Anda di halaman 1dari 5

WIDI TRI WIGUNA

1810223003

PERUBAHAN SOSIAL AGRI

A. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

1. Faktor Internal: yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat

 Bertambah atau berkurangnya penduduk

Bertambah atau berkurangnya penduduk mengubah struktur sosial dan demografi di


masyarakat. Bertambahnya penduduk membuat persaingan kerja semakin meningkat, namun jika
tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai dapat menimbulkan pengangguran. Lebih
luasnya lagi pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan dan kriminalitas. Jumlah penduduk
yang berkurang juga menimbulkan perubahan sosial, misalnya saat ini jumlah penduduk di
Jepang semakin berkurang karena banyak masyarakat Jepang yang tidak ingin berkeluarga,
dampaknya jumlah tenaga kerja menjadi berkurang dan yang lebih parah jumlah penduduk di
Jepang dapat semakin habis.

 Penemuan-penemuan baru.

Salah satu pemicu perubahan sosial adalah penemuan-penemuan baru. Penemuan baru dapat
dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery merupakan sebuah penemuan akan
sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Misalnya penemuan benua Amerika oleh Colombus.
Colombus menemukan benua Amerika, bukan menciptakan benua Amerika. Invention adalah
penemuan terhadap sesuatu yang benar-benar baru. Misalnya penemuan mesin uap oleh James
Watt, atau penemuan telepon oleh Graham Bell. James Watt merupakan penemu sekaligus orang
pertama yang menciptakan mesin uap, begitu juga Graham Bell dengan teleponnya.

 Konflik dalam masyarakat.

Konflik dalam masyarakat juga menjadi penyebab perubahan sosial. Hal ini sudah sedikit
disinggung di teori konflik dalam perubahan sosial. Dalam masyarakat, terdapat berbagai macam
kelompok sosial, dan setiap kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Perbedaan
kepentingan dapat menjadi penyebab konflik. Contoh konflik yang menghasilkan perubahan
sosial adalah konflik antar agama di Ambon. Dampaknya terjadi segregasi atau pemisahan antara
orang beragama Kristen dengan orang beragama Islam. Muncul daerah yang hanya berisi
penduduk Muslim dan ada daerah yang hanya berisi penduduk Kristen.
 Adanya revolusi.

Revolusi dan pemberontakan dapat juga menjadi pemicu perubahan sosial. Contoh dari
perubahan sosial akibat revolusi adalah jatuhnya kerajaan Rusia yang dipimpin oleh Tsar dan
bentuk kerajaan Rusia pun berubah menjadi negara sosialis yang dipimpin oleh Lenin dan Stalin.

2. Faktor Eksternal: yaitu faktor yang berasal dari luar masyarakat tersebut.

 Faktor lingkungan fisik atau alam.

Faktor lingkungan yang umumnya menyebabkan perubahasn sosial adalah bencana alam.
Misalnya ketika terjadi bencana alam, masyarakat akan mengevakuasi diri mereka menuju
tempat baru yang lebih aman. Dalam tempat baru tersebut, masyarakat akan beradaptasi dan
menyesuaikan keadaan mereka dengan kondisi lingkungan yang baru tersebut. Dalam proses
adaptasi tersebut terdapat perubahan sosial di dalamnya, misal perubahan nilai-nilai yang dianut,
perubahan budaya menyeseuaikan lingkungan, dsb.

 Peperangan

Keadaan perang juga menimbulkan perubahan yang besar. Perang merupakan keadaan
eksternal karena melibatkan pihak lain di luar masyarakat itu sendiri. Perang menciptakan
banyak perubahan misalnya perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet menyebabkan
pecahnya Uni Soviet menjadi negara-negara baru dengan sistem politik dan pemerintahan yang
berbeda.

 Pengaruh kebudayaan lain.

Kebudayaan lain yang masuk melalui globalisasi pun menjadi penyebab perubahan sosial di
suatu masyarakat. Berkembangnya teknologi informasi menyebabkan semakin mudahnya
budaya lain masuk ke suatu masyarakat. Contoh perubahan sosial akibat pengaruh budaya lain
adalah gaya hidup anak-anak masa kini yang terpengaruh oleh budaya K-pop dari Korea Selatan,
atau gaya rambut dan gaya berpakaian yang mengikuti artis-artis Holywood.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto:

1. Kontak dengan budaya lain.

Kontak dengan budaya lain dimungkinkan terjadi karena adanya proses difusi yaitu
penyebaran unsur-unsur kebudayaan.

2. Sistem pendidikan yang maju.


3. Lapisan masyarakat yang terbuka (open stratification), yang memungkinkan orang untuk
bermobilitas sosial secara vertical.

4. Penduduk yang heterogen.

5. Memiliki orientasi ke depan, artinya punya visi untuk mewujudkan masa depan yang
lebih baik.

6. Ketidakpuasan terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto

1. Kurangnya hubungan atau interaksi dengan masyarkat lain.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.

Perubahan sosial ditopang oleh penemuan-penemuan ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmu
pengetahuan. Apabila ilmu pengetahuan lambat, maka inovasi penemuan yang memicu
perubahan pun akan lambat.

3. Sikap masyarakat yang tradisional dan menolak perubahan.

4. Prasangka buruk terhadap budaya baru.

5. Hambatan ideologis.

6. Adanya adat atau kebiasaan yang sudah tertanam kuat sehingga menolak sesuatu yang
baru.

B. Buatlah ilustrasi/contoh kasus perubahan sosial yang memuat sebagian/keseluruhan faktor-


faktor tersebut

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT LOKAL AKIBAT PERKEMBANGAN


PARIWISATA DUSUN WAKKA KAB. PINRANG (Interaksi Antara Wisatawan dan
Masyarakat lokal) S K R I P S I

oleh: SRI RAHAYU RAHMAH NASIR. JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sosial Masyarakat Akibat Interaksi Antar
Wisatawan Dengan Masyarakat Lokal.

1. Pola Pikir Masyarakat yang sudah Maju

Secara sosial kehidupan di desa sering dinilai sebagai kehidupan yang tenteram, damai,
selaras, jauh dari perubahan yang dapat menimbulkan konflik. Oleh karena itu, desa dianggap
sebagai tempat yang cocok untuk menenangkan pikiran atau melepaskan lelah dari kehidupan
kota. Akan tetapi, sebaliknya, adapula kesan yang menganggap masyarakat desa adalah bodoh,
lambat dalam berpikir dan bertindak, sulit menerima pembaharuan, mudah ditipu dan
sebagainya. Kesan semacam ini timbul karena masyarakat kota hanya mengamati kehidupan
desa secara sepintas dan kurang mengetahui tentang kehidupan mereka sebenarnya.

Pola pikir masyarakat sekarang berbeda dengan pola pikir Pmasyarakat dahulu, yang
berupa perubahan pola pikir adalah bergesernya pola pikir tradisional pada masyarakat kearah
pola pikir yang bersifat modern, dan sekarang etos kerja masyarakat juga semakin tinggi dan
mereka juga lebih menghargai makna pendidikan dalam kehidupan.

Dari hasil wawancara peneliti dengan responden tentang pola pikir masyarakat sudah
maju dapat disimpulkan bahwa masyarakat sekarang di Dusun Wakka itu jika terjadi konflik atau
perkelahian diantara pengunjung dengan masyarakat setempat atau pengunjung dengan
pengunjung mencoba untuk melerainya, dan kasus yang banyak terjadi yaitu perkelahian antara
pengunjung dengan pengunjung dan jika terjadi konflik ia mencoba untu melerainya tapi jika
konflik yang terjadi serius maka ia melaporkannya/ menyerahkannya kepihak yang berwajib atau
kepolisian untuk menanganinya.

2. Pengembangan Lokasi Wisata

Di kawasan yang terbilang masih asri ini, masih memerlukan pembenahan. Setidaknya,
fasilitas pendukung bagi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini. Area sekitar pantai
Dusun Wakka yang luas dan terancam penyempitan karna banyaknya warga yang akan
membangun pemukiman di sekitar pantai Jalur kendaraan dalam kawasan pantai Dusun Wakka
juga kurang terawat dan kurang ditata dengan baik. Tampak dari sepanjang jalan masuk kawasan
pantai Dusun Wakka masih banyak terdapat lubang-lubang di tengah jalan, selain itu di samping
kiri dan kanan jalan masih banyak terdapat tumbuhan rerumputan yang tidak tertata degan baik.

Setelah melihat hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan bahwa sekarang
tempat wisata di Dusun Wakka sudah mengalami banyak perubahan dari segi pembangunannya,
yang dulunya tempat wisata ini dilihat dari sepanjang jalan masuk kawasan pantai Dusun Wakka
masih banyak terdapat lubang-lubang di tengah jalan, selain itu di samping kiri dan kanan jalan
masih banyak terdapat tumbuhan rerumputan yang tidak tertata degan baik. Tetapi sekarang di
Dusun Wakka sudah menjadi objek wisata pantai yang menjadi popular di mata masyarakat
pinrang. Masyarakat Pinrang khususnya Sulawesi Selatan (Sulsel) umumnya terktarik dengan
keindahan pemandangan pantai di kawasan tersebut. Bukan hanya itu, kawasan pantai ini juga
biasa di tempati wisatawan bakar-bakar ikan karena ikan mudah didapatkan, bisa dari nelayan
bisa pula dari empang karena selain kawasan pantai banyak pula area pertambakan yang ada di
sekitar kawasan tersebut di sekitar area tersebut biasa juga di gunakan sebagai tempat bermain,
berolah- raga dan balapan.

Pantai Dusun Wakka di jadikan sebagai tempat permandian dan memancing. Selain itu,
tempat ini juga biasa di jadikan sirkuit balapan cross, dan dengan bertambahnya pembangunan
seperti mushollah yang dulunya tidak ada sekarang ada, tempat mandi pengunjung/ WC, dan
pondokkan buat pengunjung tempati makan ikan juga sudah bertambah. Bertambahnya
pengunjung yang datang juga sangat berpengaruh buat masyarakat setempat yang tinggal di
kawasan Dusun Wakka ini. Seperti banyaknya pengunjung mengakibatkan keuntungan atau
pemasukan masyarakat bertambah juga.

Anda mungkin juga menyukai