2) Primary
Tahap ini difokuskan pada perkembangan sosial dan psikologis residen. Dalam tahap ini residen
diharapkan dapat melakukan sosialisasi, mengalami pengembangan diri, serta meningkatkan
kepekaan psikologis dengan melakukan berbagai aktivitas dan sesi teraputik yang telah
ditetapkan. Dilaksanakan selama kurang lebih 6 sampai dengan 9 bulan. Primary
Younger member
Middle member
Older member
3) Re-entry
Re-entry merupakan program lanjutan setelah Primary. Program Re-entry memiliki tujuan untuk
memfasilitasi residen agar dapat bersosialisasi dengan kehidupan luar setelah menjalani
perawatan di Primary. Tahap ini dilaksanakan selama maksimal 6 bulan.
4) Aftercare
Program yang ditujukan bagi eks-residen/alumni. Program ini dilaksanakan di luar panti dan
diikuti oleh semua angkatan di bawah supervisi dari staf re-entry. Tempat pelaksanaan disepakati
bersama.
Klaten, Sleman, Boyolali,
Virginia-Vorstenlanden sigaret
Sukoharjo
filler, binder,
Vorstenlanden Klaten, Sleman
dan wrapper cerutu
Besuki Voor-Oogst
Jember, ditanam musim hujan,
(VO, "sebelum panen rajangan rokok
panen awal kemarau
padi")
Selain itu, terdapat beberapa daerah penghasil tembakau kualitas menengah ke bawah, biasanya
ditanam untuk pasar domestik atau rokok kualitas rendah, tingwe ("linting dhewe"),
atau tembakau kunyah, seperti tembakau Kaponan dari Ponorogo.
a. Biologi
Nikotin adalah senyawa candu yang ada pada tembakau. Terdapat beberapa spesies dalam
genus Nicotiana yang bisa disebut tembakau. Genus ini merupakan bagian dari
famili Solanaceae. Berbagai tumbuhan mengandung nikotin, senyawa neurotoksin yang mampu
mematikan serangga. Tembakau adalah tumbuhan yang mengandung jumlah nikotin tertinggi
dibandingkan tumbuhan lainnya. Namun tidak seperti tumbuhan dari famili Solanaceae lainnya,
tembakau tidak mengandung senyawa tropan alkaloida yang beracun bagi manusia. Meski
mengandung cukup nikotin dan senyawa psikoaktif lainnya (germakren, anabasin, dan
alkaloida piperidin lainnya) untuk mengusir herbivora, namun sejumlah hewan telah
berevolusi dan mampu memakan spesies daru genus Nicotiana tanpa mengalami gangguan.
Tembakau masih tidak mampu dimakan oleh banyak spesies. Karena minimnya predator,
tembakau liar seperti Nicotiana glauca telah menjadi spesies invasif.
c. Syarat Tumbuh
Ada beberapa krteria yang menjadi syarat tumbuhnya tanaman tembakau, yakni suhu, curah
hujan, dan kondisi tanah. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tembakau berada pada rentang
200C sampai 300 C dari mulai transplantasi hingga panen. Namun kondisi yang ideal untuk
produksi daun tembakau dengan kualitas yang baik biasanya pada suhu 26 0 C dengan
kelembapan 70-80%. Selain itu, tembakau membutuhkan distribusi curah hujan tahunan antara
500 hingga 1.250 mm. Namun, kelebihan air dapat menyebabkan tanaman menjadi tipis dan
bersisik. Untuk kondisi tanah, tembakau umumnya dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah.
Akan tetapi tanah yang baik untuk pertumbuhan tembakau adalah tanah liat yang dalam dan
berdrainase baik dengan sedikit atau tanpa risiko banjir. Meskipun tembakau toleran terhadap
kekeringan, tembakau tumbuh optimum pada tanah dengan suhu 20 hingga 30 derajat dengan
kapasitas pasokan air yang tinggi.
1. http://www.sekarmawar.com/2015/06/12/therapeutic-community-tc-bagian-i/
2. http://www.sekarmawar.com/2015/06/12/tahapan-dalam-program-tc-therapeutic-community-
bagian-iii/