PASAL - I
PENDAHULUAN
1.10. MOBILISASI
10.1. Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan
persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan
pelaksanaan pekerjaan kegiatan. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
10.1. Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari
kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu
memberikan pelatihan yang memadai.
10.3. Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus
menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan
yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya
untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan
pengangkutan ke tempat kegiatan.
10.4. Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan
jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus
memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan Direksi.
10.5. Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk truk angkutan yang
bermuatan harus ditutup dengan terpal.
PASAL - 2
STANDARD OPERATION PROCEDURES (SOP) DAN
DOKUMENTASI PROYEK
3.4.14. DOKUMENTASI
Pelaksana harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta
pengirimannya ke kantor Pejabat Pembuat Komitmen pihak-pihak lain
yang diperlukan.
Yang dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi ialah :
1. Membuat Laporan-laporan perkembangan yakni Harian, Mingguan dan
Bulanan.
2. Untuk kelengkapan laporan, Pelaksana harus membuat foto-foto
dokumentasi ukuran 4R, dibuat sebelum pekerjaan di mulai (0 %), tahap
pelaksanaan hingga selesai (setiap kali untuk pembuatan laporan) dan pada
setiap kali akan melakukan tagihan/termin, foto dokumentasi harus selalu
diambil pada posisi yang sama untuk setiap kemajuan (tampak depan,
samping dan belakang) dan setiap bagian yang penting antara lain
penulangan, pondasi dan lain-lain.
3. Surat-surat dan dokumen lainnya.
3.4.15. BESTEK DAN GAMBAR
1. Pelaksana diwajibkan meneliti semua bestek dan gambar-gambar pekerjaan
ini.
2. Bila ternyata ada perbedaan antara bestek dan gambar, antara gambar satu
dengan gambar lainnya maka yang berlaku adalah :
a. B e s t e k ( RKS ) Bila perbedaan itu menimbulkan kera
b. Gambar dengan skala yang lebih besar (detail).
c. gu-raguan yang mungkin menimbulkan kekeliruan atau bahaya
dikemudian hari, Pelaksana wajib menanyakan terlebih dahulu kepada direksi
untuk mendapatkan ketegasan.
2. Ketentuan Umum
a) Pelaksana harus mentaati semua peraturan-peraturan Nasional
maupun
Daerah.
b) Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sesuai dengan Lokasi
Umum dan Denah Lapangan yang telah disetujui dan merupakan bagian
dari Program Mobilisasi dimana penempatannya harus diusahakan
sedekat mungkin dengan daerah kerja (site) dan telah mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
c) Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh
kegiatan pelaksanaan.
d) Bangunan yang dibuat harus mempunyai kekuatan struktural yang baik,
tahan cuaca, dan elevasi lantai yang lebih tinggi dari tanah di sekitarnya.
e) Bangunan untuk penyimpanan bahan harus diberi bahan pelindung
yang
cocok sehingga bahan-bahan yang disimpan tidak akan
mengalami kerusakan.
f) Sesuai pilihan Pelaksana, bangunan dapat dibuat di tempat atau dirakit
dari
komponen-komponen pra-fabrikasi.
g) Kantor lapangan dan gudang sementara harus didirikan diatas
pondasi yang mantap dan dilengkapi dengan penghubung dengan untuk
pelayanan utilitas.
h) Bahan, peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk bangunan
dapat baru atau bekas pakai, tetapi dengan syarat harus dapat berfungsi,
cocok dengan maksud pemakaiannya dan tidak bertentangan dengan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
i) Lahan untuk kantor lapangan dan semacamnya harus ditimbun
dan diratakan sehingga layak untuk ditempati bangunan, bebas dari
genangan air, diberi pagar keliling, dan dilengkapi minimum dengan jalan
masuk dari kerikil serta tempat parkir.
j) Pelaksana harus menyediakan alat pemadam kebakaran dan
kebutuhan
P3K yang memadai di seluruh barak, kantor, gudang dan bengkel.
2. Ukuran
Ukuran kantor dan fasilitasnya sesuai untuk kebutuhan umum Pelaksanadan
harus menyediakan sebuah ruangan yang dapat digunakan untuk rapat
kemajuan pekerjaan
3. Alat Komunikasi
Pelaksana harus menyediakan saluran langsung berupa telepon atau radio.
Bilamana sambungan saluran telepon tidak mungkin disediakan, atau
tidak dapat disediakan dalam periode mobilisasi, maka Pelaksana harus
menyediakan suatu sistem radio pemancar yang dapat berkomunikasi 2 arah
(2-way) dengan jelas dan dapat diandalkan.
3.4.19. KANTOR PENDUKUNG
Bilamana Pelaksana menganggap perlu untuk mendirikan satu kantor pendukung
atau lebih, yang akan digunakan untuk keperluan sendiri pada jarak 50 km
atau lebih dari kantor utama di lapangan, maka Pelaksana harus menyediakan,
memelihara dan melengkapi satu ruangan pada setiap kantor pendukung dengan
ukuran sekitar 12 meter persegi yang akan digunakan oleh Staf Direksi Pekerjaan
untuk setiap kantor pendukung.
Untuk bangunan bengkel dan gudang yang digunakan adalah fasilitas yang
telah disiapkan atau yang dibuat pada tahap 1.
4.2. Ketentuan :
a. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan sesuai
dengan standar dan spesifikasi dari pabrik
b. Bahan-bahan yang harus memenuhi standar-standar antara lain
1) AA The Alumunium Association
2) AAMA Architectural Alumunium Manufacts Associations
3) ASTM E.84 American Standard for The Testing Materials d. DIN 4019 Isolasi
Udara
4) DIN 52212 Penyerapan suara
5) DIN 53440 Pengurangan getaran
6) DIN 17611 / BS 1651 Proses Anoda h. DIN 476 Panel Kerangka
7) AS. 1530 Hasil Indikatif
8) SII - 0183 - 1978 - AISC edisi terbaru
9) SII - 0163 - 1979 - BS - 1387 - STEEL TUBES
PASAL - 5
PEKERJAAN ALUMUNIUM
5.1. PEKERJAAN JENDELA KACA FRAME ALUMUNIUM
Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan partisi kaca rangka
alluminium, rangka dan pintu / jendela alluminium. Pekerjaan sehubungan yang diuraikan
terpisah:
Standard/Referensi
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai dengan standar umum yang berlaku serta referensi
berikut ini :
PUBI
NI – 3
Bahan/Material
Aluminium
Profil alluminum yang dipakai adalah produk dari Alumasindo, Indal atau Alkan atau produk
lain yang setara dan disetujui, mempunyai ketebalan min 1mm.
Kaca
Kaca yang dipakai adalah untuk partisi kaca, pintu kaca dan jendela kaca serta ventilasi kaca
(dengan frame) adalah kaca sesuai ketentuan yang tercantum di dalam gambar rencana,
tipe Panasap tebal 5mm dari merk AsahiMas atau merk lain yang setaraf yang disetujui.
Kaca yang dipakai adalah untuk curtain wall adalah sesuai ketentuan yang tercantum di
dalam gambar rencana, tipe Panasap tebal 6mm dari merk AsahiMas atau merk lain yang
setaraf yang disetujui.
Kaca yang dipakai untuk jendela frameless adalah kaca sesuai ketentuan yang tercantum di
dalam gambar rencana, tipe Panasap tebal 8mm dari merk AsahiMas atau merk lain yang
setaraf yang disetujui.
Bahan-bahan lain seperti paku sekrup, karet penjepit (seal), bahan pengisi (sealant) dan
bahan-bahan lain harus yang direkomendasi dari pabriknya dan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas/MK.
Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Ketentuan Umum
SPESIFIKASI TEKNIS
(Rencana Kerja & Syarat-syarat) 28
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman di dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
Kontraktor ini harus menyediakan peralatan kerja yang cukup, memadai dan sesuai untuk
pelaksanaan pekerjaan khusus alluminum ini. Peralatan tersebut antara lain tapi tidak
terbatas hanya pada mesin potong, mesin bor, mesin gurinda dan lain lain peralatan yang
diperlukan guna fabrikasi dan pernasangannya.
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu shop drawing
yang menunjukkan detail, type dan sistim pemasangan serta komponen-komponen yang
diperlukan, dibuat berdasarkan gambar rancangan yang ada serta kondisi lokasi
pemasangan. Contoh-2 bahan profil aluminium, panil pengisi serta semua perlengkapan
(accessories) harus diajukan untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan
Perencana.
Pelaksanaan
Sebelum mulai pelaksanaan, Kontraktor harus melihat dan melakukan pemeriksaan ukuran
dari lokasi pemasangan guna penyesuaian fabrikasi komponen yang akan dipasang,
Pelaksanaan/proses fabrikasi dapat dilakukan di pabrik atau di lapangan. Fabrikasi bahan
aluminium harus menggunakan peralatan masinal, seperti mesin potong, mesin punch,
mesin bor dan lain sebagainya.
Pengeboran atau pembuatan lubang dan pemotongan harus rapi dan tepat ukuran sesuai
dengan peralatan yang akan dipasang (seperti kunci, engsel dll.) maupun ukuran komponen
yang ditentukan di dalam gambar rencana.
Hasil fabrikasi harus berupa komponen yang berbentuk dan berukuran tepat serta sesuai
untuk dipasang pada tempat kedudukannya, dengan toleransi setelah dia-dakan
penyesuaian dengan keadaan lapangan adalah sebagai berikut:
- Untuk tinggi dan lebar maksimal 1 mm
- Untuk diagonal maksimal 2 mm.
Pemasangan rangka alumunium ke bangunan harus dengan angkur yang kuat Antara
tembok / kolom / beton dan rangka alumunium harus diisi dengan "Seal" elastis jenis
Poly-Sulfida dengan persyaratan penggunaan dari pabrik (setara ABC) terutama untuk
jendela-jendela luar.
Pemasangan kaca-kaca pada kosen alumunium harus menggunakan "seal" yang berupa alur
karet.
Sambungan vertical/horizontal, sudut dan silang, serta kombinasi profil-profil alumunium
harus dipasang sempurna dengan menggunakan peralatan bantu pelat atau paku sekrup
sistim tersembunyi.
Pemasangan seal harus menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan
oleh air hujan maupun udara luar.
Pelaksana Pekerjaan harus menjaga kosen kosen alluminium dan bidang-bidang kaca yang
sudah terpasang bersih dari kotor-kotor seperti air semen, cat, plesteran dan lain-lain serta
mengamankannya dari kemungkinan benturan.
Pemasangan jendela kaca frameless perlu disiapkan dudukan berupa besi U sesuai
ketebalan kaca, yang ditanam di dinding. Siapkan karet yang dipasang sebagai antara
pertemuan kaca dengan dudukan besi U.Sealant diisikan sebagai penutup dan pengikat.
PASAL - 6
JADWAL PELAKSANAAN
6.1. Uraian
Jadwal pelaksanaan diperlukan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan yang
sebagaimana mestinya atas pekerjaan. Jadwal tersebut diperlukan untuk menjelaskan
kegiatan-kegiatan pekerjaan setelah kegiatan dalam program mobilisasi telah selesai.
6.2. Pengajuan
a). Pelaksana harus menyiapkan jadwal pelaksanaan dalam batas waktu 15 hari
setelah Surat Penunjukan Pemenang. Jadwal pelaksanaan itu harus diserahkan dan
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, dengan detil yang disyaratkan dalam
dari Spesifikasi ini, dimana detil tersebut harus menunjukkan urutan kegiatan yang
diusulkan oleh Pelaksanadalam melaksanakan Pekerjaan.
b). Setiap akhir setiap bulan Pelaksana harus melengkapi Jadwal Pelaksanaan untuk
menggambarkan secara akurat kemajuan pekerjaan (progress) aktual sampai
tanggal
25 pada bulan tersebut.
c). Setiap interval mingguan Pelaksana harus menyerahkan pada setiap hari Senin pagi,
jadwal kegiatan mingguan yang menunjukkan lokasi seluruh operasi dan kegiatan
yang akan dilaksanakan selama minggu tersebut.
d). Jadwal Pelaksanaan untuk Sub Pelaksana harus diserahkan terpisah atau menjadi
satu dalam seluruh jadwal pelaksanaan.
7.1. Uraian
Perubahan-perubahan atas pekerjaan dapat terjadi karena diprakarsai baik oleh Direksi
Pekerjaan maupun oleh Pelaksana, dan harus disepakati serta ditandatangani oleh kedua
belah pihak yang dituangkan dalam Variasi. Bilamana dasar pembayaran yang dituangkan
dalam variasi tersebut mengakibatkan variasi dalam Struktur Harga Satuan Mata
Pembayaran atau variasi dalam Jumlah Harga Kontrak, maka Variasi tersebut harus
dinegosiasi dan dituangkan dalam Addendum Kontrak.
Variasi dan Addendum Kontrak harus memenuhi ketentuan berikut
:
a) Variasi :
Perintah tertulis yang dibuat oleh Direksi Pekerjaan dan ditandatangani pula oleh
Pelaksana, menunjukkan bahwa Pelaksana menerima perubahan-perubahan dalam
Pekerjaan atau Dokumen Kontrak, persetujuan Pelaksana atas dasar pembayaran dan
penyesuaian waktu, jika ada, untuk pelaksanaan atas perubahan-perubahan
tersebut. Variasi harus diterbitkan dalam format standar dan harus mencakup semua
perintah yang dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan yang akan mempengaruhi
perubahan Dokumen Kontrak atau perintah sebelumnya yang telah dikeluarkan oleh
Direksi Pekerjaan.
b) Addendum :
Perjanjian tertulis antara Pemilik dan Pelaksana, yang memuat perubahan-
perubahan dalam Pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang mengakibatkan variasi
dalam struktur Harga Satuan Mata Pembayaran atau variasi yang diperkirakan dalam
Jumlah Harga Kontrak dan telah dinegosiasi dan disepakati terlebih dahulu dalam
Variasi. Addendum juga harus dibuat pada saat penutupan Kontrak dan semua
perubahan kontraktual atau teknis penting lainnya tanpa memandang apakah terjadi
variasi struktur Harga Satuan atau Jumlah Harga Kontrak.
7.2. Pengajuan
a) Pihak Pelaksana harus menunjuk secara tertulis salah seorang anggota dalam
perusahaannya untuk menerima variasi dalam Pekerjaan dan bertanggung jawab
untuk memberitahu kepada para pelaksana lainnya tentang adanya variasi tersebut.
b) Direksi Pekerjaan akan menunjuk secara tertulis orang yang diberi wewenang untuk
mengurus prosedur variasi atas nama Pemilik.
c) Pelaksana harus melengkapi perhitungan untuk setiap usulan pekerjaan yang akan
dibayar lump sum, dan untuk setiap Harga Satuan yang belum ditetapkan sebelumnya
dengan data pendukung yang lengkap sehingga dapat dievaluasi oleh Direksi
Pekerjaan.
7.3. Prosedur Awal Variasi
1) Direksi Pekerjaan dapat memprakarsai Variasi dengan memberitahu secara tertulis
kepada Pelaksana, uraian berikut :
a) Uraian detil usulan perubahan dalam Pembangunan Gedung Dharma
Wanita
(Tahap 2).
b) Gambar dan Spesifikasi tambahan atau revisinya untuk melengkapi detil usulan
perubahan.
c) Perkiraan jangka waktu yang diperlukan untuk membuat usulan perubahan.
d) Baik usulan perubahan dapat dilaksanakan menurut struktur Harga Satuan Mata
Pembayaran yang ada, maupun setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga
tambahan yang diperlukan harus disepakati terlebih dahulu untuk kemudian
dituangkan ke dalam Addendum Kontrak.
e) Pemberitahuan yang demikian hanya merupakan informasi, dan bukan sebagai
suatu perintah untuk melakukan perubahan dan juga bukan untuk
menghentikan pekerjaan yang sedang berlangsung.
2) Pelaksana dapat mengajukan permohonan perubahan dengan memberitahu secara
tertullis kepada Direksi Pekerjaan, uraian berikut :
a) Uraian usulan perubahan.
b) Keterangan tentang alasan untuk mengajukan perubahan.
c) Keterangan tentang pengaruh terhadap Jadwal Pelaksanaan (bila ada).
d) Keterangan tentang pengaruh terhadap pekerjaan Sub Pelaksana (bila ada).
e) Penjelasan detil baik untuk semua maupun sebagian dari usulan perubahan akan
dilaksanakan menurut struktur Harga Satuan Mata Pembayaran yang ada, bersama
dengan setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga yang dipandang
Pelaksanamemerlukan kesepakatan.
PASAL - 8
PELAKSANAAN ADDENDUM
1) Isi Addendum akan didasarkan pada salah satu dari hal-hal berikut :
a) Perintah Pemilik untuk melaksanakan perubahan atas Dokumen Kontrak, atau;
b) Karena adanya perubahan kontraktual atau teknis yang penting, atau;
c) Variasi atau Variasi-variasi yang telah ditandatangani yang berisi Harga Satuan Mata
Pembayaran baru atau Jumlah Harga tambahan,
atau;
d) Karena adanya perubahan perkiraan kuantitas sebagai akibat suatu variasi dalam
Jumlah Harga Kontrak, sebagaimana yang dimasukkan ke dalam Perjanjian Kontrak atau
Addendum sebelumnya, atau;
e) Perhitungan kuantitas akhir dan Jumlah Harga Kontrak. untuk Addendum Penutup
pada saat Penutupan Kontrak;
2) Direksi Pekerjaan akan menyiapkan Addendum.
3) Addendum akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, teknis atau kuantitas,
baik penambahan ataupun penghapusan mata pembayaran, dengan lampiran-lampiran
Dokumen Kontrak yang direvisi untuk menentukan detil perubahan.
4) Addendum akan memberikan perhitungan ringkas untuk setiap tambahan atau
penyesuaian Harga Satuan bersama dengan setiap variasi dalam Harga Kontrak atau
penyesuaian Periode Kontrak.
5) Pemilik dan Pelaksana akan menandatangani Addendum tersebut dan menyampaikannya
kepada Pemilik untuk persetujuan dan tandatangannya.
SPESIFIKASI TEKNIS
(Rencana Kerja & Syarat-syarat) 98
PASAL - 9
PENUTUPAN KONTRAK
9.1. Umum
Pelaksana harus mengikuti semua ketentuan seperti disebutkan dalam Syarat-syarat
Kontrak dan Spesifikasi yang menyangkut Penutupan Kontrak.
10.1. Umum
1) Uraian
Selama pelaksanaan Pekerjaan Pelaksana harus menjaga rekaman yang akurat dari
semua perubahan yang terjadi dalam Dokumen Kontrak dalam satu set Dokumen
Rekaman, dan harus memindahkan informasi akhir tersebut ke dalam Dokumen
Rekaman Akhir sebelum penyelesaian Pekerjaan.
2) Pengajuan
a) Pelaksana harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan satu set Dokumen
Rekaman yang dalam keadaan terpelihara pada setiap bulan tanggal 25 untuk
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Dokumen Rekaman Proyek yang
telah disetujui Direksi Pekerjaan ini, menjadi prasyarat untuk pengesahan Sertifikat
Bulanan.
b) Pelaksana harus menyerahkan kepada Direksi Rekaman AKHIR
pada saat permohonan Berita Acara Penyelesaian Akhir untuk mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan, disertai dengan surat pengantar yang berisi
:
i) Tanggal.
ii) Nomor dan Nama
iii) Nama dan Alamat Pelaksana.
iv) Judul dan Nomor tiap Dokumen Rekaman.
v) Berita Acara yang menyatakan bahwa setiap dokumen yang diserahkan telah
lengkap dan benar.
vi) Tanda tangan Pelaksana, atau wakilnya yang sah.
Beri tanda yang jelas untuk mencatat setiap detil pelaksanaan, misalnya :
a) Kedalaman berbagai elemen pondasi sehubungan dengan data yang
ditunjukkan.
b) Posisi horisontal maupun vertikal untuk utilitas bawah permukaan harus
ditandai pada bagian permukaan pekerjaan yang permanen.
c) Lokasi utilitas yang tertanam dalam pekerjaan harus diberi tanda sehingga
mudah
terlihat dengan tanda-tanda khusus pada
struktur.
d) Perubahan dimensi dan detil pelaksanaan di
lapangan. e) Perubahan yang terjadi dengan adanya
Variasi.
f) Gambar detil yang tidak terdapat dalam Gambar
asli.
5) Waktu Pencatatan
Semua catatan harus dibuat dalam jangka waktu 24 jam terhitung sejak diterimanya
informasi.
6) Keakuratan
Gunakan semua sarana yang diperlukan, termasuk perlengkapan khusus yang
dipakai untuk pengukuran, untuk menentukan lokasi bagian-bagian yang terpasang
dan untuk memperoleh data masukan yang akurat.
Pelaksana harus melakukan koordinasi atas semua perubahan yang terjadi dalam
Dokumen Rekaman, membuat catatan yang sesuai dan sebagaimana mestinya pada
setiap halaman Spesifikasi dan pada lembaran Gambar dan pada Dokumen lainnya,
dimana pencatatan yang demikian diperlukan untuk menunjukkan perubahan yang
sebenarnya terjadi. Keakuratan rekaman harus sedemikian rupa sehingga setiap
pencarian bagian-bagian pekerjaan yang ditunjukkan dalam Dokumen Kontrak di
kemudian hari dapat dengan mudah diperoleh dari Dokumen Rekaman yang telah
disetujui.
11.1. Umum
Selama periode pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana harus memelihara Pekerjaan bebas
dari akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah, yang diakibatkan oleh operasi
pelaksanaan. Pada saat selesainya Pekerjaan, semua sisa bahan bangunan dan bahan-
bahan tak terpakai, sampah, perlengkapan, peralatan dan mesin-mesin harus
disingkirkan, seluruh permukaan terekspos yang nampak harus dibersihkan dan ditinggal
dalam kondisi siap pakai dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.
1. Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Pelaksana harus membuat gambar terlaksana (as
built drawing) dari seluruh sistem, termasuk apabila terjadi perubahan letak, denah
maupun konstruksi.
2. Instalasi listrik, instalasi air bersih dan instalasi air kotor harus dibuat oleh Pelaksana sesuai
dengan keadaan yang terpasang dan diserahkan kepada Pengguna Barang Jasa pada saat
Serah Terima Pekerjaan.
PASAL - 13
PENGAWASAN
Setiawan ST