibuat berdasarkan penelian terpercaya).

Selanjutnya, akan didapatkan nilai IQ orang yang bersangkutan

(Sarwono, 2007).

(5) Perkembangan peran gander

Peran gender pada hakikatnya adlh bagian dari peran social.

Contoh dari peran gender adalah seorang anak harus mempelajari

perannya sebagai anak terhadap orangtua maupun guru. Selain dari

pada itu peran jender juga dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin

anak, lingkungan sekitar dan faktor lainnya.

Di Indonesia yang sedang menjadi masalah dalam peran

genjer adalah anak-anak remaja. Hal ini terjadi karena remaja

masih mencari identitas seksualnya. Selain itu, remaja wanita di

Indonesia masih banyak yang mengalami tekanan sosial dari

keluarga dan masyarakatnya yang masih tradisional. Dengan

begitu, mereka harus menghadapi konflik berat dalam menuju

kepribadian androgin. Androgin adalah pembauran ciri-ciri

psikologi sosial untuk menerangkan adanya pembauran ciri

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29

psikologis maskulin dan feminim dalam diri seseorang (Sarwono,

2007) .

(6) Perkembangan moral dan religi

Moral dan religi merupakan bagian yang cukup penting

dalam jiwa remaja. Sebagian orang berpendapat bahwa moral dan

religi bisa mengendalikan tingkah laku anak yang sudah beranjak

dewasa agar mereka tidak melakukan hal-hal yang merugikan atau

bertentangan dengan kehendak atau pandangan masyarakat

(Sarwono, 2007).

3) Ciri-ciri masa remaja

Ciri-ciri remaja yang membedakan dengan periode sebelumnya

dan sesudahnya adalah sebagi berikut:

(1) Masa remaja sebagai periode penting

Masa remaja sebagai periode penting karena akibat fisik dan

akibat psikologis. Pada masa remaja perkembangan fisik yang

cepat dan penting yang disertai dengan cepatnya perkembangan

mental yng cepat. Semua perkembangan menimbulkan perlunya

penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai dan minat baru.

(2) Masa remaja sebagai periode peralihan

Pada masa ini remaja dianggap bukan seorang anak maupun

dewasa.

(3) Masa remaja sebagai periode perubahan

Pada masa ini terdapat perubahan yang bersifat universal.

Pertama adalah meningginya emosi, kedua adalah perubahan

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30

tubuh, ketiga adalah minat dan peran yang diharapkan oleh

kelompok sosial untuk dipesankan, keempat yaitu dengan

berubahnya minat dan pola perilaku sehingga dapat terjadi

perubahan-perubahan nilai dan yang kelima adalah remaja

sebagian besar bersifat ambivalen terhadap perubahan. Adapun

perubahan perkembangan yang berhubungan dengan kognisi social

remaja yaitu egosentrisme. Egosentrisme remaja menggambarkan

meningkatnya kesadaran diri remaja yang terwujud pada keyakinan

mereka bahwa orang lain memiliki perhatian yang sangat besar

terhadap diri mereka dan terhadap keunikan perasaan pribadi

mereka. Menurut David Elkin egosentrisme pada remaja dibagi

menjadi dua yaitu imaginary audience dan personal fable.

Imaginary audience menggambarkan suatu peningkatan kesadaran

remaja yang tampil pada keyakinan mereka ahwa oranglain

memiliki perhatian yang angat besar kepada mereka seperti mereka

perhatian pada diri mereka sendiri. Personal fable

meenggambarkan egosentrisme remaja yang berkenan dengan

perasaan keunikan pribadi yang dimilikinya.

(4) Masa remaja sebagai usia yang bermasalah

Pada masa remaja sering terjadi masalah-masalah yang

terkadang sulit untuk diatasi oleh kaum remaja perempuan maupun

laki-laki. Namun kaum remaja ini terkadang menganggap mereka

sudah bisa dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31

menolak bantuan dari orang tua maupun guru karena mereka

mengganggap bahwa mereka sudah bisa mandiri.

(5) Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Pada awal tahun masa remaja penyesuaian dengan kelompok

masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Dengan

berjalannya waktu mereka mulai mencari identitas diri dan tidak

puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-temannya dalam

segala hal seperti sebelumnya. Identitas versus kebimbangan

identitas (identity versus identity confusin) terjadi di saat individu

berada pada masa remaja. Pada tahap ini, remaja berusaha untuk

menemukan siapakah mereka sebenarnya, apa saja dalam diri

mereka dan arah mereka dalam menjalani hidup. Remaja yang

tidak berhasil dalam menyelesaikan krisis identiasnya akan

mengalami identity confusion yaitu kebimbangan akan

identitasnya. Perkembangan tersebut dapat menyebabkan dua hal

yaitu penarikan diri individu dengan mengisolasi dirinya dari

teman-teman sebaya dan kluarga atau meleburkan diri dengan

dunia teman sebaya dan kehilangan identitas dirinya

(6) Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Adanya stereotip budaya yang negatif entang remaja

menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan

menawasi remaja takut bertanggung jawab dan simpatik terhadap

perilaku remaja normal. Stereotip popular juga mempengaruhi

konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32

(7) Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lai sebagaimana

yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam

hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistik ini tidak hanya bagi

dirinya sendiri tetapi juga bagi remaja dan keluarganya.

(8) Masa remaja sebagai ambang masa dewasa (Santrock, 2008)

4) Tugas remaja dalam masa perkembangan

Tugas remaja pada masa perkembangannya, yaitu:

(1) Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya

baik pria maupun wanita

(2) Mencapai peran sosial pria dan wanita

(3) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakn tubuhnya secara

efektif

(4) Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung

jawab

(5) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang

dewasa lainnya

(6) Memprsiapkan diri untuk pekerjaan

(7) Mempersiapkan perkawinan dan keluarga

(8) Mengembangkan dan membentuk konsep- konsep moral

(Soetjiningsih, 2010)

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33

2.4 Depresi

2.4.1 Pengertian gejala depresi

Menurut Grasha dan Kirchenbaum, depresi adalah kesedihan dan

kekhawatiran dalam waktu yang cukup lama disertai dengan perasaan

tidak berharga sehingga depresi lebih dominasi dengan perasaan yang

tidak mengenakkan dan intensitasnya cukup kuat serta berlangsung lama.

Beck dan Page mendeskripsikan lima komponen depresi, sebagai berikut:

1) Kesedihan atau suasana hati yang apatis

2) Konsep diri negatif yang merendahkan diri, menyalahkan diri atau

mengkritik problem, dan perbuatan-perbuatan diri sendiri

3) Menunjukkan keinginan untuk menghindari orang lain, kegiatan sosial

atau hilangnya minat terhadap hal tersebut

4) Kurang tidur, berkurangnya nafsu makandan keinginan seksual

5) Ketidakmampuan berfungsi secara wajar yang ditandai oleh gerakan-

grakan badan yang lamban,hilangnya energi dan kemauan secara

umum, kesulitan mengambil kputusan dan tidak mampu memulai,

konsentrasi dan bekerja (Saam dan Sri, 2013).

2.4.2 Teori tentang depresi

Teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan munculnya

gangguan depresi yang terbagi menjadi empat, yaitu :

1) Teori biologi

Teori ini memiliki disregulasi aminobiogenik, penurunan aktifitas

serotigenik serta doparminergenik dan disregulasi asetilkolin.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34

2) Pandangan psikodinamika

Freud dan Karl Abraham menggambarkan depresi sebagai reaksi yang

kompleks terhadap kehilangan. Freud menggambarkan berkabung

normal dan depresi adalah respon seseorang yang merasa kehilangan

yang dicintainya. Bagi orang yang mengalami depresi terjadi

pengurangan penghargaan terhadap diri sendiri secara luar biasa dan

pemiskinan ego pada skala yang besar.

3) Perspektif behavioral

Hal ini menjelaskan bahwa yang mengalami depresi kurang menerima

penghargaan (reward) atau lebih menerima hukuman (punishment)

daripada orang yang tidak mengalami depresi sehingga mengakibatkan

gangguan depresi mellui tiga cara, yaitu:

(1) Seseorang yang kurang menerima penghargaan atau lebih banyak

menerima hukuman secara umum mengalami kehidupan kurang

menyenangkan.

(2) Individu akan memiliki penghargaan yang rendah terhadap dirinya

dan mengembangkan konsep diri yang rendah jika perilaku

seseorang tidak menghasilkan penghargaan atau hukuman.

(3) Jika perilaku tidak diberi penghargaan atau hukuman,

kemungkinan akan mengakibatkan penghargaan yang telah

diterima juga kurang.

4) Perspektif kognitif

Teori ini adalah ide yang menyatakan bahwa pengalaman yang sama

mempengaruhi dua orang dengan cara yang berbeda. Hal ini

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35

disebabkan oleh cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa.

Perspektif kognitif memunculkan model dari Beck yang menyatakan

bahwa depresi digambarkan sebagai kognitif triad tentang pikiran

berkembang terhadap dirinya sendiri, terhadap situasi dan terhadap

masa depan. Seorang depresi akan membuat interpretasi yang salah

terhadap fakta yang ada dengan cara negatif, yaitu memfokuskan pada

aspek negatif terhadap situasi, dan juga mempunyai harapan yang

pesimistik dan putus asa tentang masa depan seseorang yang

mengalami depresi dengan menyalahkan kemalangannya yang

disebabkan kekurangan yang terjadi pada dirinya.

5) Perspektif humanistic-eksistensial

Perspektif eksistensial memfokuskan kehilangan harga diri sebagai

penyebab depresi yang utama. Kehilangan ini dapat nyata atau

simbolik, contohnya : kehilangan kekuasaan, status sosial, ataupun

uang. Perspektif humanistic lebih mengarahkan perbedaan anatara

ideal diri seseorang dengan persepsinya terhadap kenyataan yang nyata

sebagai sumber depresi dan kecemasan. Ini terjadi pada orang-orang

yang mempunyai aspirasi yang tinggi untuk berprestasi dan pada

orang-orang yang mencoba peran yang banyak dalam waktu

bersamaan ( Lestari, 2015).

2.4.3 Gejala depresi

Gejala-gejala yang terdeteksi seperti diatas dapat dketahui melalui

pengamatan atau observasi, wawancara, konseling, dokumen catatan

rekam medis dan hasil pemeriksaan psikologis terhadap pasien. Gejala-

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36

gejala depresi menurut Diagnosis and Statistical Manual and Mental

Disorders (DSM IV) adalah sebagai berikut:

1) Mood yang depresif sepanjang hari dan hampir tiap hari

2) Kehilangan minat atau kesenangan dalam segala hal/aktivitas yang

dahulu disukai

3) Penurunan berat badan ketika tidak sedang diet atau peningkatan/

penurunan dalam selera makan hampir tiap hari

4) Insomnia atau hypersomnia hampir setiap hari

5) Agitasi/retardasi psikomotor hampir tiap hari

6) Mudah lelah/kehilangan energy hampir tiap hari

7) Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan

8) Kehilangan kemampuan untuk berfikir/konsentrasi

9) Pikiran berulang-ulang tentang kematian, ide bunuh diri yang

berulang, usaha bunuh diri atau rencana spesifik untuk bunuh diri

(Saam dan Sri, 2013).

2.4.4 Penyebab depresi

Grasha dan Kirchhenbun mengataka bahwa ada empat penyebab

depresi yaitu:

1) Kurang penguat positif

2) Ketidakberdayaan yang dipelajari

3) Berfikir negatif

4) Regulasi diri yang tidak kuat.

Pada tiap orang memiliki penyebab yang berbeda-beda, penyebab

yang timbul bisa satu ataupun lebih dari satu. Seseorang yang kurang

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37

mendapatkan penguat positif dan mekanisme pertahanannya rapuh dapat

menimbulkan depresi. Pikiran negatif seseorang seperti menyalahkan diri,

orang lain dan lingkungan, merasa diri tidak berguna, bodoh, tidak

berharga, tidak mampu dan selalu sial sehingga membuatnya menjadi

pesimis maka dapat berpotensi seseorang tersebut menjadi depresi (Saam

dan Sri, 2013).

Regulasi diri adalah cara seseorang merencanakan,melaksanakan

memonitor dan mengevaluasi perbuatan-perbuatan yang dilakukannya. Hal

tersebut tergantung apakah ia menyukai perbuatan tersebut dengan

memberikan penghargaan atau sanksi terhadap dirinya sendiri. Regulasi

diri merupakan bagian penting dari perilaku seseorang. Orang yang

memiliki regulasi adekuat dapat mengatur dirinya dengan baik. Jika

regulasi diri tidak adekuat kemungkinan berakibat depresi (Saam dan Sri,

2013).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan regulasi diri tidak kuat,

yaitu:

1) Lebih banyak menghimpun kegagalan daripada kesuksesan

2) Lebih banyak memikirkan masa lalu dan kurang menggagas masa

depan

3) Lebih banyak mengkritik diri daripada menghargai diri

4) Lebih menuntut standar atau target yang tidak sesuai dengan

kemampuan (Saam dan Sri, 2013).

2.4.5 Faktor resiko depresi

Faktor resiko terjadinya depresi pada seseorang, yaitu :

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38

1) Lanjutan dari depresi sebelumnya

2) Riwayat gangguan depresif mayor atau gangguan bipolar pada

keluarga

3) Riwayat upaya bunuh diri pada keluarga atau personal

4) Kehidupan yang penuh stres

5) Kurang adanya dukungan sosial

6) Periode pascapartum

7) Penyalahgunaan zat saat ini

8) Riwayat penganiayaan seksual pada personal

9) Berusia kurang dari 40 tahun saat gejala mulai terjadi

10) Merasa mudah letih, nyeri kronis, kesedihan dan iritabilitas ( Reeder,

dkk. 2011).

2.4.6 Bentuk – bentuk depresi

Menurut National Institute Of Mental Health menyebutkan bentuk

dari depresi yang paling sering muncul yaitu: sindrom depresi mayor yang

dimunculkan dengan kombinasi symptom yaitu dan berpengaruh dalam

kemampuan bekerja, tidur, makan dan menikmati salah satu kegiatan yang

menyenangkan. Keadaan depresi ini dapat muncul sekali, dua kali, atau

beberapa kali selama hidup (Lestari, 2014).

Bentuk dari depresi yang kurang parah yaitu disritmia, yang

mencakup jangka waktu yang lama, beberapa simptom – symptom kronis

tidak membuat orang yang mengalaminya tidak mampu tetapi

meghindarkan orang yang bersangkutan untuk berfungsi pada tingkat yang

penuh dan menghalanginya dari perasaan baik (Lestari, 2014).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39

Menurut DSM-IV, depesi dapat digolongkan kedalam 2 suasana, yaitu:

1) Gangguan suasana perasaan

Gangguannya meliputi gangguan depresif ( depresi unipolar ),

gangguan bipolar. Gangguan depresif ini terdiri dari gangguan depresif

mayor yang dicirikan oleh salah satu atau lebih depresif mayor,

kemudian gangguan distrimik yang dicirikan dengan sedikitnya dua

tahun mengalami perasaan depresi selama beberapa hari dalam

seminggu yang disertai dengan simptom- simptom depresi tambahan

yang tidak memenuhi kriteria suatu episode depresif mayor. Selain itu,

terdapat juga gangguan depresif yang tidak digolongkan yang meliputi

pengkodean golongan depresif mayor ,gangguan distrimik, gangguan

penyesuaian campuran antara perasaan cemas dan perasaan depresi.

2) Gangguan penyesuaian

Pada gangguan ini simptom–simptom emosional adalah respon

dari suatu stressor atau stressor psikososial yang dapat diidentifikasi

(Lestari, 2014).

2.4.7 Tingkatan depresi

Penentuan depresi seseorang dapat digolongkan menjadi depesi

berat, sedang dan ringan. Banyak ditemukan kasus orang dengan depresi

ringan dibandingkan depresi sedang dan berat. Hal ini dipengaruhi oleh

pengalaman kejadian-kejadian yang kita alami dan kemampuan pribadi

untuk mengatasi stres (Saam dan Sri, 2013).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40

Perbedaan ketiga jenis depresi berdasarkan tingkatannya terletak

pada penilaian klinis yang terdiri dari jumlah, bentuk dan keparahan gejala

yang ditemukan. Hal tersebut dapat dilihat seperti dibawah ini, antara lain:

1) Depresi ringan

(1) Memiliki paling sedikit dua dari gejala utama depresi

(2) Memiliki paling sedikit dua dari gejala yang lain

(3) Tidak boleh ada gejala berat diantaranya

(4) Lamanya episode yang terjadi sekurang-kurangnya dua minggu

(5) Memiliki sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial

yang biasa dilakukan

2) Depresi sedang

(1) Memiliki paling sedikit dua dari gejala utama depresi seperti pada

episode depresi ringan

(2) Ditambah tiga atau empat dari gejala lainnya

(3) Lama seluruh episode berlangsung minimum 2 minggu

(4) Kesulitan dalam meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan

rumah tangga

3) Depresi berat

(1) Masuk kedalam ketiga tingkatan gejala depresi

(2) Memiliki paling sedikit empat dari gejala lainnya, dan beberapa

diantaranya harus berintensitas berat.

(3) Jika terdapat gejala penting seperti agitasi atau retardasi

psikomotor yang jelas, maka pasien tidak mau atau tidak mampu

untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41

(4) Episode depresif berlangsung paling sedikit 2 minggu, tetapi jika

gejala amat berat dan terjadi sangat cepat maka dibenarkan untuk

menegakkan diagnosis dalam kurun waktu 2 minggu.

(5) Pasien tidak akan mampu melanjutkan kegiatan sosial, pekerjaan,

dan urusan rumah tangga kecuali pada tingkat yang sangat terbatas

(Lestari, 2014).

2.4.8 Penatalaksanaan depresi

Pasien yang mengalami depresi harus segera ditangani baik itu

dengan obat-obatan ataupun terapi. Berikut beberapa penatalaksanaan

yang dapat dilakukan, yaitu :

1) Psikotik yang berorientasi insight

Insight adalah pemahaman pesan terhadap fungsi psikologis dan

kepribadiannya. Pasien akan diajarkan untuk memahmi kondisi

maladaptifnya dengan merubah perasaan, respons, perilaku dan

hubungan pribadi menjadi lebih adaptif.

2) Psikotik suportif

Hal ini didukung oleh figure authority (terapis) dengan bersikap

hangat, bersahabat, membimbing, memuaskan kebutuhan dependensi

pesan , mendukung kemampuan independensi, mengembangkan hobi

dan kesenangan yang positif serta memberi nasihat.

3) Psikoterapi kelompok

Disini pasien diminta untuk membuat suatu kelompok yang terdiri dari

1 kelompok minimal 3 orang, maksimal 15 orang dengan rata-rata 8-

10 orang kemudian pasien diminta untuk menyampaikan kemampua

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42

adaptasi dan mekanisme defensi pada kelompok yang kemudian akan

dibahas dan pasien dapat diintropeksi serta dapat mengubah kondisi

maladaptif.

4) Latihan relaksasi

Latihan ini diberikan pada pasien dengan keluhan fisik seperti

frekuensi denyut jantung menurun, tekanan darah yang menurun,

neuromuskuler stabil seperti yoga, hypnosis. Relaksasi ini dilakukan

dengan bimbingan suara melalui tape ataupun bicara langsung serta

diajak membayangkan dirinya pada suatu tempat yang menyenangkan.

5) Terapi perilaku

Terapi ini dilakukan untuk mengubah perilaku maladaptif dengan

jenjang terapi untuk mengatasi depresi dengan menentukan pola

tingkah laku maladaptive seperti memandang diri selalu kalah,

memenetralkan pikiran depresi dengan menyatakan bahwa pikiran itu

khayal atau palsu selanjutnya memperhatikan dan mengenali perilaku

maladaptive pendalaman atau meningkatkan daya obyektifitas

terhadap perilaku maladaptive ( Lestari, 2014).

2.5 Hubungan Single Parent Akibat Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)

Pada Remaja Terhadap Tingkat Depresi

Pada kasus kehamilan yang tidak diinginkan yang terjadi pada remaja

selalu memiliki dampak psikologis pada remaja yang bersangkutan. Dampak

tersebut dapat terjadi pada remaja yang tidak menikah atau akibat tindakan

pemerkosaan. Salah satu dampak yang terjadi pada remaja yang mengalami

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43

kehamilan tidak diinginkan adalah depresi. Hal ini disebabkan rasa malu,

rendah diri, berdosa dan pesimis. Depresi tersebut jika dibiarkan dapat

membawa mereka pada tindakan aborsi (WHO, 2014).

Bagi single parent yang mempertahankan kehamilannya mengalami

peningkatan kebutuhan hidup dimasa sekarang. Single parent harus mampu

menjalankan perannya yang ditinggal oleh pasangannya dengan mendidik

anak sendiri dan juga memenuhi kebutuhan ekonomi dalam keluarga kecilnya.

Pada titik tertentu hal ini menimbulkan rasa lelah pada single parent yang

membutuhkan ruang dan waktu untuk bernafas sehingga mempengaruhi

psikogis mereka. Gangguan psikologis yang timbul adalah rasa sedih atas

kehilangan atau sakit hati. Single parent adalah seorang manusia biasa yang

bisa mengalami depresi sehingga memerlukan dukungan dari orang-orang

disekitarnya ataupun lingkungannya (Mubil, 2015).

Kondisi sebagai single parent memang tidak semua bisa menghadapi,

apalagi jika ditambah pandangan dan komentar miring sebagian masyarakat.

Pengakuan dan penerimaan keluarga untuk seorang single parent merupakan

salah satu faktor yang mendukung mental mereka. Pandangan orang tentang

single parent adalah suatu pembelajaran bagi mereka sendiri sebagai bagian

dan proses kehidupan wanita single parent yang akan mengalmi secara

bertahap dari apa yang telah dialaminya (Mubil, 2015).

Pada ibu single parent emosi yang timbul adalah emosi yang negative

seperti kesedihan yang mendalam karena ditinggalkan oleh pasangan

hidupnya sehingga memunculkan berbagai macam masalah. Emosi negatif

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44

yang timbul adalah cemas dan marah. Emosi yang timbul ini berdasarkan teori

Gross n John, yang mana terdiri dari lima regulasi emosi, yaitu :

1) Situation selection yaitu cara seseorang mendekati atau menjauhi

seseorang dan suatu keadaan yang dapat menimbulkan emosi yang

berlebihan.

2) Situation modification yaitu cara seseorang mengubah lingkungannya

sehingga ikut mengurangi pengaruh yang kuat dari emosi yang timbul.

3) Attention deployment yaitu cara mengalihkan perhatian orang dari situasi

yang tidak menyenangkan untuk menghindari timbulnya emosi yang

berlebihan.

4) Cognitive change yaitu cara seseorang mengevaluasi kembali situasi

dengan mengubah cara berfikir menjadi lebih positif sehingga dapat

mengubah pengaruh kuat dari emosi.

5) Response modulation yaitu cara seseorang mengatur dan menampilkan

respon emosi yang tidak berlebiha (Hasanah, 2014).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Faktor-faktor yang mempengaruhi: Kehamilan tidak


1.Faktor biologic dan psikologik diinginkan
2.Pengetahuan tentang pendidikan seks
yang kurang
3. Gizi yang sangat baik (Pubertas dini)
4.Kemajuan tekhnologi Remaja Tidak remaja
5. Ketimpangan sosial
6.Wadah untuk menyalurkan gejolak
remaja yang tidak tepat
7. Perkosaan Tidak menikah Menikah

Dipertahankan Aborsi

Single parent

Malu Rendah Berdosa Depresi Pesimis


diri

Gambar 3.1 : Kerangka konsep penelitian

Keterangan gambar:

Variable yang tidak diteliti

Variable yang diteliti

45
SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46

Pada gambar 3.1 menunjukkan bahwa dengan adanya kehamilan

tidak diinginkan (KTD) pada remaja terdapat 2 hal yang bisa dilakukan

remaja tersebut yaitu remaja melakukan aborsi dan ada yang tetap

mempertahan kehamilannya. Jika diantara keduanya dilakukan pada

remaja, maka terdapat beberapa risiko antara lain risiko fisik, risiko psikis,

risiko sosial dan risiko ekonomi (Soetjiningsih, 2010).

Untuk remaja yang mengalami KTD dan melakukan pengaborsian

risiko fisik adalah hal yang paling dikhawatirkan karena dapat terjadi

perdarahan atau komplikasi dalam melakukan pengaborsian sehingga

menyebabkan kematian ibu dan kematian janin. Untuk remaja yang tetap

mempertahankan kehamilannya risiko yang patut dikhawatirkan adalah

risiko psikis antara lain rasa malu, rendah diri, merasa berdosa, depresi/

tertekan, pesimis, dan lain sebagainya. Jika risiko psikis ini terjadi maka

akan berkaitan dengan risiko fisik, sosial, dan ekonominya (Soetjiningsih,

2010).

3.2 Hipotesis

Ada hubungan single parent akibat kehamilan tidak diinginkan

(KTD) terhadap tingkat depresi pada remaja di Kabupaten Sintang.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan

menelaah hubungan single parent akibat KTD terhadap tingkat depresi pada

remaja dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk

mempelajari korelasi antara faktor resiko dengan efek yang diberikan

menggunakan pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

saat bersamaan (point time approacha). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel dependen adalah tingkat depresi dan variabel independen yang akan

diteliti adalah single parent akibat KTD.

4.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan secara analitik dan menggunakan

rancangan bagan cross sectional.

47
SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48

Tidak depresi

Gangguan mood

Depresi klinis

Single Depresi sedang


parent
Depresi parah

Depresi ekstrim
Remaja
KTD Tidak depresi

Tidak Gangguan mood


single
Depresi klinis
parent

Depresi sedang

Depresi parah

Depresi ekstrim

Gambar 4.1
Desain Penelitian Hubungan Single Parent akibat KTD Terhadap Tingkat
Depresi Pada Remaja

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Menurut Nursalam (2013) dalam sebuah penelitian, populasi

adalah subjek yang memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan .Populasi

yang akan diteliti pada penelitian ini adalah semua remaja yang

mengalami kehamilan tidak diinginkan di Kabupaten Sintang.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49

4.3.2 Sampel

Menurut Nursalam (2013) kriteria sampel yang digunakan meliputi

kriteria inklusi dan eksklusi yang mewakili seluruh populasi. Kriteria

inklusi merupakan kriteria yakni subjek penelitian dapat mewakili sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.

Kriteria inklusinya yaitu:

1) Semua remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan dan sudah

memiliki anak

2) Single parent remaja perempuan yang setuju untuk dilakukan

penelitian

Kriteria eksklusi merupakan kriteria yakni subjek penelitian tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian yang penyebabnya yaitu adanya hambatan etik, mengalami

kelainan fisik maupun psikis , mengalami kecacatan, terdapat keadaan

yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian dan terdapat

keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun interprestasi

hasil penelitian. Sampel yang diambil terdiri dari 17 kecamatan di

Kabupaten Sintang.

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah dirumah pribadi single parent remaja yang hamil

tidak diinginkan. Waktu penelitian yaitu bulan Februari sampai Mei 2016.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Variabel penelitian

Menurut Notoadmojo (2012) variabel adalah ukuran atau ciri yang

dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang

dimiliki oleh kelompok lain. Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel

yaitu variabel independen yang biasa disebut dengan variabel bebas

merupakan variabel resiko, sebab dan bersifat bebas . Dalam penelitian ini

variabel independennya adalah single parent. Variabel dependen atau

variabel yang dipengaruhi merupakan variabel tergantung,terikat dan

akibat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat depresi

remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkn.

4.5.2 Definisi operasional

Menjelaskan semua variabel dan istilah yang digunakan dalam

penelitian secara operasional, sehingga mempermudah pembaca dalam

mengartikan makna penelitian (Nursalam,2015).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51

Tabel 4.1 Definisi operasional variabel


N Definisi
Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
o Operasional
1 Single Remaja perem- Observasi Lembar 1: Single Nominal
Parent puan yang kuisioner parent
berperan sebagai 2: Tidak
orangtua tunggal single
untuk membesar parent
kan anaknya
ataupun
memenuhi
kebutuhan
keluarganya.

2 Tingkat kesedihan dan Observasi Lembar 0:Tidak Ordinal


Depresi kekhawatiran kuisioner depresi
dalam waktu 1:Depresi
yang cukup ringan
lama disertai 2:Gangguan
dengan perasaan mood
tidak berharga. 3:Depresi
Depresi dapat klinis
dibagi menjadi 4:Depresi
beberapa tingkat sedang
yaitu: 5. Depresi
 Tidak depresi Parah
adalah 6.Depresi
seseorang yang Ekstrim
tidak
menunjukan
gejala depresi
 Gangguan
mood adalah
orang yang
memiliki
suasana hati
yang beubah-
ubah sepanjang
hari
 Depresi klinis
adalah
seseorang yang
memiliki 2
gejala utama

 Depresi sedang
adalah
seseorang yang

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52

memiliki lebih
dari 2 sampai 4
gejala
 Depresi parah
adalah seseo-
rang yang
memiliki 3
gejala yang
berintensitas
lebih berat
 Depresi
ekstrim adalah
Seseorang
yang memiliki
> 3 gejala yang
berintensitas
lebih berat
(Beck, 1996)

4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Menurut Nursalam (2015) pengumpulan data adalah suatu proses

pendekatan dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan

dalam suatu penelitian.

Teknik pengumpulan data diambil dari data sekunder yang

didapatkan dari observasi di daerah kabupaten Sintang dan data primer

yang diambil dari wawancara menggunakan kuisioner untuk remaja yang

mengalami kehamilan tidak diinginkan.

4.7 Pengolahan dan Analisis Data

4.7.1 Pengolahan data

Dalam sebuah penelitian pengumpulan dan pengolahan data selalu

berhubungan. Dalam pengumpulan data digunakan instrument penelitian.

Instrumen ini akan disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan data

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53

yang mudah diolah. Langkah-langkah pengolahan data tergantung pada

bentuk instrument atau kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan

data, apakah kuesioner terbuka (open ended) tau terstruktur (closed

ended).

Hidayat (2007) menjelaskan setelah data terkumpul, maka

dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut :

1) Editing, merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

sebelum atau setelah data terkumpul.

2) Coding, setelah data di edit maka akan dilakukan coding, yaitu

mengubah data yang ada dalam bentuk kalimat atau huruf menjadi data

angka atau bilangan dan dimasukkan dalam kategori yang sama.

3) Entry, kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

master tabel atau data base komputer kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi.

4) Cleaning, mengecek kembali data untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan dan koreksi.

5) Melakukan tehnik analisis, dalam melakukan analisis pada penelitian

akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dianalisis.

4.7.2 Analisis data

Data yang telah terkumpul, diteliti dan di analisis secara

komputerisasi dengan program SPSS. Data disajikan dalam bentuk tabel

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54

distribusi frekuensi dan dideskripsikan dalam bentuk narasi. Uji Chi-

Square pada analisis bivariat digunakan untuk menggambarkan pengaruh

variabel.

1) Analisis bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel

terikat. Penelitian ini akan menggunakan uji Chi Square (χ²). Pada

intreprestasi hasil dengan menggunakan ɑ sebesar 5 %. H0 ditolak jika

p ≤ ɑ (0,05), artinya ada hubungan bermakna antara variabel terikat

dengan variabel bebas. Jika p > ɑ (0,05) artinya H0 diterima, hal ini

bermakna tidak ada hubungan bermakna antara variabel terikat dengan

variabel bebas (Hastono, 2007 dan Sastoasmoro, 2010).

Untuk mengetahui korelasi antara dua variabel dengan uji Chi

Square, dapat diatur menggunakan tabel kontingensi seperti dibawah

ini:

Single Tingkat Depresi


Parent (Variabel Dependen)
N (Variab Tidak Ganggu Depre Depresi Depresi Depresi Total
o el Depresi an si Ri Sedang Parah Ekstrim Sam
Mood Ngan pling
Indepen
den)
1 Single a b C d e F a+b+
Parent c+d+
f
2 Tidak g h I j k L g+h+
Single i+j+k
Parent +l
Jumlah

Tabel 4.1 Kontingensi Single Parent dengan tingkat depresi

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55

4.8 Kerangka Operasional

Populasi : Semua remaja KTD di Kabupaten Sintang


Total
Sampling
Sampel : Semua remaja KTD yang memenuhi kriteria ekslusi
dan inklusi di Kabupaten Sintang

Pengumpulan data menggunakan


kuisioner dan observasi Remaja KTD

Single parent Tidak single


parent
Tingkat depresi

Pengolahan data berupa : editing, scoring, coding,


cleaning, tabulating

Tekhnik analisis data dengan uji Chi Square dengan


bantuan software SPSS for windows

Penyajian data

Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56

4.9 Ethical Clearence

4.9.1 Informed consent

Informed consent merupakan bentuk lembar persetujuan responden

untuk dilakukan penelitian. Informed consent tersebut diberikan sebelum

penelitian dilakukan. Responden yang diberikan informed consen tersebut

harus menantangani lembar persetujuan jika mereka bersedia dan jika

responden tidak bersedia maka hak responden harus dihormati.

4.9.2 Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan dan privacy sampel maka dalam

penelitian ini tidak dicantumkan identitas. Peneliti hanya menulis nomer

dan kode pada masing-masing lembar pengumpul data.

4.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan, hanya sekelompok data tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007).

Pengambilan data sekunder ini secara etika sebelum dilaksanakan

maka peneliti memohon ijin terlebih dahulu kepada Dinas Kesehatan

Kabupaten Sintang dan remaja yang hamil tidak diinginkan. Penelitian ini

segera dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari semua pihak.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sintang yang terletak di

Profinsi Kalimantan Barat yang memiliki luas wilayah 21.635 km ² dan

berpenduduk sebesar ± 365.000 jiwa .Wilayah kabupaten tersebut terdiri

dari 14 kecamatan, 287 desa . Secara demografi sebagian besar kabupaten

Sintang merupakan wilayah perbukitan dan memiliki batas administrasi

yaitu bagian Utara berbatasan Malaysia Timur ( Serawak) dan

bersebelahan dengan Kabupaten Kapuas Hulu. Bagian Selatan berbatasan

dengan Profinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Melawi, Kabupaten

Sanggau, dan Kabupaten Ketapang. Bagian Timur berbatsan dengan

Profinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kapuas

Hulu. Bagian sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang,

Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Kapuas Hulu dan

Kabupaten Melawi.

Perjalanan yang dapat ditempuh ke beberapa kecamatan lainnya

lebih banyak dilalui menggunakan speedboad ataupun kapal sungai karena

wilayah kecamatan yang letaknya di pedalaman masih banyak hutan yang

belum dibuat jalan darat. Perjalanan yang bisa ditempuh dengan jalan darat

lebih banyak melewati jalan tanah kuning sehingga jika hujan tiba akan

sangat sulit dilalui karena keadaan tanah yang licin dan berlumpur. Untuk

wilayah kecamatan yang terletak dengan pesisir kabupaten Sintang masih

57
SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58

bisa dilalui dengan jalan darat karena jalan sebagian sudah dibuat menjadi

jalan raya dan jalan berbatuan yang sudah dicampur dengan pasir.

Penduduk yang tinggal diwilayah kabupaten Sintang lebih

dominan adalah suku dayak dan suku melayu. Pada wilayah tersebut

memiliki jumlah kehamilan remaja yaitu 496 remaja dan diantaranya

terdapat 100 (20,16 %) remaja yang mengalami kehamilan tidak

diinginkan.

5.2.2 Karakteristik umum hasil penelitian

1) Karakteristik umum

Pada penelitian ini, ditemukan remaja yang mengalami KTD

berjumlah 100 orang. 100 responden tersebut dibagi menjadi 2 status

sebagai orangtua yaitu terdapat 62 responden remaja yang single

parent dan 38 responden remaja yang tidak single parent. Keseluruhan

remaja KTD yang single parent dan tidak single parent ini mengalami

beberapa tingkat depresi yaitu 4 responden yang mengalami gangguan

mood, 3 responden yang mengalami depresi klinis, 34 responden yang

mengalami depresi sedang, 45 responden yang mengalami depresi

berat, dan 14 responden yang mengalami depresi ekstrim.

2) Karakteristik responden yang mengalami kehamilan tidak diinginkan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden, 71%

responden usia 17 – 20 tahun mengalami kehamilan tidak diinginkan.

53 %responden yang mengalami kehamilan tidak diinginkan hanya

mengenyam pendidikan sampai jenjang SMP. Persentase responden

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59

pertama kali hamil pada usia 13-16 tahun yaitu 52 %. Sebagian besar

responden (88%) masih tinggal bersama orang tua.

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden yang mengalami


KTD
Karakteristik Frekuensi Presentase
Usia
13-16 tahun 29 29 %
17-20 tahun 71 71 %
Tingkat pendidikan
SD 8 8%
SMP 53 53 %
SMA 37 37 %
>SMA 2 2%
Sumber penghasilan
Orangtua 80 80 %
Sendiri 20 20 %
Usia pertama kali hamil
13-16tahun 52 52 %
17-20 tahun 48 42 %
Lama menjadi orangtua
< 1 tahun 91 91 %
> 1 tahun 9 9%
Status tempat tinggal
Orangtua 88 88 %
Sendiri 5 5%
Keluarga 7 7%
Data Primer Februari-Mei 2016

5.1.3 Data Khusus

1) Karakteristik berdasarkan status orangtua

5.2 Distribusi frekuensi status single parent remaja akibat KTD

Status single parent Frekuensi Presentase


Single parent 62 62 %
Tidak single parent 38 32 %
Data Primer Februari- Mei 2016
Pada data diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden yang

mengalami single parent adalah 62 responden (62 %). Jumlah yang

tidak menjadi single parent adalah 38 responden (38 %).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60

2) Karakteristik berdasarkan tingkat depresi

5.3 Distribusi frekuensi responden remaja akibat KTD berdasarkan


tingkat depresi
Tingkat Depresi Frekuensi Presentase
Tidak depesi 0 0%
Gangguan mood 4 4%
Depresi klinis 3 3%
Depresi sedang 34 34 %
Depresi parah 45 45 %
Depresi ekstrim 14 14 %
Data Primer Februari- Mei 2016

Pada tabel diatas tingkatan depresi yang mengalami KTD yang

paling banyak adalah pada tingkat depresi parah yaitu 45 responden

(45%), dan sedang yaitu 34 responden (34%). Tingkat depresi yang

sedikit adalah depresi klinis yaitu 3 responden (3 %).

3) Karakteristik usia terhadap status menjadi orangtua

5.4 Distribusi tabel silang usia dan usia pertama kali hamil terhadap

status single parent

Status single parent


Single parent Tidak single parent Total
Usia
13-16 tahun 23 (23 %) 6 ( 6 %) 29
( 29 %)
17-20 tahun 39 (39 %) 32 ( 32%) 71
( 71 %)
Usia pertama kali hamil
13-16 tahun 37 ( 37 %) 15 (15 %) 52
(52 %)
17-20 tahun 25 (25 %) 23 ( 23 %) 48
(48 %)
Data Primer Februari-Mei 2016
Pada tabel diatas diperoleh responden yang menjadi single parent

kasusnya paling tinggi pada kelompok usia 17 tahun - 20 tahun dengan

jumlah 39 responden (39 %). Didapatkan pula Pada tabel bahwa usia

yang pertama kali hamil adalah responden yang berusia 13 tahun – 16

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61

tahun dan menyandang status single parent yang berjumlah 37

responden (37 %).

4) Karakteristik lama menjadi orangtua dengan status menjadi orangtua

5.5 Distribusi tabel silang lama menjadi orangtua dengan status


single parent
Lama menjadi Status single parent
Total
orangtua Single parent Tidak single parent
< 1 tahun 59 ( 59 %) 32 (32 %) 91 ( 91 %)
≥1 tahun 3 ( 3 %) 6 ( 6 %) 9 ( 9%)
Data Primer Februari- Mei 2016.

Pada tabel diatas responden yang menyandang status menjadi

orangtua < dari 1 tahun paling banyak ditemukan pada single parent

dengan jumlah 59 responden ( 59 %).

5.2 Analisis Hasil Penelitian

Usulan penelitian ini sebelumnya menggunakan uji chi square,

namun karena hasil dari uji tersebut mengalami 4 cells (40 %) yang

expected terlampir, maka dilakukan fisher’s exact.

5.6 Tabel silang single parent akibat kehamilan tidak diinginkan (KTD)
berdasarkan tingkat depresi pada remaja di kabupaten Sintang
Tingkat Depresi
p
Tidak Gangguan Depresi Depresi Depresi Depresi Total
Depresi Mood Klinis Sedang Parah Ekstrim
Tidak 24 11
0 (0%) 1 1 1 38 0,000
single (63,2 (28,9
(2,6 %) (2,6 %) (2,6 %) (100%)
parent %) %)
Single 10 34
2 13 62 0,000
parent 0 (0%) 3 (4,8%) (16,1 (54,8
(3,2 %) (21 %) (100%)
%) %)
Data Primer Februari- Mei 2016

Pada tabel diatas, kasus remaja tidak single parent memiliki presentase

tingkat depresi yang paling tinggi adalah depresi sedang (63,8) sedangkan pada

kasus remaja yang single parent paling tinggi adalah depresi parah (54,8%).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62

Berdasarkan uji statistic Chi Square yang telah di Fisher’s Exact terdapat

hubungan antara single parent terhadap tingkat depresi yang mana nilai

signifikansinya (p) < 0,0001. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa single

parent akibat kehamilan tidak diinginkan memiliki hubungan terhadap tingkat

depresi.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Status Single Parent Akibat Kehamilan Tidak Diinginkan pada

Remaja

Pada penelitian ini diperoleh 100 kehamilan tidak diinginkan pada

remaja dari 496 kehamilan remaja (Dinkes, 2015). Berdasarkan data

penelitian tabel 5.2 mengenai status menjadi single parent didapatkan

jumlah tertinggi kasus single parent dari 100 responden remaja akibat

KTD yaitu 62 %. Karakteristik yang diambil untuk usia remaja yang

mengalami kehamilan tidak diinginkan menunjukkan bahwa kasus

tertinggi terdapat pada usia 17-20 tahun diantaranya ada yang menjadi

single parent dan tidak single parent. Pada jenis pendidikan yang

mengalami kasus diatas sebagian besar adalah responden yang

berpendidikan terakhir SMP (53 %) dan SMA (37 %).

Menurut Dwiyani (2009) data yang didapatkan dari Inggris

menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga yang berstatus single parent

adalah perempuan yang mempunyai peran ganda sebagai kepala keluarga

dan sebagai ibu rumah tangga. Pada tahun 2005 terdapat 1,9 juta orangtua

tunggal dan 91 % dari angka orangtua tunggal perempuan. Sedangkan data

statistik untuk persentase kepala rumah tangga yang berstatus tidak

menikah di Indonesia hampir sama dengan porsi di negara maju yang

cukup besar. Sedangkan menurut penelitian Laksono dalam Khoiroh

(2011) penyebab dari single parent yaitu karena suami meninggal dunia,

63
SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64

meninggalkan keluarga dalam waktu yang lama, akibat dari perceraian dan

ibu merupakan orangtua angkat anaknya. Menurut Kumalasari, (2012)

menyatakakan bahwa single parent dapat terjadi karena beberapa faktor

yaitu perpisahan karena bercerai, perpisahan karena kematian, kehamilan

diluar nikah, tidak ingin menikah, dan ditelantarkan atau tanpa diceraikan

oleh suami. Menurut Santi didalam Wong yang pernah melakukan

penelitian pada single parent yang berusia antara 17-19 tahun mengatakan

bahwa pada usia remaja mengalami perubahan biologis, intelektual,

psikososial dan ekonomi yang sangat besar. Hal ini sesuai dengan

pendapat Erickson yang mengatakan pada usia tersebut remaja masih

dalam masa krisis identitas atau pencarian identitas diri sehingga jika

responden tidak dapat mengendalikan diri maka masalah sosial dapat

terjadi dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan .

Kasus single parent yang terjadi pada penelitian ini terjadi

dipengaruhi oleh faktor orangtua pria atau orangtua responden yang tidak

mendukung pernikahan akibat kehamilan tidak diinginkan pada anaknya,

selain itu dipengaruhi oleh pasangan pria responden yang tidak

bertanggung jawab atas kehamilan responden. Sementara pada kasus

kehamilan tidak diinginkan yang terjadi pada responden antara lain usia,

pendidikan, usia pertama kali hamil, lama menjadi orangtua, besar

penghasilan yang diperoleh dan sumber penghasilan yang diperoleh. Usia

responden yang masih remaja memiliki emosi yang belum stabil serta

responden lebih menggantunggkan diri kepada orangtua karena

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65

pendidikan mereka yang rendah sehingga lebih banyak menjadi

pengangguran.

6.2 Tingkat Depresi Akibat Kehamilan Tidak Diinginkan

Berdasarkan data penelitian pada tabel 5.3 dari 100 responden yang

diteliti masuk kedalam tingkat depresi seperti 4 % mengalami gangguan

mood, 3 % mengalami depresi klinis, 34 % mengalami depresi sedang, 45

% mengalami depresi parah, dan 14 % mengalami depresi ekstrim. Data

diatas paling banyak dialami oleh remaja yang mengalami kehamilan tidak

diinginkan yang berjumlah 45 responden mengalami depresi parah dari

100 responden yang diteliti.

Tingkat depresi menurut BDI terdiri dari gangguan mood, depresi

klinis, depresi sedang, depresi berat dan depresi ekstrim sedangkan

menurut Soetjiningsih (2010), pada kasus kehamilan yang tidak diinginkan

pada remaja ada kemungkinan remaja yang ingin mempertahankan

kehamilannya dan ada yang tidak ingin mempertahankan kehamilannya

(aborsi). Penelitian yang pernah dilakukan oleh Latifah (2010) yang

menggunakan subjek penelitian pada remaja yang berusia 17 tahun

mengalami depresi berat. Remaja wanita tersebut mengalami perasaan

terpuruk, sedih dan menangis sehingga ketika dilakukan tes depresi,

ditemukan nilai yang menyatakan bahwa remaja tersebut mengalami

depresi berat. Sedangkan penelitian Hanum (2015) dengan judul “Dampak

Psikologis Pada Kehamilan Remaja” , menyimpulkan bahwa kehamilan

remaja mempengaruhi psikologis remaja dan gangguan psikologis yang

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66

terjadi adalah stres, depresi, penganiayaan terhadap bayi, berhenti

meneruskan sekolah pada remaja.

Pada penelitian kali ini diambil kasus kehamilan tidak diinginkan

pada remaja yang ingin mempertahankan kehamilannya secara langsung

mempengaruhi psikologi remaja yang mengalaminya.. Untuk kasus

tersebut Penanganan bagi responden yang mengalami depresi sebaiknya

dilakukan dengan konseling. Konselor yang akan memberikan konseling

tersebut diharapkan memiliki 3 karakter seperti ; empati , positif reguerd

dan congruence.

6.3 Hubungan Antara Single Parent Dengan Depresi Pada Kehamilan

Tidak Diinginkan (KTD)

Berdasarkan tabel 5.6 kasus remaja yang single parent akibat KTD

pada penelitian ini dengan total 62% dari 100 % yang mengalami KTD

diwilayah kabupaten Sintang memiliki hubungan dengan psikologis

responden. Nilai persentase depresi kasus remaja KTD yang single parent

lebih tinggi dibandingkan yang tidak single parent yaitu depresi parah

(54,8 %) pada remaja yang single parent sedangkan yang tidak single

parent lebih rendah (28,9 %) . Berdasaran uji statistik dengan cara Fisher

exact’s didapatkan nilai yang signifikansi (p) = 0,000 (<0,0001) berarti

ada hubungan antara single parent akibat kehamilan tidak diinginkan

terhadap tingkat depresi.

Pada tabel 5.1 secara ekonomi kebutuhan responden 80 %

ditanggung oleh orangtua karena kasus banyak terjadi pada remaja single

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67

parent yang berpendidikan terakhir SMP (53 %) dan SMA (37 %) yang

belum pernah memiliki pengalaman kerja.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Krosworowati (2010)

dengan judul “Strategi Coping Ibu Dalam Menjalankan Peran Menjadi

Orangtua Tunggal” . Ia menyatakan bahwa permasalahan yang dialami

oleh ibu yang menjadi peran sebagai single parent menyangkut pada

masalah psikologisnya tetapi pada penelitian tersebut tidak dijelaskan

secara rinci masalah psikologis apa yang berkaitan. Sedangkan penelitian

ini sebelumnya pernah dilakukan di luar negeri. Hasil yang ditemukan

adalah terdapat hubungan yang signifikan pada kehamilan tidak diinginkan

dengan kejadian depresi. Hasil signifikan tersebut disimpulkan bahwa

depresi terjadi pada responden yang sudah 6 bulan sampai 1 tahun

melahirkan dan berstatus single parent. Menurutnya depresi tersebut

terjadi karena perannya sebagai ibu muda sangat berat. Untuk usia yang

sudah lebih dari 1 tahun mengalami hal tersebut, tingkat depresinya sudah

mulai menurun. Hal ini disebabkan responden sudah mendapatkan

dukungan dari keluarga, merasa sudah berhasil melewati tantangan dan

anaknya yang sudah balita sudah dapat mengalihkan perhatiannya dari

masa lalunya yang tidak menyenangkan ( East, Chien dan Barber, 2012) .

Florsheim ( 2003 ) menuturkan pada penelitiannya bahwa depresi

pada respondennya yang setelah lebih dari 1 tahun membesarkan anak

lebih meningkat dibandingkan dengan yang kurang dari 1 tahun

membesarkan anak. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang

didapatkan oleh peneliti saat ini. Jika dilihat pada tabel 5.5 maka dapat

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68

dilihat dengan jelas bahwa sebagian besar lama menjadi orangtua yang

berstatuskan single parent lebih tinggi dan jika dilihat dari lampiran 10

akan ditemukan kasus tingkat depresinya lebih tinggi pada single parent.

Single parent lebih akan fokus dalam mendidik anak sendiri

dengan bimbingan dari orangtua responden, namun pada titik tertentu hal

ini menimbulkan rasa lelah pada single parent yang membutuhkan ruang

dan waktu untuk bernafas sehingga faktor ini juga yang dapat menjadi

pemicu gangguan psikologis mereka sehingga mereka memerlukan

dukungan dari orang-orang disekitarnya ataupun lingkungannya (Mubil,

2015).

Dukungan sosial dapat mengurangi symptom fisik dan psikis

dimana dukungan yang diberikan oleh keluarga sebagai sumber terdekat

yang dimiliki oleh responden dapat menimbulkan respon antara lain

merasa diterima, merasa ada yang memperhatikan, merasa tidak sendirian,

merasa dihargai, mendapatkan rasa aman dan mendapatkan kemudahan

dalam menyelesaikan kesulitan mereka, sehingga meningkatkan kualitas

responden yang terkait untuk menentukan tingkat depresi semakin tinggi

dukungan sosial yang didapatkan maka tingkat depresi akan semakin

rendah (Diestika, 2011).

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1) Di Kabupaten Sintang kehamilan remaja sebagian kecil (20,16 %)

mengalami kehamilan tidak diinginkan.

2) Kehamilan tidak diinginkan pada remaja sebagian besar ( 62 %) menjadi

single parent.

3) Terdapat hubungan single parent akibat kehamilan tidak diinginkan

(KTD) terhadap tingkat depresi di Kabupaten Sintang.

7.2 SARAN

Saran yang dapat penulis berikan terkait dengan kesimpulan penelitin

diatas yaitu:

1) Bagi responden

Penelitian ini menjadi sumber informasi tentang gambaran depresi bagi

remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan terutama yang

berperan menjadi single parent.

2) Bagi masyarakat.

Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi masyarakat dalam

mendidik remaja dengan baik untuk menjauhi seks pranikah agar tidak

terjadi kehamilan tidak diinginkan yang dapat berdampak gangguan

depresi.

69

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70

3) Bagi ilmu pengetahuan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur bagi para pendidik tentang

dampak tingkat depresi dari single parent dan tidak single parent remaja

yang mengalami kehamilan tidak diinginkan.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M dan M. Asrori. 2010. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.


Jakarta : PT Bumi Aksara.

Aprilia, Linda, 2013, “Resiliensi Dan Dukungan Sosial Pada Orang Tua Tunggal (
Studi Kasus Pada Ibu Tunggal Di Samarinda)”, Jurnal psikologi, vol.1,
268-279.

Azinar, Muhammad. 2013. “Perilaku Seksual Pranikah Beresiko Terhadap


Kehamilan Tidak Diinginkan”. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.

BKKBN, 2010. Rencana Strategis Pembangunan Kependudukan dan Keluarga


Berencana Tahun 2010-2014. Surabaya : BKKBN.

Diestika, Yuyun. 2010, “Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Tingkat


Depresi Pada Penderita Kanker Serviks di IRNA OBGYN RSUD DR.
SOETOMO Surabaya”. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya.

Dinkes Kabupaten Sintang. 2013 . Data Kehamilan Remaja Dinkes Kabupaten.


Sintang. Sintang : Dinkes.

Dinkes Kabupaten Sintang. 2014 . Data Kehamilan Remaja Dinkes Kabupaten.


Sintang. Sintang : Dinkes.

Dinkes Kabupaten Sintang. 2015 . Data Kehamilan Remaja Dinkes Kabupaten.


Sintang. Sintang : Dinkes.

Dwiyani. 2009. Jika Aku Harus Mengasuh Anakku Sendiri. Jakarta:


PT.Alexmedia Copitindo.

East, Patricia L, Chien, Nina C, and Barber, Jennifer S. 2012 .


Adolescents’Pregnancy Intentions, Wantedness, and Regret: Cross-
Lagged Relations With Mental Health and Harsh Parenting.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1741-3737.2011.00885.x/full

Hamdani, M. Zulfikar Said. 2013, “Peran Ibu Sebagai Anggota Orangtua


Tunggal Dalam Keluarga” diambil 10 Februari 2016, dari
http://www.fikarmuhammadsaid.blogspoat.co.id

71

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72

Hasanah, Tyas Diana Uswatun,dan Erlina Listyani Widuri. 2014. ”Regulasi Emosi
Pada Ibu Single Parent” Skripsi. UIN.

Hastono, Sutanto Priyo, 2007. Modul Kedua : Analisi Univariat Analisi Bivariat,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Tekhnik Analisa Data.


Surabaya : Salemba Medika.

Kemenkes, R. I. 2015. “Infodatin Pusat Data Dan Informasi Kementrian


Kesehatan RI”. Jakarta Selatan : Kemenkes RI.

Khoiroh, A 2011, Orangtua Tunggal Karena Hamil Di Luar Nikah : ,


Februari 9,2016, dari digilib.uinsby.ac.id/9274/5/bab%202.pdf.

Kisworowati, Noorfi. 2010. “Strategi Coping Ibu Dalam Menjalani Peran


Sebagai Orangtua Tunggal”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Kumalasari, Intan dan Iwan Andhyantoro, 2012. Kesehatan Reproduksi Untuk


Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Kusmiran, Eny. 2014. “Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita”. Jakarta :


Salemba Medika.

Lestari, Titik. 2015. Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian


Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Mubil Mz, Zaiful, 2015. ”Interaksi Sosial Wanita Single Parent” Skripsi.
Surabaya : UIN Sunan Ampel.

Nirwana, Ade Benih, 2011. Psikolologi Ibu,Bayi,dan Anak. Yogyakarta : Nuha


Medika.

Notoadmojo, Soekidjo, 2012 . Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rinka


Cipta.

Nursalam, 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta Selatan : Salemba


Medika.

Reeder, Sharon J. dkk. 2011. Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi,


Dan Keluarga Edisi 18. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73

Saam, Zulfan dan Sri Wahyuni. 2012. Psikologi Keperawatan. Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada.

Santrock, John W, 2008. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.

Sastroasmoro, Sudigdo. 2010. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Jakarta :


Sagung Seto.

Sarwono, S.W, 2007 . Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Soetjiningsih, 2010 , Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta :


CV Sagung Seto.

WHO, 2015. World Health Organitation 2015.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan

74

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 2. Surat ijin penelitian

75

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 3. Surat ijin layak etik

76

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 4. Surat rekomendasi Kesbangpol

77

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 5. Surat rekomendasi Dinas Kesehatan

78

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 6 Ijin Quisioner BDI-II

GraceSimbolon.gsimbolon9@gmail.com

Re: Permissions Request


1 pesan

Licensing, - <pas.licensing@pearson.com> 23 Mei 2016 05.03

Kepada: "gsimbolon9@gmail.com" <gsimbolon9@gmail.com>

Cc: Paul McKeown <paul.mckeown@pearson.com>

Dear Ms. Simbolon,


Thank you for your inquiry about translating the Beck Depression Inventory®,
Second Edition (BDI®-II) to Indonesian for use in your student research.
In order to have the information we need to send for approval, please complete
and return the attached license application to pas.licensing@pearson.com for
processing.
For a student, please be aware that all license agreements are subject to a
minimum US$500 license fee. (Pearson does not offer research discounts
or fee waivers for license agreements). The final fee is determine based
on the number of uses you will need for the study.
In addition, the minimum license fee does not include the purchase of Pearson
test materials used to create your translation, such as English Record Forms or
Manuals.
The application should be completed by the party responsible for the study and
payment of license fees.
Please be advised that Pearson will hold the rights to the translated test and
that you must contact us each time you require additional
reproductions/administrations of the translation.
If approved for a translation/adaptation license, please note that permission will
only be for you and this particular study. No clinical/diagnostic or
commercial use is or will be authorized.
Because of test security concerns, permission is not granted for appending
tests to theses, dissertations, or research reports of any kind or include any
actual items in any resulting publication. You are only permitted to describe the
test, its function and how it is administered and discuss the fact that you used
the test, your analysis, summary statistics, and the results.
Thank you for your interest in Pearson products.
Regards,
Linda Murphy
Pearson
19500 Bulverde Road #201
San Antonio, TX 78259
Please respond only to pas.licensing@pearson.com

79

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80

On Sat, May 21, 2016 at 11:26 AM, gsimbolon9@gmail.com <gsimbolon9@gmail.com>


wrote:
The following is feedback submitted via the Contact Us page on:
www.PearsonClinical.com
=======================================================
Contact Information
=======================================================
Name: Miss Grace Riyanti Simbolon
Email Address: gsimbolon9@gmail.com
Telephone: 085651190048
Fax:
Customer ID: 610501560188002
Position / Title: Midwifery student
Company Name: Airlangga University
Address: Jalan Kedung Tarukan Baru IV no 20

Military Address:
City, State, Zip: Surabaya, East Java, 60285
Country/Region: Indonesia
======================================================================
==========
Legal Department/Permission Requests
======================================================================
==========
Title of Publication: Beck Depression Inventory II
Edition: last edition
Author (if available): Aaron T Beck
Copyright Date:
Brief Description of your request:
Request of formal permission (can be send through email, with signature of
copyright's owner) to use the BDI II tool for a research conducted for teenager in
Sintang, West Kalimantan as a pre graduation final requirement of Miwifery
Department, Faculty of Medicine Airlangga University.
Specific list of materials to reproduce:
BDI II Questionaire
Number of subjects/administrations or copies needed per year:
100 study respondents (once, not anually)
Name of party responsible for tracking reproductions and payment of fees:
Grace Riyanti Simbolon
Inclusive Dates: May - June 216
Adaptation and/or format changes required?

Is this request for permission to translate?


Yes
Is this request for permission to use materials in a book?
No

======================================================================

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81

==========
Request to Translate - Section II
======================================================================
==========
Name of Language: Indonesia
Purpose of Translation: for research
Name and qualifications of the individual(s) who will be conducting the translations:
Grace Riyanti Simbolon as a Midwife student studied about depression in teenager
Name and qualifications of a separate individual who will back-translate the
materials for our review:
Ni Luh Made Mariasih as a Midwife student
Qualifications of all individuals who will use the translated materials:
Teenager age 14 - 18 years old
Where will the test be used? 5 June 2016
How do you intend to ensure test security?
Explain the testbefore the test, recheck the answer and confirm it to every
respondent
How do you intend to track the number of reproductions for reporting to us for
billing purposes?
this BDI II tool will just reproduced once (100 times)
Additional Comments:

======================================================================
==========
Publishing Information - Section III
======================================================================
==========
Title of your publication:
Type of media (i.e., CD-ROM, print, etc...):
Publisher:
Approximate date of publication:
Additional Comments:

License Application - STUDENT TRANSLATION RESEARCH.2-4-16.docx


25K

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 7. Lembar Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMATION FOR CONSENT)

Dengan hormat,

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Grace Riyanti Simbolon

NIM : 011411223010

merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga Surabaya yang melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN SINGLE

PARENT AKIBAT KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN TINGKAT DEPRESI DI

KABUPATEN SINTANG”

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mengharap kesediaan Saudara agar

berkenan menjadi responden dalam penelitian ini. Saya menjamin kerahasiaan informasi

yang didapatkan pada penelitian ini. Jika Saudara berkenan menjadi responden,

diharapakan Saudara memberikan tanda tangan di lembar persetujuan yang telah

tersedia.

Atas perhatian dan kesediaan Saudara, saya ucapkan terima kasih.

Sintang, 2016

Responden, Peneliti,

( ) ( Grace R Simbolon )

82

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 8. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :.......................................................

Alamat : .......................................................

No. Responden :................................ (diisi oleh petugas)*

menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh

Grace R Simbolon, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga Surabaya dengan judul penelitian, “HUBUNGAN SINGLE PARENT

AKIBAT KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DENGAN TINGKAT DEPRESI DI KABUPATEN

SINTANG”

Persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa ada paksaan dari manapun.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sintang, 2016

Saksi, Responden,

( ) ( )

83

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 9 Lembar data umum responden

DATA UMUM RESPONDEN

No. Responden (Diisi oleh peneliti :

Umur :

Alamat :

Agama :

Tingkat Pendidikan Terakhir :

Sumber penghasilan :

Besarnya penghasilan :

Usia pertama kali hamil :

Berapa lama menjadi orangtua tunggal :

Penyebab kehamilan :

Saat ini anak tinggal dengan siapa :

84

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 10 Lembar kuisioner Beck’s Depresion Inventory (BDI)

1. 0 I do not feel sad.


1 I feel sad
2 I am sad all the time and I can't snap out of it.
3 I am so sad and unhappy that I can't stand it.
2. 0 I am not particularly discouraged about the future.
1 I feel discouraged about the future.
2 I feel I have nothing to look forward to.
3 I feel the future is hopeless and that things cannot improve.
3. 0 I do not feel like a failure.
1 I feel I have failed more than the average person.
2 As I look back on my life, all I can see is a lot of failures.
3 I feel I am a complete failure as a person.
4. 0 I get as much satisfaction out of things as I used to.
1 I don't enjoy things the way I used to.
2 I don't get real satisfaction out of anything anymore.
3 I am dissatisfied or bored with everything.
5. 0 I don't feel particularly guilty
1 I feel guilty a good part of the time.
2 I feel quite guilty most of the time.
3 I feel guilty all of the time.
6. 0 I don't feel I am being punished.
1 I feel I may be punished.
2 I expect to be punished.
3 I feel I am being punished.
7. 0 I don't feel disappointed in myself.
1 I am disappointed in myself.
2 I am disgusted with myself.
3 I hate myself.
8. 0 I don't feel I am any worse than anybody else.
1 I am critical of myself for my weaknesses or mistakes.
2 I blame myself all the time for my faults.
3 I blame myself for everything bad that happens.
9. 0 I don't have any thoughts of killing myself.
1 I have thoughts of killing myself, but I would not carry them out.
2 I would like to kill myself.
3 I would kill myself if I had the chance.
10. 0 I don't cry any more than usual.
1 I cry more now than I used to.
2 I cry all the time now.
3 I used to be able to cry, but now I can't cry even though I want to.

85

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86

11. 0 I am no more irritated by things than I ever was.


1 I am slightly more irritated now than usual.
2 I am quite annoyed or irritated a good deal of the time.
3 I feel irritated all the time.
12. 0 I have not lost interest in other people.
1 I am less interested in other people than I used to be.
2 I have lost most of my interest in other people.
3 I have lost all of my interest in other people.
13. 0 I make decisions about as well as I ever could.
1 I put off making decisions more than I used to.
2 I have greater difficulty in making decisions more than I used to.
3 I can't make decisions at all anymore.
14. 0 I don't feel that I look any worse than I used to.
1 I am worried that I am looking old or unattractive.
2 I feel there are permanent changes in my appearance that make me look
unattractive
3 I believe that I look ugly.
15. 0 I can work about as well as before.
1 It takes an extra effort to get started at doing something.
2 I have to push myself very hard to do anything.
3 I can't do any work at all.
16. 0 I can sleep as well as usual.
1 I don't sleep as well as I used to.
2 I wake up 1-2 hours earlier than usual and find it hard to get back to sleep.
3 I wake up several hours earlier than I used to and cannot get back to sleep.
17. 0 I don't get more tired than usual.
1 I get tired more easily than I used to.
2 I get tired from doing almost anything.
3 I am too tired to do anything.
18. 0 My appetite is no worse than usual.
1 My appetite is not as good as it used to be.
2 My appetite is much worse now.
3 I have no appetite at all anymore.
19. 0 I haven't lost much weight, if any, lately.
1 I have lost more than five pounds.
2 I have lost more than ten pounds.
3 I have lost more than fifteen pounds.
20. 0 I am no more worried about my health than usual.
1 I am worried about physical problems like aches, pains, upset stomach, or
constipation.
2 I am very worried about physical problems and it's hard to think of much
else.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87

3 I am so worried about my physical problems that I cannot think of anything


else.
21. 0 I have not noticed any recent change in my interest in sex.
1 I am less interested in sex than I used to be.
2 I have almost no interest in sex.
3 I have lost interest in sex completely.

INTERPRETING THE BECK DEPRESSION INVENTORY


Now that you have completed the questionnaire, add up the score for each
of the twenty-one questions by counting the number to the right of each question
you marked. The highest possible total for the whole test would be sixty-three.
This would mean you circled number three on all twentyone questions. Since the
lowest possible score for each question is zero, the lowest possible score for the
test would be zero. This would mean you circles zero on each question. You can
evaluate your depression according to the Table below.
Total Score____________________Levels of Depression
1-10____________________These ups and downs are considered normal
11-16___________________ Mild mood disturbance
17-20___________________Borderline clinical depression
21-30___________________Moderate depression
31-40___________________Severe depression
over 40__________________Extreme depression
A PERSISTENT SCORE OF 17 OR ABOVE INDICATES THAT YOU MAY
NEED MEDICAL TREATMENT.

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 11. Lembar jawaban responden


N ama (Inisial) :
Tanggal lahir :
Tanggal tes :

NO 0 1 2 3 NILAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
JUMLAH TOTAL

NORMA BECK DEPRESSION INVENTORY


NILAI TOTAL TINGKATAN DEPRESI
1-10 Naik turunnya perasaan ini tergolong wajar
11-16 Gangguan “mood” atau perasaan murung yang ringan
17-20 Garis batas depresi klinis
21-30 Depresi sedang
31-40 Depresi parah
40 Ke atas Depresi ekstrim

88

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 12. Berita acara perbaikan usulan penelitian

89

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
90

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
91

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


Lampiran 13 Hasil Tabulasi Karakteristik Responden
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tingkat Pendidikan Sumber Penghasilan Besar Penghasilan Usia Pertama Kali Hamil Berapa Lama Menjadi Ortu Saat Ini Tinggal Dengan Siapa Penyebab
No Umur (Th) Alamat Agama SD SMP SMA > Coding Orang Sendiri Coding < 1,5jt - Coding Coding < 1 Thn 1 Thn dan Coding Sendiri Orang Kel Coding Kehamilan
13-16 17-20 Coding SMA tua 1,5 jt > 1,5 jt 13-16 17-20 > 1 Thn tua Lain
1 19 1 ambalau katolik 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
2 19 1 kemangai katolik 3 3 1 1 2 2 2 1 0 0 1 1 KTD
3 17 1 kemangai katolik 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
4 13 0 batulalau islam 1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
5 16 0 sakai islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
6 15 0 sungai durian islam 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 KTD
7 17 1 gang ramadan islam 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 KTD
8 19 1 kemangai islam 3 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 KTD
9 20 1 nanga tebidah katolik 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
10 20 1 sungai durian islam 3 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 KTD
11 17 1 kemangai islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
12 16 0 keremue islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
13 16 0 mensiku jaya islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
14 20 1 menakon islam 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
15 17 1 sungai durian islam 2 2 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 KTD
16 14 0 gg.mts islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
17 20 1 keremue katolik 3 3 2 2 2 2 2 1 0 0 1 1 KTD
18 19 1 kepala jungai islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
19 19 1 kemangai islam 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 KTD
20 17 1 sungai durian islam 2 2 2 1 1 1 0 1 1 3 3 KTD
21 18 1 sungai durian islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
22 16 0 pangeran kuning islam 2 2 1 1 2 2 1 0 0 0 1 1 KTD
23 19 1 ketungau hulu islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
24 19 1 sungai durian islam 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 3 KTD
25 20 1 sungai durian islam 2 2 2 2 2 2 2 1 0 0 3 3 KTD
26 15 0 kemangai islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
27 18 1 kemangai islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
28 18 1 desa lintang tambu kristen 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
29 17 1 kemangai kristen 3 3 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
30 19 1 kolanganjuoi katolik 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 3 KTD
31 17 1 masuka islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
32 17 1 masuka islam 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
33 20 1 gang damai islam 3 3 1 1 2 2 2 1 0 0 2 2 KTD
34 17 1 masuka islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
35 15 0 ambalau islam 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 KTD
36 20 1 ketungau hilir kristen 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
37 18 1 ng.ketungau islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
38 19 1 jalan pertamina kristen 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
39 20 1 Jl.STKIP kristen 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 KTD
40 16 0 menantak katolik 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD

92
SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON
93
Tingkat Pendidikan Sumber Penghasilan Besar Penghasilan Usia Pertama Kali Hamil Berapa Lama Menjadi Ortu Saat Ini Tinggal Dengan Siapa Penyebab
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
No Umur (Th) Alamat Agama SD SMP SMA > Coding Orang Sendiri Coding < 1,5jt - Coding Coding < 1 Thn 1 Thn dan Coding Sendiri Orang Kel Coding Kehamilan

13-16 17-20 Coding SMA tua 1,5 jt > 1,5 jt 13-16 17-20 > 1 Thn tua Lain
41 17 1 Jl. M.T hariono islam 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 3 KTD
42 18 1 sungai durian islam 2 2 2 2 1 1 1 0 0 0 2 2 KTD
43 16 0 kenukut katolik 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
44 16 0 dusun kenukut kristen 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
45 17 1 lintang tambuk katolik 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
46 17 1 nanga mau katolik 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
47 16 0 aksaya 1 islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
48 20 1 serawai katolik 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 KTD
49 20 1 kemangai kristen 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
50 16 0 desa kanya kristen 1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
51 19 1 span kristen 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
52 15 0 merpak katolik 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
53 20 1 Jl.Aji melayu Katolik 3 3 2 2 2 2 1 0 0 0 2 2 KTD
54 19 1 tempunak hulu kristen 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
55 20 1 anggah jaya islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
56 18 1 sungai durian islam 1 1 2 2 2 2 1 0 0 0 2 2 KTD
57 15 0 jl.teuku umar islam 1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
58 17 1 ketungau hulu islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
59 20 1 M.jahir Islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
60 15 0 Baning pantai islam 3 3 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
61 17 1 desa muakan petinggikristen 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
62 18 1 dara juanti islam 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
63 19 1 kelam katolik 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
64 20 1 sungai durian Islam 3 3 1 1 2 2 2 1 0 0 1 1 KTD
65 15 0 Masuka pantai islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
66 20 1 SD RT.08 islam 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 KTD
67 19 1 jerora katolik 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
68 16 0 martiguna islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
69 20 1 gg.sepakat kristen 4 4 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
70 18 1 cipta mandiri islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
71 15 0 jl.M.Saad islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
72 16 0 nanga mau kristen 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
73 15 0 jl.M.Saad islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
74 18 1 SD RT.08 islam 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 KTD
75 20 1 Jl. Cadika islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
76 17 1 dara juanti islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
77 15 0 SP.08 Pandan islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
78 13 13 0 masuka islam 1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
79 19 1 BTN Cipta mandiri islam 3 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 KTD
80 15 0 kelansam kristen 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


94
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tingkat Pendidikan Sumber Penghasilan Besar Penghasilan Usia Pertama Kali Hamil Berapa Lama Menjadi Ortu Saat Ini Tinggal Dengan Siapa Penyebab
No Umur (Th) Alamat Agama SD SMP SMA > Coding Orang Sendiri Coding < 1,5jt - Coding Coding < 1 Thn 1 Thn dan Coding Sendiri Orang Kel Coding Kehamilan
13-16 17-20 Coding tua 1,5 jt > 1,5 jt 13-16 17-20 > 1 Thn tua Lain
81 19 1 Jl. Pertamina islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
82 15 0 Jl. M.saad islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
83 18 1 kemangai kristen 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 KTD
84 18 1 gg.wiyata islam 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
85 17 1 kayan hilir kristen 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
86 19 1 kemangai katolik 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
87 14 0 sei tebelian katolik 1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
88 19 1 kelansam kristen 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
89 19 1 sungai durian islam 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
90 18 1 korong daso kristen 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
91 18 1 merakai kristen 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
92 20 1 BTN Cipta mandiri islam 4 4 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
93 17 1 sungai durian islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
94 17 1 gg.karet islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
95 13 0 Km.4 islam 1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
96 17 1 dara juanti islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
97 16 0 jl.oevang urai islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
98 18 1 dara juanti islam 2 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD
99 19 1 PKP mujahidin islam 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 KTD
100 17 1 Jalan STKIP islam 3 3 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 KTD

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


95
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

status menjadi orangtua NILAI KUESIONER Tingkatan depresi


TOTA
single Tidak Coding L Tidak Depresi Depresi Depresi Depresi
Gangguan
parent single 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Depresi Klinis Sedang Parah Ekstrim Coding
mood (1)
parent (0) (2) (3) (4) (5)
1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 0 1 1 1 2 1 1 1 0 0 2 2 24 x 3
1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 2 2 2 2 2 0 0 1 32 x 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 2 1 1 1 1 1 0 0 1 20 x 2
1 1 2 0 1 1 1 0 2 3 2 2 3 1 2 0 3 2 3 0 0 2 3 31 x 4
1 1 2 3 3 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 0 2 34 x 4
0 0 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 0 0 1 1 3 3 1 0 2 2 36 x 4
1 1 2 1 3 3 2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 47 x 5
0 0 3 3 2 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 39 x 4
0 0 3 2 2 1 0 1 3 1 3 3 0 2 3 3 2 1 2 3 2 0 3 40 x 4
1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 0 1 31 x 3
1 1 2 1 3 1 0 2 1 1 1 0 1 2 1 2 1 1 2 1 2 0 1 26 x 1
0 0 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 30 x 3
0 0 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 29 x 3
1 1 2 2 1 1 1 3 1 2 1 0 1 2 2 2 2 1 3 2 1 0 1 31 x 4
0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 1 2 1 1 0 1 30 x 3
1 1 1 3 3 1 3 1 2 2 1 2 2 2 2 0 2 0 0 0 0 3 2 32 x 4
0 0 2 3 1 3 1 2 1 2 1 0 1 1 1 2 2 1 2 1 1 0 1 29 x 3
1 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 3 2 38 x 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 15 x 1
0 0 1 2 0 1 2 0 1 2 2 1 0 2 1 1 2 2 0 1 1 2 2 26 x 3
0 0 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 0 0 1 1 29 x 3
1 3 2 1 3 3 3 2 1 1 0 3 3 1 3 2 1 0 3 1 2 2 40 x 5
1 1 3 3 3 2 1 2 3 0 2 1 1 0 3 2 3 3 2 2 3 1 1 41 x 5
1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 30 x 3
0 0 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 3 1 33 x 4
1 1 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 0 2 41 x 5
0 0 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 27 x 3
0 0 2 1 3 1 2 3 1 2 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 40 x 5
1 1 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 41 x 5
0 0 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 29 x 3
0 0 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 29 x 3
1 1 2 1 1 1 2 3 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 3 2 33 x 4
0 0 0 1 2 1 0 0 0 3 0 3 3 0 0 2 2 1 1 0 0 1 0 20 x 3
0 0 1 2 2 3 2 2 3 2 0 1 1 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 36 x 4
1 1 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 28 x 3
0 0 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 38 x 4
1 1 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 1 0 0 1 2 3 3 1 2 43 x 5
0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 3 2 27 x 3
0 0 1 2 1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 27 x 3
1 1 2 2 2 2 2 3 0 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 1 2 0 3 36 x 4

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 96

status menjadi orangtua NILAI KUESIONER Tingkatan depresi


TOTA
single Tidak Coding L Tidak Depresi Depresi Depresi Depresi
Gangguan
parent single 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Depresi Klinis Sedang Parah Ekstrim Coding
mood (1)
parent (0) (2) (3) (4) (5)
1 1 1 1 1 3 2 3 1 1 0 2 1 0 2 2 3 1 2 1 3 2 1 33 x 4
0 0 2 2 0 3 0 1 3 1 2 0 3 1 2 0 2 3 1 3 0 2 2 33 x 4
1 1 0 0 1 3 1 2 2 2 0 2 3 3 0 3 2 1 1 2 1 2 2 33 x 4
1 1 0 3 1 1 2 3 2 1 0 2 1 2 1 0 2 2 2 1 0 3 3 32 x 4
1 1 1 3 1 2 1 3 3 2 1 2 1 0 0 1 1 2 1 1 1 0 2 29 x 3
0 0 0 0 1 0 1 2 2 1 1 0 0 1 0 3 0 1 2 3 2 2 2 24 x 3
0 0 2 3 0 2 2 0 1 0 3 2 2 0 2 3 2 2 1 0 3 2 2 34 x 4
0 0 2 1 1 1 1 3 1 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 2 21 x 3
0 0 0 1 1 1 1 3 1 1 0 0 0 0 1 2 1 1 1 1 0 0 1 17 x 2
1 1 3 3 3 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 38 x 4
1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 1 3 2 1 1 3 1 1 2 1 1 0 1 32 x 4
1 1 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 52 x 5
0 0 1 1 1 1 1 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3 1 1 1 0 1 23 x 3
1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 1 3 2 2 2 0 2 38 x 4
1 1 3 3 2 2 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 0 2 33 x 4
1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 1 3 2 2 2 0 3 34 x 4
1 1 1 1 1 1 1 3 0 0 0 3 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 19 x 2
0 0 3 1 0 0 1 2 3 2 2 3 3 0 0 0 2 2 0 3 2 3 3 35 x 4
1 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 0 0 1 28 x 3
0 0 3 3 3 1 3 3 2 2 3 0 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 39 x 4
1 1 0 0 0 2 1 0 2 0 0 0 0 1 1 1 0 3 0 1 0 0 2 14 x 1
1 1 3 3 2 1 2 2 1 2 1 0 1 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 35 x 4
0 0 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 0 0 1 1 1 0 1 28 x 3
0 0 1 3 1 2 1 1 2 1 0 3 1 1 1 0 1 2 2 1 0 1 1 26 x 3
1 1 2 3 1 1 2 1 2 3 3 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 0 3 39 x 4
0 0 1 1 2 1 1 1 0 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 29 x 3
0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 14 x 1
1 1 1 1 2 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 31 x 4
1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 0 0 1 2 2 3 1 1 1 1 0 0 1 24 x 3
1 1 2 1 1 3 1 2 1 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 34 x 4
1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 1 2 1 1 0 1 0 0 3 37 x 4
0 0 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 0 0 2 27 x 3
1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 1 2 1 40 x 4
1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 0 3 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 3 25 x 3
0 0 1 2 2 2 1 2 1 1 0 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 29 x 3
1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 0 3 1 2 2 1 1 1 1 1 0 0 1 24 x 3
1 1 2 2 2 1 1 3 1 2 0 3 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 33 x 4
1 1 2 3 3 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 49 x 5
1 1 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 0 3 31 x 4
1 1 2 3 3 1 2 1 3 1 3 1 2 2 3 2 1 2 3 1 1 0 2 39 x 4

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 97

status menjadi orangtua NILAI KUESIONER Tingkatan depresi


TOTA
single Tidak Coding L Tidak Depresi Depresi Depresi Depresi
Gangguan
parent single 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Depresi Klinis Sedang Parah Ekstrim Coding
mood (1)
parent (0) (2) (3) (4) (5)
1 1 2 1 1 2 1 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 34 x 4
1 1 1 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1 1 1 33 x 4
1 1 3 3 1 1 2 3 1 1 0 3 1 1 3 2 2 1 1 1 0 0 2 32 x 4
1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 32 x 4
1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 0 0 1 27 x 3
0 0 1 1 1 2 1 3 2 1 1 3 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 3 32 x 4
1 1 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 1 3 3 2 1 1 0 2 44 x 5
0 0 2 1 2 1 2 1 1 2 0 3 1 1 1 1 1 3 1 1 0 0 1 26 x 3
1 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 0 2 44 x 5
1 1 2 2 1 3 2 1 1 2 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 0 3 38 x 4
1 1 1 1 3 2 2 2 3 1 1 3 1 0 2 1 1 1 1 1 2 0 2 41 x 5
0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 23 x 3
0 0 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 2 1 1 2 1 30 x 3
1 1 2 2 3 2 2 3 1 1 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 0 2 36 x 4
1 1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 1 1 2 3 1 1 1 3 43 x 5
1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 0 0 3 31 x 4
1 1 2 2 1 3 2 2 1 3 3 3 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 3 39 x 4
1 1 1 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 2 2 2 0 2 44 x 5
0 0 2 1 1 1 2 1 1 1 0 0 1 1 1 2 1 3 1 1 1 0 2 24 x 3
1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 0 1 33 x 4

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 14. Hasil uji statistik

TABEL FREKUENSI

Usia Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 13-16 tahun 29 29.0 29.0 29.0
17-20 tahun 71 71.0 71.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pendidikan Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SD 8 8.0 8.0 8.0
SMP 53 53.0 53.0 61.0
SMA 37 37.0 37.0 98.0
Lebih Dari
2 2.0 2.0 100.0
SMA
Total 100 100.0 100.0

Penghasilan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Orang Tua 80 80.0 80.0 80.0
Sendiri 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Usia Pertama Kali Hamil


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 13-16 tahun 52 52.0 52.0 52.0
17-20 tahun 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Lama Menjadi Orang Tua


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid < 1 tahun 91 91.0 91.0 91.0
≥ 1 tahun 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

98

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
99

Status Tempat Tinggal


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Orang Tua 88 88.0 88.0 88.0
Sendiri 5 5.0 5.0 93.0
Keluarga lain 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Status Single Parent


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Single Parent 62 62.0 62.0 62.0
Tidak Single Parent 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Tingkat Depresi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Gangguan Mood 4 4.0 4.0 4.0
Depresi Klinis 3 3.0 3.0 7.0
Depresi Sedang 34 34.0 34.0 41.0
Depresi Parah 45 45.0 45.0 86.0
Depresi Ekstrim 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

CROSSTAB SINGLE PARENT TERHADAP TINGKAT DEPRESI

Single Parent * Tingkat Depresi Crosstabulation


Tingkat Depresi
Gangguan Depresi Depresi Depresi Depresi
Mood Klinis Sedang Parah Ekstrim Total
Single Tidak Count 1 1 24 11 1 38
parent single % within
parent 100.0
single 2.6% 2.6% 63.2% 28.9% 2.6%
%
parent
Single Count 3 2 10 34 13 62
parent % within
100.0
single 4.8% 3.2% 16.1% 54.8% 21.0%
%
parent
Total Count 4 3 34 45 14 100
% within
100.0
single 4.0% 3.0% 34.0% 45.0% 14.0%
%
parent

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
100

HASIL UJI CHI-SQUARE

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 24.808a 4 .000
Likelihood Ratio 26.042 4 .000
Linear-by-Linear
9.473 1 .002
Association
N of Valid Cases 100
a. 4 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1.14.
Fisher’s Exack Test
Asymptotic Exact Point
Significanc Sig. (2- Exact Sig. Probabilit
Value df e (2-sided) sided) (1-sided) y
Pearson Chi-
24.808a 4 .000 .000
Square
Likelihood Ratio 26.042 4 .000 .000
Fisher's Exact
24.676 .000
Test
Linear-by-Linear
9.473b 1 .002 .002 .001 .001
Association
N of Valid Cases 100
a. 4 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1.14.
b. The standardized statistic is 3.078.

Symmetric Measures
Approximate Exact
Value Significance Significance
Nominal by Phi .498 .000 .000
Nominal Cramer's V .498 .000 .000
N of Valid Cases 100

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 15. Lembar perbaikan skripsi

101
SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
102

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
103

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
104

SKRIPSI HUBUNGAN REMAJA SINGLE ... GRACE RIYANTI SIMBOLON

Anda mungkin juga menyukai