Anda di halaman 1dari 29

Terminologi Osteologi

TERMINOLOGI OSTEOLOGI

(OSTEOLOGICAL TERMS)

Osteologi berasal dari bahasa Yunani yaitu osteon (tulang) dan logos (ilmu). Jadi osteologi adalah ilmu
anatomi yang mempelajari sistem pertulangan pada manusia, dan untuk sistem pertulangannya sendiri
dinamakan skleti atau OSTEOLOGI = Ilmu yang mempelajari tentang struktur, bentuk, dan pertumbuhan
tulang.

Fungsi dari tulang adalah:

1. Menggambarkan bentuk tubuh


2. Penentuan tinggi seseorang
3. Perlindungan organ tubuh yang lunak
4. Tempat melekatnya otot
5. Sebagai alat gerak pasif
6. Menghasilkan sel-sel darah
7. Tempat penimbunan mineral seperti, calsium dan fosfor
Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:

1. Tulang keras atau osteon disebut juga tulang sejati yang banyak mengandung zat kapur dan sedikit
zat perekat.
2. Tulang rawan atau cartilago. Sel-sel penyusun jaringan tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit
sangat banyak mengeluarkan bahan berupa kondron. Tulang rawan mengandung banyak zat perekat
(kolagen) dan sedikit zat kapur sehingga tulang rawan bersifat lentur dan lunak.
Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi:

1. Os longum: tulang panjang, ukuran panjangnya melebihi lebarnya. Misal os femur, os tibia, os
humerus.
2. Os breve: tulang pendek, ukuran panjang dan lebar serta tebal. Misal ossa carpalia, ossa tarsalia.
3. Os planum: tulang pipih, ukuran pipih. Misal os scapulae.
4. Os pneumaticum: tulang berongga, ukurannya besar tetapi ringan karena berongga. Misal os
temporalis, os maxillaris.
5. Os irreguler: tidak beraturan. Misalnya os vertebrae.
6. Os sesamoidea: tulang yang terdapat pada persendian. Misalnya os patella dan beberapa tulang pada
persendian jari-jari tangan dan kaki.
Menurut letaknya (regio), dibagi ke dalam dua bagian:

1. Tulang axiale, tersusun oleh cranium dan trunci


2. Tulang appediculare, tersusun oleh ekstremitas superior dan ekstremitas inferior

Fungsi kerangka:

1. Penunjang tubuh
2. Sebagai alat gerak yang pasif
3. Melindungi organ tubuh bagian dalam (contoh: tengkorak yang melindungi otak)
4. Memberi bentuk tubuh.
5. Tempat pembuatan unsur-unsur darah (contoh: sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang)

– Jenis tulang berdasarkan bentuknya :

1. tulang pipa (panjang), contohnya : os femur, os tibia, os fibula, os brachi, os attebrachi

Tulang panjang adalah tulang yang berkembang dari pemanjangan pada bagian epifise (bonggol
tulang). Ujung dari epifise dibungkus oleh tulang rawan hialin. Pertumbuhan secara longitudinal ini
disebabkan oleh osifikasi secara endokondral pada epifise

2. tulang pendek, contohnya : ruas tulang belakang, tulang telapak tangan dan telapak kaki

Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan
dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat

3. tulang pipih, contohnya : os costae, os clavicula

tulang pipih adalah tulang yang mempunyai dua lapisan tulang kompak, yaitu lamina eksterna dan


interna ossis karnii. Sesuai denagn namanya tulang pipih ini berbentuk atau mempunyai sifat gepeng
memipih. Kedua lapisan tersebut dipisahkan oleh lapisan tulang spongiosa disebut diploe

DAFTAR TULANG DALAM RANGKA MANUSIA

terdapat kurang lebih 206 tulang dalam rangka manusia, dibagi menjadi 5 bagian besar:

1. SKULL (tulang-tulang tengkorak)

Tulang tengkorak terdiri dari 30 tulang, yaitu 8 tulang pada bagian tengkorak
otak, 14 pada bagian wajah, dan 6 pada bagian telinga.
Tulang-tulang pada tengkorak otak antara lain: os frontalis, parietalis, oksipitalis,
temporalis, sfenoid, dan etmoid.
Tulang pada bagian tengkorak wajah antara lain : 2 os lakrimalis, 2 os nasalis, 2
os concanasalis, 2 os maxilaris, 2 os zigomatikum, 2 os palatum, 1 os mandibular,
dan 1 os hyoid.
2. COLUMMNA VERTEBRAE (ruas tulang belakang)

Colummna Vertebralis atau ruas tulang belakang terdiri dari 33 buah tulang, yaitu 7 Oss Cervical, 12 Oss
Thoracal, 5 Oss Lumbal, 5 Oss Sacral, dan 4 Oss Cocygis.

3. CHEST (rangka dada)


Rongga dada terdiri dari 25 tulang, antara lain 1 buah os sternum, 12 pasang oss costae yang terdiri dari 7
pasang iga sejati, 3 pasang iga tak sejati, dan 2 pasang iga melayang.

4. UPPER EXTREMITY (anggota gerak atas)


Tulang anggota gerak atas (upper extremity) manusia terdiri dari 64 tulang atau 32 buah
tulang yang masing-masing jumlahnya sepasang (upper extremity dekstra dan sinistra).
Tulang-tulang anggota gerak atas tersebut yaitu  os scapulla, os clavicula, oss attebrachi yang
terbagi menjadi 2 tulang (radius dan ulna), serta oss manus yang terbagi menjadi 3 bagian
tulang, yaitu 8 tulang carvalia, 5 tulang metacarvalia, dan 14 tulang falanges.
5. LOWER EXTREMITY (anggota gerak bawah)
Tulang-tulang anggota gerak bawah (lower extremity) terdiri dari 62 tulang atau 31 pasang pada bagian kiri
dan kanan. Tulang-tulang tersebut antara lain : os coxae yang merupakan kesatuan dari 4 tulang (os ilium, os
iskhlium, os pelvis, dan os pubis), os femur, os patela, os cruris yang terdiri dari os tibia dan fibula, serta os
pedis yang terbagi 3 bagian, yaitu 7 oss tarsalia, 5 oss metatarsalia, dan 5 oss falanx.

Daftar istilah yang berhubungan dengan osteologi


1. Alae : penonjolan tulang yang berbentuk sayap
2. Arcus zigomaticum : lengkuk pipi
3. Articulatio : Sendi
4. Articulatio coxae : hip joint / Sendi Panggul / Pangkal Paha
5. Articulatio cubiti : elbow joint / sendi siku
6. Articulatio genue : knee joint / sendi lutut
7. Articulatio humeri : shoulder joint / sendi bahu
8. Articulatio radiocarpalis : wirst joint / sendi pergelangan tangan
9. Articulatio sternoclavicularis : sendi dada dan selangka
10. Articulatio talocruralis : ankle joint / sendi pergelangan kaki
11. Canaliculus / Kanalikulus : sebuah saluran tulang yang kecil
12. Capitulum / Kapitulum :  penonjolan sendi yang bulat dan kecil
13. Caput / Kaput : penonjolan kepala sendi berbentuk bulat
14. Discus Invertebralis : cakram antar ruas tulang belakang.
15. Fasies : sebuah dataran permukaan sendi
16. Foramen Vertebrae : saluran sumsum tulang belakang.
17. Incusura / Insisura : sebuah lekukan tulang atau lengkungan dari sebuah pinggir tulang
18. Columna Vertebralis : Rangkaian tulang belakang (7 cervical, 12 Thoracal, 5 Lumbal, 5 Sacral, 4
Cocygeus)
19. Condylus : merupakan bagian sendi dari tulang yang membesar dan berbentuk bulat
20. Cornu / Kornu : penonjolan tulang seperti tanduk yang panjang
21. Epicondylus : penonjolan yang bukan persendian, tempatnya diatas kondilus
22. Os Falanx : tulang jari tangan (total 14 buah)
23. Foramen : sebuah lubang kecil (pintu pada tulang)
24. Fossa : lekukan tulang yang luas
25. Fovea : sebuah lekukan tulang yang kecil
26. Lamina : lempeng tulang yang tipis
27. Malleolus : merupakan penonjolan tulang yang besar (pada ujung bawah tibia dan fibula)
28. Maskularis : susunan otot
29. Processus : merupakan penonjolan yang panjang
30. Processus Spinosus : taju duri pada oss vertebrae
31. Processus Transversus : taju sayap.
32. Proccessus Xyphoideus : tulang taju pedang
33. SIAS : Spina Iliaca Anterior Superior adalah ujung depan dari crista iliaca.
34. SIPS : Spina Iliaca Posterior Superior adalah ujung belakang dari crista iliaca.
35. Simfisis pubis : persendian yang dibentuk oleh dua os pubis yang saling bertemu
36. Spina : sebuah penonjolan tulang yang runcing
37. Sutura : sambungan tulang-tulang tengkorak yang tidak dapat digerakan.
38. Tarsus : pangkal kaki
39. Temporal Mandibular Joint (TMJ) : persendian antara temporal dan mandibula
40. Trochanter : penonjolan tulang yang bulat dengan ukuran besar
41. Trochlea : bagian persendian tulang yang berbentuk katrol
42. Tuber : penonjolan tulang bentuknya besar
43. Tuberositas : penonjolan tulang yang berbentuk bulat dengan ukuran sedang

Anatomi Panggul Manusia


Pada umumnya, tulang panggul manusia terdiri dari tulang pinggul, sakrum, dan tulang
ekor atau coccyx.

 Tulang pinggul, terdiri dari tiga tulang yang menyatu seiring bertambahnya usia, yaitu:
o Ilium. Bagian terbesar dari tulang panggul yang lebar dan seperti kipas. Anda bisa
merasakan lengkungan tulang ini ketika meletakkan tangan di pinggul.
o Pubis. Terletak di depan tulang pinggul dekat dengan organ kelamin.
o Iskium. Disebut juga tulang duduk karena sebagian besar berat badan terfokus pada
tulang ini ketika Anda duduk.
 Sakrum merupakan tulang menyerupai segitiga atau kurva yang dibentuk oleh 5 tulang
belakang yang menyatu. Sakrum menjadi tempat dasar menyatunya tulang punggung.
 Di bawah sakrum ada tulang ekor atau coccyx yang merupakan pangkal tulang punggung.
Tulang ekor bertugas menjaga keseimbangan ketika seseorang dalam posisi duduk. Tulang
ekor juga menjadi tempat bernaungnya berbagai ligamen, tendon, dan beberapa otot
panggul.

Perbedaan Anatomi Panggul Wanita dan Pria


Seperti di sebut di awal artikel, anatomi panggul pria dan wanita memiliki perbedaan.
Bentuk anatomi panggul pria memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Bentuk tulang panggul normal pada pria disebut tipe android.


 Ukurannya lebih kecil, sempit, dan lebih tinggi dibandingkan panggul wanita.
 Kurva tulang sacrum pada pria lebih ramping.
 Menaungi usus besar, kandung kemih, testis, penis, dan prostat.

Sedangkan anatomi panggul wanita bercirikan:

 Bentuk tulang panggul yang umum pada wanita adalah tipe ginekoid. Namun ada juga
wanita yang memiliki panggul android atau panggul sempit.
 Rongga panggul berbentuk oval, lebih dangkal, dan lebih lebar dari pada panggul pria.
 Berfungsi sebagai tempat pergerakan dan menyediakan ruang yang cukup
untuk perkembangan janin. Rongga ini juga berfungsi sebagai jalan lahir bayi ketika
dilahirkan.
 Kurva sakrum wanita cenderung lebih lebar.
 Menaungi vagina, serviks, atau mulut rahim, rahim, indung telur (ovarium), tuba fallopi atau
saluran telur, usus besar, kandung kemih, dan saluran kemih.

Umumnya, panggul wanita akan berkembang dan sudah siap untuk kehamilan dan proses
persalinan ketika wanita sudah berusia di atas 20 tahun. Itulah salah satu alasan mengapa hamil
di bawah usia 20 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya penyulit persalinan.

Kondisi Klinis yang Terkait Anatomi Panggul


Terdapat beberapa kondisi klinis atau penyakit yang dapat mempengaruhi panggul, di antaranya
adalah:

Patah tulang panggul (fraktur panggul)


Sebagian besar fraktur panggul disebabkan oleh benturan langsung atau benturan melalui tulang
paha. Fraktur panggul sering merupakan akibat dari kecelakaan kendaraan bermotor, terutama
kecelakaan sepeda motor. Patah tulang panggul juga dapat terjadi saat terjatuh dari ketinggian.

Penyakit radang panggul


Radang panggul disebabkan oleh infeksi pada organ-organ sistem reproduksi wanita. Salah satu
gejalanya adalah nyeri pada perut bagian bawah dan area panggul. Radang panggul bisa
menyebabkan masalah infertilitas atau sulit hamil.

Prolaps organ panggul


Prolaps organ panggul terjadi ketika otot-otot di panggul wanita tidak dapat lagi mendukung organ
di dalamnya, seperti kandung kemih, rahim, atau rektum. Akibatnya, satu atau lebih dari organ-
organ tersebut menekan vagina hingga menimbulkan tonjolan. Pada kasus yang lebih berat, organ
tersebut bahkan bisa turun hingga keluar dari vagina.

Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi dinding bagian dalam rahim (endometrium)
mulai tumbuh di luar rahim. Endometriosis dapat menyebabkan komplikasi seperti infertilitas
atau kanker ovarium.

Gangguan otot dasar panggul


Otot dasar panggul terletak di antara tulang ekor dan tulang pubis. Otot ini bertugas menumpu
usus, kandung kemih, rahim dan vagina. Ketika otot dasar panggul melemah, organ dalam
tersebut tidak bekerja sepenuhnya dan membuat tubuh tidak mampu mengontrol keluarnya urine,
feses, atau gas (kentut) dengan baik.
Kondisi ini seringkali menimbulkan beberapa tanda gejala seperti konstipasi, buang air kecil atau
besar terasa kurang tuntas, nyeri saat BAK atau BAB, dan inkontinensia urine atau feses.
Tumor panggul
Tumor panggul bisa terjadi di leher rahim, rahim, jaringan sekitar rahim (adneksa), usus, kandung
kemih, saluran kemih, otot atau tulang. Biasanya tumor panggul dapat terdeteksi sebagai massa
atau jaringan abnormal pada area panggul. Kondisi ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik
panggul dan penunjang seperti USG.
Memahami anatomi panggul beserta fungsinya bisa menjadi langkah awal bagi Anda untuk
menjaga kesehatan panggul. Lakukan konsultasi dan pemeriksaan panggul ke dokter spesialis
kandungan jika timbul gejala atau keluhan yang berkaitan dengan area panggul Anda, seperti nyeri
panggul atau perdarahan di luar masa menstruasi.
Definisi
Fraktur merupakan suatu kondisi hilangnya kontinuitas tulang baik yang bersifat parsial
atau total.1 Fraktur tulang panjang yang sering terjadi adalah pada tulang femur, humerus, tibia,
dan fibula.2
Anatomi Femur
Secara garis besar, femur termasuk dalam golongan tulang panjang bersama tibia, fibula, radius, ulna dan
humerus.1 Femur juga merupakan tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada rangka
tubuh. Merupakan tulang yang paling panjang dan paling berat dalam tubuh manusia. Panjangnya kira-kira 1/4
sampai 1/3 dari panjang tubuh. Pada posisi berdiri, femur meneruskan gaya berat badan dari pelvis menuju ke os
tibia.

Terdiri dari corpus, ujung proximal dan ujung distal. Pada ujung proximal terdapat caput, collum,
trochanter major dan trochanter minor. Pada ujung distal terdapat condylus medialis dan condylus lateralis. Caput
ossis femoris berbentuk 2/3 bagian dari sebuah bulatan (bola), letak mengarah ke cranio-medio-anterior.
Corpus ossis femoris melengkung ke ventral, membentuk sudut sebesar 10 derajat dengan garis vertical
yang ditarik melalui caput femoris. Bentuk corpus ossis femoris di bagian proximal bulat dan makin ke distal
menjadi agak pipih dalam arah anterior-posterior. Pada facaies dorsalis terdapat linea aspera, yang terdiri atas
labium laterale dan labium mediale. Ke arah superior labium laterale membentuk tuberositas glutea dan labium
medial menjadi linea pectinea sampai pada trochanter minor. Ke arah inferior labium laterale berakhir pada
epicondylus lateralis dari labium mediale mencapai epicondylus medialis femoris. Di antara kedua ujung distal
labium laterale dan labium mediale terdapat planum popliteum.

Ujung distal corpus ossis femoris membentuk dua buah tonjolan yang melengkung, disebut
condylus medialis dan condylus lateralis. Daerah di antara kedua condylus itu, di bagian posterior dan
caudal disebut fossa intercondyloidea.

Bagian-bagian femur :
o Caput femoris, yaitu ujung proksimal femur yang membulat. Bagian ini berartikulasi dengan
asetabulum. Terdapat perlekatan ligamen yang menyangga caput femoris agar berada di
tempatnya, yaitu fovea kapitis.
o Kolum femoris, yaitu bagian di bawah caput femoris yang terus memanjang. Terdapat garis
intertrokanker pada permukaan anterior dan krista intertrokanter pada permukaan posterior.
o Trokanter mayor dan minor, merupakan penonjolan dua prosesus pada ujung atas batang
femur.
o Linea aspera, merupakan lekukan kasar pada bagian korpus sebagai tempat perlekatan
beberapa otot, yaitu linea aspera.
o Pada ujung bawah, korpus melebar ke dalam sebagai kondilus medial dan kondilus lateral.

PEMBULUH DARAH DI FEMUR


1. Arteri Femoralis
Terletak di ruang lateral vagina femoralis. Bercabang menjadi A. Circumflexa ilium
superficialis, A. Epigastrica superficialis, A.pudenda externa superficialis, A. Pudenda
externa profunda, A. Profunda femoris, A. Genicularis descendens.
2. Vena Femoralis
Terletak di ruang medial vagina femoralis. Bercabang menjadi v. Circumflexa ilium
superficialis, v. Epigastrica superficialis, Vv. Pudendae externae yg bermuara ke v.
Saphena magna

1.1 Klasifikasi
Klasifikasi fraktur berdasar :
1. Etiologi
a. Fraktur traumatik, terjadi karena trauma tiba-tiba.
b. Fraktur patologis, terjadi karena kelemahan tulang sebelumnya akibat kelainan patologis
di dalam tulang.
c. Fraktur stres, terjadi karena adanya trauma yang terus menerus pada suatu tempat
tertentu.
2. Klinis

a. Fraktur tertutup (simple fracture)


Fraktur tertutup merupakan fraktur yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.
b. Fraktur terbuka (compound fracture)
Fraktur terbuka merupakan fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar
melalui luka pada kulit dan jaringan lunak, dapat berbentuk form within (dari dalam)
atau form without (dari luar). Kondisi ini memungkinkan masuknya kuman dari luar ke
dalam luka.1

3. Radiologis
a. Luasnya fraktur
o Faktur komplet (patah total)
o Fraktur inkomplet ( Cth : Fraktur Greenstick)
b. Garis fraktur
- Tranverse : patah menyilang
- Oblique : patah miring
- Spiral : patah melingkar
- Cominuted : patah menjadi beberapa fragmen
- Impacted : salah satu tulang patah menancap pada tulang lain

c. Anatomi
 Tulang panjang : 1/3 proksimal, 1/3 tengah, 1/3 distal
 Tulang pendek : kaput, batang, basis
1.2 Etiologi
Fraktur dapat terjadi karena :
1. Trauma langsung
Trauma langsung mengakibatkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada
daerah tekanan. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat komunitif dan jaringan lunak ikut
mengalami kerusakan.
2. Trauma tidak langsung
Trauma ini dihantarkan oleh daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh
dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada klavikula. Pada kondisi ini biasanya
jaringan lunak tetap utuh.1

1.3 Patofisiologi
Mekanisme trauma dapat mengakibatkan beberapa jenis fraktur :
1. Fraktur spiral atau oblik, diakibatkan oleh tekanan berputar
2. Fraktur tranversal, diakibatkan oleh tekanan yang membengkok
3. Fraktur impaksi, diakibatkan oleh tekanan sepanjang aksis tulang
4. Fraktur depresi, trauma langsung pada tulang tengkorak1
Pada fraktur femur, dapat terjadi fraktur spiral karena jatuh dengan posisi tertambat
sementara daya pemuntir ditransmisikan ke femur. Fraktur melintang dan obliks dapat terjadi
akibat angulasi atau benturan langsung, sering ditemukan pada kecelakaan lalu lintas. Pada
benturan keras, dapat terjadi fraktur kominutif karena diakibatkan dari kombinasi kekuatan
langsung dan tak langsu ng, atau dapat terjadi fraktur segmental. Pada fraktur batang-tengah,
walaupun jaringan lunak mengalami cidera dan perdarahan hebat, otot masih dapat menstabilkan
fraktur yang diterapi dengan traksi.6
Fraktur tibia fibula, dapat terjadi fraktur tranverse dan oblik pendek karena trauma
angulasi. Pada trauma rotasi, dapat terjadi fraktur spiral.fraktur tibia biasanya terjadi pada 1/3
tengah dan 1/3 distal, sedangkan fraktur fibula terjadi pada 1/3 tengah dan 1/3 proksimal
sehingga fraktur yang terjadi tidak pada ketinggian yang sama. Pada anak usia 5-10 th, fraktur
biasanya bersifat transversal dengan atau tanpa fraktur fibula dan dapat berupa fraktur terbuka
maupun tertutup.1

1.4 Manifestasi Klinis


Manifestasi yang dapat muncul pada fraktur adalah nyeri, deformitas, pemendekan
ekstremitas, pembengkakan lokal. Pada tulang panjang terjadi pemendekan tulang karena
kontraksi otot yang melekat pada tulang tersebut. Pada fraktur femur, pasien biasanya datang
dengan gejala trauma hebat disertai pembengkakan pada daerah tungkai atas dan tidak dapat
menggerakkan tungkai. Terdapat deformitas, pemendekan anggota gerak. Dapat juga terjadi syok
yang hebat karena perdarahan.1
1.5 Klasifikasi Fraktur Femur
a. FRAKTUR PROXIMAL FEMUR
 Intracapsular fraktur termasuk femoral head dan leher femur (gambar 3.1)
 Capital : uncommon
 Subcapital : common
 Transcervical : uncommon
 Basicervical : uncommon
Gambar 1.8
*Dikutip dari kepustakaan 8

 Entracapsular fraktur termasuk trochanters (gambar 3.2)


 Intertrochanteric
 Subtrochanteric

Gambar 1.9

*Dikutip dari kepustakaan 7

b. FRAKTUR LEHER FEMUR


 Tingkat kejadian yang tinggi karena faktor usia yang merupakan akibat dari
berkurangnya kepadatan tulang
 Fraktur leher femur dibagi atas intra- (rusaknya
suplai darah ke head femur) dan extra- (suplai darah
intak) capsular. Diklasifikasikan berdasarkan anatominya.
Intracapsular dibagi kedalam subcapital, transcervical
dan basicervical. Extracapsular tergantung dari fraktur pertrochanteric
Gambar 1.10
*Dikutip dari kepustakaan 9,10
 Biasanya pada wanita dewasa; dibawah usia 60 tahun, laki-laki lebih sering terkena
(biasanya extrakapsular fraktur)
 Sering ditemukan pada pasien yang mengkonsumsi berbagai macam obat seperti
corticosteroids, thyroxine, phenytoin and frusemide
 Kebanyakan hanya berkaitan dengan trauma kecil
 Fraktur Intracapsular diklasifikasikan

Grade I : Incomplete, korteks inferior tidak sepenuhnya rusak

Grade II : Complete, korteks inferior rusak, tapi trabekulum tidak

angulasi Grade III : Slightly

displaced, pola trabekular angulasi

Grade IV : Fully displaced, grade terberat, sering kali tidak ada kontinuitas
tulang1,11
 Anatomi Patella

Patella merupakan tulang sesamoid terbesar yang ada di tubuh, menduduki femoral trochlea. Bentuknya
yang oval asimetris dengan puncaknya mengarah ke distal. Serat tendon quadriceps menyelimuti bagian
anterior dari patella dan bersatu dengan patellar ligament pada bagian distal. Artikulasi yang dibentuk
oleh patella dan femoral trochlea membentuk kompartemen patellofemoral. Ada 6 bentuk varian dari
morfologi patella, dimana tipe I dan II bentuk yang stabil, sedangkan varian lain mempunyai bentuk lebih
cenderung untuk terjadinya lateral.

Patella atau tempurung lutut ada sepasang dan berbentuk segitiga,bulat,dan pipih. Femoral trochlea
dipisahkan dari medial dan lateral femoral condyle oleh ridge (bubungan). Pada fleksi 10-20 derajat,
bagian distal pole dari patella melakukan kontak pertama kali dengan trochlea, pada saat sudut fleksi
ditingkatkan area kontak berpindah ke proksimal dan lateral. Area kontak yang paling luas dibentuk pada
sudut 45 derajat.
Fungsi biomekanik yang utama dari patella adalah untuk meningkatkan kinerja dari mekanisme
quadriceps. Beban yang melewati sendi akan meningkat seiring dengan fleksi sendi lutut, tetapi dengan
area kontak yang juga meluas maka tekanan yang didapat juga akan tersebar. Jika dilakukan tahanan
ketika akan melakukan ekstensi, maka tekanan yang didapat akan meningkat tetapi daerah yang
mendapat tekanan akan menyusut, dimana hal ini akan menyebabkan nyeri pada patellofemoral .
Pengetahuan terhadap anatomi dan biomekanik dari patella fundamental untuk mengetahui perbedaan
patologis yang dapat terjadi pada anterior lutut. Ketinggian dari patella yang abnormal dapat terlihat dari
banyak kondisi yang melibatkan sendi patellofemoral. Patella alta yang dikenal sebagai patella letak
tinggi yang abnormal berhubungan dengan kondisi nyeri pada anterior sendi lutut. instabilitas dari patella
dan Osgood Schlatter’s, sedangkan patella baja atau infera, merupakan sebuah kondisi dimana patella
letak rendah yang abnormal, biasanya kondisi ini dapat menyebabkan nyeri pada anterior sendi lutut, dan
terbatasnya fleksi dari sendi lutut, biasanya disebabkan oleh komplikasi dari pembedahan dan trauma.
Stuktur sendi lutut sangat kompleks dengan berbagai macam jaringan di sekitarnya. Sendi lutut adalah
merupakan salah satu sendi besar yang menahan axial loading cukup berat (Flandry & Hommel 2011).
Sendi lutut merupakan sendi sinovial “hinge type“ dengan pergerakan fleksi, ekstensi, dikombinasikan
dengan pergeseran dan berputar atau rotasi (Ángel et al. 2012). Sebagai sendi sinovial, sendi lutut
memiliki suatu membran sinovium dengan cairan sinovial sebagai suatu lubrikan yang mengurangi friksi
beban kerja dari sendi. Stabilitas sendi lutut tergantung pada kekuatan dari otot dan tendon di sekeliling
sendi lutut, ligamen yang menghubungkan femur dan tibia, serta otot yang berperan besar dalam menjaga
stabilitas sendi lutut adalah otot quadricep femoris, khususnya serat inferior dari vastus medial dan lateral
(Flandry & Hommel 2011; Bs & Johanson 2009).
Anatomi dari sendi lutut terbagi dalam beberapa struktur jaringan yaitu komponen tulang, komponen
jaringan lunak, dan jaringan saraf serta jaringan pembuluh darah (Flandry & Hommel 2011).

1. Komponen tulang dari sendi lutut antara lain femur, patella, tibia, dan fibula.

2. Komponen jaringan lunak

3. Sendi lutut adalah sendi yang terdiri dari dua buah sendi condyloid dan satu

buah sendi sellar (artikulasi patellofemoral). Sendi lutut tertutup dalam kapsul sendi yang memiliki
suatu resesus posterolateral dan posteromedial yang memanjang ke arah distal permukaan
subkondral dari tibial plateu. Condylus femoral lateral dan medial berartikulasi dengan facet tibial.
1. Kapsul Sendi
Kapsul sendi khusus berisi lapisan fibrous external (kapsul fibrous) dan membran synovial internal
yang melapisi permukaan internal dari celah artikular yang tidak dilapisi kartilago artikular. Lapisan
fibrous menempel ke femur pada bagian superior, sebelah proksimal dari margin artikular kondilus.
Di bagian inferior lapisan fibrous berlekatan dengan margin dari permukaan artikular tibia (tibial
plateau) kecuali pada tempat di mana tendon popliteus menyilang tulang. Tendon quadriceps,
patella, dan ligamen patellar berperan sebagai kapsul di bagian anterior.

2. Membran sinovial
Membran sinovial yang tebal melapisi bagian internal dari kapsul fibrous dan berlekatan ke perifer
dari patella dan tepi meniskus. Membran synovial melapisi dari aspek posterior sendi ke anterior
menuju regio intercondylar, menutupi ligament cruciate dan lapisan lemak infrapatellar.

3. Meniskus (Makris et al. 2011)


Meniskus merupakan suatu diskus fibrokartilago berbentuk bulan sabit yang berada di antara
condylus femur dan tibial plateau. Meniskus bagian medial berbentuk seperti huruf “C” dan kurang
mobile karena terfiksir oleh ligamen coronary dan kapsul. Sedangkan meniskus lateral berbentuk
sirkular dan lebih mobile sehingga lebih sering mengalami robekan pada cedera ligamen crutiatum
anterior(Mclean et al. 2010).

Meniskus berguna sebagai shock absorber, membantu stabilitas dan kongruitas sendi, lubrikasi sendi,
nutrisi sendi, dan propioseptif. Meniskus memiliki tiga lapisan yaitu lapisan superfisial, lapisan
permukaan, dan lapisan dalam. Meniskus membantu konkafitas dari facets, proteksi permukaan
artikular, dan membantu rotasi dari sendi lutut(Mclean et al. 2010)Terdapat tiga zona pada meniskus
yaitu zona red, zona red/white, dan zona white. Sepertiga bagian perifer dari meniskus memiliki
vaskular yang berasal dari perivaskular plexus sehingga bisa diperbaiki, sedangkan duapertiga bagian
dalam dinutrisi oleh cairan sinovial.
 Patella merupakan os sesamoidea yang terbesar pada tubuh manusia.

tulang sesamoid adalah sebuah tulang yang terletak di sekitar persendian atau otot. Istilah ini berasal dari
kata dalam bahasa Latin, "sesamum", yang berarti "wijen", karena tulang-tulang ini berbentuk bulat
atau kebulat-bulatan dan sangat kecil.

Chondromalacia patellae merupakan kondisi di mana tulang rawan di bawah tempurung


lutut (patella) melunak atau mengalami cedera. Sebagai akibatnya, tulang lutut dan tulang
paha bisa saling bergesekan, sehingga memicu rasa nyeri. Oleh sebab itu, chondromalacia
patellae termasuk salah satu penyebab umum dari nyeri lutut kronis.
E. Pergelangan Kaki ( Regio Talocruralis )

 Bagian kaki yang terdiri dari tiga persendian, yaitu:


a) Articulatio Talocruralis (Sendi loncat atas) sendi synovial jenis engsel. Sendi tersebut terletak di
antara ujung distal tibia dan fibula dan bagian superior talus. Sendi ini dapat diraba di antara tendo-
tendo pada permukaan anterior pergelangan kaki sebagai suatu depresi ringan, sekitar 1 cm di
proksimal ujung malleolus medialis.
b) Articulatio Tibiofibularis
c) Articulatio Subtalaris

 tersusun oleh tulang, ligamen, tendon, dan jaringan penghubung.


 Terdapat tiga gerakan yang dihasilkan, yaitu:
a) Inversi – Eversi

Inversi Mengangkat pinggir medial kaki ke atas


Eversi mengangkat pinggir leteral kaki ke atas
b) Plantarfleksi – Dorsofleksi Gerak Pronasi- supinasi

Plantarfleksi : gerak fleksi pada sendi pergelangan kaki ke arah bawah telapak kaki


Dorsofleksi : gerak fleksi pada sendi pergelangan kaki ke arah atas, membawa kaki mendekati tungkai
bawah
c) Endorotasi – Eksorotasi

Endorotasi : gerak memutar ke arah dalam


Eksorotasi : gerak memutar ke arah luar
 Penyakit atau Cedera yang sering terjadi
a) Fraktur pada pergelangan kaki
b) Arthritis (Radang Sendi)
KAKI
Kaki dibentuk oleh:
1. Tarsus, Tarsus ini sendiri tersusun dari 7 tulang
2. Metatarsus, Metatarsus tersusun dari 5 tulang
3. Phalanges pedis,

 Tarsus :  sekelompok tujuh tulang yang mengartikulasikan di setiap kaki


yang terletak di antara ujung bawah tibia dan fibula dari kaki bagian bawah
dan metatarsus . dan terdiri dari 7 tulang yaitu:

A. Talus (tulang loncat)


B. Calcaneus (tulang besar dari kaki dan membentuk tumit yang menonjol)
C. Naviculare (tulang bentuk kapal)
D. Cuneiforme (tulangh bentuk dadu)
E. Cuboideum (tulang berbentuk kubus)
F. Ossa metatarsalia I  Karena kekurangan nama individu, tulang metatarsal
diberi nomor dari sisi medial (sisi ibu jari
kaki ): metatarsal pertama , kedua , ketiga , keempat , dan kelima (sering
digambarkan dengan angka Romawi ). 
G. Ossa Metatarsale II

  Calcaneus   Tulang
talus
  Tulang berbentuk kubus   Tulang navicular
  Tulang runcing ( Medial , Menengah , Lateral )
 Metatarsus (tulang telapak kaki) : terdiri dari tulang tulang pendek yang banyaknya
5 buah,yang masing-masing berhubungan dengan tarsus dan falangus dengan
perantara persendian.
 Phalanges (ruas jari=falangu) : tulang yang menyusun jari tangan dan jari kaki.
Ada 56 falang dalam tubuh manusia, dengan empat belas di masing-masing
tangan dan kaki. Tiga falang hadir di setiap jari tangan dan kaki, kecuali ibu
jari dan jempol kaki , yang hanya memiliki dua. Falang kaki berbeda dari
tangan karena seringkali lebih pendek dan lebih padat, terutama pada falang
proksimal, yang paling dekat dengan batang tubuh.

Phalanges itu sendiri ada 5 macam,yaitu:


A. Distal phlanges 
B. Intermediate phalanges
C. Proximal phalanges
D. Metacarpals
E. Carpals

Anda mungkin juga menyukai