Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEAMANAN, KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA (K3)


MEMAHAMI P3K TERHADAP KORBAN TERKENA BAHAN KIMIA

Disusun Oleh
Nama : Adelia Putri Hermayanti
Nim : 191040400263
Kelas : 01 Fare 005
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis menyelesaikan makalah
yang berjudul “MEMAHAMI P3K TERHADAP KORBAN TERKENA BAHAN
KIMIA”. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Memahami P3K terhadap korban terkena bahan kimia. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, Desember 2019

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ I
DAFTAR ISI.............................................................................................................. II
BAB I : PENDADAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Pengertian P3K................................................................................... 1
1.2 Tujuan P3K........................................................................................... 1
1.3 Pengertian bahan kimia......................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Simbol bahaya bahan kimia.............................................................2
2.2 Alat Pelindung Diri............................................................................. 3
2.3 Langkah - langkah P3K.................................................................... 4
2.4 Macam - macam bahan kimia berbahaya..................................... 5
BAB III: PENUTUP..................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian P3K


P3K adalah singakatan dari Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan adalah pertolongan sementara terhadap kecelakaan atau
cedera kepada korban sebelum memperoleh pertolongan dari dokter atau
ahli medis yang lain. Jadi korban akan merasa lebih tenang dan dapat
mengurangi bahaya yang lebih besar karena kecelakaan yang timbul.

1.2 Tujuan P3K


Adapun tujuan dilakukannya P3K adalah sebagai berikut:
1) Menolong nyawa
2) Dapat meringankan penderitaan korban secara cepat.
3) Untuk mencegah cedera atau penyakit agar tidak bertambah parah,
seperti adanya pendarahan.
4) Untuk mempertahankan daya tahan korban
5) Sebagai usaha untuk menyembuhkan

1.3 Pengertian bahan kimia


Zat kimia yang juga dikenal sebagai zat murni adalah suatu
bentuk materi yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik konstan.
Zat kimia bisa berupa unsur senyawa, senyawa kimia, ion atau paduan. Zat
kimia berada sebagai zat padat, cairan, gas, atau plasma dan dapat
berubah antara fase materi ini dengan perubahan suhu atau tekanan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Simbol bahaya bahan kimia


Bahan kimia dapat diklasifikasikan berdasar sifat kimianya yaitu:
mudah terbakar, mudah meledak, iritan, toksik, korosif, dan oksidator.
Simbol bahan kimia yang harus dikenali antara lain :

2
2.2 Alat pelindung diri (APD)
A. Pelindung wajah
a. Face shield: digunakan pada operasi peleburan logam,percikan
bahan kimia , atau parkel yang melayang.
B. Pelindung mata (Safety Glasses)
a. Kacamata pelindung
C. Pelindung pernafasan
Masker digunakan untuk melindungi hidung dari kontaminasi gas yang
berbahaya. Respirator membersihkan udara dengan cara menyaring
atau menyerap kontaminan dengan toksinitas rendah sebelum
memasuki sistem pernafasan
D. Jenis-jenis pelindung tangan :
a. Sarung tangan Kulit
Sarung tangan yang terbuat dari kulit ini akan melindungi tangan dari
permukaan kasar.
b. Sarung tangan Padded Cloth: melindungi tangan dari ujung yang
tajam, pecahan gelas, kotoran dan Vibrasi.
c. Sarung tangan Vinyl dan neoprene: melindungi tangan terhada bahan
kimia beracun
E. Jenis-jenis pelindung kaki :
a. Sepatu Latex/Karet
Sepatu ini tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada
permukaan licin.
b. Sepatu Buthyl
Sepatu Buthyl yang melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde,
alcohol, asam, garam, dan basa.
c. Sepatu Nitrile
Sepatu nitrile tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia
F. Jas Laboratorium

3
2.3 Langkah - langkah P3K
a. P3K TERTELAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA / KERACUNAN BAHAN
KIMIA
Langkah langkah nya yaitu :
1. Sesegera mungkin beri minum air atau susu 2-4 gelas untuk
menetralisir racun yang tertelan. Namun apabila korban pingsan,
jangan sekali-kali memberikan sesuatu melalui mulut.

2. Usahakan agar korban muntah dengan segera. Cara merangsang


muntah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antar lain:
memasukan jari kemulut hingga menyentuh tekak, mengerak-gerakan
jari kepangkal lidah, atau memberikan air garam hangat. Ulangi
pemuntahan sampai cairan menjadi jernih. Note: Jangan ulangi
pemuntahan jika korban tertelan minyak tanah, bensin, asam atau
alkali kuat.

3. Berilah antidote yang cocok dengan bahan racun yang tertelan. Kalau
tidak diketahui, berilah satu sendok antidote umum dalam segelas air
hangat. Bubuk antidote umum terbuat dari:
2 bagian arang aktif (roti yang gosong)
1 bagian magnesium oksida ( milk of magnesia)
1 bagian asam tannat ( teh kering )

b. P3K LUKA BAKAR OLEH BAHAN KIMIA


Berikut ini beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan
untuk penderita luka bakar :
1. Jauhkan sumber penyebab luka bakar dengan pasien
2. Hentikan proses terbakar
Alirkan air yang tidak terlalu dingin atau panas pada luka bakar. Aliri
terus menerus air selama 20 menit atau lebih pada luka bakar yang
disebabkan oleh bahan kimia seperti aki. Lepaskan perhiasan dan
pakaian yang mengganggu. Jangan memaksa melepaskan pakaian
bila pakaian sudah melekat pada kulit. Anda bisa menggunting
pakaian di daerah yang tidak mengalami perlekatan.
3. Lakukan penilaian pertama

4
Bila terjadi hal yang lebih parah dan tidak dapat ditangani sendiri
maka segera hubungi ahli medis.
4. Tutup luka bakar
Tutuplah luka dengan menggunakan bahan yang steril. Jangan
berikan es, lotion, salep, mentega, atau antiseptik pada luka bakar.
Jangan berusaha memecahkan lepuh yang ada di luka bakar.
5. Pertahankan korban dalam keadaan hangat

c. P3K TERKENA BAHAN KIMIA PADA MATA


Catatan terkait Pertolongan Pertama di mata jangan gosok mata dan
kucek-kucek mata, hal ini akan memicu kerusakan lebih lanjut pada
mata. jangan campurkan bahan apapun ke air untuk membilas mata dan
lensa kotntak. Jangan pula teteskan tetes mata tanpa intruksi petugas
medis yang merekomendasikan tetes mata tersebut.

Kapan harus dibawa ke Instalasi Gawat Darurat?


Setelah melakukan langkah-langkah diatas, bawalah penderita ke
instalasi gawat darurat terutama spesialis mata (oftalmologis) atau
memanggil ambulan. Catat senyawa kimia yang mengenai mata dan
kalau memungkinkan, ambil cairan taruh di botol untuk sebagai sampel
dilakukan pengujian laboratorium. Jika mempunyai kacamata, pakailah
kacamata untuk mengurangi rasa nyeri dan sensitifitas terhadap cahaya.

2.4 Macam - macam bahan kimia berbahaya


1. Amonia (NH3)
Ciri khas dari amonia adalah baunya yang sangat menyengat, mudah
larut dalam air dan bersifat korosif pada tembaga dan timah. Zat amonia
kerap digunakan sebagai obat-obatan, campuran pupuk urea, detergen
dan lain sebagainya.

Meskipun memiliki berbagai manfaat baik dalam bidang industri dan


rumah tangga, namun amonia terbilang cukup berbahaya. Larutan pekat
amonia dalam air akan menyebabkan iritasi apabila terkena kulit dan
mata. Kontak dengan gas amonia berkonsetrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan pada paru-paru bahkan kematian.

5
Amonia dalam bentuk cair harus disimpan dalam temperatur sangat
rendah karena titik didihnya yang hanya berkisar -33 °C.

2. Asam Sulfat (H2SO4)


Zat cair tidak berwarna ini sangat korosif, beracun dan pendehidrasi. Zat
yang dapat larut dalam air ini sangat berbahaya jika mengenai kulit
karena sifatnya yang korosif. Selain itu, dengan sifat pendehidrasinya
(penarik air yang sangat kuat), asam sulfat akan menimbulkan luka
seperti luka bakar pada area kulit yang terpapar.

Asam sulfat pekat atau yang biasa disebut dengan oleum, akan merusak
paru-paru jika terhirup. Hal ini dikarenakan oleum menghasilkan gas
SO2 yang sangat reaktif jika terhirup. Sebagai bentuk perlindungan
pertama, segera cari udara segar jika terhirup. Segera siram area kulit
yang terpapar asam sulfat dengan air mengalir selama 10-15 menit. Jika
asam sulfat terkena mata, lekas basuh mata dengan air hangat selama
sekitar 20 menit. Untuk penangan lebih jauh, segera pergi ke dokter.

3. Asam klorida (HCl)


Asam klorida merupakan bahan kimia yang berbentuk larutan, bersifat
racun dan korosif. Asap klorida pekat akan membentuk kabut asap yang
berbahaya bagi kesehatan. Kabut asap ataupun larutan asam klorida
akan menyebabkan kerusakan pada kulit, mata dan alat pernafasan.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (United States
Environmental Protection Agency) memasukkan asam klorida sebagai
bahan beracun.

Oleh karena itu, alat perlindungan seperti sarung tangan PVC, jas lab
atau pakai pelindung lainnya wajib dikenakan saat Anda berinteraksi
dengan bahan kimia yang satu ini.

6
4. Formalin
Merupakan bentuk cair dari senyawa atau bahan kimia formaldehida.
Jika dalam bentuk padatan dikenal dengan istilah trioxane atau
paraformaldehida.

Formalin terbilang cukup berbahaya. Kadar formalin di udara yang


melebihi ambang batas 0,1 mg/kg dapat menyebabkan iritasi pada
kepala, membran mukosa, rasa pusing, tenggorokan terbakar, gerah
dan mengeluarkan air mata.

Jika terkena formaldehida dalam jumlah banyak dapat menyebabkan


kematian. Selain itu, dapat meningkatkan keasaman darah, ganguan
pernafasan, hipotermia dan koma.

Saat terjadi keracunan, jangan melakukan rangsangan agar korban


muntah karena dapat menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran
pencernaan. Segara berikan arang aktif atau norit untuk ‘mencuci dan
membilas’ lambung.

5. Natrium Hidroksida (NaOH)


Zat padat berwarna putih ini merupakan basa kuat, terbilang mudah
menyerap uap air, udara, bersifat racun dan korosif. Apabila terpapar
natrium hidroksida akan menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.

Bahan kimia yang dikenal sebagai soda api ini mempunyai beberapa
kegunaan seperti pembersih peralatan, dapat melarutkan logam,
sebagai reagent trans-esterifikasi dan esterifikasi pada pembuatan
sabun dan minyak tanah, serta berbagai kegunaan lainnya.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara
terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih
sempurna dari dokter atau paramedik. Pertolongan pertama pada
kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban
ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan
memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Regina Tutik Padmaningrum, Jurnal Kimia, UNY


https://news.labsatu.com/bahan-kimia-berbahaya-di-laboratorium-dan-dampakn
ya-bagi-kesehatan/
https://apd-rumahsakit.blogspot.com/2015/11/p3k-di-laboratorium-dan-p3k-pad
a-luka.html

Anda mungkin juga menyukai