Anda di halaman 1dari 18

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

DALAM LAYANAN KESEHATAN

DI SUSUN OLEH:
MUHAMMAD FAISAL
NIM
2014471064
KELAS
TINGKAT 1 REGULER 2
DOSEN
ALEX ISKANDAR HAJAR, SKM., M.Kes.

POLTEKKES TANJUNG KARANG

KOTABUMI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang

“Peran Dan Fungsi Perawat Dalam Layanan Kesehatan” dengan baik dan

tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada

hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan

bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik.

            Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses

pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami

juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan serta

dukungan dan doa nya.

            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membaca makalah ini dan dapat mengetahui tentang profesi keperawatan.

Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan,

karena keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh

karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat

diharapkan oleh kami dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga

makalah sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun kami.

Prokimal, 27 Agustus 2020

Muhammad Faisal
DAFTAR ISI

i. Kata Pengantar........................................................ 2

ii. Daftar isi.................................................................. 3

iii. Pendahuluan

 Latar Belakang................................................. 4

 Rumusan Masalah.............................................. 4

 Tujuan Pembahasan.......................................... 4

iv. Isi............................................................................. 5

 Pengertian Peran Perawat.............................. 5

 Pengertian Perawat Profesional..................... 5

 Peran Perawat Profesional...........................6

 Fungsi Perawat Profesional........................11

 Wewenang Keperawatan............................13

 Tugas dan Tanggung Jawab Perawat.............14

v. Penutup................................................................... 17

vi. Daftar Pustaka


PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

 Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Hampir dua

dekade profesi ini menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang

semula tugasnya hanyalah semata – mata menjalankan perintah

dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja

dokter seperti yang sudah dilakukan di negara – negara maju.

Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus

dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di

dunia maupun di Indonesia.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan pengertian peran perawat?

2. Jelaskan pengertian perawat profesional?

3. Bagaimana peran perawat profesional?

4. Bagaimana fungsi perawat profesional?

5. Apa sajakah wewenang keperawatan?

6. Bagaimana tujuan dan tanggung jawab perawat?

3. TUJUAN PEMBAHASAN

 Mengetahui bagaimana pengertian peran perawat

 Mengetahui bagaimana pengertian perawat profesional

 Mengetahui bagaimana peran perawat profesional

 Mengetahui bagaimana fungsi perawat profesional

 Mengetahui bagaimana wewenang keperawatan

 Mengetahui bagaimana tujuan dan tanggung jawab perawat


ISI

1. PENGERTIAN PERAN PERAWAT

Perawat adalah mereka yang memiliki keamampuan dan

kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang

dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Seseorang

dikatakan perawat profesional jika memiliki ilmu pengetahuan,

ketrampilan keperawatan profesional serta memliki sikap profesional

sesuai kode etik profesi.

Doheny (1982) mengidentifikasi beberapa elemen peran perawat

profesional, meliputi:

Care giver, sebagai pemberian asuhan keperawatan

Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien

Consellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien

Educator, sebagai pendidik klien

Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat

bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain

2. PENGERTIAN PERAWAT PROFESIONAL

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan,

baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan perundang undangan

yang berlaku. ( PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang

Registrasi dan Praktek perawat).


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai

bagian integral dari pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psilo-

sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga

atau masyarakat yang sehat maupun sakit yang mencangkup siklus

hidup manusia. ( Seminar Nasional Keperawatan 1983 )

Perawat profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan

berwewenang memberikan pelayanan keparawatan secara mandiri dan

atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan

kewenanganya.(Depkes RI,2002)..

3. PERAN PERAWAT PROFESIONAL

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang

lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system.

Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar

dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan

dari seseorang pada situasi sosial tertentu.

1. Pemberi Asuhan Keperawatan

Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien

mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan.

Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara

holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi,

spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien

dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu yang

minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan


keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan

keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian

pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan

sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa

direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan

tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat

perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari

yang sederhana sampai yang kompleks.

2. Pembuat Keputusan Klinis

Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan.

Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan

keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum

mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien,

pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun

rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien.

Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien

dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama,

dan berkonsultasi dengan pemberi perawatan kesehatan professional

lainnya (Keeling dan Ramos,1995).

3. Pelindung dan Advokat Klien

Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan

yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah

terjadinya kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek

yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan.


Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa

klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi

melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai

advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara

hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila

dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi

klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik

baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien melalui

cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau tindakan yang

mungkin membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak

klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan

keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi

pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan

persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien,

juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien

yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi

tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya

sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

4. Manager Kasus

Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi

aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli

terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan

pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan perawat


kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin

ditempuhnya.

Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran

sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang

melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer,

perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab

asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.

5. Rehabilitator

Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi

maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan

ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik

dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan

sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal

mungkin dengan keadaan tersebut.

6. Pemberi Kenyamanan

Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan

harus ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja,

maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali

memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki

perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan,

sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang

terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.


7. Komunikator

Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga,

antar sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi

dan komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan

membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin

dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi

merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan

individu, keluarga dan komunitas.

8. Penyuluh

Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan

data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti

aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang

dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat

menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya

keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.

9. Kolaborator

Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim

kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain

dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang

diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan

bentuk pelayanan selanjutnya.


10. Edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan

tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang

diberikan, sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah

dilakukan pendidikan kesehatan.

11. Konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau

tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan

atas permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan

keperawatan yang diberikan.

12. Pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan

perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai

dengan metode pemberian pelayanan keperawatan..

4. FUNGSI PERAWAT PROFESIONAL

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai

dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang

ada. dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai

fungsi diantaranya:

1. Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana

perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan


keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi

kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis

(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan

elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas

dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan

kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi

diri.

2. Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau

instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas

yang diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada

perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

3. Fungsi Interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling

ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi

apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian

pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita

yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi

dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti

dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan

perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.


5. WEWENANG KEPERAWATAN

Dasar hukum

1 Undang-undang RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan

2 Peraturan Menteri Kesehatan RI


No.161/MENKES/PER/1/2010,tentang registrasi tenaga kesehatan

3 Peraturan Menteri Kesehatan RI


No.HK.02.02/Menkes/148/1/2010 tentang izin dan penyelenggaraan
praktik perawat.

 Undang-undang RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan

Pasal 23 :

a) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan


kesehatan

b) Tenaga kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki

c) Tenaga kesehatan wsjib memiliki izin dari pemerintah

 Permenkes 161/2010 BAB II Pasal 2

Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaan


keprofesiannya wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

 Pasal 8 BAB III Permenkes 148/2010

· Praktik keperawatan dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Pelaksanaan asuhan keperawatan

b) Pelaksanaan upaya promotif,preventif,pemulihan dan


pemberdayaan masyarakat

c) Pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer

· Asuhan keperawatan melingkupi


pengkajian,diagnosakeperawatan,perencanaan,implementasi dan
evaluasi

 Permenkes 148/2010 (perawat berwenang praktik )

· Praktik di pelayanan kesehatan


a. Perawat memiliki STR

· Praktik mandiri

a.perawat minimal berpendidikan Diploma III keperawatan

b.perawat memiliki STR

c.perawat memiliki surat izin praktik perawat (SIPP)

 Pasal 8 BAB III Permenkes 148/2010

· Tindakan keperawatan meliputi pelaksanaan prosedur


keperawatan,observasi keperawatan,pendidikan dan konseling
kesehatan

· Perawat dapat memberikan obat bebas dan atau obat bebas


terbatas

 Pasal 10 BAB III Permenkes 148/2010

· Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan jiwa pasien dan tidak


ada dokter ditempat kejadian,perawat dapat melakukan pelayanan diluar
kewenangannya

· Bagi perawat yang bekerja didaerah terpencil dan tidak ada


dokter dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah,perawat dapat
melakukan pelayanan diluar kewenangannya.

6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT

1. Perawat senantisa merawat mutu pelayanan yang tinggi disertai kejujuran

profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan perawat

sesuai dengan kebutuhan orang, seseorang atau penderita, keluarga dan

masyarakat.

Seorang perawat memiliki tanggung jawab untuk memelihara mutu

pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional dalam

menerapkan pengetahuan serta keterampialan keperawatan sesuai dengan

kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat. Dengan kata lain , ketika

menjalankan tugasnya perawat harus memiliki keterampilan dan keahlian


yang mempunyai agar tugas yang dijalankan sesuai dengan kaidah – kaidah

kedokteran ( keperawatan), tidak secara serampangan. Tugas perawat

berkaitan erat dengan keselamatan jiwa banyak orang.

2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya

sehubungan yang dipercayakan kepadanya.

Seorang perawat bertanggung jawab untuk merahasiakan segala sesuatu

yang diketahui sehhubungan dengan tugas yang dipercayakan terhadapnya,

kecuali diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Dengan kata lain ada beberapa informasi yang harus diketahui

oleh public (pasien) dan ada beberapa informasi yang tidak boleh

dibocorkan kepada siapapun kecuali atas persetujuan institusi yang

menanunginya. Mengacu pada ketentuan KUHP, perawat yang membuka

rahasia akan dikenakan sangsi hokum. Pasal 322 menyatakan dnegan tegas ,

barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia , yang menurut

jawabatnya atau pekerjaannya , baik sekarang maupun dahulu, ia diwajibkan

menyimpannya , dihukum penjara selama-lamanya sembilan bulan.

3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan

keperawatan yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan

norma-norma kemanusian.

Dalam setiap melaksanakan tugasnya sebagai perawat, pekerja tidak

diperkenankan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawat

yang dimilikinya dengan tujuan yang bertentangan dengan norma-norma

kemanusiaan. Misalnya, memberikan memberikan informasi kepada


khalayak bagaimana cara mengugurkan bayi secara mudah dan alamiah

sehingga memicu banyak orang untuk mengugurkan kandungannya dan

lain-lain. Pengetahuan itu sebiknya disimpan untuk diri sendiri dan

dipergunakan untuk kepentingan orang banyak.

4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa berusaha

dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan

kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik,

agama yang dianut, dan kedudukan sosial.

Dalam setiap menjalankan tugas dan kewajiabanya seorang perawata

senantiasa bertanggung jawab untuk bersikap netral , independen dan

objektif. Artinya ketika menjalankan tugasnya sebagai perawat , dengan

penuh kesadaran seorang perawat tidak boleh terpengaruh oleh

pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin

aliran politik,agama yang dianur, budaya dan adat istiadat , serta kedudukan

sosial.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai

bagian integral dari pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psilo-

sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga

atau masyarakat yang sehat maupun sakit yang mencangkup siklus hidup

manusia. Keperawatan dapat dipandang sebagai suatu profesi karena

mempunyai body of knowledge, pendidikan berbasis keahlian pada

jenjang pendidikan tinggi, memberikan pelayanan kepada masyarakat

melalui praktik dalam bidang profesi, memiliki perhimpunan atau

organisasi profesi, memberlakukan kode etik keperawatan, otonomi dan

motivasi bersifat altruistik.

Peran perawat profesional adalah pemberi asuhan

keperawatan, pembuat keputusan klinis, pelindung dan advokat klien,

manager khusus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator,

kolaborator, educator dan konsultan pembaharu.

B. Kritik dan Saran

Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu

kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Untuk terakhir kalinya kami berharap pembuatan makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi perawat sehingga dapat

meningkatkan kualitas kerja dan mampu menjadi perawat profesional

dibidangnya.
DAFTAR PUSTAKA

Diakses dari : http://vinoviadi.blogspot.com/2015/01/makalah-fisiologi-

pernapasan.html?m=1

Diakses dari : http://nizaraharja92.blogspot.com/2013/04/bab-i-

pendahuluan-a.html?m=1

Diakses dari : http://rdwiguspi.blogspot.com/2014/03/makalah-kewenangan-

perawat.html?m=1

Diakses dari : http://iraaulianymaulida.blogspot.com/2014/12/makalah-

tanggung-jawab-perawat-terhadap.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai