Anda di halaman 1dari 3

Aspek etika

 Sifat perawatan paliatif berfokus pada perdebatan tentang masalah etika pada kematian.

 Keadaan pada akhir hidup dapat mengakibatkan dilema etika yang lebih rumit oleh isu-
isu tentang kompetensi orang yang akan meninggal, hak mereka untuk menolak atau
menerima perawatan dalam mempertahankan integritas pribadi mereka atas kematian
mereka sendiri.

 Dilema etika mungkin timbul dari perbedaan nilai-nilai, ditempatkan pada nilai
kehidupan dan wali mereka

 Setiap orang memiliki hak untuk mengakses setiap kemungkinan pengobatan, berapapun
harga dalam hal keuangan, waktu dan sumber daya yang tersedia

hukum

•Pengaruh hukum masing-masing negara pada keputusan etis menentukan kebenaran hukum atau
kesalahan tindakan.

•Situasi ini jelas digambarkan oleh masalah bunuh diri, yang di mana hukum menentukan
tindakan tersebut (apakah tindakan atau kelalaian yang secara etis diperkenankan atau tidak).

•Hal ini digambarkan dengan bunuh diri, saat ini ilegal di Inggris, sebuah wilayah di Belanda
(yang non-melegalkan, tapi tidak muncul secara hukum dihukum oleh masyarakat); yang
dilegalisir dan kemudian terbalik di Wilayah Utara di Australia selama akhir 1990-an,

•dan menjadi hukum (diberikan keadaan tertentu) di negara bagian Oregon di Amerika Serikat di
mana seseorang dapat mengajukan permohonan agar resep obat untuk mengakhiri hidup
seseorang (pengamanan ini dikendalikan melalui kriteria yang ketat).

PRINSIP ETIK KESEHATAN

•Dalam perawatan kesehatan di sana telah diterima secara luas prinsip-prinsip dari mana
kebolehan etis dari tindakan dapat ditentukan. Peran individu dan kolektif dianggap, bagaimana
mereka menghormati prinsip-prinsip etika dan dengan berbuat demikian membantu untuk
menentukan apakah tindakan atau kelambanan yang diperbolehkan secara etis.

•Beauchamp & Childress (1994). mengidentifikasi empat prinsip etika pelayanankesehatan


sebagai:

–menghormati otonomi

–kemurahan hati

–non-sifat mencelakakan
–keadilan

Randall & Downie (1996) awalnya berpendapat untuk dimasukkannya dua prinsip lebih lanjut
yang menjamin pertimbangan dalam perawatan paliatif, ini adalah:

–kasih sayang

–utilitas

Klasifikasi hak pasien untuk menolak pengobatan/perawatan


1. Pasien cukup tahu dalam pengambilan keputusan
2. Pasien tidak cukup mengetahui jalan pengambilan keputusan, tetapi setuju apapun dengan
tindakan medis yang akan dilakukan untuk pasien
3. Pasien tidak tahu tentang apa yang akan dilakukan, dan tidak setuju
4. Pasien tahu tentang yang harus dilakukan tetapi tetap tidak meyetujui

Aspek midokelegal dalam perawatan paliatif di ruang kritis :


1. Persetujuan tindakan medis/informed consent untuk pasien paliatif.
2. Resusitasi/Tidak resusitasi pada pasien paliatif

a. Keputusan dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien
yang kompeten atau oleh Tim Perawatan paliatif

b. Informasi tentang hal ini sebaiknya telah diinformasikan pada saat pasien memasuki atau
memulai perawatan paliatif.

c. Pasien yang kompeten memiliki hak untuk tidak menghendaki resusitasi, sepanjang informasi
adekuat yang dibutuhkannya untuk membuat keputusan telah dipahaminya. Keputusan tersebut
dapatdiberikan dalam bentuk pesan (advanced directive) atau dalaminformed consentmenjelang
ia kehilangan kompetensinya.

d. Keluarga terdekatnya pada dasarnya tidak boleh membuat keputusan tidak resusitasi, kecuali
telah dipesankan dalam advanced directive tertulis. Namun demikian, dalam keadaan tertentu
dan atas pertimbangan tertentu yang layak dan patut, permintaan tertulis oleh seluruh anggota
keluarga terdekat dapat dimintakan penetapan pengadilan untuk pengesahannya.

e. Tim perawatan paliatif dapat membuat keputusan untuk tidak melakukan resusitasi sesuai
dengan pedoman klinis di bidang ini, yaitu apabila pasien berada dalam tahap terminal dan
tindakan resusitasidiketahui tidak akan menyembuhkan atau memperbaiki kualitas hidupnya
berdasarkan bukti ilmiah pada saat tersebut.
Isu Kebijakan Perawatan Paliatif :
1. Kurangnya SDM serta mekanisme pembiayaan kesehatan merupakan hambatan yang besar
untuk mengakses Palliative and end-of-life care
2. Palliative care dipengaruhi oleh isu sosial, organisasi dan kebijakan ekonomi secara
keseluruhan
3. Mengintegrasikan konsep palliative care untuk seluruh penyakit dalam konteks pelayanan dan
pendidikan
4. Ada sistem yang mengatur pendidikan berkelanjutan terkait dengan Palliative Care untuk
tenaga kesehatan

TANTANGAN YANG DIHADAPI

•Proses perjalanan penyakit yang kompleks

•Pengobatan yang kompleks

•Stigma dan diskriminasi

•Masalah keluarga yang kompleks

•Beban bagi caregiver / tenaga kesehatan

DAPUS

KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan Perawatan Palliative Menteri


Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai