TINJAUAN TEORI
c. Proses Kehamilan
5
6
c. Uterus
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau
beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan
hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir
kehamilan.13
d. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai persiapan pemberian ASI pada saat laktasi.
Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu estrogen,
progesterone, dan somatomamotrofin .13
2) Sirkulasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi). Sel darah merah semakin
meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi
yang disertai anemia fisiologis.5
3) Sistem Respirasi
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan
meningkatnya pembentukan hormon progesteron menyebabkan
paru-paru berfungsi lain dari biasanya
a) Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan
untuk janin
b) Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%
c) Selain itu diafragma juga terdorong ke kranial yang
menyebabkan terjadi:
9
6) Personal Hygiene
Personal hygiene sangat diperlukan selama kehamilan, karena
kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi.
Kebersihan yang perlu diperhatikan selama kehamilan
meliputi:
(1) Pakaian yang baik untuk wanita hamil ialah pakaian yang
enak dipakai tidak boleh menekan badan.
(2) Perawatan gigi
Pemeriksaan gigi saat hamil diperlukan untuk mencari
kerusakan gigi yang dapat menjadi penyebab infeksi.
7) Perawatan payudara
Mempersiapkan payudara untuk proses laktasi dapat
dilakukan perawatan payudara dengan cara membersihkan 2
kali sehari selama kehamilan. Apabila putting susu masih
tenggelam dilakukan pengurutan pada daerah areola
mengarah menjauhi putting susu untuk menonjolkan putting
susu menggunakan perasat Hoffman.
8) Kebersihan genetalia
Kebersihan vulva harus dijaga betul-betul dengan lebih sering
membersihkannya, memakai celana yang selalu bersih, jangan
berendam dan lain-lain 20
9) Hubungan seksual
Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila terdapat
tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri
atau dirasakan hubungan seksual panas, terjadi perdarahan
saat hubungan seksual, terdapat pengeluaran cairan (air) yang
mendadak, hentikan pada mereka yang sering mengalami
keguguran, persalinan sebelum waktunya, mengalami
17
j. ANC Terintregrasi
1) Definisi
Pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang
diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan
program lain yang memerlukan intervensi selama
kehamilannya.
2) Tujuan
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas, menjalani kehamilan yang sehat,
bersalin dengan selamat (well health mother), dan bayinya lahir
sehat (well born baby). Agar ibu dapat menjalani kehamilan
yang sehat, pada saat pelayanan antenatal dilakukan skrining
untuk mendeteksi secara dini risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi. Setelah ditemukan risiko atau komplikasi
yang dapat mengancam keselamatan ibu dan janinnya, segera
dilakukan penanganan baik itu berupa asuhan mandiri,
kolaborasi maupun rujukan dengan mempertahankan kondisi
ibu dan janin tetap dalam keadaan optimal. Dengan demikian,
19
tujuan akan well born baby dan well health mother dapat
tercapai
a) ANC terintegrasi terdiri dari :
(1) Maternal Neonatal Tetanus Elimination
(MNTE) : dilakukan dengan pemberian imunisasi
TT pada Wanita Usia Subur (WUS), baik pada catin
ataupun pada ibu hamil.
(2) Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Andika) :
dilakukan dengan pemeriksaan Hb rutin pada ibu hamil,
yaitu 2 kali selama kehamilan, pada trimester pertama
dan trimester kedua. Hal ini dilakukan untuk
mendeteksi anemia dalam kehamilan terkait
dengan peristiwa haemodilusi dalam kehamilan.
Semakin tua usia kehamilan, kadar Hb cenderung
menurun. Maka dari itu, setiap ibu hamil diberi 1 tablet
Fe per hari selama 3 bulan berturut-turut.Dengan
demikian, kadar Hb ibu hamil diharapkan tetap stabil
dalam keadaan normal. Selain pemeriksaan Hb,
dilakukan juga pengukuran LILA yang
dimaksudkan untuk mendeteksi adanya KEK pada
ibu hamil. Lingkar lengan atas menjadi patokan
dalam penentuan status gizi ibu hamil dikarenakan
pertambahan BB ibu hamil meliputi pertambahan
BB ibu BB janin, air ketuban, dan penimbunan cairan
yang sering terjadi pada ibu hamil, sehingga
pertambahan BB ibu hamil tidak cukup akurat untuk
menilai status gizinya. Adapun penanganan KEK pada
ibu hamil adalah dengan pemberian PMT.
(3) Pencegahan dan Pengobatan IMS (Infeksi Menular
20
cukup bulan. Peningkatan SDM total adalah sekitar 25% atau kkira
– kira 300 ml. hemodilusi relative ini menyebabkan penurunan
konsentrasi Hb yang mencapai titik terendah pada trimester kedua
kehamilan dan meningkat kembali pada trimester ketiga.
Perubahan ini bukanlah perubahan patologis, tetapi merupakan
perubahan fisiologis kehamilan yang diperlukan untuk
perkembangan janin. Hasil janin tampak seperti kurva berbentuk
U, disertai peningkatan insiden berat badan lahir rendah dan
kelahiran premature pada ibu yang konsentrasi hempglobinnya
sangat rendah atau sangat tinggi (Rasmussen 2001). Kadar Hb
maternal untuk memindahkan oksigen dan nutrisi yang cukup ke
janin. Kadar Hb yang tinggi dianggap mencerminkan ekspansi
volume plasma yang buruk seperti pada kondisi patologis,
24
misalnya pre-eklamsia
e. Jenis – jenis Anemia
1) Anemia defisiensi zat besi
Selama kehamilan, terjadi peningkatan kebutuhan zat besi
menjadi 1000 mg. sebanyak 300 mg digunakan untuk fetus,
500 mg untuk produksi Hb dan 200 mg hilang melalui saluran
cerna, urin, maupun kulit. ADB dalam kehamilan kehamilan
merupakan konsekuensi utama ekspansi volume plasma
relative terhadap massa hemoglobin.
Gejala yang dirasakan biasanya : lemas, mudah lelah,
pucat, sakit kepala, palpitasi, takikardia, dan sesak napas.27
2) Paritas
Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang
mampu hidup diluar rahim. Paritas ≥3 merupakan faktor
terjadinya anemia yang berhubungan erat dengan jarak
kehamilan yang terlalu dekat < 2 tahun. Hal ini disebabkan
karena terlalu sering hamil sehingga dapat menguras cadangan
zat gizi tubuh. Selain kunjungan ANC, kehamilan yang
berulang dalam waktu yang singkat akan menghabiskan
cadangan besi ibu.
3) Umur
Ibu hamil pada usia terlalu muda (< 20 tahun) tidak atau belum
siap untuk memperhatikan lingkungan yang diperlukan untuk
pertumbuhan janin. Sedangkan ibu hamil di atas 30 tahun lebih
cenderung mengalami anemia disebabkan cadangan zat besi
yang mulai menurun.28
4) Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dan penggunaan obat membantu dokter
dalam penyiapan gizi khusus. Wanita berpenyakit kronis
memerlukan bukan hanya zat besi untuk mengatasi
penyakitnya, tetapi juga untuk kehamilannya yang sedang ia
jalani.5
5) Pola konsumsi tablet Fe
Pada trimester ke 2 dan ke 3, faktor yang berpengaruh terhadap
terjadinya anemia kehamilan adalah konsumsi tablet besi (Fe)
dan kadar hemoglobin pada trimester sebelumnya. Konsumsi
tablet besi (Fe) sangat berpengaruh terhadap terjadinya anemia
khususnya pada trimester II, trimester III dan masa nifas. Hal
ini disebabkan kebutuhan zat besi pada masa ini lebih besar
dibandingkan trimester I dan menunjukkan pentingnya
26
post partum. Apabila dalam 90 hari pemberian tablet besi dan asam
folat kadar haemoglobin tidak meningkat, rujuk pasien ke pusat
pelayanan yang lebih tinggi untuk mencari penyebab anemia.
Apabila pemberian zat besi peroral tidak berhasil (misalnya pasien
tidak kooperatif) maka bisa diberikan dosis parenteral (per IM atau
per IV) dihitung sesuai berat badan dan defisit zat besi.32
Transfusi darah diindikasikan bila terjadi hipovolemia akibat
kehilangan darah atau prosedur operasi darurat. Wanita hamil
dengan anemia sedang yang secara hemodinamis stabil, dapat
beraktifitas tanpa menunjukan gejala menyimpang dan tidak
septik, transfusi darah tidak diindikasikan, tetapi diberi terapi besi
selama setidaknya 3 bulan.33
Penanganan Anemia menurut derajat anemia
1) Anemia Ringan
Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan
sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan
400 mg asam folat peroral sekali sehari.
2) Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 mg
asam folat peroral sekali sehari.
3) Anemia Berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin
sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2x10 ml
intramuskuler. Transfuse darah kehamilan lanjut dapat
diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko
transfusi bagi ibu dan janin.3
Penanganan anemia pada ibu hamil termasuk dalam Standar
Mutu Pelayanan Kebidanan yaitu Standar 6: Standar asuhan
Kebidanan anemia dalam kehamilan. Tujuan dari standar ini
29
(1) Leopold 1
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang
beradapada bagian fundus dan mengukur tinggi fundus
uteri dari simfisisuntuk menentukan usia kehamilan
33