Anda di halaman 1dari 2

SHAVIRA KURNIA CAHYANI

NIM 111911133082

Perkembangan Manusia, Pendidikan & Keluarga B-1

TUGAS PERTEMUAN 3

(Stress dan Resiliensi)

Aktivitas 1 “Masalah yang pernah dialami dalam keluarga”

Ketika saya SMP, orang tua saya terlalu mengekang saya. Seperti saya tidak diizinkan
untuk pergi keluar dan menikmati waktu dengan teman-teman saya. Saya juga tidak
diperbolehkan untuk dekat dengan seorang laki-laki. Meskipun kedua orang tua saya bekerja,
mereka tetap mengekang saya namun mereka tidak terlalu memperhatikan saya. Dirumah pun
orang tua saya sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak membiarkan saya untuk bermain seperti
teman perempuan saya yang lain. Hal itu menimbulkan keirian dalam diri saya dan saya ingin
melakukan pemberontakan, seperti ketika pulang sekolah saya tidak langsung pulang dan
tidak mengikuti mobil antar jemput saya. Seringkali saya pergi bermain dengan teman-teman
saya, namun orang tua saya belum menyadarinya. Mereka hanya marah ketika saya pulang
mendekati waktu Maghrib dan saya memberitahu alasan palsu mengapa saya pulang hingga
lama sekali. Lama kelamaan orang tua saya menyadari alasan-alasan palsu yang saya buat
dan mereka mengkonfirmasi hal tersebut pada orang lain, orang tua saya menyuruh saya
untuk jujur dan mereka memarahi saya habis-habisan hingga saya dikurung oleh orang tua
saya selama sebulan dan tidak memperbolehkan saya untuk memegang HP ataupun gadget
lainnya.

Hal tersebut membuat saya stress dan lelah dimarahi oleh orang tua saya. Selama
hampir sebulan lebih saya dikurung, saya diikutkan oleh orang tua saya untuk mengikuti
kegiatan English Camp di Pare dan ESQ. Orang tua saya mencoba untuk membuat saya
merasa bersalah dan berubah menjadi diri saya seperti dahulu kala. Pada akhirnya saya
mencoba untuk menerima perlakuan orang tua saya pada diri saya dan mencoba mengikuti
kegiatan yang bisa menyibukkan diri saya. Dan saya mulai mengerti alasan dibalik orang tua
saya mengekang saya seperti mereka tidak ingin saya sampai terjerumus pada hal yang tidak
benar, dan mereka ingin menjaga saya karena saya adalah anak terakhir mereka.

Aktivitas 2 “level of functioning (level keberfungsian diri) yang dimiliki”

Setelah melihat kembali apa yang saya lakukan di cerita yang saya ceritakan di
aktivitas 1, level saya pada saat ini berada di succumbing. Karena saya tidak dapat menahan
rasa iri pada orang lain yang bebas pergi kemanapun yang ia mau tanpa dikekang oleh orang
tuanya. Dan saya tidak mampu menyelesaikan masalah dengan baik.

Aktivitas 3 “Menganalisa Stressor yang dimiliki, Faktor Resiko, Faktor Protektif, Stress yang
terjadi”
Stressor dari masalah yang pernah saya alami adalah dikekang oleh orang tua dan
tidak bisa bebas. Faktor resiko yang pernah saya alami karena saya adalah orang yang mudah
bosan atau tidak betah di hanya satu tempat dan saya orangnya suka berpindah tempat. Faktor
protektif dari cerita saya adalah saya dikurung oleh orang tua saya agar perilaku saya tidak
menjadi kebiasaan dan agar saya dapat betah di dalam rumah. Stress yang terjadi adalah
kurang bersosialisasi dengan orang lain semenjak dikurung menjadikan saya anak yang
mudah canggung dan tidak dapat terbuka dengan orang lain.

Aktivitas 4 “Analisa kasus (Aktivitas 1, 2, 3) dengan menggunakan bagan pada Model


Double ABC-X”

A (stressor) : dikekang dirumah, orang tua (ayah ibu)

B (resources) : keinginan saya dan orang tua yang sangat berbeda

C (perception) : orang tua saya mengekang saya tanpa tau apa kemauan saya

X (stress) : terjadinya pemberontakan yang saya lakukan menjadikan orang tua


saya tau dan menghukum saya

Aa : orang tua saya mengetahui alasan-alasan palsu yang saya berikan


kemudian mengurung saya dirumah

Bb : saya membantu untuk berkomunikasi dengan baik agar masalah tidak


menjadi runyam atau semakin parah

Cc : dengan terciptanya komunikasi yang sangat baik antara orang tua dan
saya, dapat mengurangi kemarahan orang tua saya

Coping : saya mencoba menerima kemarahan orang tua saya atas kesalahan
saya sendiri dan berusaha menerima kemauan orang tua saya

Xx : meskipun orang tua saya mau untuk memahami saya, namun orang
tua saya belum sepenuhnya percaya pada saya

Anda mungkin juga menyukai