Anda di halaman 1dari 7

PENENTUAN FREKUENSI FUNDAMENTAL DAN FORMANT SUARA

MANUSIA DEWASA BERDASARKAN PERBEDAAN SUKU DAN


GENDER MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT

Endah Mulyani(1), Erwin(2), dan Salomo(2)


1
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau
E-mail: Endahmulyani93@gmail.com

ABSTRACT

A research on the human adults voice spectrum analysis with aged 30-45 years based on
ethnic and gender differences. Sound recording using a microphone connected to a laptop
that has been equipped with software praat. The recorded sample is Aceh, Batak, Jawa,
Malayu, Minang and Sunda with each tribe 8 consists of 4 men and 4 women. Each
speaker uttered the phrase "Selamat Sore Untukmu Indonesiaku". The results showed that
each sample has a duration different pronunciations but have in common the grouping
said. The fundamental frequency of women is higher than men. Results of analysis of the
effect of rate differentials against the value of the fundamental frequency for the male
gender highest value is 187.4 Hz in the sample Batak followed Minang 166.16 Hz sample
rate, the lowest rating is 112.43 Hz at a sample rate Jawa followed a sample Sunda 118 ,
85 Hz, for the female gender highest value at 283.5 Hz sample rate sample followed
Batak tribes Minang is 257.02 Hz, which is the lowest frequency of 207.18 Hz in the
sample Sunda followed Aceh 216.98 Hz sample rate. The average value of formant F1,
F2, and F3 on each tribe on gender men and women rise in value of the first formant (F1)
until the third formant (F3).

Keywords: pitch, formant, spectrum, gender, adults and Tribe

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang analisa spektrum suara manusia dewasa dengan umur
30-45 tahun berdasarkan perbedaan suku dan gender. Perekaman suara menggunakan
mikrofon yang dihubungkan dengan laptop yang telah dilengkapi dengan software
praat. Sampel yang direkam adalah suku Aceh, Batak, Jawa, Melayu, Minang dan
Sunda dengan masing-masing suku 8 orang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 4 orang
perempuan. Setiap pembicara mengucapkan kalimat “Selamat Sore Untukmu
Indonesiaku”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sampel memiliki durasi
pengucapan yang berbeda-beda namun memiliki kesamaan dalam pengelompokan kata.
Frekuensi dasar perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Hasil analisa pengaruh perbedaan
suku terhadap nilai frekuensi dasar untuk gender laki-laki nilai tertinggi yaitu 187,4 Hz
pada sample suku Batak diikuti sampel suku Minang 166,16 Hz, nilai terendah yaitu
112,43 Hz pada sampel suku Jawa diikuti sampel suku Sunda 118,85 Hz, untuk gender
perempuan nilai tertinggi yaitu 283,5 Hz pada sample suku Batak diikuti sampel suku
suku Minang yaitu 257,02 Hz, Frekuensi terendah yaitu 207,18 Hz pada sample suku
Sunda diikuti sampel suku Aceh 216,98 Hz. Nilai formant rata-rata F1, F2, dan F3 pada
setiap suku pada gender laki-laki maupun perempuan nilainya naik dari formant pertama
(F1) sampai formant ketiga (F3).

Kata kunci : pitch, formant, spektrum, gender, dewasa dan Suku


679
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara Frekuensi formant antara anak-anak


kepulauan dengan suku dan budaya yang nilainya lebih tinggi daripada frekuensi
beragam sehingga memiliki bahasa pada orang dewasa.
daerah yang beragam. Melalui Rahim.W, 2014, Dalam
keanekaragaman budaya dan bahasa ini, penelitiannya tentang analisa spektrum
manusia memiliki ragam suara yang suara manusia berdasarkan jenis kelamin
berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan (gender) dan kelompok umur
karena formant, timbre, pitch, volume, menggunakan komputer menyimpulkan
dan jenis suara setiap manusia berbeda. bahwa Frekuensi dasar (picth) dan
Perbedaan tersebut dapat terdengar jelas Formant suara manusia berkurang
apabila diucapkan oleh seseorang laki- seiring dengan bertambahnya usia pada
laki maupun perempuan. Suara akan laki-laki maupun perempuan.
mudah untuk diidentifikasi apabila Penelitian-penelitian tersebut
pendengar melihat dan mendengar diatas telah menunjukkan bahwa
langsung ucapan dan suara dari lawan pengukuran frekuensi dasar dan formant
pembicaranya ( Baskoro dkk., 2012), sangat bermanfaat dalam
namun apabila pembicara berbicara mengidentifikasi pembicara. Pada
melalui radio atau telepon maka penelitian ini akan dilakukanan analisa
identifikasi karakter pembicara tersebut spectrum suara manusia dewasa dengan
sulit dilakukan. menentukan nilai frekuensi dasar dan
Penelitian mengenai perbedaan formant berdasarkan perbedaan gender
suara antara anak laki-laki dan dan suku.
perempuan telah dilakukan oleh Busby
et al., 1995, hasil penelitiannya METODE PENELITIAN
menyatakan bahwa nilai frekuensi dasar
anak perempuan lebih tinggi dari pada Penelitian ini pengerjaannya
anak laki-laki. Hasil yang sama juga mengikuti sebuah diagram alir yang
diperoleh oleh Huber et al., 1999. dijadikan sebagai acuan untuk
Marsudi, 2006, dalam menyelesaikan permasalahan pada
penelitiannya mengenai analisa penelitian ini. Diagram alir pada
frekuensi formant pada lima huruf hidup penelitian ini adalah sebagai berikut :
bahasa indonesia dalam dialek Jawa
Surakarta menyimpulkan bahwa,

680
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Alat yang digunakan dalam Hasil dalam penelitian ini


penelitian ini adalah mikrofon, laptop membahas tentang durasi pengucapan,
yang telah dilengkapi software praat, dan nilai picth dan formant pada sampel
kabel penghubung laptop dengan berdasarkan perbedaan suku dan gender.
mikrofon.
Bahan atau obyek dari penelitian A. Spektrum Suara Manusia
ini adalah suara laki-laki dan perempuan Setiap manusia memiliki suara
dewasa dengan umur (30 – 45 tahun) yang berbeda-beda sehingga spektum
berdasarkan suku,dengan masing-masing yang dihasilkan akan berbeda-beda pula.
suku 8 orang terdiri dari 4 orang laki- Pada Tabel 1 sampai Tabel 4
laki dan 4 orang perempuan. Setiap ditampilkan durasi rata-rata pengucapan
sampel mengucapkan kalimat kalimat kalimat dari setiap sampel pada suku
“Selamat Sore Untukmu Indonesiaku” Batak dan Jawa, sedangkan pada
sebanyak tiga kali. Gambar 2 sampai Gambar 5 ditampilkan
Sampel direkam menggunakan hasil spektrum suara yang diucapkan
mikrofon yang dihubungkan ke laptop oleh manusia dewasa dengan umur 30 -
yang dilengkapi dengan software praat. 45 tahun pada suku Batak dan Jawa.
Jarak mikrofon dengan mulut 5 cm.
Rekaman disimpan dengan format a).Durasi Pengucapan Berdasarkan
Waveform (*.wav). Kemudian Pengelompokan Suku Kata
ditentukan nilai pitch dan formantnya,
lalu dianalisa perbedaan nilai pitch dan 1. Durasi Rata-rata Pengucapan
formant setiap sampel berdasarkan suku Sampel Suku Batak
dan gender. Kemudian dibandingkan Tabel 1. Durasi Rata-rata
dengan sampel pada masing-masing Pengucapan Gender Laki-laki
suku.
HASIL DAN PEMBAHASAN
681
b) Spektrum Suara Pengucapan
Berdasarkan Pengelompokan
Suku Kata

Tabel 2. Durasi Rata-rata


Pengucapan Gender Perempuan
Gambar 2.Spektrum suara dengan
gender laki-laki pada suku Batak

2. Durasi Rata-rata Pengucapan


Gambar 3.Spektrum suara dengan
Sampel Suku Jawa
Tabel 3. Durasi Rata-rata gender perempuan pada suku Batak
Pengucapan Gender Laki-laki

Gambar 4. Spektrum suara dengan


gender laki-laki pada suku Jawa

Tabel 4. Durasi Rata-rata


Pengucapan Gender Perempuan

Gambar 5. Spektrum suara dengan


gender perempuan pada suku Jawa

Total durasi pengucapan kalimat


paling pendek pada gender laki-laki
dengan rata-rata 2,41 s pada sample
suku Batak diikuti sampel suku Minang
yaitu 2,43 s. Durasi paling panjang
yaitu 3,07 s pada sample suku
Jawadiikuti sampel suku Sunda yaitu
2,59 s. Sementara itu untuk gender
682
perempuan durasi paling pendek 300
dengan rata-rata 2,52 s pada suku

Frekuensi Dasar (Hz)


250
Minang diikuti sampel suku Melayu
200
yaitu 2,65 s . Durasi paling panjang
yaitu 3,4 s pada sample suku Jawa 150
PEREMPUAN
diikuti sampel suku Batak 2,74 s. 100
Durasi pengucapan untuk kalimat 50
“Selamat Sore Untukmu Indonesiaku” LAKI-LAKI
0
sampel dengan gender perempuan pada
A B C D
semua sampel rata-rata memiliki durasi
pengucapan yang lebih panjang dari Sampel Suku Jawa
gender laki-laki.

B. Frekuensi Dasar Suara Laki-Laki Gambar 7. Grafik frekuensi dasar rata-


dan Perempuan pada Setiap Suku rata pada setiap sampel untuk suku Jawa

Nilai frekuensi dasar yang Nilai frekuensi dasar terendah untuk


diperoleh pada pengucapan pertama, gender perempuan yaitu 186,98 Hz pada
kedua, dan ketiga kemudian dirata- sampel suku Sunda dan nilai frekuensi
ratakan. Pada Gambar 6 sampai Gambar dasar tertinggi untuk gender perempuan
7 ditampilkan grafik frekuensi dasar yaitu 292,86 Hz pada sampel suku
rata-rata dari setiap sampel pada suku Batak. Sementara untuk gender laki-laki
Batak dan Jawa. nilai frekuensi dasar terendah yaitu
104,48 Hz pada sampel suku Jawa dan
nilai frekuensi dasar tertinggi yaitu
350
188,75 Hz pada sampel suku Batak.
Frekuensi Dasar (Hz)

300
250
200 C. Pengaruh Suku Terhadap
150 PEREMPUAN Frekuensi Dasar
100
50
0
Masyarakat Sumatra cenderung
LAKI-LAKI
lebih ekspresif disbanding dengan
A B C D
masyarakat pulau Jawa, namun
Sampel suku Batak kebudayaan Melayu menurut Harmaini
(2011) memiliki ciri lebih netral
daripada bentuk ekspresi emosi antara
budaya Jawa yang tidak ekspresif
Gambar 6. Grafik frekuensi dasar rata-
dengan budaya Batak dan Minang yang
rata pada setiap sampel untuk suku lebih ekspresif.
Batak Berdasarkan ciri-ciri diatas dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan dan
kebiasaan sehari-hari pada setiap suku
menyebabkan nilai frekuensi dasar suara
pada orang untuk setiap suku berbeda-
beda. Terlihat jelas bahwa pada
masyarakat suku Batak dan Minang
memiliki sikap yang tegas dan lebih
terbuka sehingga nilai frekuensi dasar
pada sampel suku Batak dan Minang
memiliki nilai yang relatif tinggi.

683
Berbeda dengan masyarakat suku Jawa Gambar 10. Grafik nilai formant rata-rata
yang memiliki sikap lebih berhati-hati, pada suku Jawa untuk gender laki-laki
hal ini yang menyebabkan nilai 4000
frekuensi dasar pada sampel suku Jawa

Nilai Formant (Hz)


3000
dan Sunda memiliki nilai yang relatif
rendah. 2000 F1
1000
F2
D. Formant 0
F3
A B C D
Nilai formant yang diperoleh
pada pengucapan pertama, kedua, dan Sampel suku Jawa
ketiga kemudian dirata-ratakan. Pada
Gambar 8 sampai Gambar 11 Gambar 11. Grafik nilai formant rata-rata
ditampilkan nilai formant rata-rata F1, pada suku Jawa untuk gender perempuan
F2, dan F3 dari setiap sampel pada suku
Batak dan Jawa Secara umum nilai formant rata-
4000 rata F1, F2, dan F3 pada setiap suku
pada gender laki-laki maupun
Nilai Formant (Hz)

3000
perempuan nilainya naik dari formant
2000 F1 pertama (F1) sampai formant ketiga
1000 (F3).
F2
0 Hasil pada penelitian ini berbeda
F3
A B C D dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Rahim, W, pada penelitiannya
Sampel suku Batak dikatakan bahwa untuk nilai rata-rata F1,
F2, dan F3 laki-laki memiliki nilai yang
Gambar 8. Grafik nilai formant rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan
pada suku Batak untuk gender laki-laki perempuan. Hal ini berlawanan dengan
4000 hasil yang didapat pada penelitian ini
bahwa nilai rata-rata F1, F2, dan F3 pada
Nilai Formant (Hz)

3000
laki-laki nilainya lebih rendah dibanding
2000 F1 dengan perempuan.
1000 F2
Berdasarkan data yang didapat
dari perekaman suara sampel setiap suku
0 F3 terlihat jelas bahwa suara manusia setiap
A B C D suku pada gender laki-laki dan
Sampel suku Batak perempuan memiliki nilai Frekuensi
dasar dan formant yang berbeda-beda,
Gambar 9. Grafik nilai formant rata-rata beberapa faktor yang mempengaruhi
pada suku Batak untuk gender perempuan yaitu nada atau suara setiap suku
berbeda-beda, kebiasaannya, umur
4000
pembicara, pekerjaannya, dan lama
Nilai Formant (Hz)

3000 orang tersebut tinggal di Pekanbaru atau


2000 F1 daerah lain.
1000
F2 KESIMPULAN
0
F3
A B C D
Berdasarkan hasil yang didapat
Sampel suku Jawa pada penelitian ini dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu:
684
1. Nilai frekuensi dasar perempuan DAFTAR PUSTAKA
lebih tinggi daripada nilai frekuensi
dasar laki-laki. Pada laki-laki Baskoro dan W. D Riedho. 2012.
frekuensi dasar tertinggi yaitu 188,62 Aplikasi Pengenalan Gender
Hz pada sample suku Batak dan Menggunakan Suara. Seminar
frekuensi dasar terendah yaitu Nasional Teknologi Informasi 2012
104,48 Hz pada sample suku Jawa, (SNATI 2012). Yogyakarta.
sementara pada perempuan frekuensi Busby PA, Plant GL. 1995. Formant
dasar tertinggi yaitu 292,86 Hz pada frequency values of vowels
sample suku Batak dan frekuensi produced by preadolescent boys and
terendah yaitu 186,98 Hz pada girls. J AcoustSoc Am. 97:2603–
sample suku Sunda. 2606.
2. Spektrum pengucapan kalimat Harmaini. 2011. Psikologi Lintas
“Selamat Sore Untukmu Budaya. Almujtahadah Press:
Indonesiaku” dari masing-masing Pekanbaru
suku pada gender laki-laki dan Huber JE, Stathopoulos ET, Curione
perempuan memiliki kesamaan GM, Ash TA, Johnson K. 1999.
dalam pengelompokan dari setiap Formants of children, women, and
katanya namun memiliki perbedaan men: the effects of vocal intensity
durasi pengucapan. Durasi paling variation. J AcoustSoc Am.
pendek pada gender laki-laki yaitu 106:1532-1542.
2,41 s pada sample suku Batak dan Marsudi. 2006. Analisa Frekuensi
paling panjang yaitu 3,07 s pada Formant pada Lima Huruf Hidup
sample suku Jawa. Sementara itu Bahasa Indonesia Dialek Jawa
untuk gender perempuan durasi Surakarta dengan Pemodelan
paling pendek yaitu 2,43 s pada Tabung Akustik Sederhana, Skripsi
sample suku Minang dan durasi Jurusan Fisika FMIPA, Universitas
paling panjang yaitu 3,4 s pada Sebelas Maret, Surakarta.
sample suku Jawa Rahim, W. 2014. Analisa Spektrum
3. Nilai formant rata-rata F1, F2, dan Suara Manusia Berdasarkan Jenis
F3 pada setiap suku pada gender Kelamin (Gender) Dan Kelompok
laki-laki maupun perempuan nilainya Umur Menggunakan Komputer,
naik dari formant pertama (F1) Skripsi Jurusan Fisika FMIPA
sampai formant ketiga (F3). Universitas Riau, Pekanbaru
4. Nilai formant rata-rata F1, F2, dan
F3 pada sampel gender laki-laki
nilainya lebih rendah dibanding
dengan gender perempuan.
5. Suku Batak dan Minang memiliki
nilai frekuensi dasar yang relatif
tinggi hal ini disebabkan karena
masyarakat suku Batak dan Minang
memiliki sikap yang tegas dan lebih
terbuka dalam berbicara. Pada suku
Jawa ataupun Sunda memiliki sikap
yang lebih berhati-hati dalam
berbicara sehingga berpengaruh pada
nilai frekuensi dasar pembicara yang
nilainya relatif rendah.

685

Anda mungkin juga menyukai