Anda di halaman 1dari 21

PENUNTUN PRAKTIKUM

PATOLOGI KLINIK

BLOK UROGENITAL

Disusun oleh :

dr. Elisabeth L S Setianingrum, Sp.PK

Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana
Kupang- NTT 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena kami telah

berhasil menyusun buku penuntun praktikum Patologi Klinik pada blok Urogenital

bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang-NTT.

Buku Penuntun ini merupakan panduan dalam melakukan praktikum pemeriksaan

urin sebagai pemeriksaan penunjang di bidang patologi klinik, semoga bermanfaat

membantu mahasiswa dalam memahami pemeriksaan laboratorium darah yang akan

dilakukan saat ini maupun di klinik nanti.

Terimakasih

Kupang, Agustus 2017

Penyusun,

dr. Elisabeth LS Setianingrum, Sp.PK

1
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari buku panduan praktikum Patologi Klinik Blok Urogenital

mahasiswa memahami pemeriksaan sedimen urin patologis dan melakukan

interpretasinya sehingga dapat mengarahkan suatu diagnosis penyakit.

2
DAFTAR ISI

Halaman

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS URIN………………………………………….. 1

GAMBAR……………………………………………………………………… 6

3
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS URIN

Bahan :

Urin pagi dan segar diperiksa dalam waktu 3-6 jam

Berat jenis minimal 1,015

Cara Kerja :

1. Metode Natif

 Pusingkan 10-15 ml urin yang sudah dicampur dengan baik dengan kecepatan

1500-2000 rpm selama 5-10 menit

 Buang filtrat sisakan 0,5 ml selanjutnya kocok dengan hati-hati supaya sedimen

larut dan tercampur dengan rata

 Tetaskan pada kaca obyek lalu tutup dengan kaca penutup secara hati-hati dan

jangan ada gelembung udaranya

 Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x untuk melihat unsur

sedimen secara keseluruhan dan pembesaran 400x untuk identifikasi unsur-unsur

yang ada

2. Metode pengecaran dengan reagen Sternheimer- Malbin

Cara Kerja :

 Teteskan 3 tetes cat pada sedimen yang tersedia

 Ketuk-ketuk agar cat tercampur rata, diamkan 3 menit. Ambil 1 tetes dan buat

preparat

 Periksa dibawah mikroskop

4
UNSUR-UNSUR DALAM SEDIMEN

A. Unsur Organik (asal jaringan)

Meliputi : Epitel, Leukosit, Eritrosit, Torak (silinder)

1. Epitel

a) Squamous : bentuk polimorf, sitoplasma lebar, inti satu.

Berasal dari kandung kemih, uretra, kontaminasi vagina

b) Polygonal/ bulat : inti bulat, sitoplasma sering bergranula

Berasal dari tubulus ginjal

c) Epitel berekor : inti besar bulat, sitoplasma seperti berekor.

Berasal dari ureter, pelvis renalis, prostat dan vesika urinaria

d) Kontaminasi vagina, sel-sel tumor

2. Eritrosit

Urin yang hipotonik, eritrosit membengkak, bila Hb keluar tampak

bayangan sel disebut Ghost Cell. Urin yang hipertonis/ alkalis, eritrosit

mengkerut (krenasi)

Urin yang normal terdapat jumlah eritrosit 1-3 sel/ LPB atau sampai

2500 eritrosit/ ml urin

Sumber kesalahan :

 Yeast/ jamur : ukuran tak sama, kadang berbentuk spora

 Tetes lemak : butiran tak sama, larut dalam eter

 Tak tampak karena hemolisis

 Tertutup unsur lainnya yang lebih banyak

3. Leukosit

5
Bentuk bulat dan berinti satu atau lebih, sitoplasma bergranula atau tanpa

granula. Normal : wanita : kurang dari 15 sel/ LPB

Laki-laki : kurang dari 5 sel/ LPB (sampai 3000/ml)

4. Torak/ silinder

Dibentuk dalam lumen tubulus ginjal, memiliki 3 bentuk : kecil, sedang dan

besar.

Macam-macam silinder :

a. Silinder Hialin

Transparan bentuk bulat tepi tegas.

Normal : 0-1/ LPK

b. Silinder Granula

 Granula Kasar : granula besar-besar ireguler

 Granula Halus : asal dari granula kasar yang mengalami

degenerasi, pendek, lebar, oval

c. Silinder Epitel

Bahan dasar silinder hialin, di dalamnya berisi sel epitel yang

terperangkap saat pembentukan silinder

d. Silinder Leukosit

Silinder Hialin yang berisi leukosit

e. Silinder Eritrosit

Silinder Hialin yang berisi eritrosit, dengan pembesaran lemah tampak

padat kekuningan, tegas, bila eritrosit penuh matriks silinder tak

kelihatan

f. Silinder Sel dan Campuran Silinder

6
Silinder dengan isi bermacam-macam sel darah atau sel lain

g. Silinder Lilin (Waxy)

Berasal dari silinder yang mengalami degenerasi, bentuk besar

h. Silinder lemak (oval fat bodies)

Berasal dari sel tubulus yang mengalami degenerasi lemak, dapat

dibuktikan dengan Sudan III

Kesalahan penilaian :

 Benang mucus : bentuk panjang seperti pita ujung mengecil

 Silinder : benang mucus yang ekornya berkelok-kelok

 Rambut

 Hifa/ jamur : bercabang-cabang, saling berhubungan dan berspora

B. Unsur Anorganik (macam-macam kristal)

a. Tak Patologis:

Kristal dalam urin asam, yaitu :

 Kristal urat

 Kristal oksalat

 Kristal sulfat

Kristal dalam urin basa, yaitu :

 Kristal fosfat

 Kristal oksalat

b. Patologis

 Cystein : bentuk heksagonal refraktil tak berwarna

 Tyrosine : seperti jarum warna kuning

7
 Leucine : kecoklatan seperti berminyak berbentuk radial dan

koncentris

 Sulfa : kecoklatan asimetris seperti kipas atau bulat bergaris

radial

c. Unsur lain

 Spermatozoa

 Bakteri : bila berasal dari kontaminan dan berkembang biak maka

tampak bakteri banyak, leukosit sedikit/ normal

 Kapang : karena kontaminasi luar, bentuk kecil, ovoid ukuran tak sama,

warna hijau kekuningan dan berinti

 Parasit : trichomonas, larva cacing

KESIMPULAN :

Pemeriksaan urin dengan menggunakan sampel yang benar dan teliti, disertai

pengetahuan yang baik dapat memberikan hasil untuk mengarahkan suatu diagnosis

penyakit.

8
Silinder Hialin Silinder Granular

Silinder Hemoglobin Silinder Eritrosit

Silinder Leukosit Leukosit dan Glitter Cell

9
Jamur/ Yeast Cell Bakteri

Kristal Kolesterol Sperma

Kristal Tripel Phosfat Epitel Squamous

10
Kristal Tripel Phospat Silinder Lilin

Eritrosit Bakteri

Benang Mukus Silinder Hialin

11
Kristal Amonium Biurat Kristal Asam Urat

Kristal asam urat Kristal Tripel Phospat

Hifa/ pseudohifa Kristal Calsium Oxalat

12
Kristal Kalsium Karbonat Silinder Granula

Silinder Leukosit Epitel Tubulus

Kristal Calsium Oxalat Kristal Cistine

13
Kristal Tirosin Kristal Kalsium sulfat

Kristal Tripel Phosfat dan Amorf Phosfat Trichomonas Vaginalis

Telur Cacing Silinder Lilin

14
Catatan

15
Catatan

16
Catatan

17
Catatan

18
Catatan

19
20

Anda mungkin juga menyukai