BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembahasan

4.1.1 Topik
Hasil yang didapatkan penulis dari 10 jurnal didapatkan 6 topik jurnal yang
memiliki kesamaan, penelitian yang dilakukan oleh Setiati, Sugih, dan
Wijayanegara, (2019); Nila, Kristiningrum, dan Afriyani, (2019); Salamah,
(2019); Miarso, Novyriana, dan Muthoharoh, (2018); Fatmawati dan
Wulani, (2017); Wahyuni, dan Rachmawati, (2012) yaitu hanya
memberikan aromaterapi lavender kepada ibu hamil trimester tiga.
Berdasarkan hasil – hasil dari jurnal penelitian yang berkaitan penulis
berasumsi bahwa dengan pemberian aromaterapi lavender kepada ibu
hamil trimester tiga didapatkan hasil dari ke 6 jurnal tersebut memiliki
hasil yang sama yaitu aromaterapi lavender dapat menurunkan kecemasan
pada ibu hamil trimester tiga, hal ini sejalan dengan penelitian Nurgiwiati,
(2015) yang menggemukakan aromaterapi merupakan salah satu bagian
dari pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang
mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial dan senyawa aromatik
lainnya yang mempengaruhi jiwa, emosi, dan fungsi kognitif dan kesehatan
seseorang.

Hasil yang didapatkan penulis dari 10 jurnal terdapat 4 topik jurnal yang
berbeda dikarenakan 4 jurnal tersebut menggabungkan pemberian
aromaterapi lavender dengan terapi nonfarmakologi lainnya ke pada ibu
hamil trimester tiga. Penelitian yang dilakukan oleh Septiasih, dan
Mutoharoh, (2019) menggabungkan pemberian aromaterapi lavender
dengan endorphine massage, penelitian yang dilakukan oleh Cahyati,
Saridewi, dan Nurhidayah, (2018) menggabungkan pemberian aromaterapi

30
 31

lavender dengan teknik deep breathing, penelitian yang dilakukan oleh

Sianipar, Sinaga, dan Nainggolan, (2017) menggabungkan pemberian
aromaterapi lavender dengan teknik relaksasi otot progresif, sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Safitri, (2017) menggabungkan pemberian
aromaterapi lavender dengan terapi murotal. Berdasarkan hasil – hasil dari
jurnal penelitian yang berkaitan dengan pemberian aromaterapi lavender
dan menggabungkan terapi nonfarmakologi lainnya didapatkan hasil dari
ke 4 jurnal tersebut memiliki hasil yang sama, penulis berasumsi bahwa
aromaterapi lavender dengan menggabungkan terapi nonfarmakologi
lainnya dapat menurunkan kecemasan ibu hamil trimester tiga, hal ini
disejalan dengan penelitian Handayani, (2015) yang mengemukakan ibu
hamil mengalami resiko tinggi karena dapat terjadi kelainan atau gangguan
pada janin, sehingga dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil
tersebut, beberapa cara untuk mengendalikan atau menurunkan kecemasan
antara lain dengan aromaterapi dan terapi nonfarmakologi lainnya.

4.1.2 Populasi Dan Sampel

Hasil yang didapatkan penulis dari 10 jurnal didapatkan masing – masing
peneliti menggunakan populasi yang sama yaitu ibu hamil trimester tiga,
didapatkan juga dari 10 jurnat terkait menggunakan teknik pengambilan
sampel yang berbeda – beda, penelitian yang dilakukan oleh Salamah,
(2019); Cahyati, Saridewi, dan Nurhidayah, (2018); Safitri, (2017); dan
Wahyuni, dan Rachmawati, (2012) didapatkan menggunkan teknik total
sampling, peneliti yang dilakukan oleh Sianipar, Sinaga, dan Nainggolan,
(2017); dan Fatmawati dan Wulani, (2017) didapatkan menggunakan
consecutive sampling, penelitian yang dilakukan oleh Septiasih, dan
Mutoharoh, (2019); dan Miarso, Novyriana, dan Muthoharoh, (2018)
didapatkan menggunakan teknik tehnik wawancara dan teknik observasi,
penelitian yang dilakukan oleh Setiati, Sugih, dan Wijayanegara, (2019)
didapatkan menggunakan teknik purposive random sampling, sedangkan
 32

penelitian yang dilakukan oleh Nila, Kristiningrum, dan Afriyani, (2019)

didapatkan menggukan kuota sampling. Berdasarkan hasil yang didapatkan
dari jurnal terkait penulis berasumsi bahwa teknik pengambilan sampel
yang digunakan berpengaruh pada hasil penelitian yaitu kehamilan yang
terjadi pada seorang wanita terutama kehamilan pertama dapat
menimbulkan ketidakseimbangan psikologis, terutama dari segi emosi,
secara umum hal itu ditandai dengan adanya rasa bimbang, tertekan, dan
cemas, hal ini sejalan dengan penelitian Warty, dan Pieter, (2012)
kecemasan pada ibu hamil dimulai sejak trimester satu kehamilan, pada
trimester satu atau awal kehamilan muncul rasa penolakan dan rasa kecewa
serta rasa cemas dengan kehamilanya, hal ini berlanjut pada trimester dua,
namun pada tahap ini keadaan psikologi sang ibu sudah mulai menerima
keadaan yang dialami dengan mulai beradaptasi dan bersikap tenang, pada
trimester tiga kehamilan perubahan psikologi yang meningkat dan lebih
komplek karena proses kehamilanya yang semakin membesar dan kondisi
emosional ibu yang akan berubah dengan semakin dekatnya proses
persalinan yang akan di lewati.

4.1.3 Metode Penelitian Yang Digunakan

Hasil yang didapatkan penulis dari 10 jurnal terdapat 3 jurnal kulitatif
dengan metode penelitian yang sama, penelitian yang dilakukan Septiasih,
dan Mutoharoh, (2019); Miarso, Novyriana, dan Muthoharoh, (2018);
Safitri, (2017) yaitu dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil
yang didapatkan penulis dari 10 jurnal terdapat 7 jurnal kuantitatif dengan
metode penelitian yang sama, penelitian yang dilakukan oleh Setiati,
Sugih, dan Wijayanegara, (2019); Nila, Kristiningrum, dan Afriyani,
(2019); Salamah, (2019); Cahyati, Saridewi, dan Nurhidayah, (2018);
Sianipar, Sinaga, dan Nainggolan, (2017); Fatmawati dan Wulani, (2017);
Wahyuni, dan Rachmawati, (2012) yaitu dengan menggunakan metode
quasi eksperimen. Berdasarkan hasil yang didapat peneliti berasumsi
 33

metodelogi penelitian yang digunakan berpengaruh pada jumlah sampel

yang digunakan. Menurut Sugiyono, (2010) penelitian kualitatif memiliki
partisipan yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif,
jumlah partisipan pada penelitian kualitatif hanya mencapai saturasi data
yaitu data yang didapat sudah mencapai titik jenuh dan tidak ada lagi
informasi secara berulang.

Hasil yang didapatkan penulis dari 10 jurnal didapatkan bahwa 10 jurnal

memiliki resiko bias rendah, 7 jurnal penelitian kuantitatif memiliki resiko
bias rendah dan 3 jurnal kualitatif memiliki resiko bias rendah, seluruh
jurnal rujukan dalam literatur review ini memiliki resiko bias rendah, yang
berarti jurnal baik untuk dijadikan referensi literature. Penulis melihat
terdapat kesamaan dalam 10 jurnal tersebut yaitu tidak menjelaskan drop
out partisipan, dan kriteria eksklusi.

4.1.4 Hasil Yang Didapatkan

Hasil penelitian dari 10 jurnal dalam literature review ini sangat beragam.
Keberagaman hasil dalam penelitian ini menghambat penulis dalam
mengidentifikasi tema penelitian yang menjadi satu kesimpulan tema pada
literature review ini. Aromaterapi yang di hirup oleh tubuh dapat
meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan ibu hamil dengan
merangsang penciuman dalam sistim limbik. Aromaterapi dapat
mengurangi kecemasan memiliki efek antidepresan, dan meningkatkan
sirkulasi di otak. Usaha tubuh yang melalui inhalasi juga memungkinkan
aromaterapi ini untuk menyeberangi penghalang darah ke otak dan
berinteraksi dengan reseptor sistem saraf pusat. Aromaterapi terbukti
dapat mengurangi kecemasa (Astuti, Rahayu, dan Wijayanti, 2015).
 34

Berdasarkan hasil penelitian dari 10 jurnal tersebut menyatakan bahwa

terapi non-farmakologi yang efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan
pada ibu hamil trimester tiga yaitu dengan pemberian aromaterapi,selain
itu pemberian aromaterapi lavender dapat dikombinasikan dengan terapi
non farmakologi lainnya seperti endorphine massage, teknik deep
breathing, teknik relaksasi otot progresif, dan terapi murotal, menurut
penulis terapi tersebut direkomendasikan untuk digunakan karena
sederhana, tidak membutuhkan alat yang banyak, tidak memerlukan
kemampuan khusus untuk menerapkannya dan dapat dilakukan pada
semua ibu hamil trimester tiga.