Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SHAVIRA DIVANDA

NPM : 16133100010
KELAS :B

TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI


RESUME TENTANG MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

A. Model Penerapan Harga Kapital (Capital Asset Pricing Model)


Model penerapan harga kapital atau capital asset pricing model (CAPM)
merupakan suatu model yang menghubungkan tingkat return harapan yang diharapkan
dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang
seimbang. Ada beberapa asumsi dalam CAPM yang dibuat untuk menyederhanakan
realitas yang ada, yaitu: 1) Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat
return di masa depan yang identik, karena mereka mempunyai harapan atau ekspetasi
hampir sama. Semua investor menggunakan sumber informasi seperti tingkat return,
varians return dan matriks korelasi yang sama dalam kaitannya dengan pembentukan
portofolio yang efisien. 2) Semua investor mempunyai satu periode waktu yang sama,
misalnya satu tahun. 3) Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang pada
tingkat return yang bebas risiko. 4) Tidak ada biaya transaksi. 5) Tidak ada pajak
pendapatan. 6) Tidak ada inflasi. 7) Terdapat banyak sekali investor, dan tidak ada satu
pun investor yang dapat memengaruhi harga suatu sekuritas. Semua investor adalah
price-taker. 8) Pasar dalam keadaan seimbang.
Jika semua asumsi di atas dapat terpenuhi maka akan terbentuk suatu pasar yang
seimbang. Dalam kondisi pasar yang seimbang, investor tidak akan bias memperoleh
return abnormal dari tingkat harga yang terbentuk, termasuk bagi investor yang
melakukan perdagangan spekulatif. Oleh karena itu, kondisi tersebut akan mendorong
semua investor untuk memilih portofolio pasar, yang terdiri atas semua aset berisiko
yang ada. Portofolio pasar tersebut akan berada pada garis permukaan efisien dan
sekaligus merupakan portofolio yang optimal.
B. Portofolio Pasar
Portofolio pasar yaitu portofolio yang terdiri atas semua aset-aset berisiko yang juga
merupakan portofolio yang optimal. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang
berada di sepanjang kurva efficient frontier. Dalam kondisi pasar yang seimbang, semua
investor akan memilih portofolio yang memiliki sudut tangen tertinggi disbanding titik-
titik lainnya disepanjang garis efficient frontier sebagai portofolio yang optimal (terdiri
atas aset-aset berisiko). Risiko portofolio pasar hanya terdiri atas risiko sistematis saja,
yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan oleh diversifikasi. Risiko sistematis ini terkait
dengan faktor-faktor ekonomi makro yang bias memengaruhi semua sekuritas yang ada.
Berdasarkan model CAPM, portofolio pasar seharusnya meliputi semua aset berisiko
yang ada, baik itu aset finansial maupun aset riil.
C. Garis Pasar Modal (Capital Market Line)
Garis pasar modal menggambarkan hubungan antara return yang diharapkan
dengan risiko total dari portofolio efisien pada pasar yang seimbang. Garis pasar modal
dapat digunakan untuk menentukan tingkat return yang diharapkan untuk setiap risiko
portofolio yang berbeda.

Gambar di atas merupakan gambar garis pasar modal tanpa menampilkan efficient
frontier. Garis CML tersebut memotong sumbu vertical pada titik 𝑅𝐹 . Selisih antara
tingkat return yang diharapkan dan portofolio pasar (E(𝑅𝑀 )) dengan tingkat return
bebas risiko merupakan tingkat return abnormal (ekstra) yang bisa diperoleh investor,
sebagai kompensasi atas risiko portofolio pasar (𝜎𝑀 ) yang harus ditanggungnya.
Selisih return pasar dan return bebas risiko ini disebut juga dengan premi risiko
portofolio pasar (E(𝑅𝑀 )-𝑅𝐹 ). Besarnya risiko portofolio pasar ditunjukkan oleh garis
putus-putus horizontal dari 𝑅𝑀 sampai 𝜎𝑀 .
Kemiringan (slope) CML pada gambar di atas, menunjukkan harga pasar risiko
untuk portofolio yang efisien atau harga keseimbangan risiko di pasar. Besarnya
kemiringan CML akan mengindikasikan tambahan return yang disyaratkan pasar untuk
setiap 1% kenaikan risiko portofolio. Slope CML dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
𝐸(𝑅𝑀 )− 𝑅𝐹
= Slope CML
𝜎𝑀

D. Garis Pasar Sekuritas (Security Market Line)


Garis pasar sekuritas atau security market line (SML) adalah garis yang
menghubungkan tingkat return yang diharapkan dari suatu sekuritas dengan risiko
sistematis (beta). SML digunakan untuk menilai sekuritas secara individual pada
kondisi pasar yang seimbang serta dapat digunakan untuk menilai keuntungan suatu
aset individual pada kondisi pasar yang seimbang. Return yang diharapkan dari suatu
sekuritas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
E(𝑅𝑖 ) = 𝑅𝐹 + 𝛽𝑖 [(ERM) - 𝑅𝐹 )]
Risiko sekuritas dalam gambar di bawah ini ditunjukkan dengan beta, karena pada
pasar yang seimbang portofolio yang dibentuk sudah terdiversifikasi dengan baik.
Sehingga risiko yang relevan adalah risiko sistematis beta.

Berdasarkan hubungan tingkat return dengan beta, return yang diharapkan dari
sekuritas terdiri atas dua komponen utama penyusun tingkat return yang dinyatakan
investor, yaitu: tingkat return bebas risiko dan premi risiko.
Pada kondisi pasar seimbang, harga sekuritas-sekuritas seharusnya berada pada
SML karena titik-titik pada SML menunjukkan tingkat return yang diharapkan pada
suatu tingkat risiko sistematis tertentu. Dengan mengetahui besarnya beta suatu
sekuritas maka kita dapat menghitung tingkat return yang dharapkan pada sekuritas
tersebut.
E. Pengujian Terhadap CAPM
Pengujian CAPM dapat menggunakan persamaan berikut:
𝑅𝑖 = 𝑎𝑖 + 𝑎2 𝛽𝑖
Dalam hal ini:
𝑅𝑖 = rata-rata return sekuritas i dalam periode tertentu
𝛽𝑖 = estimasi beta untuk sekuritas
Jika CAPM valid, maka nilai 𝑎𝑖 akan mendekati nilai rata-rata return bebas risiko
selama periode pengujian dan nilai 𝑎2 akan mendekati rata-rata premi risiko pasar
selama periode tertentu.
Langkah selanjutnya dalam menguji CAPM adalah dengan meregresikan return
actual saham-saham individual terhadap beta-beta saham tersebut atau meregresikan
return actual portofolio-portofolio yang dibentuknya terhadap beta-beta portofolio
tersebut.
F. Teori Penetapan Harga Arbitrasi (Arbritage Pricing Theory)
Teori penetapan harga arbitrasi menggambarkan hubungan antara risiko dan return,
tetapi dengan menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda karena pada APT,
return sekuritas tidak hanya dipengaruhi oleh portofolio pasar karena adanya asumsi
bahwa return harapan dari suatu sekuritas bisa dipengaruhi oleh beberapa sumber risiko
lainnya.
Teori penetapan harga arbitrasi mengasumsikan bahwa sekuritas yang berbeda akan
mempunyai sensitivitas terhadap faktor-faktor risiko sistematis yang berbeda pula.
Masing-masing investor mempunyai perilaku terhadap risiko yang berbeda, sehingga
investor dapat membentuk portofolio tergantung dari preferensinya terhadap risiko pada
masing-masing faktor risiko. Dengan mengetahui harga pasar dari faktor-faktor risiko
yang dianggap releban, dan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan pada faktor
tersebut, maka kita dapat menentukan estimasi return harapan untuk berbagai sekuritas.

Anda mungkin juga menyukai