Literature review ini di sintesis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang
sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan. Jurnal penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi
kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit, volume, judul, metode dan hasil
11
12
4. Erika Dewi 2020 Vol 7’ Penurunan Nyeri Desain: one group pre-test Berdasarkan hasil penelitian Google
Noorratr, Sri No 1 Lutut Lansia post-test di dapatkan bahwa Perlakuan scholar
Hartutik Dengan Latihan Sampling: purposive latihan stretching berpengaruh
Stretching Di Panti sampling menurunkan nyeri lutut pada
14
9. Vitsarut 2019 Effectiveness of Desain : one group pre- Berdasarkan hasil penelitian di Elservier/
Buttagat, traditional thai self- post test dapatkan pengaruh terapi pijat science
Palida massage combined Sampel : simple random tradisional menghasilkan direct
Techakhot, whit stretching sampling peningkatan intensitas nyeri,
Waraporn exercise fot the Variabel : pijat diri ambang batas tekanan nyeri
Wiriya, treatment of tradisional Thailand yang dan disfungsi sistem saraf
Mailusie patients with dikombinasikan dengan otonom pada pasien dengan
Mueller, chronic non-specific latihan peregangan untuk sindrom disfungsi nyeri
Pattanasin low back pain : A perawatan (independen) myofascial. Namun pada
Areeudomwo single-blinded dan kronik fic nyeri penelitian tersebut menjelasan
ng randomized punggung bawah bahwa latihan peregangan
controlled trial (dependen) lebih efektif dari pada terapi
18
10 Neil E, kay 2019 Vol 15 Stretching exercise Desain : Uji coba terkontrol Berdasarkan hasil penelitian Elservier /
D, Peterson, No 4 for older adult with acak, one group pre-post didapatkan bahwa latihan science
osterloh, M knee and hip paint test peregangan sebagai direct
nichole Sampel : simple random pendekatan yang aman untuk
Graff , BS, sampling menurunkan intensitas nyeri
Variabel : stretching pada dewasa lansia dan efektif
exercise untuk dewasa dan bisa di jadikan intervensi
lansia (independen) untuk menurunkan intensitas
dengan nyeri lutut dan nyeri lutut dan pinggul yang
pinggul (dependen) bisa di lakukan selama 15
19
Total 10 100%
Database
Google Scholar 8 60%
Proquest 1 20%
Scincedirect 1 20%
Total 10 100%
Desain penelitian
Deskriptif kualitatif 1 10%
Kuantitatif 1 10%
Pra eksperimental 2 40%
Quasi eksperimental 5 20%
Study Cross 1 10%
Total 10 100%
21
Sumber
N Hasil penelitian (Pengaruh stretching exercise
Empiris
o terhadap penurunan skala nyeri sendi lutut pada
Utama
pasien osteoarthritis)
1. Hasil dari analisis didapatkan bahwa frekuensi waktu Edwina R.
yang dibutuhkan yaitu 15-20 menit tergantung tingkat Monayo, Fenti
kemampuan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Akuba
skala nyeri sendi lutut pada pasien Osteoartritis 2019
menurun. Ada pengaruh pemberian terapi stretching
exercise terhadap penurunan skala nyeri sendi lutut
pada pasien Osteoartritis, dan akan efektif apabila di
lakukan secara rutin.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Edwina R. Monayo dan Fenti Akuba
(2019), menyatakan bahwa pada pasien nyeri lutut dengan osteoarthritis selain
mengurangi nyeri sendi lutut dengan mengunakan tekhnik latihan gerakan tubuh
baik secara aktif maupun pasif. Tujuan peneliti untuk mengetahui pengaruh
stretching exercise terhadap penurunan skala nyeri sendi lutut pada pasien
menit. Pada penelitian ini penurunan skala nyeri sendi lutut pada pasien
kategori nyeri berat dan 8 (53.3%) orang lainnya berada di kategori nyeri sedang
22
nyeri yaitu 7 (46.7%) orang berada di kategori nyeri sedang dan 8 (53.3%) orang
Sehingga didapatkan hasil analisa data yaitu nilai t hitung sebesar 5,123
dengan Sig (2- talled) sebesar 0,000 (< 0,05) dan penurunan skala nyeri sesudah
dilakukan stretching exercise dari 4,87 menjadi 3,87. Jenis penelitian adalah pra
sampel yang diperoleh dari tekhnik accidental sampling. Maka disimpulkan ada
lutut pada pasien Osteoartritis di Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo. Dan
Tabel 3.4 Efektivitas Stretching Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Lutut
Pada Lansia
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cut Rahmiati dan Septria Yelni
fleksibilitas otot dan sendi sehingga dapat memberikan efek penurunan atau
hilangnya rasa nyeri sendi pada lansia. Penelitian ini di lakukan selama 8 minggu
dalam jangka waktu 1 kali dalam seminggu. Tidak ada kontra indikasi pada
latihan ini karena latihan ini di awasi oleh bagian pelatih fisik yang sudah
berpengalaman.
tingkat nyeri setelah dilakukan latihan stretching yaitu yang mengalami nyeri
sedang dari 5 lansia (15,2%) menjadi tidak ada yang mengalami nyeri sedang,
nyeri ringan dari 25 lansia (75,8%) menjadi 29 lansia (87,9%), dan yang tidak
mengalami nyeri dari 3 lansia (9,1%) menjadi 4 lansia (12,1%). Dari hasil uji
value < 0,05 sehingga Ho di tolak yang berarti ada perbedaan rata-rata skala
nyeri yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan latihan stretching,
hal ini berarti ada pengaruh pemberian latihan stretching terhadap penurunan
Post Test Without Control. Populasi dan sampel Populasi merupakan seluruh
subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007).
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami nyeri sendi lutut di
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling
24
yaitu semua lansia yang mengalami nyeri sendi lutut dijadikan sampel penelitian
sejumlah 33 lansia.
Tabel 3.5 Impairment-targeted exercises for older adults with knee pain: a proof-
kali dalam seminggu) dan di awasi oleh beberapa ahli yang telah mendapatkan
ROM fleksi lutut dan latihan peregangan dari awal sampai 12 minggu dikaitkan
dengan penurunan skor fungsi fisik WOMAC selama periode waktu ini
hasil analisa data yaitu nilai t hitung sebesar 5,123 dengan Sig (2- talled) sebesar
0,000 (< 0,05) Jenis penelitian adalah pra eksperiment dengan pretest and
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erika Dewi Noorratri dan Sri Hartutik
(2020) menyatakan bahwa Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada
kelompok perlakuan lansia terjadi penurunan nyeri lutut secara signifikan dari
pertemuan pertama sampai keenam, dengan nilai p=0,000 (p< 0,05). Penelitian
group test design with control group. Populasi yang digunakan adalah semua
lansia yang merasakan nyeri lutut di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta. .
signifikan berpengaruh menurunkan nyeri lutut pada lansia, sehingga latihan ini
26
pada lansia.
Tabel 3.7 Efektifitas pemberian stretching terhadap penurunan skala nyeri sendi
pada lansia di unit pelayanan sosial lanjut usia wening wardoyo ungaran
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yoga Indra Pamungkas, Elis Hartati,
Mamat Supriyono (2020) menyatakan bahwa Penelitian ini di lakukan pada lansia
yang sedang mengalami nyeri sendi yang akan di berikan intervensi berupa
sebagian otot-otot. Sampel penelitian adalah lansia di unit pelayanan social lanjut
0,0001. Terlihat bahwa p-value 0,0001 < α (0,05), ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan secara signifikan nyeri sendi sebelum dan sesudah diberikan latihan
stretching pada lansia di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wening Wardoyo
stretching sebesar 2,10, kemudian turun menjadi 1,40 sesudah diberikan latihan
stretching. Hal ini menunjukan bahwa ada keefektifan yang signifikan latihan
27
stretching terhadap penurunan skala nyeri sendi pada lansia di Unit Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran. Penurunan intensitas nyeri sendi
otot menjadi berkurang, tubuh terasa lebih relax, memperluas rentang gerak,
untuk bisa di jadikan intervensi untuk mengurangi nyeri sendi pada lansia.
Tabel 3.8 Pengaruh latihan gerak pinggul (stretching) terhadap skore nyeri pinggul
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puput Risti Kusuma ningrum, Suyami
Kedua kelompok subjek diukur intensitas dismenore sebelum dan setelah diberi
perlakuan. Populasi penelitian adalah lansia di panti lansia yang mengalami nyeri
Hasil analisis uji statistik diketahui bahwa nilai p value = 0,000 (α<0,05)
hal ini berarti ada pengaruh terapi stretching terhadap skore nyeri. Respon nyeri
seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin,
10-15 menit dengan jangka waktu 1 minggu 2 kali pertemuan dalam waktu
selama 3 minggu. Terapi ini akan efektif apabila di lakukan secara rutin.
menyatakan bahwa Penelitian ini adalah uji klinis acak dua kelompok dengan
terdiri dari populasi orang dewasa yang lebih tua. latihan peregangan dan latihan
kekuatan yang cocok untuk lansia dengan cedera lutut dan osteoarthritis
29
diajarkan dan diawasi oleh peneliti dan dilatih oleh pengobatan fisik dan
rehabilitasi. Kelompok tatap muka terdiri dari tiga kelompok yang terdiri dari 10
orang, yang menerima pelatihan atau tatap muka di lakukan selama 8 minggu
menggunakan SPSS. Untuk tujuan ini, distribusi variabel kuantitatif penelitian ini
menyelidiki homogenitas dari dua kelompok studi dalam hal variabel perancu dan
mendasar. Selain itu, uji t berpasangan (atau uji parametrik yang setara, yaitu, uji
Jadi penelitian ini menunjukkan bahwa metode pelatihan tatap muka dan
jarak jauh memiliki dampak signifikan pada hasil cedera lutut dan osteoarthritis
pada orang dewasa yang lebih tua dengan kekakuan sendi, nyeri, berfungsi, dan
setiap hari. Namun, efek dari pelatihan tatap muka secara signifikan lebih
Arti ,Lukitasari (2016) menyatakan bahwa Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan pre
and post test without control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu semua
lansia yang mengalami nyeri sendi lutut dijadikan sampel penelitian sejumlah 34
dimulai dari pengecekan atau pendataan terhadap lansia yang mengalami nyeri
sendi lutut, dengan frekuensi seminggu 3 kali dan dilakukan selama 2 minggu
skala nyeri yang signifikan antara sebelum dan sesudah latihan stretching (p
value = 0,014). P value< 0,05 sehingga Ho di tolak yang berarti ada perbedaan
rata-rata skala nyeri yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan
latihan stretching, hal ini berarti ada pengaruh pemberian latihan stretching
terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada lansia. Diharapkan perawat dapat
merekomendasikan hasil penelitian ini kepada pasien dengan nyeri sendi baik
yang ada di klinik maupun di masyarakat dan menjadikan salah satu intervensi
minggu (1 kali dalam seminggu) dengan sesi 30 menit. Dengan Desain : one
group pre-post test menggunakan Sampel random sampling. Dari hasil diketahui
bahwa ada perbedaan skala nyeri yang signifikan antara sebelum dan sesudah
di lakukan terapi pijat dan latihan stretching ( p value = 0,014). P value < 0,05
sehingga Ho di tolak yang berarti ada perbedaan rata-rata skala nyeri yang
signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan latihan stretching dan terapi
tekanan nyeri dan disfungsi sistem saraf otonom pada pasien dengan sindrom
32
latihan peregangan lebih efektif dari pada terapi pijat. Hal tersebut dikarenakan
latihannya mudah, bisa di lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain dan juga
aman bahkan mudah bagi para terapis untuk mengajar kepada pasien sehingga
Tabel 3.12 Stretching exercise for older adult with knee and hip paint
nyeri lutut dan pinggul apabila di lakukan dengan rutin. penurunan intensitas
nyeri signifikan pada kedua kelompok (P <0,001). Dari hasil uji Marginal
Homogeneity diketahui bahwa ada perbedaan skala nyeri yang signifikan antara
sebelum dan sesudah latihan stretching ( p value = 0,014). P value < 0,05
sehingga Ho di tolak yang berarti ada perbedaan rata-rata skala nyeri yang
signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan latihan stretching, hal ini berarti
ada pengaruh pemberian latihan stretching terhadap penurunan nyeri sendi lutut
dan pinggul. Latihan ini di lakukan selama 15 menit dengan jangka waktu selama
33
3 minggu. Stretching exercise ini efektif untuk menurunkan skala nyeri lutut dan
3.1.3 Analisis
lutut osteoarthritis pada lansia, yang dapat di lakukan secara rutin dan
kompleks di bagian tubuh, namun pada lansia fungsi kerja dari sendi
lutut bisa saja mulai berkurang. Untuk mengurangi nyeri dan kekakuan
pada sendi dapat di lakukan latihan fisik, Salah satu latihan fisik yang di
juga mudah dilakukan oleh semua kalangan usia terutama pada lansia.
juga dapat menurunkan nyeri pinggul dan bisa juga di lakukan untuk
pada lansia yaitu berupa obesitas, usia, jenis kelamin, trawma, Faktor
pada kasus yang mengenai tangan dan panggul. gen-gen spesifik yang