Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T., Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya
makalah atau paper yang penulis susun dalam rangka memenuhi tugas yang kami beri judul: “
inflasi dan cara mengatasinya”, telah dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber bacaan dan akses internet.
Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan kutipan dari beberapa sumber, dengan beberapa
ulasan pribadi. Ulasan pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis dari beberapa kutipan yang
berasal dari bahan bacaan.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan mungkin beberapa
pandangan kami sedikitnya belum teruji kebenarannya. Namun, harapan kami semoga karya
yang sederhana ini ada setitik manfaatnya, terutama untuk kami dan teman-teman yang telah
membaca makalah ini.

Jatinangor, 28 Februari 2020

DAFTAR  ISI
KATA PENGANTAR……….......................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB. I.  PENDAHULUAN ………............................................................I-1


1.1. Latar Belakang...................................................................................I-1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................I-1
1.3. Tujuan
BAB. II. INFLASI…....................................................................................II-1
2.1 Pengertian Inflasi................................................................................II-2
2.2 Macam-macam Inflasi..........................................II-4
2.3 Pengaruh Inflasi....................................................II-5
2.4 Kebijakan Untuk Mengatasi Inflasi.........................................................................II-6

BAB. III. PENUTUP....................................................................................III-1


3.1 Kesimpulan..........................................................................................III-2
3.2 Saran....................................................................................................III-3
3.3.Daftar Pustaka.....................................................................................III-4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar belakang

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus atau penurunan
nilai mata uang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang pernah terkena dampak Krisis
Ekonomi Global. Pada tahun 1998 Indonesia benar – benar merasakan dahsyatnya goncangan krisis
financial yang merembet pada kepercayaan. Setelah itu Ekonomi Indonesia mulai bergerak dan bangkit
kembali, namun pada tahun 2004 perlahan kondisi Ekonomi Indonesia mulai merasakan tekanan kembali
yang merupakan imbas dari kenaikan harga minyak dunia dengan diumumkannya kenaikan harga BBM
oleh Menteri Koordinator Abu Rizal Bakri pada tanggal 1 Maret 2004. Dan baru – baru ini kenaikan
BBM kembali terjadi tepatnya pada tanggal 21 Juni 2013 lalu.
Semenjak peristiwa kenaikan BBM tersebut, Indonesia benar – benar mengalami inflasi. bukan
hanya harga BBM yang melambung namun harga barang – barang pokok pun ikut melambung. Hal ini
cukup membuat beban masyarakat Indonesia semakin berat. Walaupun dengan adanya BLSM,
Masyarakat tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan pokoknya. Selain itu turunnya nilai mata uang
rupiah juga dirasakan oleh semua orang, Khususnya masyarakat golongan menengah ke bawah.
Untuk itu inflasi harus dapat segera diatasi, karena inflasi yang buruk akan mengurangi investasi
diikuti dengan berkurangnya kegiatan ekonomi dan bertambahnya pengangguran sehingga memperlambat
pertumbuhan ekonomi suatu Negara
Dalam pembahasan kali ini, penulis akan membahas bahasan pokok masalah “inflasi” dan cara
mengatasinya.

1.2        Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Inflasi?
2. Apa Macam-macam Inflasi?
3. Apa pengaruh Inflasi?
4. Kebijakan Untuk Mengatasi Inflasi?

1.2 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Inflasi.
2. Mengetahui Macam-macam Inflasi.
3. Mengetahui Pengaruh Inflasi.
4. Mengetahui Kebijakan Untuk Mengatasi Inflasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1             Pengertian Inflasi

1.      Kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan secara terus-menerus. (Boediono,
1985: 161)
2.      Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus selama periode
tertentu. (Nopirin, 1990: 25)
3.      Suatu keadaan dimana terjadi senantiasa turunnya nilai uang.  (Mannullang, 1993: 83)
4.      Inflasi terjadi apabila tingkat harga-harga dan biaya-biaya umum naik, harga beras, bahan bakar,
harga mobil naik, tingkat upah, harga tanah, dan semua barang-barang modal naik. (Samuelson dan
Nordhaus, 1993: 293)

Inflasi merupakan kondisi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.
Umum berarti kenaikan harga tidak hanya terjadi pada satu jenis barang saja, tapi kenaikan harga itu
meliputi kelompok barang yang dikonsumsi oleh masyarakat, terlebih lagi kenaikan itu akan
mempengaruhi harga barang lain di pasar. Terus menerus berarti bahwa kenaikan harga terjadi tidak
sesaat saja, misalnya kenaikan harga barang menjelang hari raya. Kenaikan harga pada kondisi tertentu
tidak menjadi permasalahan kerena harga akan kembali normal.
Secara umum, inflasi merugikan bagi sebagian besar masyarakat. Untuk mengatasi kerugian ini,
maka setiap masyarakat dan semua pelaku ekonomi lainnya harus mampu membaca gejala dan trend
inflasi yang sudah pernah terjadi sebelumnya, sebagai salah satu cara mengantisipasi supaya tidak terjadi
kerugian yang membengkak akibat terjadinya inflasi. Sebagai contoh, apabila reta-rata inflasi yang terjadi
pada tahun-tahun sebelumnya adalah 10% per tahun, maka setiap pengusaha dapat memasukkan
perubahan harga itu dalam struktur harga barang yang dihasilkannya. Begitu pula dengan kelompok
masyarakat yang berpendapatan tetap dapat menuntut kenaikan gaji atau upah sebesar rata-rata inflasi
yang terjadi sehingga pendapatannya secara riil tidak mengalami penurunan.

2.1.1 Macam-Macam Inflasi


Inflasi yang terjadi di suatu negara tentu jenisnya berbeda-beda. Hal ini tergantung dari
penyebabnya. Adapun pembagian inflasi adalah sebagai berikut:

a) Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan


b) Inflasi ringan, yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun.
c) Inflasi sedang, yaitu inflasi yang besarnya antara 10% – 30% per tahun.
d) Inflasi berat, yaitu inflasi yang besarnya antara 30% – 100% per tahun.
e) Inflasi sangat berat atau hiperinflasi, yaitu inflasi yang besarnya di atas 100% per tahun.
a) Inflasi Berdasarkan Benyebab

1. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation),


Yaitu inflasi yang terjadi karena kelebihan permintaan atas barang dan jasa. Kelebihan
permintaan yang tidak dapat dipenuhi produsen tersebut tentu akan mendorong kenaikan harga-
harga, karena permintaan lebih besar daripada penawaran.

2. Inflasi Dorongan Biaya Produksi (Cost Push Inflation),


Yaitu inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksi. Biaya produksi yang naik akan
mendorong naiknya harga-harga barang dan jasa. Selain itu, kenaikan biaya produksi akan
mengakibatkan turunnya jumlah produksi sehingga penawaran menjadi berkurang, jika
penawaran berkurang sedangkan permintaan diasumsikan tetap, maka akibatnya harga-harga akan
naik.

b) Inflasi lain-lain
Yaitu inflasi yang terjadi karena berbagai penyebab selain yang sudah disebutkan di atas. Seperti,
Inflasi yang disebabkan karena pencetakan uang baru dan inflasi karena lambatnya produksi
barang tertentu.

c) Inflasi Berdasarkan Asal Terjadinya

1. Inflasi dari Dalam Negeri (Domestic Inflation)


Yaitu inflasi yang hanya disebabkan oleh faktor-faktor penyebab dari dalam negeri. Faktor-faktor
penyebab tersebut antara lain, adanya pencetakan uang baru untuk menutup anggaran negara yang
defisit karena naiknya permintaan masyarakat dan karena kenaikan biaya produksi di dalam negeri
(seperti naiknya upah buruh).

2. Inflasi dari Luar Negeri (Imported Inflation)


Yaitu inflasi yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab dari luar negeri. Inflasi ini timbul karena
adanya perdagangan antarnegara. Jika suatu negara mengalami inflasi maka inflasi tersebut dapat
menular ke negara-negara lain yang memiliki hubungan dagang dengannya. Contohnya, jika negara
kita mengimpor faktor-faktor produksi (berupa bahan baku dan mesin) serta mengimpor barang-
barang jadi (seperti motor, mesin cuci, dan kipas angin) dari Jepang, maka jika di Jepang harga
faktor-faktor produksi dan barang jadi tersebut naik (inflasi), otomatis negara kita juga akan
mengalami inflasi. Sebab barang-barang yang kita buat dengan faktorfaktor produksi dari Jepang
tentu akan dijual lebih mahal, dan barangbarang jadi dari Jepang pun dijual lebih mahal.

2.2  Cara Mengatasi Inflasi


Kebijakan Untuk Mengatasi Inflasi :

a. Kebijakan Moneter
Kebijakan ini adalah kebijakan yang berasal dari bank sentral dalam mengatur jumlah
uang yang beredar melalui instrument-instrumen moneter yang dimiliki oleh bank sentral.
Melalui instrument ini diharapkan peredaran uang dapat diatur dan inflasi dapat di kendalikan
sesuai dengan yang telah ditargetkan sebelumnya. Kebijakan Moneter dapat dilakukan melalui
instrument berikut ini:

Politik Diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral untuk memengaruhi
peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Dengan menaikkan
tingkat bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang karena
orang akan lebih banyak menyimpan uangnya di bank daripada menjalankan investasi.
Politik Pasar Terbuka (open market policy) dijalankan dengan membeli dan menjual
surat-surat berharga. Dengan menjual surat-surat berharga diharapkan uang akan tersedot dari
masyarakat.
Politik Persediaan Kas (cash ratio policy) adalah politik Bank Sentral untuk memengaruhi
peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari bank.
Dengan dinaikkannya persentase persediaan kas, diharapkan jumlah kredit akan berkurang.
Pengawasan kredit secara selektif adalah kebijakan Bank sentral untuk memberikan
kredit secara selektif untuk membatasi uang yang beredar dimasyarakat.

b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubungan dengan financial pemerintah.
Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut ini:
Pengaturan Pengeluaran Pemerintah (APBN), sehingga pengeluaran keseluruhan dalam
perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak akan menambah pengeluarannya agar
anggaran tidak defisit.
Menaikkan Pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah
konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak, dan juga akan
mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli
masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat
konsumtif tentunya berkurang.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan   
Inflasi merupakan kondisi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.
Inflasi pada dasarnya mengukur perubahan kenaikan harga dari waktu ke waktu, baik bulanan,
triwulanan, maupun tahunan.
Inflasi yang terjadi digolongkan bermacam-macam berdasarkan penyebabnya: Berdasarkan
Tingkat Keparahan atau Laju Inflasi (Inflasi ringan, Inflasi sedang, Inflasi berat, Hiperinflasi),
Berdasarkan penyebab awal inflasi (Demand Pull Inflation, Cost Push Inflation), Berdasarkan asal inflasi
(Domestic Inflation, Imported Inflation).
Upaya yang dapat digunakan untuk mengatasi inflasi menggunakan kebijakan moneter (Politik
Diskonto, Politik Pasar terbuka, Politik Persediaan Kas, Pengawasan kredit secara selektif) dan Kebijakan
Fiskal (Pengaturan Pengeluaran Pemerintah, Menaikkan Pajak)

3.2 Saran

Setelah menganalisa pembahasan pada bab sebelumnya penulis menyarankan agar pemerintah segera
menangani tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia, agar masyarakat merasa terlindungi dari inflasi
khususnya masyarakat menengah ke bawah. kebijakan – kebijakan yang pemerintah ambil diharapkan
tidak hanya berguna untuk negaranya saja namun dengan kebijakan – kebijakan yang ada haruslah juga
menguntungkan masyakat. apabila inflasi dibiarkan berkepanjangan maka daya beli masyarakat akan
semakin menurun. dan hal ini akan sangat menyengsarakan rakyat.
Dalam mengatasi inflasi sekarang ini, bukan hanya pemerintah yang diharapkan untuk berusaha
mengatasi inflasi ini, namun masyarakat juga harus mendukung pemerintah dengan ikut serta dalam
penghematan pemakaian BBM dengan melakukan efisiensi energy pada transportasi yang ada. serta tidak
ikut – ikutan untuk menaikkan harga barang – barang pokok dengan tingkat harga yang melmabung
tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi no.2 EKONOMI MAKRO. BPFE-YOGYAKARTA.


Yogyakarta. 2001. hlm. 161
http://adenovittpunya.blogspot.com/2013/05/makalah-inflasi.html
http://www.pengertianpakar.com/2015/09/pengertian-inflasi-ciri-jenis-penyebab.html#
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/02/macam-macam-inflasi.html.
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/02/kebijakan-untuk-mengatasi-inflasi.html.
Sadono Sukirno. Pengantar Teori Ekonomi MakroEdisi Kedua. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2002.
hlm. 308
Suparmono. Pengantar Ekonomika Makro. Unit Penerbit dan Percetakan(UPP) AMP YKPN.
Yogyakarta. 2004. hlm. 128

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hasan. 2006.  Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami.  Jakarta: Rajawali Pers.


Ahmad,  Mustaq. Dr. 2003.  Etika Bisnis dalam Islam.  Jakarta:  Pustaka Al-Kautsar.
Al-Qardawi,  Yusuf. 1997. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta: Rabbani Press.
Hasannudin, Drs., MA. 2008. Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: Lembaga Pengesahan FIDKOM.
Herlambang, Tedy dkk. 2006. Teori Ekonomi dan Kebijakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Karim, Adiwarman A. 2007. Ekonomi Makro Islami.  Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
M. Umar Capra. Dr.  2000. Sistem Moneter Islam. Jakarta: Gema insani Press.
Toni Hartono. Dr. 2006.  Mekanisme Ekonomi Dalam Konteks Ekonomi Indonesia. Bandung: PT remaja
Rosdakarya.
Sjahrir. 1999.  Masuk Krisis Keluar Krisis Para Tokoh Menggugat. Jakarta: Erlangga.
http://www.jurnal-ekonomi.org/2008/06/16/telaah-singkat-pengendalianinflasi-
www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai