Prosedur Penjualan Kredit Fix
Prosedur Penjualan Kredit Fix
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Dosen Pengampu:
Ditya Permatasari, M.SA., Ak.
Disusun oleh :
Kelompok 3
Akuntansi D
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia usaha, terdapat beberapa strategi yang digunakan oleh penjual untuk
meningkatkan volume penjualan maupun kesetiaan pelanggan. Diantara sekian banyak
strategi, pemberian piutang dagang (penjualan secara kredit) merupakan salah satu strategi
penjualan yang banyak diminati oleh para pengusaha. Selain karena cukup praktis, tingkat
pertambahan ekonomi yang kurang merata di negara ini juga menjadi salah satu mengapa
sistem penjualan secara kredit cepat berkembang dan mendapatkan respon yang baik dari
kalangan masyarakat. Penjualan dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan
merupakan salah satu faktor penentu dalam kegiatan perusahaan. Kondisi ini memotivasi
perusahaan dalam pelaksanaan sistem penjualan kredit yang baik dalam usaha meningkatkan
pendapatan. Penjualan kredit atas suatu produk merupakan salah satu sumber penerimaan kas
bagi perusahaan, khususnya pelunasan piutang.
Penjualan kredit dilakukan perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan
order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai
tagihan kepada pembeli tersebut. Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, setiap
penjualan kredit yang pertama kepada seorang pembeli selalu didahului dengan analisis
terhadap pembeli.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit?
2. Bagaimanakah dokumen dan catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan
kredit?
3. Bagaimanakah bagian atau fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit?
4. Bagaimanakah unsur pengendalian intern yang terdapat dalam sistem penjualan
kredit?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit.
2. Untuk mengetahui dokumen dan catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan
kredit.
3. Untuk mengetahui bagian atau fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit.
4. Untuk mengetahui unsur pengendalian intern yang terdapat dalam sistem penjualan
kredit.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Nota Pengiriman
Nota pengiriman merupakan surat perintah pengiriman barang kepada bagian yang
menyimpan barang (gudang) untuk dikirim kepada pelanggan dan juga merupakan
bukti pengeluaran barang dari lokasi penyimpanan.
c. Faktur penjualan
Faktur Penjualan atau dalam istilah asingnya yaitu Sales Invoice adalah lembar bukti
tagihan atau bukti transaksi kepada pelanggan atas pembelian suatu barang/ jasa.
Faktur Penjualan biasanya dikirim oleh pemasok bersamaan dengan atau setelah
pengiriman barang/ jasa. Tidak ada bentuk baku faktur di mana pun sehingga
perusahaan dapat mengubahsuai bagian-bagian faktur sesuai dengan keperluan.
Unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit yaitu:
a. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pelanggan, mengedit order
dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman barang.
Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat back order pada saat tidak
tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.
b. Fungsi Kredit
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan
memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan oleh
pelanggan serta menyerahkan barang ke bagian pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order
pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan.
e. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada
pelanggan.
f. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksi penjualan kredit,
membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur, dan membuat
laporan penjualan, serta mencatat harga pokok persediaan yang dijual kedalam kartu
persediaan.
Pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap
debitur. Mutasi piutang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari
debitur, retur penjualan, dam penghapusan piutang.
J. Dokumen
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu piutang adalah:
1. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya
piutang atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat
muat (bill of loading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung
untuk mencatat transaksi penjualan kredit.
2. Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya
piutang dari transaksi pelunasan piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh
debitur.
3. Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan.
Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan.
4. Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah dokumen sumber untuk
dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen inidigunakan sebagai
dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit
yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.
K. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang
adalah:
1. Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari
transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya
piutang dari transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya
piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
4. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo
piutang kepada debitur.
L.Organisasi
1. Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa kartu
piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci
rekening kontro piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka (open
invoice file), yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang.
2. Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement) secara periodik
dengan mengirimkannya kesetiap debitur.
3. Menyelenggarakan catatan riwayat krredit setiap debitur untuk memudahkan
penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna
mengikuti data penagihan dari setiap debitur.
1. Penerimaan kas
Slip pembayaran pelanggan dilanjutkan ke piutang dagang untuk diposting dari
penerimaan kas. Piutang dagang tidak punya akses ke kas atau memeriksa
pembayaran pelanggan
2. Penagihan
Faktur, memo dan penyesuaian faktur yang lainnya dirutekan ke piutang dagang
untuk diposting ke rekening pelanggan. Hal ini menjaga pemisahan fungsi-fungsi
yang ada. Penagihan tidak punya akses langsung ke pencatatan piutang dagang
3. Piutang dagang
Piutang dagang bertanggung jawab untuk mengelola buku pemban piutang
dagang. Rekening kontrol dikelola oleh departemen buku besar. Debit dan kredit
diposting ke rekening pelanggan dari bukti pembayaran, faktur, dan dokumen lain
yang diterima dari penagihan dan penerimaan kas. Hal ini menjaga pemisahan
fungsi-fungsi yang ada. Secara periodik, laporan pelanggan dikirimkan secara
langsung ke pelanggan oleh departemen piutang dagang. Pemrosesan periodik
meliputi menyiapkan neraca saldo umur piutang dari buku pembantu piutang
dagang untuk digunakan oleh departemen kredit. Tipe lain dari laporan kredit
pelanggan disiapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Laporan seperti ini
biasanya disiapkan sebagai produk laporan yng dikirimkan ke pelanggan.
4. Kredit
Fungsi departemen kredit meliputi menyetujui retur dan potongan penjualan dan
penyesuaian lainnya untuk rekening pelanggan, menilai dan menyetujui neraca
saldo umur piutang untuk menentukan sisa kredit dari pelanggan, dan memulai
memo penghapusan untuk membebani rekening dengan kerugian piutang.
5. Buku Besar
Buku besar mengelola rekening pengendali piutang dagang. Debit dan kredit
diposting ke rekening pengendali piutang dagang dari jurnal dan hasil pencocokan
dengan total pengendali yang diterima dari penagihan dan penerimaan kas. Jumlah
ini direkonsiliasi ke control total dan dikirimkan ke buku besar langsung dari
piutang dagang. Rekonsiliasi ini merupakan siklus pengendalian transaksi yang
penting dalam proses bisnis piutang dagang.
6. Retur dan Potongan Penjualan
Retur dan potongan penjualan memerlukan pengendalian yang hati-hati. Potongan
penjualan terjadi karena ada barang dagangan yang rusak, kekurangan dalam
pengiriman, kesalahan klerikal, atau adanya perjanjian antara pelanggan dengan
penjual untuk mengurangi jumlah yang dipunyai pelanggan. Jumlah potongan
dinegosiasikan antara pelanggan dan departemen penerimaan pesanan penjualan
(atau penjualnya). Potongan sebaiknya dipertimbangkan dan disetujui oleh fungsi
yang independen (biasanya departemen kredit). Setelah potongan diotorisasi dan
disetujui, bagian penagihan akan membuat memo kredit untuk
mendokumentasikan pengurangan rekening pelanggan.
Retur penjualan terjadi ketika pelanggan mengembalikan barang yang sudah
dikirim. Seperti diilustrasikan pada gambar di bawah, prosedur retur penjualan
dimulai dari departemen penerimaan. Setelah barang diterima dari pelanggan dan
dikembalikan sebagai persediaan, untuk pengendalian yang baik, bagian
penerimaan akan melanjutkan memo retur penjualan atau dokumen yang sejenis
ke departemen kredit. Departemen kredit menyetujui memo retur penjualan dan
melanjutkan ke bagian penagihan. Memo retur penjualan yang telah disetujui
diotorisasi oleh bagian penagihan untuk menerbitkan memo kredit untuk memo
ini. Sebagai catatan, telah dijelaskan sebelumnya bahwa retur dan potongan, dua
fungsi yang independen, menyetujui suatu transaksi; dan fungsi independen yang
ketiga akan mengelola pencatatan.
7. Penghapusan Piutang Dagang
Pemisahan fungsi penting dalam proses bisnis untuk menghapus piutang dagang.
Hal pokok dalam proses penghapusan adalah analisis rekening yang telah jatuh
tempo sebelumnya. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan laporan saldo
umur piutang. Sejumlah teknik dapat digunakan sebagai upaya untuk
mengumpulkan rekening yang telah jatuh tempo. Hal ini melibatkan prosedur
dunning seperti mengirimkan ke pelanggan sejumlah surat sebagai tindak lanjut
dan menggunakan agen-agen pengumpul piutang untuk melakukan pendekatan ke
pelanggan untuk membayar. Akan tetapi, sejumlah rekening memang sudah tidak
layak lagi dan harus dihapus.
Gambar di atas mengilustrasikan pemisahan fungsi dalam proses bisnis penghapusan
piutang dagang. Departemen kredit memulai proses penghapusan dengan menyiapkan memo
penghapusan (atau dokumen yang sejenis) yang disetujui oleh treasurer atau fungsi
independen lainnya. Bagian piutang dagang melakukan otorisasi untuk rekening yang
dihapus setelah menerima memo penghapusan yang telah disetujui. Tembusan memo
penghapusan yang telah disetujui juga dikirimkan ke pihak ketiga yang independen (internal
audit seperti gambar di atas) untuk tujuan pencatatan. Ini diperlukan karena setelah
penghapusan, piutang dagang tidak akan masuk ke rekening yang aktif. Gambar tersebut
menunjukkan secara rinci peran pihak ketiga yang independen. Sebagai catatan, internal audit
mengonfirmasikan penghapusan secara langsung kepada pelanggan untuk memastikan bahwa
tidak ada lagi pengumpulan piutang dagang untuk rekening yang sudah dihapus. Karyawan
akan menahan pembayaran dari pelanggan dan mengatur rekening pelanggan sebagai yang
telah dihapus sehingga pelanggan tidak akan ditagih kembali.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilaksanakan melalui penjualan tunai atau
penjualan kredit. Penjualan kredit memungkinkan perusahaan menambah volume penjualan
dengan member kesempatan kepada para pembeli membelanjakan sekarang penghasilan
yang akan diterima mereka dimasa yang akan datang.
Sistem penjualan kredit umumnya digunakan oleh perusahaan manufaktur dalam
penjualan produk mereka. Dalam sistem peenjualan ini, seleksi pelanggan yang dapat diberi
kesempatan untuk membeli kredit dilaksanakan oleh fungsi kredit.