2250 4806 1 SM PDF
2250 4806 1 SM PDF
Keywords: ABSTRACT
Antioxidant, DPPH
(1,1-difenil-2- Background: Organosulfur compound, allicin and phenolic are the main
pikrilhidrazil), Garlic compound in garlic responsible for antioxidant activity. Correlation between free
(Allium sativum) radicals and some dental diseases, such as free radicals and Reactive Oxygen
Species (ROS) responsible for periodontal inflammation, caries, lesions and oral
cancers. The research objective is to get scientific data about the antioxidant
activity from garlic extract (Allium sativum).
Method: The research was conducted using three different varieties of garlic:
local garlic varieties Ciwidey, single local garlic’s clove, and import garlic which
is found at the market in Bandung. Garlic extract is made by maceration using
ethanol 96% and antioxidant activity test using DPPH method (1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazyl). Statistical analysis using One Way ANOVA followed by post hoc
analysis
Result: three varieties of garlic have a strong antioxidant activity. Value of IC50
= 13.61 mg / ml for local garlic varieties Ciwidey, IC50 = 10.61 mg/ml for single
local garlic’s clove and IC50 = 11.32 mg/ml for imports garlic.
Conclusion: Three varieties of garlic have different antioxidant strength and the
best antioxidant strength is single local garlic’s clove.
* Staf pengajar Prodi Kedokteran Gigi Universitas Yarsi, ** Staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran
Korespondensi: djunedprasonto@gmail.com
sumber potensial sebagai bahan terapeutik menyerang protein, lipid dan atau membuat
adalah bawang putih (Allium sativum). Telah kerusakan DNA sehingga menyebabkan
banyak diteliti khasiat bawang putih (Allium penyakit.5
sativum) sebagai bahan terapeutik mulai dari Terdapat hubungan antara radikal bebas
sebagai antibakteri, antivirus, anti jamur, anti dan beberapa penyakit di bidang kedokteran
thrombotik, antibiotik, antikanker, antioksidan, gigi, diantaranya yaitu Reactive Oxygen
immunomodulator, antiinflamasi, dan efek Species (ROS) bertanggungjawab pada
hipoglikemik.3,4 peradangan periodontal, terjadinya karies,
Organosulfur dan senyawa fenolik sebagai lesi dan kanker mulut.7 Antioksidan sangat
antioksidan yang terdapat dalam kandungan berperan untuk mencegah dan mengobati
bawang putih memegang peranan sangat penyakit tersebut.7,8,9,10
penting untuk mencegah kerusakan sel dan Terdapat beberapa jenis varietas bawang
organ dari proses oksidasi.5,6 Senyawa fenolik putih dan penelitian ini menggunakan sampel
dari bawang putih memiliki kelompok berjumlah tiga jenis varietas yang sering dijumpai di
satu atau lebih yaitu sebagai donor proton pasaran Kota Bandung. Varietas bawang putih
hidrogen dan menetralisir radikal bebas. yang digunakan adalah bawang putih lokal
Antioksidan melindungi tubuh dari radikal varietas Ciwidey, bawang putih lokal siung
bebas dan efek Reactive Oxygen Species tunggal, dan bawang putih impor.
(ROS). Reactive Oxygen Species (ROS) Penelitian ini menggunakan proses
seperti anion superoksida (O2), hidroksil (-OH), pembuatan ekstrak bawang putih secara
peroksil (ROO-), radikal alkoksil (RO-), dan maserasi dengan pelarut etanol. Pemilihan
hidrogen peroksida (H2O2) inilah yang akan etanol sebagai pelarut karena kemampuan
etanol yang lebih baik dalam menarik bahan penelitian kuantitatif eksperimental. Bahan/
aktif di dalam ekstrak dibandingkan dengan Subjek/Objek Penelitian Bawang putih lokal
pelarut lainnya, mudah dan relatif murah. varietas Ciwidey, bawang putih lokal siung
Pada dasarnya proses pembuatan ekstrak tunggal, dan bawang putih impor yang dibeli
dapat digunakan berbagai macam pelarut di pasar Kota Bandung. Kriteria inklusi dari
selain etanol diantaranya yaitu air destilasi, penelitian ini adalah: 1) Bawang putih lokal
petroleum ether, etil asetat, heksan, kloroform varietas Ciwidey, bawang putih lokal siung
dan metanol.11-15 tunggal dan bawang putih impor. 2) Bagian
Penelitian terhadap ekstrak bawang bawang putih yang digunakan yaitu umbi
putih dengan pelarut etanol sebagai bahan bawang putih/siung. 3) Bawang putih segar.
penghambat proses karies pernah dilakukan Sedangkan kriteria eksklusinya adalah: 1)
sebelumnya.16 Namun penelitian mengenai uji Bawang putih busuk dan layu.
aktivitas antioksidan pada bawang putih belum
pernah dilakukan oleh karena itu maka penulis HASIL PENELITIAN
tertarik untuk meneliti tentang uji aktivitas
antioksidan pada ekstrak bawang putih (Allium Penelitian ini menggunakan sampel
sativum). bawang putih dari tiga varietas yaitu bawang
putih lokal varietas Ciwidey, bawang putih
METODE PENELITIAN lokal siung tunggal, dan bawang putih impor.
Bawang putih diekstraksi dengan metode
Metode untuk menentukan aktivitas maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.
antioksidan pada penelitian ini menggunakan Setelah dilakukan ekstrak pada masing-
metode uji aktivitas antioksidan DPPH masing sampel kemudian dilakukan pengujian
(1,1-difenil-2- pikrilhidrazil).17,18,19 DPPH aktivitas antioksidan dengan menggunakan
merupakan radikal bebas yang stabil pada metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).
suhu kamar dan sering digunakan untuk Parameter ukuran yang dipakai untuk
menilai aktivitas antioksidan beberapa menunjukkan aktivitas antioksidan adalah nilai
senyawa atau ekstrak bahan alam. 17,18 konsentrasi inhibisi atau biasa disebut Inhibition
Interaksi antioksidan dengan DPPH baik Concentration (IC50) yaitu konsentrasi suatu zat
secara transfer elektron atau radikal hidrogen antioksidan yang dapat menyebabkan 50%
pada DPPH akan menetralkan karakter radikal DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) kehilangan
bebas dari DPPH. 17,18,19 karakter radikal atau konsentrasi suatu zat
Beberapa keuntungan dengan antioksidan yang memberikan persentase (%)
menggunakan metode ini yaitu pengerjaannya penghambatan 50%. Zat yang mempunyai
cepat, sederhana dan membutuhkan peralatan aktivitas antioksidan tinggi, akan mempunyai
yang cukup sederhana. Semakin rendah nilai IC50 yang rendah. Nilai IC50 dari ketiga
nilai IC50 dari uji aktivitas antioksidan metode varietas bawang putih seperti pada Tabel 1.
DPPH maka zat/bahan tersebut akan semakin Tabel 1 memperlihatkan bahwa bawang
mempunyai sifat antioksidan yang tinggi. 17-22 putih lokal siung tunggal mempunyai nilai
Jenis penelitian adalah penelitian IC50 yang lebih kecil dibandingkan dengan
eksperimental laboratorik dengan rancangan varietas bawang putih lainnya, artinya bahwa
Tabel 2 Uji Statistik One Way ANOVA Ketiga Varietas Bawang Putih
tanaman herbal, dan metode ini digunakan bebas senyawa fenol dipengaruhi oleh jumlah
pada senyawa yang tidak tahan panas dan posisi hidrogen fenolik dalam molekulnya.
(termolabil) seperti bawang putih. Pelarut Semakin banyak jumlah gugus hidroksil yang
etanol dipilih karena mempunyai polaritas dimiliki oleh senyawa fenol maka semakin
yang tinggi sehingga dapat mengekstrak besar aktivitas antioksidan yang dihasilkan.23,24
bahan lebih banyak dibandingkan jenis pelarut Selanjutnya pada penelitian ini didapatkan
organik yang lain dan mempunyai titik didih bahwa ketiga varietas bawang putih memiliki
yang rendah.13 nilai aktivitas antioksidan (IC50) pada rentang
Penelitian terdahulu membandingkan antara 10,61 mg/ml sampai dengan 13,61 mg/ml berarti
ekstraksi menggunakan metode maserasi bahwa berdasarkan klasifikasi nilai aktivitas
dengan pelarut etanol dan pelarut air pada antioksidan (IC50) yaitu 10 mg/ml < IC50 < 30
umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia), mg/ml termasuk kedalam mempunyai aktivitas
hasil analisis fitokimia dari ekstraksi dengan antioksidan yang sedang.25 Bawang putih
pelarut etanol didapatkan kandungan senyawa lokal siung tunggal memiliki daya antioksidan
kimia alkaloid, tanin, fenolik, flavonoid dan yang lebih baik dibandingkan dengan varietas
triterpenoid dibandingkan ekstraksi dengan bawang putih lainnya walaupun memiliki
pelarut air hanya didapatkan kandungan kandungan senyawa yang sama. Oleh karena
senyawa kimia alkaloid, fenolik, dan itu perlu dilakukan penelitian selanjutnya
triterpenoid. Semua jenis senyawa tersebut mengenai uji kandungan total fenolik dan uji
diketahui memiliki aktivitas antioksidan.1 kandungan total flavonoid pada ketiga
Senyawa flavonoid, fenolik dan tanin varietas bawang putih untuk mengetahui
merupakan senyawa yang bertanggung kandungan total senyawa fenolik dan flavonoid
jawab terhadap aktivitas antioksidan.23,24 pada masing-masing varietas tersebut.
Kemampuan senyawa flavonoid dan fenolik Penelitian lain didapatkan bahwa aktivitas
sebagai antioksidan pada tanaman herbal antioksidan secara in vitro pada bawang putih
seperti daun surian (Toona sureni)23, buah dilakukan secara ekstrak menggunakan pelarut
jamblang (Syzygium cumini)23, umbi bawang hidroethanol 15% yang direndam selama lebih
dayak (Eleutherine palmifolia)1, daun bawang dari 20 bulan atau biasa desebut dengan istilah
mekah (Eleutherine americana)23, dan Age Garlic Extract (AGE) memiliki aktivitas
beberapa genus bawang (Allium sp) telah 5
antioksidan yang terbaik dibandingkan
dibuktikan oleh banyak peneliti di seluruh dilakukan cara ekstraksi dengan dipotong
dunia.1,5,23 langsung atau biasa dikenal dengan Raw
Aktivitas antioksidan pada senyawa Garlic Extract (RGE) dan yang dipanaskan
flavonoid, fenolik dan tanin dikarenakan ketiga Heated Garlic Extract (HGE) menggunakan
senyawa tersebut adalah senyawa-senyawa pelarut selain hidroetanol 15%.26 Kandungan
fenol, yaitu senyawa dengan gugus –OH yang organosulfur dan polifenol merupakan faktor
terikat pada karbon cincin aromatik. Senyawa yang penting dan bertanggungjawab terhadap
fenol ini mempunyai kemampuan untuk daya aktivitas antioksidan pada bawang putih
menyumbangkan atom hidrogen sehingga (Allium sativum) tersebut.26
radikal DPPH dapat tereduksi menjadi bentuk Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti
yang lebih stabil. Aktivitas peredaman radikal sebelumnya menyatakan bahwa hasil analisis
oxidant activity. IJBR 2(1): 46-55. 2012 23. Dina P. dkk. The test of antioxidant activity from
18. Philip Molyneux. The use of the stable free radical bawang mekah leaves (Eleutherine American
diphenylpicryl-hydrazil (DPPH) for estimating MERR.) using DPPH (2,2-Diphenyl-1- Picrylhydrazyl)
antioxidant activity. Songklanakarin J Sci Technol method. Trad Med Journal Vol. 18(1): 9-16. 2013.
26(2): 211-219. 2004. 24. Chao Z.L. et al. Structure-activity relationships of
19. Irda Fidrianny et al. Antioxidant activities of various antioxidant activity in vitro about flavonoids isolated
fruit extract from three Solanum sp using DPPH and from pyrethrum tatsienense. JICEP 3(3): 123 – 127.
ABTS method and correlation with phenolic,flavonoid 2014.
and carotenoid content. J Chem pharm.Res 7(5): 25. Safaa Y.Q., Ahmed N.A. & Mona A.L. Screening of
666-672. 2015. antioxidant activity and phenolic content of selected
20. Deepshikha G. Method for determination of food items cited in the holly quran. EJBS 2(1): 40-51.
antioxidant capacity : a review. IJPSR Vol.6(2): 546- 2010.
566. 2015. 26. Anna Capasso. Antioxidant action and therapeutic
21. Hyung Chun. Characterization of antioxidant activities efficacy of Allium sativum L. Molecules 18: 690-700.
of soybeans and assessment of their bioaccessibility 2013.
after in vitro digestion. Blacksburg,Virginia : 1-136.
2009.
22. Suwannaporn B. et al. The antioxidant and anti-
cadmium toxicity properties of garlic extracts. Food
Science & Nutrition 2(6): 792-801. 2014.