Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

Satuan Kerja : Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan


Permukiman Provinsi Kalimantan Tengah
Pekerjaan : Penyusunan Outline Plan Air Limbah dan DED Kabupaten
Gunung Mas
Lokasi : Kabupaten Gunung Mas
Tahun Anggaran : 2017

I. LATAR BELAKANG
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk perkotaan, kontribusi
pencemaran air limbah domestik maupun limbah industri mencemari
lingkungan termasuk badan air penerima, seperti air tanah dan sungai
yang menjadi sumber air penduduk bahkan telah mengancam pasokan
sumber-sumber air bersih masyarakat semakin meningkat.
Jika dibiarkan terus-menerus akan berdampak pada menurunnya
kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat di perkotaan. Penanganan
air limbah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat Indonesia. Penanganan air limbah akan berjalan dengan baik
jika masing-masing pihak menjalankan perannya dengan baik.
Pemerintah pusat, daerah dan masyarakat harus ikut ambil bagian dalam
pengelolaan air limbah sehingga sistemnya akan berjalan dengan sehat
dan kualitas hasil pengolahan dapat memenuhi standar kualitas air
buangan yang ditetapkan.
Sebagai upaya tersebut dan untuk meningkatkan pelayanan air limbah,
diperlukan suatu upaya perencanaan Sistem Pengelolaan Air Limbah secara
komprehensif dan terpadu. Sehingga perlu disusun outline Plan
Pengelolaan Air Limbah yang disesuaikan dengan tata guna lahan,

perkembangan kota dan pertumbuhan penduduk.

II. TUJUAN
Tujuan di laukan pekerjaaan ini adalah :
1. Mewujudkan penyelengaraan pengolahan sistem air limbah yang baik
dan terpadu.
2. Mewujudkan lingkungan perumahan dan permukiman yang layak,
sehat, bersih aman dan serasi dengan lingkungan sekitarnya dengan
memperhatikan lingkungan hidup

III. SASARAN

1. Mengidentifikasi seluruh permasalahan yang timbul terhadap


pengelolaan air limbah dengan sistem yang berlaku sampai saat ini

2. Mengembangkan sistem pengelolaan air limbah domestik yang


efektif, efisien dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya air dan lingkungan

3. Tersediaan dokumen rencana induk SPAL yang sistematis, terarah,


dan tanggap terhadap kebutuhan sesuai karakteristik lingkungan dan
sosial ekonomi daerah, serta tanggap terhadap kebutuhan
stakeholder (pemerintah, investor dan masyarakat).

4. Tersedia pedoman pengelolaan air limbah (SPAL) yang komprehensif


dan lebih update terhadap perubahan-perubahan dalam upaya
meningkatkan pelayanan bidang air limbah.

IV. JANGKA WAKTU


Pekerjaan ini diharapkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu
pelaksanaan 7 (Tujuh) bulan.

V. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa adalah Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan
Lingkungan Permukiman Provinsi Kalimantan Tengah Direktorat
Pengembangan PLP, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.

VI. PEMBIAYAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya dengan Pagu Anggaran
sebesar Rp. 800.000.000,00 ( Delapan Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN
10%, yang dibiayai APBN TA.2017.

VII. RUANG LINGKUP


1. Mempelajari studi-studi yang ada mengenai Air Limbah (SSK dan
dokumen lainnya);
2. Survey dan pengumpulan data air limbah eksisting dan tingkat
cakupan pelayanan serta kelembagaan yang sudah ada
3. Identifikasi :
a. Mengidentifikasi kondisi kota/kawasan untuk mengetahui
karakteristik dan arah pengembangan kota sesuai RTRW
termasuk penentuan daerah prioritas pengembangan air
limbah;
b. Mengidentifikasi data kependudukan saat ini dalam skala
kelurahan dan proyeksi penduduk sampai 20 tahun mendatang
juga mengidentifikasi data kepadatan penduduk, tata guna
lahan dan kesehatan;
c. Mengidentifikasi kondisi eksisting pencemaran oleh air limbah
domestik dan potensi pencemaran lebih lanjut berdasarkan
data-data primer maupun sekunder;
d. Memetakan profil kesehatan masyarakat dan kepemilikan
prasarana dan sarana air limbah (WC, cubluk, tangki septic) baik
individual maupun komunal dalam skala kelurahan (per KK);
e. Mengidentifikasi dan mengevaluasi pengelolaan air limbah yang
ada saat ini, baik sistem On Site dan Off Site Sanitation
(setempat dan terpusat);
f. Mengidentifkasi hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan
penyedotan lumpur tinja, seperti : frekuensi penyedotan tinja,
volume air limbah yang masuk per hari, kondisi IPLT, regulasi,
kelembagaan, dsb;
g. Mengidentifikasi kebutuhan air minum dan volume buangan air
limbah rumah tangga baik berasal dari WC (black water)
maupun (gray water), baik di wilayah permukiman maupun
kawasan komersial dalam daerah pelayanan air limbah;
4. Analisa
a. Mengkaji skala prioritas penaganan dan pelayanan air limbah
berdasar
 Angka kepadatan
 Beban pencemaran
 Kondisi sanitasi
 penyalkit
b. Mengkaji tehnologi pengelolaan air limbah
c. Mengkaji dan memberikan rekomendasi untuk pembentukan atau
peningkatan kapasitas institusi pengelola, mencakup struktur
organisasi, tata laksana kerja, dan sumber daya manusia (SDM);
d. Mengkaji perangkat-perangkat peraturan/produk hukum yang ada
terkait pengelolaan air limbah dan memberikan rekomendasi
untuk mengakomodasi kebutuhan produk hukum terkait;
5. Menyusun Laporan; menyusun outline Plan Air Limbah dengan
memperhartikan semua aspek terkait pengelolaan air limbah dan
pengembangannya untuk jangka waktu 20 tahun
a. menyusun zonasi penanganan pengelolaan air limbah;
b. Menyusun alternative-alternatif pengolahan air limbah yang sesuai
secara teknis, ekonomi, financial dan lingkungan;
c. Menyusun, dan memetakan prioritas kebutuhan penanganan air
limbah untuk tahap mendesak, jangka menengah dan jangka
panjang
VIII. METODOLOGI
1. Melakukan survey data primer dan sekunder untuk mengetahui
kondisi saat ini sebagai dasar penyusunan;
2. Melakukan kajian literatur dan hasil studi terdahulu mengenai
pengelolaan air limbah;
3. Melakukan kajian teknis, keuangan dan kelembagaan dalam
pengelolaan air limbah;
4. Melakukan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif;
5. Mengidentifikasi 6 jenis program pengembangan (eksisting) sebagai

berikut :

 Pengembangan Prasarana
 Pengembangan Kelembagaan

 Pengembangan Pengaturan
 Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
 Pengembangan Peran Serta Masyarakat
6. Menganalisis arah pengembangan kota, terutama pada daerah terbangun
dan menentukan zona perencanaan, berdasarkan:

 Keseragaman tingkat kepadatan penduduk


 Keseragaman bentuk topografi dan kemiringan lahan
 Keseragaman tingkat kepadatan bangunan
 Keseragaman tingkat permasalahan pencemaran air tanah dan
air permukaan
 Kesamaan badan air penerima ;

7. Memformulasikan dan menetapkan zona prioritas. Zona Prioritas adalah


zona perencanaan yang mendapat penilaian utama untuk diprioritaskan
dibangun terlebih dahulu dalam kurun waktu 20 tahun mendatang.

8. Penetapan zona prioritas ditetapkan berdasarkan pertimbangan-


pertimbangan
IX. KEBUTUHAN PERSONIL
9.1. TENAGA AHLI
1. Team Leader, dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Teknik
Lingkungan dengan pengalaman profesional minimal selama 8
(delapan) tahun dan berpengalaman dalam menyusun
perencanaan bidang air limbah.

2. Ahli Teknik Lingkungan, dengan latar belakang pendidikan


minimal S1 Teknik Lingkungan /Penyehatan dengan
pengalaman professional minimal selama 5 (lima) tahun dan
berpengalaman dalam menyusun perencanaan pengelolaan air
limbah.
3. Ahli Teknik Sipil, dengan latar belakang pendidikan minimal S1
Teknik Sipil dengan pengalaman professional di bidang
pengelolaan air limbah, minimal selama 5 (lima) tahun.
4. Ahli Perencanaan Kota, dengan latar belakang pendidikan minimal
S1 Teknik Planologi dengan pengalaman professional minimal

selama 3 (tiga) tahun di bidangnya

5. Ahli Kelembagaan Ahli Sosial, dengan latar belakang pendidikan


minimal S1 Hukum, dengan pengalaman profesional minimal
selama 3 (tiga) tahun di bidangnya.
6. Ahli Finansial, dengan latar belakang pendidikan minimal Sarjana
Ekonomi, dengan pengalaman profesional minimal selama 3
(tiga) tahun di bidangnya.

9.2. TENAGA PENGUKUNG


1. Surveyor
2. Drafter
3. Administrator
4. Operator Komputer
X. PELAPORAN
10.1. PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan diserahkan tiga puluh hari kalender setelah
diterbitkan SPMK dan diterima setelah dilakukan konsultansi dan
pembahasan dengan Tim Teknis sebanyak 5 (lima) eksemplar.
Laporan pendahuluan meliputi:

 Temuan awal dan gambaran umum kondisi lokasi studi saat


ini (berdasarkan SSK, memorandum program, atau data
terkait lainnya);
 Jadwal dan matrik penugasan serta tanggung jawab tenaga
ahli;
 Metodologi dan pendekatan dalam melakukan Penyusunan
outline plan;
 Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan;
 Konsep survey
10.2. ANTARA
Laporan sementara (interim report) diserahkan selambat-lambatnya
150 hari kalender setelah diterbitkan SPMK dan diterima setelah
dilakukan konsultasi pembahasan dengan Tim Teknis sebanyak 5
(lima) eksemplar. Laporan Interim meliputi:

 Kondisi eksisting kartakteristik kota meliputi


topografi,kesehatan masyarakat,sosial ekonomi baik dari
kawasan permukiman maupun kawasan komersil berdasarkan
data sekunder dan studi terdahulu.
 Hasil kajian literatur dan data sekunder terkait kondisi
pengelolaan air limbah domestik (cakupan pelayanan air
limbah, peraturan perundangan, kelembagaan).
 Proyeksi zonasi pelayanan prioritas
 Proyeksi produksi air limbah untuk jangka waktu 20 tahun dan
rencana pengelolaan air limbah domestik berdasarkan hasil
kajian dan analisis teknis, sosial, ekonomi, dan kelembagaan
termasuk alternatif teknologi yang akan diterapkan beserta
alternatif lokasi IPAL (untuk skala perkotaan/off site jika
diperlukan) dan pembagian kawasan untuk pengolahan on-
site dan IPAL skala kawasan (intermediate);
 Hasil survey sosial ekonomi berikut analisa kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk pengelolaan air limbah;
 Asumsi-asumsi untuk setiap alternatif rencana pengelolaan
termasuk penentuan lokasi lahan untuk IPAL/IPLT;
 Konsep program jangka panjang, menengah dan mendesak,
 Konsep perencanaan kelembagaan dan partisipasi
masyarakat.

10.3. AKHIR
laporan akhir diserahkan 210 hari kalender setelah diterbitkan SPMK
dan diterima setelah dilakukan konsultasi pembahasan dengan Tim
Teknis sebanyak 5 (lima) eksemplar.
1. Laporan Akhir diserahkan bersamaan dengan
 Soft Copy berupa Hard disk 1 Tera Byte
 Eksekutif Sumary
 Dokumen DED, (Album Gambar A3, Album Gambar 3D,
Nota Disain, Spekteknis dan RAB, RKS serta SOP)
 Pembuatan Maket
 Jumlah laporan dan kelengkapan DED sesuai dengan RAB.

XI. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka calon konsultan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari
bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun

program kerja untuk dibahas.

Anda mungkin juga menyukai