Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurhaviza Dwi Ananda

NIM : M1D118033

Program Studi : Teknik Lingkungan

Mata Kuliah : Pencemaran Udara

Tugas : Paper mengenai dampak revolusi industri 1.0 di Inggris bagi Lingkungan

Revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara manusia dalam mengolah sumber
daya dan memproduksi barang. Revolusi industri 1.0 merupakan fenomena yang terjadi antara
1750 – 1850. Saat itu, terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi. Perubahan tersebut ikut berdampak pada kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya di dunia. Sebelum Abad ke–18 suatu sistem perekonomian masyarakat
Eropa ini bergantung pada sistem ekonomi agraris. Akan tetapi, setelah memasuki abad ke-18
maka terjadilah dan mulai digunakan tenaga mesin sebagai alat produksi di pabrik–pabrik
menggantikan tenaga manusia. Perubahan inilah yang disebut dengan Revolusi Industri (Sawitri,
2019:1).

Revolusi Industri terjadi di Inggris karena sebab-sebab berikut yaitu situasi politik yang
stabil, Inggris kaya bahan tambang, adanya penemuan baru di bidang teknologi, kemakmuran
Inggris, pemerintahan, dan arus urbanisasi yang besar. Industrialisasi berkembang pesat di Inggris
buktinya jika pada abad 17 Inggris mengimpor bahan katun dari India yang disebut Kaliko. Setelah
revolusi industri India berbalik mendatangkan kain buatan Inggris. Pada tahun 1851 ratu Victoria
membuka pameran mesin-mesin (Bitar, 2020, https://www.gurupendidikan.co.id/revolusi-
industri/ , 8 September 2020).

Revolusi Industri membawa dampak bagi negara di dunia dan di Inggris, Revolusi Industri
ini membawa dampak buruk dan baik dalam kehidupan orang–orang yang ada di Inggris. Revolusi
ini ada yang dampaknya positif dan negatif yang postif berdampak pada bidang teknologi dan
pengetahuan. Dampak negatif yaitu berdampak pada bidang ekonomi, sosial dan sosial budaya
serta lingkungan (Fajariah, 2020:78)

Revolusi industri memungkinkan bangsa Eropa mengirim kapal perang ke seluruh


penjuru dunia dalam waktu yang jauh lebih singkat. Negara-negara imperialis di Eropa mulai
menjajah kerajaan-kerajaan di Afrika dan Asia. Selain penjajahan, terdapat dampak lain dari
revolusi industri, yaitu pencemaran lingkungan akibat asap mesin uap dan limbah -limbah
pabrik lainnya (Ruang Sunyi, 2019, https://www.trisila.com/2019/10/apa-itu-revolusi-industri-
1-0/, 8 September 2020).

Berbagai permasalahan lingkungan dan bencana yang akhir-akhir ini terjadi tidak lepas
dari ulah manusia. Dalam dua ratus tahun terakhir perkembangan sejarah manudia terjadi sangat
cepat, tidak saja dan hanya beberapa bagian dunia, tetapi perubahan kali ini telah menjadi
perubahan global yang diakselerasi oleh teknologi. Umat manusia merubah posisinya dalam
berinteraksi dengan alam, kini manusia lebih menguasai alam dan mengeksploitasinya untuk
kemakmuran sebagian orang (Baiquni,2009:49).
Krisis lingkungan global tengah terjadi sebagai akibat pembangunan yang terus meningkat.
Semenjak Revolusi Industri yang dimulai tahun 1750an telah terjadi banyak perubahan yang
memposisikan manusia dengan teknologinya semakin menguasai alam. Manusia mengembangkan
teknologi dan berbagai peralatan mesin yang mengkonsumsi energi dan sumberdaya dalam jumlah
yang tinggi, sekaligus mengakibatkan kerusakan lingkungan dan polusi yang besar. Aktivitas
pembangunan yang ditopang dengan teknologi maju, telah membawa perilaku manusia
menggubah lingkungan hingga melampaui batas-batas daya dukungnya. Modernisasi
pembangunan telah membawa perubahan manusia dalam hal kualitas hidup dan gaya hidup
konsumtif maupun peningkatan secara kuantitas jumlah penduduk yang memerlukan dukungan
sumberdaya dan energi yang tinggi. Pembangunan bagi penduduk yang jumlahnya amat besar
tersebut tidak saja secara kuantitatif masih akan terus meningkat, juga merubah secara kualitatif
pola kebutuhan dan gaya hidup. Teknologi modern dikembangkan dengan skala yang besar dan
melampaui daya jangkau kendali manusia (Baiquni, 2009:49).
Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan pola konsumsi, berbagai persoalan
lingkungan mengemuka termasuk pemanasan global dan perubahan iklim. Perubahan lingkungan
memang bisa disebabkan faktor alam sendiri, namun selama lima puluh tahun terakhir pengaruh
manusia terus meningkat. Pemanasan global saat ini lebih banyak diakibatkan oleh aktivitas
manusia yang banyak melepas gas greenhouse ke atmosfir. Terjadi pemanasan global, yang
ditunjukkan dengan meningkatnya suhu atmosfir bumi dan melelehnya salju di puncak-puncak
gunung dan kutub bumi. Perubahan itu juga mengakibatkan perubahan iklim yang ditandai dengan
berbagai bencana banjir dan kekeringan, panas menyengat di Eropa (Baiquni, 2009: 50).
DAFTAR PUSTAKA
Baiquni, Muhammad. 2009. Revolusi Industri, Ledakan Penduduk Dan Masalah Lingkungan.
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, Volume 1 (1).
Fajariah, Mutiarawati, Djoko Suryo. 2020. Sejarah Revolusi Industri di Inggris Pada Tahun
1760-1830. Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, Volume 8 (1).
Gurupendidikan.co.id. (2020, 21 Oktober). Revolusi Industri : Pengertian, Latar Belakang dan
Dampaknya Secara Lengkap. Diakses pada 8 September 2020, dari
https://www.gurupendidikan.co.id/revolusi-industri/
Sawitri, Dara. 2019. Revolusi Industri 4.0: Big Data Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0.
Jurnal Ilmiah Maksitek, Volume 4 (3).
Trisila.com. (2019, 15 Oktober). Apa Itu Revolusi Industri 1.0. Diakses pada 8 September 2020,
dari https://www.trisila.com/2019/10/apa-itu-revolusi-industri-1-0/ .

Anda mungkin juga menyukai