Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM LAYANAN


KESEHATAN

Disusun Oleh :

Nama : Nanda Nopi Yanti

Nim : 2014471067

Tingkat :1 Reguler 2

POLITEKNIK KEMENKES TANJUNG KARANG

PRODI KEPERAWATAN KOTA BUMI


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur seraya penyusun panjatkan ke hadirat


Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehinnga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Peran dan Fungsi Perawat dalam layanan Kesehatan”.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu


tugas mata kuliah .Adapun isi makalah ini mengenai peran dan
fungsi perawat dalam menjalankan tugasnya melayani
masyarakat.

Penulisan makalah ini tidak luput dari salah kata dan lain
sebagainya, oleh sebab itu penyusun harapkan saran dan kritik
yang positif dan membangun dari semua pihak agar makalah ini
menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Lampung selatan, 27 Agustus 2020

Nanda Nopi Yanti


DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR…………………..……………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………….……………….….1

B. Rumusan Masalah………………………….………………1

C. Tujuan Pembahasan………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Peran Perawat

2. Pengertian Perawat Profesional

3. Peran Perawat Profesional

4. Fungsi Perawat Profesional

5. Wewenang Keperawatan

6. Tugas dan Tanggung Jawab Perawat

BAB III PENETUP

1. Kesimpulan…………………………………………i

2. Saran………………………………………………..ii

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Hampir dua dekade


profesi ini menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula
tugasnya hanyalah semata – mata menjalankan perintah dokter kini
berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang
sudah dilakukan di negara – negara maju. Perawat dianggap sebagai salah
satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.

Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri, profesi
keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya
dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri. Untuk itu perawat
dituntut memiliki skill yang memadai untuk menjadi seorang perawat
profesional.

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan


kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan
keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih
luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit, juga memandang klien secara komprehensif.
B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian peran perawat?


2. Bagaimana pengertian perawat profesional?
3. Bagaimana peran perawat profesional?
4. Bagaimana fungsi perawat profesional?
5. Bagaimana wewenang keperawatan?
6. Bagaimana tujuan dan tanggung jawab perawat?

C.Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui bagaimana pengertian peran perawat


2. Mengetahui bagaimana pengertian perawat profesional
3. Mengetahui bagaimana peran perawat profesional
4. Mengetahui bagaimana fungsi perawat profesional
5. Mengetahui bagaimana wewenang keperawatan
6. Mengetahui bagaimana tujuan dan tanggung jawab
perawat
BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian Peran Perawat

Perawat adalah mereka yang memiliki keamampuan dan kewenangan


melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang
diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Seseorang  dikatakan perawat
profesional jika memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan
keperawatan  profesional serta memliki sikap profesional sesuai kode etik
profesi.

Doheny (1982) mengidentifikasi beberapa elemen peran perawat


profesional, meliputi:

1.      Care giver, sebagai pemberian asuhan keperawatan

2.      Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien

3.      Consellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien

4.      Educator, sebagai pendidik klien

5.   Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat


bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain

6.      Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber-


sumber dan potensi klien.

7.      Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk


mengadakan perubahan-perubahan.

8.      Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu


memecahkan masalah klien. 
2.Pengertian Perawat Profesional

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di


dalam maupun di luar negeri sesuai dengan perundang undangan yang
berlaku. ( PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan
Praktek perawat).

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian


integral dari pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psilo-sosio-
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga atau
masyarakat yang sehat maupun sakit yang mencangkup siklus hidup
manusia. ( Seminar Nasional Keperawatan 1983 )
Perawat profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan
berwewenang memberikan pelayanan keparawatan secara mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.
(Depkes RI,2002).

3.Peran Perawat Profesional

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan
bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
seseorang pada situasi sosial tertentu.

1.   Pemberi Asuhan Keperawatan


      Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien
mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat
memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic,
meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial.
Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien
dengan menggunakan energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam
perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan
perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang
dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis
keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat
dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat
dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya
dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.
2.   Pembuat Keputusan Klinis     
      Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk
memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya
berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan
keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan,
dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan
menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan
sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi
seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pemberi
perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995).
3.   Pelindung dan Advokat Klien
     Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan
yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak
diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari
peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak
memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit
di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat
melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu
klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat
memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk
memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga
melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak
aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau
menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam
membantu klien dan keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi
dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga
dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang
meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan
hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
4.   Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas
anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika
mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.
Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk
membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya.
Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai
manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang
melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer,
perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan
dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.
5.   Rehabilitator
     Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan
emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai
rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin
dengan keadaan tersebut.
6.   Pemberi Kenyamanan
     Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan
harus ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka
memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan
kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan
yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu
klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi
ketergantungan emosi dan fisiknya.
7.   Komunikator
     Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar
sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan
komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan membuat
keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa
komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang
menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.
8.   Penyuluh
     Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-
data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas
perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan
mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan
metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien
serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam
pengajaran yang direncanakannya.
9.   Kolaborator
     Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
10.   Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
11. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan
yang diberikan.
12. Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

4.Fungsi Perawat Profesional

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang
ada. dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai
fungsi diantaranya:

1.   Fungsi Independen


Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas
dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi
diri.
2.   Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas
yang diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada
perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3.   Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi
apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian
pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita
yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi
dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti
dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan
perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.

5.Wewenang Keperawatan

Dasar hukum

1        Undang-undang  RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan

2        Peraturan Menteri Kesehatan RI


No.161/MENKES/PER/1/2010,tentang registrasi   tenaga      kesehatan

3        Peraturan Menteri Kesehatan RI No.HK.02.02/Menkes/148/1/2010


tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat.

  Undang-undang  RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan

         Pasal 23 :

a)    Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan


kesehatan

b)   Tenaga kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki

c)    Tenaga kesehatan wsjib memiliki izin dari pemerintah

  Permenkes 161/2010 BAB II Pasal 2

Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaan keprofesiannya


wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

  Pasal 8 BAB III Permenkes 148/2010

·         Praktik keperawatan dilaksanakan melalui kegiatan :

a)    Pelaksanaan asuhan keperawatan

b)   Pelaksanaan upaya promotif,preventif,pemulihan dan pemberdayaan


masyarakat

c)    Pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer

·         Asuhan keperawatan melingkupi


pengkajian,diagnosakeperawatan,perencanaan,implementasi dan evaluasi

  Permenkes 148/2010 (perawat berwenang praktik )


·         Praktik di pelayanan kesehatan

a.    Perawat memiliki STR

·         Praktik mandiri

a.perawat minimal berpendidikan Diploma III keperawatan

b.perawat memiliki STR

c.perawat memiliki surat izin praktik perawat (SIPP)

  Pasal 8 BAB III Permenkes 148/2010

·         Tindakan keperawatan meliputi pelaksanaan prosedur


keperawatan,observasi keperawatan,pendidikan dan konseling kesehatan

·         Perawat dapat memberikan obat bebas dan atau obat bebas terbatas

  Pasal 10 BAB III Permenkes 148/2010

·         Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan jiwa pasien dan tidak ada
dokter ditempat kejadian,perawat dapat melakukan pelayanan diluar
kewenangannya

·         Bagi perawat yang bekerja didaerah terpencil dan tidak ada dokter
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah,perawat dapat melakukan
pelayanan diluar kewenangannya.

6.Tugas dan Tanggung Jawab Perawat

1. Perawat senantisa merawat mutu pelayanan yang tinggi disertai kejujuran


profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan perawat
sesuai dengan kebutuhan orang, seseorang atau penderita, keluarga dan
masyarakat.

Seorang perawat memiliki tanggung jawab untuk memelihara mutu


pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional dalam
menerapkan pengetahuan serta keterampialan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat. Dengan kata lain , ketika
menjalankan tugasnya perawat harus memiliki keterampilan dan keahlian
yang mempunyai agar tugas yang dijalankan sesuai dengan kaidah – kaidah
kedokteran ( keperawatan), tidak secara serampangan. Tugas perawat
berkaitan erat dengan keselamatan jiwa banyak orang.
2.Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
sehubungan yang dipercayakan kepadanya.

Seorang perawat bertanggung jawab untuk merahasiakan segala sesuatu


yang  diketahui sehhubungan dengan tugas yang dipercayakan terhadapnya,
kecuali diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Dengan kata lain ada beberapa informasi yang harus diketahui
oleh public (pasien) dan ada beberapa informasi yang tidak boleh
dibocorkan kepada siapapun kecuali atas persetujuan institusi yang
menanunginya. Mengacu pada ketentuan KUHP, perawat yang membuka
rahasia akan dikenakan sangsi hokum. Pasal 322 menyatakan dnegan tegas ,
barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia , yang menurut
jawabatnya atau pekerjaannya , baik sekarang maupun dahulu, ia diwajibkan
menyimpannya , dihukum penjara selama-lamanya sembilan bulan.

3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan


keperawatan yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan
norma-norma kemanusian.

Dalam setiap melaksanakan tugasnya sebagai perawat, pekerja tidak


diperkenankan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawat 
yang dimilikinya dengan tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan. Misalnya, memberikan memberikan informasi kepada
khalayak bagaimana cara mengugurkan bayi secara mudah dan alamiah
sehingga memicu banyak orang untuk mengugurkan kandungannya dan
lain-lain. Pengetahuan itu sebiknya disimpan untuk diri sendiri dan
dipergunakan untuk kepentingan orang banyak.

4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa berusaha


dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik,
agama yang dianut, dan kedudukan sosial.

Dalam setiap menjalankan tugas dan kewajiabanya seorang perawata


senantiasa bertanggung jawab untuk bersikap netral , independen dan
objektif. Artinya ketika menjalankan tugasnya  sebagai perawat  , dengan
penuh kesadaran seorang perawat tidak boleh terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin
aliran politik,agama yang dianur, budaya dan adat istiadat , serta kedudukan
sosial.

5. Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien atau klien


dalam melaksaakan tugas keerawatannya, serta matang dalam
mempertimbangkan kemempuan jika menerima atau mengalih-tugaskan
tanggung jawab yang ada hubungannya dengan kaperawatan.

Setiap perawat bertanggung jawab untuk mengutamakan perlindungan dan


keselamatan pasien atau klien dalam setiap melaksanakan tugas
keperwatanya, baik di institusi maupun diluar institusi yaitu keselamayan
jiwa pasien. Tidak hanya itu perawat juga harus matang dalam
mampertimbnagkan kemampuannya jika menerimaatau mengalihtugas
tanggung jawab yang ada hubungannya dengan dunia keperawatan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian


integral dari pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psilo-sosio-
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga atau
masyarakat yang sehat maupun sakit yang mencangkup siklus hidup
manusia. Keperawatan dapat dipandang sebagai suatu profesi karena
mempunyai body of knowledge, pendidikan berbasis keahlian pada jenjang
pendidikan tinggi, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui
praktik dalam bidang profesi, memiliki perhimpunan atau organisasi profesi,
memberlakukan kode etik keperawatan, otonomi dan motivasi bersifat
altruistik.

Peran perawat profesional adalah pemberi asuhan keperawatan, pembuat


keputusan klinis, pelindung dan advokat klien, manager khusus,
rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, kolaborator, educator dan
konsultan pembaharu.
Adapun fungsi perawat profesional adalah sebagai fungsi independen,
dependen dan interdependen.
Untuk menunjang keperawatan professional maka di perlukan Peningkatan
kualitas organisasi profesi keperawatan dengan berbagai cara, pendekatan
serta kiat kiat yang lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni
dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya memberikan
kenyaman dan kepuasan pada klien.

SARAN
Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Untuk terakhir kalinya kami berharap pembuatan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi perawat sehingga dapat
meningkatkan kualitas kerja dan mampu menjadi perawat profesional
dibidangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Diakses dari : http://vinoviadi.blogspot.com/2015/01/makalah-fisiologi-


pernapasan.html?m=1

Diakses dari : http://nizaraharja92.blogspot.com/2013/04/bab-i-


pendahuluan-a.html?m=1

Diakses dari : http://rdwiguspi.blogspot.com/2014/03/makalah-kewenangan-


perawat.html?m=1

Diakses dari : http://iraaulianymaulida.blogspot.com/2014/12/makalah-


tanggung-jawab-perawat-terhadap.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai