Anda di halaman 1dari 12

PEMASARAN 2017-2018

1. Produk inti adalah manfaat utama dari produk yang membuatnya berguna untuk dibeli. Dengan
kata lain, pengertian produk inti adalah manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk
kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya.
MANFAATNYA : Fungsi produk inti memberikan gambaran utama dari kegunaan produk
tersebut. Sehingga konsumen akan sangat mempertimbangkan produk inti dalam setiap penggu
naannya. Oleh karena itu setiap pemasar harus memahami keutamaan yang ada pada sebuah
produk dalam melakukan pemasaran. Sehingga mampu memahami tentang apa yang dibutuhkan
oleh konsumen terhadap suatu produk. Sebagai produk inti dari tele-pon seluler adalah sebagai
alat komunikasi.

2. FAKTOR KEGAGALAN PRODUK BARU


 Pertama, produk baru tersebut tidak memiliki keunggulan bersaing, gagal
memuaskan kebutuhan konsumen, dan juga gagal membedakan diri secara signifikan
dengan produk kompetitor.
 Kedua, produk baru tersebut  lemah di tahap awal pengembangan produk, akibatnya
perusahaan tidak memiliki informasi yang memadai mengenai studi kelayakan
pengembangan produk baru dan konsep produk baru yang unggul.
 Ketiga, produk baru tersebut kurang mendapat masukan dan wawasan dari konsumen,
sebagai akibatnya produk baru yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
 Keempat, spesifikasi produk tidak stabil dan lamban dalam penentuan definisi
produk. Hal ini bisa disebabkan oleh tim proyek kurang memiliki informasi yang
lengkap  di awal proses, sehingga sering terpengaruh oleh informasi baru.
 Kelima, perusahaan tidak fokus, hal terjadi di antaranya karena perusahaan tidak
memperhitungkan ketersediaan sumberdaya yang ada ketika memutuskan untuk
menjalankan proyek, akibatnya kualitas produk baru menjadi buruk.
 Terakhir, kurangnya kompetensi, keterampilan dan pengetahuan anggota tim proyek,
sehingga menyulitkan pelaksanaan proyek pengembangan produk baru.

3. Memenangkan konsumen adalah kata kunci dalam revolusi manajemen, di mana


usaha pemasaran difokuskan pada penciptaan pasar, bukan pembagian pasar.
Penciptaan pasar berarti membuat ukuran pasar menjadi lebih besar lagi.
Pemasaran dengan penciptaan pasar ini tidak dilakukan dengan promosi,
pengendalian harga, produk, dan distribusi, tetap dengan menciptakan ide-ide baru
melalui aplikasi teknologi, mendidik pasar, mengembangkan struktur industri,
menciptakan standar baru, sehingga kreativitas dalam pemasaran akan tercipta.

Mengingat bahwa kreasi menciptakan pasar tidak mungkin dilakukan secara


massal, maka penekanan pada spesialisasi sebagai pengganti pasar massal
dilakukan melalui penggarapan relung pasar dengan meningkatkan secara terus-
menerus bentuk pelayanan dan kualitas sehingga tercapai diferensiasi produk yang
berskala besar.
 Strategi ke arah pengembangan kualitas dan pelayanan produk dilakukan melalui
peningkatan kualitas sebagaimana dikehendaki oleh pelanggan.

 Diferensiasi mengenai kualitas ini perlu ditekankan pada kacamata konsumen,


mengingat bahwa segala kualitas dan pelayanan tidak berarti apa-apa bila halt
tersebut tidak dikehendaki oleh pelanggan.

 Kualitas di mata pelanggan yang beragam berarti menciptakan kualitas yang


beragam juga, antara lain dibedakan antara kualitas kelas atas dan kualitas kelas
menengah.

Apabila strategi penekanan pada kualitas dilakukan secara nyata, maka akan
terpenuhi keunggulan bersaing dalam pasar yang kompetitif, namun konsumen
telah menjadi pelanggan yang fanatik akibat daripada kualitas dan pelayanan prima
yang merupakan citra perusahaan telah tercapai. Dengan mempertimbangkan bahwa
pelanggan dapat dipertahankan dalam jangka panjang, maka pelayanan dapat
mendatangkan nilai tambah pelayanan yang semakin meningkat.
4. KONSEP PEMASARAN DAN PENJUALAN

KONSEP PEMASARAN
MARKETING KONSEP
Adalah orientasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa tugas kunci organisasi adalah
menetapkan kebutuhan dan keinginan konsumen pasar yang menjadi sasaran dan
menyesuaikan organisasi dengan tujuan memberi kepuasan yang diinginkan dengan lebih
efektif dan efisien dari pada yang diberikan oleh para pesaing.

Organisasi pemasaran juga relevan bagi organisasi yang tidak mengejar keuntungan

KONSEP PEMASARAN
Pemasaran memiliki konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants),
dan permintaan (demands). Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai faktor kunci
dalam pemasaran sangatlah tepat karena saat ini pemasaran sebuah produk akan diperhadapkan
pada tingkat persaingan yang sangat ketat. konsep pemasaran terbaru saat ini adalah konsep yang
berorientasi pada persaingan, dimana pengusaha berpikir untuk memperoleh persaingan yang lebih
unggul dibandingkan dengan pesaingnya dalam melayani konsumen.

Konsep ini tidak hanya menekankan untuk melayani konsumen sebaik-baiknya, namun
harus pula berusaha untuk tampil meyakinkan dan memuaskan di mata konsumen dibandingkan
dengan pesaing.

Kebutuhan K e in g in a n

Pasar P e rm in ta a n

KONSEP-KONSEP

Hubungan IN T I P E M A S A R A N P ro d u k

Transaksi N il a i d a n
kepuasan
Pertukaran
5. 7p

8p
• Process. Komponen ini adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pasa saat penghantaran
jasa. Sebagai sesuatu yang intangible, workflow di atas kertas itulah ‘wujud’ sebuah jasa.
• People. Workflow tak berarti tanpa orang yang menjalankannya. Oleh karena itu, orang juga
termasuk dalam komponen marketing mix jasa.
• Physical Environment. Ini adalah elemen-elemen fisik pada saat menghantarkan jasa yang
menentukan juga nilai dari jasa tersebut di mata konsumen.
•Productivity & Quality. Dalam Jasa juga ada komponen biaya yang dihitung berdasarkan
aktivitas, makanya kita mengenal istilah activity based accounting. Sementara itu kualitas
sangat penting pada Jasa ketimbang pada produk. Jika produk kualitas rendah masih bisa laku
di pasar, tidak demikian halnya dengan Jasa.
PEMASARAN 2016

1. Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan


Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalannya.

Proses pemasaran :

1. Memahami pasar dan kebutuhan pelanggan.


2. Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan.
3. Membangun program pemasaran terintegrasi yang memberikan nilai unggul.
4. Membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan.
5. Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas pelanggan.

2. Marketing myopia atau myopia pemasaran (rabun jauh pemasaran) adalah istilah pemasaran
yang diambil dari judul makalah pemasaran yang ditulis oleh Theodore Levitt yang diterbitkan
pada tahun 1960 di Harvard Business Review. Istilah myopia ini berarti perusahaan mencari
pendekatan secara mendalam terhadap konsep pemasaran yang semata-mata berfokus pada
kebutuhan perusahaan dalam jangka pendek, tetapi melupakan prediksi perubahan market
share dimasa yang akan datang, atau perusahaan bukannya menentukan kebutuhan dan
keinginan pelanggan melainkan memfokuskan pada strategi keuntungan perusahaan. Jadi
intisari dari marketing myopia ini adalah kesalahan akibat perusahaan lebih memperhatikan
produk tertentu dari perusahaannya alih-alih manfaat dan pengalaman yang dihasilkan oleh
produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan atau demand dari customer.
3. Pengembangan Strategi
Empat Langkah

 Mendefinisikan misi perusahaan secara jelas dimulai dengan membuat draft dari
pernyataan misi secara formal, yang harus:
– Berorientasi pada pasar
– Realistis
– Spesifik
– Memotivasi
– Konsisten dengan lingkungan pemasaran
 Misi ini kemudian ditransformasikan menjadi tujuan utama dan sasaran pendukung
secara detail untuk memandu seluruh perusahaan
 Berdasarkan tujuan dan sasaran ini, kantor pusat merancang portofolio bisnis,
menentukan bisnis dan produk mana yang harus menerima lebih banyak atau lebih sedikit
sumber daya
 Berikutnya, masing-masing unit bisnis dan produk harus mengembangkan rencana
pemasaran secara mendetail sejalan dengan rencana keseluruhan perusahaan
4. Elemen marketing Mix untuk produk Barang berbeda dengan produk Jasa.
Untuk produk jasa bbrp pakar menambahkan :
PEOPLE
PROCESS
CUSTOMER SERVICE
Dalam proses produksi jasa produksi dan konsumsi mrpkn suatu rangkaian yg tak terpisahkan.
Kepuasan pelanggan yang bersifat subyektif mrpkn interest utama organisasi
RUMAH SAKIT ADALAH PEMBERI JASA SEHINGGA PENDEKATANNYA ADALAH “SERVICES MARKETING”

5. Analisa SWOT Industri Farmasi Indonesia

A. Kekuatan

1. Secara teknis farmasi mutu dan teknologi obat-obatan produksi Indonesia sangat baik.
Ini terkait dengan telah tingginya standard Good Manufacturing Practice yang diterapkan di
Indonesia.

2. Proses produksi masih banyak menerapkan sistem labour intensive dengan biaya
buruh yang relatif rendah.

3. Jumlah industri yang banyak dan heterogen membuat semua segmen pasar dapat
dipenuhi kebutuhannya sesuai kemampuan masing-masing.

B. Kelemahan

1. Komponen impor dari obat masih sangat tinggi, yaitu sebesar 90% dari bahan baku yang
digunakan (bahan aktif dan bahan pembantu) serta sekitar 50% dari bahan pengemas yang
digunakan.

2. Bahan aktif yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri jumlahnya tidak berarti dan belum
bisa diperoleh dengan harga yang bersaing dibandingkan dengan sumber dari luar negeri.
Upaya-upasya untuk meningkatkan self sufficiency di bidang pengadaan bahan baku sering
terbentur pada permasalahan :

◦ Banyaknya jenis bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi (hingga 6.000
items) sehingga banyak pemakaian per item yang tidak memenuhi skala produksi
ekonomis.

◦ Masalah utama adalah pengadaan bahan baku untuk bahan dasar produksi

3. Jumlah industri sangat banyak (300 industri) dengan nilai pasar yang relatif kecil sehingga
pasar sangat terfragmentasi dengan akibat adanya skala ekonomis yang rendah, karena :

· Rendahnya efisiensi;
· Banyaknya idel capacity

4. Kelamahan pada dasarnya industri farmasi memang merupakan industri yang knowledge
intensive dan highly regulated tetapi aspek regulasi industri farmasi di Indonesia dirasa cukup
berat yang bersumber dari :

· Policy yang ada dibuat dengan semangat pengawasan dan bukan pengembangan;

· Pelaksanaan yang terasa lamban karena ketidak seimbangan antra jumlah pengawas
dari pemerintah dengan pihak swasta yang harus dilayani.

5. Mata rantai lain yang merupakan bagian dari aspek pemasaran dan distribusi hasil
produksi industri farmasi masih belum seimbang baik secara kualitatif dan kuantitatif :

· Misalnya ratio dokter perpopulasi di Indonesia sekitar 140 dokter untuk 1 juta
penduduk.

· Jumlah apotik (drug store) saat ini berjumlah sekitar 6.000 buah yang terkonstrasi di
kota-kota untuk melayani rakyat Indonesia yang lebih dari 200 juta penduduk. Program
pharmaceutical care juga belum berjalan dengan baik sehingga mengurangan pemanfaatan obat
secara optimal di masyarakat.

· Distributor yang jumlahnya cukup banyak tetapi tidak mempunyai jangkauan yang luas
dan network yang efisien sehingga biaya distribusi relatif mahal.

C. Peluang

1. Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan
pasar potensial yang bisa dikembangkan.

2. Terbukanya peluang ekspor sebagai akibat dari :

 Globalisasi dan terbukanya pasar;

 Penurunan nilai rupiah;

 Pelaksanaan Good Manufacturing Practice yang baik di Indonesia

3. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat


menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.

D. Ancaman

Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun
sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar okal.

Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga
obat menjadi lebih sulit dikontrol.
PEMASARAN 2013-2014

1. 4 STRATEGI :
2. Gambar BAGAN PROSES PEMASARAN MODEL SEDERHANA

3. GAMBAR SISTEM PEMASARAN MODERN DENGAN ELEMEN ELEMEN

4. KOMPONEN UTAMA DARI RENCANA PEMASARAN

Anda mungkin juga menyukai