3. Klien dapat menilai 3. Klien menilai kemampuan yang 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang
kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan masih dapat dilaksanakan selama sakit.
dimiliki untuk 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat
dilaksanakan dilanjutkan pelaksanaannya
4. Klien dapat 4. Klien membuat rencana kegiatan 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang
(menetapkakan) harian dapat dilakukan setiap hari sesuai
merencanakan kemampuang.
kegiatan sesuai kegiatan mandiri
dengan kegiatan dengan bantuan sebagian
kemampuan yang kegiatan yang membutuhkan bantuan total.
dimiliki 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi
kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang
boleh klien lakukan.
5. Klien dapat 5. Klien melakukan kegiatan sesuai 5.1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba
melakukan kondisi dan kemampuannya. kegiatan yang telah direncanakan.
kegiatan sesuai 5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien.
kondisi dan 5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kemampuannya kegiatan setelah pulang.
6. Klien dapat 6. Klien memanfaatkan system 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
memanfaatkan pendukung yang ada di keluarga. tentang cara merawat klien dengan harga diri
system pendukung rendah.
yang ada 6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan
selama klien di rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di
rumah.
STRATEGI PELAKSANAAN
1. SP-1 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-1: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu
pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih,
melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
A. Orientasi
“Selamat pagi, Perkenalkan saya perawat Lian. Saya Mahasiswa Keperawtan Unklab. Saya yang akan merawat bapak dari jam 8
pagi sampai jam 3 sore nanti ya pak”
“Bagaimana keadaan Ibu T hari ini? Ibu T terlihat segar“
”Bagaimana, kalau kita berbincang-bincang tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah Ibu T lakukan? Setelah itu kita akan
nilai kegiatan mana yang masih dapat Ibu T dilakukan di rumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita
latih. Bagaimana menurut Ibu T?”
”Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu saja bu? Berapa lama kira-kira kita akan ngobrol bu?
Apakah cukup 20 menit? Oke cukup ya bu 20 menit”
B. Kerja
“Ibu T, apa saja kemampuan Ibu T dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya bu. Apa pula kegiatan rumah tangga yang
biasa Ibu T lakukan? Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci piring? Wah, bagus sekali. Cukup banyak
kemampuan dan kegiatan yang Ibu T miliki “.
” Ibu T, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama
bisakah? yang kedua? sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan
di rumah sakit ini”
”Sekarang, coba Ibu T pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”.
” Ok, yang nomor satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur
Ibu T? Mari kita lihat tempat tidur Ibu T. Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya. Bagus sekali bu. Sekarang kita
angkat spreinya dan kasurnya kita balik. Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus bu T. Sekarang
sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan dan letakkan di sebelah
atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus, ibu bisa melakukannya”
” Ibu T sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba Ibu T lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Ibu T lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika
diingatkan untuk melakukan dan T (tidak) tidak melakukan”
C. Terminasi
“Bagaimana perasaan Ibu T setelah berbincang-bincang dan latihan merapihkan tempat tidur? Iya benar bu. Ibu T ternyata banyak
memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapihkan tempat tidur yang sudah Ibu T praktekkan
dengan baik sekali. Nah, kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang ya bu.”
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu T mau berapa kali sehari merapihkan tempat tidur? Bagus, dua kali yaitu
pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis istirahat jam berapa?”
”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu T masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit
selain merapihkan tempat tidur? Ya bagus, cuci piring. Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8 pagi di dapur
ruangan ini sehabis makan pagi selama 20 menit, menurut ibu bagaimana? Oke ibu, Sampai jumpa ya”
2. SP-2 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-2: Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien.
A. Orientasi
“Selamat pagi, Ibu T masih ingat dengan saya? Iya benar sekali bu, saya perawat Sinta yang akan merawat Ibu dari jam 8 sampai
jam 3 sore nanti ya bu”
“Bagaimana perasaan Ibu T pagi ini? Wah, tampak cerah”
”Bagaimana Ibu T, sudah dicoba merapikan tempat tidur sore kemarin/ Tadi pagi? Bagus (kalau sudah dilakukan, kalau belum
bantu lagi, sekarang kita akan latihan kemampuan kedua ya bu?. Masih ingat apa kegiatan itu Ibu T?”
”Ya benar, kita akan latihan mencuci piring di dapur ruangan ini, Waktunya sekitar 20 menit. Bagaimana menurut ibu T?”
B. Kerja:
“Ibu T, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu sabut/tapes untuk membersihkan piring, sabun
khusus untuk mencuci piring dan air untuk membilas. Ibu T bisa menggunakan air yang mengalir dari kran ini ya? Oh ya jangan
lupa sediakan tempat sampah untuk membuang sisa-makanan”
“Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya”
“Setelah semua perlengkapan tersedia, Ibu T ambil satu piring kotor lalu buang dulu sisa kotoran yang ada di piring tersebut ke
tempat sampah. Kemudian Ibu T bersihkan piring tersebut dengan menggunakan sabut/tapes yang sudah diberikan sabun pencuci
piring. Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun sedikit pun di piring tersebut. Setelah itu Ibu T
bisa mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai ibu”
“Sekarang coba Ibu T praktekkan kembali seperti yang saya contohkan tadi bu”
“Bagus sekali, Ibu T dapat mempraktekkan cuci pring dengan baik. Sekarang dilap tangannya bu”
C. Terminasi :
3. SP-3 Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-1: Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien di
rumah, menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah, menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah,
mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan harga diri rendah, dan memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan
cara merawat.
A. Orientasi
“Selamat pagi bapak/ibu, perkenalkan saya perawat sinta yang merawat ibu T dari jam 8 pagi ini sampai nanti jam 3 sore”
“Bagaimana keadaan Bapak/Ibu pagi ini?”
“Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara merawat Ibu T? Berapa lama waktu Bapak/Ibu butuhkan? 30 menit
saja? Baik pak/bu. Kita berbincang-bincangnya diruang wawancara saja bagaimana pak/bu? Oke, mari kita keruangan wawancara”
B. Kerja
4. SP-4 Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-2: Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah harga
diri rendah langsung kepada pasien
A. Orientasi
“Selamat pagi Bapak/Ibu?”
C. Terminasi: