BAB I
PENDAHULUAN
Daya Manusia (SDM) dan berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan,
pegawai, buruh, manajer dan pekerja lainnya. Artinya HRD bertanggung jawab
upaya yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai
Pada dasarnya, sumber daya manusia adalah suatu sumber daya yang
sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi. Sebab, SDM adalah sumber yang
berfungsi melayani masyarakat secara luas dalam bentuk jasa. Rumah sakit
dan bermutu sesuai standar dan etika profesi, sehingga dapat menjadi acuan dan
informasi serta memenuhi harapan dan kepuasan masyarakat (Depkes RI, 2009)
2
sakit harus tetap konsisten menjalankan misi sebagai institusi pelayanan sosial di
bidang kesehatan, dapat berkembang, mandiri, dan memiliki daya saing yang
pesat, memiliki cabang dan anak perusahaan karena pemberdayaan SDM yang
tepat dan akurat. Salah satunya adalah RSU Hermina. Grup RS Hermina sanggup
Adanya kolaborasi pasokan SDM antar cabang untuk membenahi rumah sakit
yang belum bagus dari SDM yang sudah bereputasi. Untuk mengoperasikan
rumah sakit yang baru, 30% SDM dan tenaga ahli dibawa dari Hermina Grup
Di kota Medan berdasarkan data dari Prospektus Final Mei 2018 diketahui
bahwa RSU Royal Prima merupakan rumah sakit Kelas B dengan kapasitas
tempat tidur terbesar pada satu lokasi se-Indonesia (754 tempat tidur). RSRP
menjadi target pusat rujukan di Kota Medan, Jambi dan Sumatera Utara pada
umumnya. Selain itu RSRP telah membuka jaringan rumah sakit Kelas C di Jambi
dengan 210 tempat tidur dan 240 tempat tidur pada gedung baru. RSRP Medan
bangunan baru gedung B dengan target 484 tempat tidur. Dalam pengelolaan
3
SDM pihak rumah sakit mempekerjakan tenaga medis sebelum operasional dan
mengalokasi SDM kesehatan secara bertahap sehingga rumah sakit yang baru bisa
Berdasarkan survey awal Rumah Sakit Sri Ratu Medan yang semula
merupakan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak telah berubah menjadi RSU kelas
rumah sakit kelas B memiliki kapasitas 754 tempat tidur dengan jumlah tenaga
keperawatan 500 orang. Menurut sumber Data dan Informasi Profil Kesehatan
Indonesia 2016 jumlah tempat tidur RSU kelas A 400 buah, kelas B 200 buah,
kelas C 100 buah, kelas D 50 buah dan menurut PMK RI No. 56 Tahun 2014
jumlah kebutuhan tenaga keperawatan kelas A & B = tempat tidur instalasi rawat
kinerja organisasional dan tidak hanya terbatas pada pegawai operasional semata,
Panjaitan,2017)
Terhadap Kinerja Perawat di Rumah sakit Umum Sri Ratu Medan Tahun 2019”
Development (HRD) Terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit Sri Ratu Medan
Tahun 2019”
Terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit Sri Ratu Medan Tahun 2019.
b. Bagi Institusi
Indonesia
c. Bagi Peneliti
e. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
bahasa Indonesia disebut divisi sumber daya manusia. HRD adalah sebuah divisi
pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Artinya adalah sistem
yang menangani masalah seputar karyawan yang menunjang aktifitas dan kegiatan
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
Jadi dalam manajemen ini karyawan adalah aset utama dalam perusahaan
yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi.
1. Lingungan Internal
2. Lingkungan Eksternal
Dalam hal ini dimaksudkan semua pihak yang terlibat dalam proses bisnis
baik dari dalam maupun luar dapat mengetahui hubungan serta fungsi dari
1. Perencanaan
dimiliki.
2. Pengorganisasian
bagan organisasi.
3. Pengarahan
masyarakat.
8
4. Pengendalian
sakit.
5. Rekrutmen
6. Pegembangan
7. Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, baik itu berupa uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa yang diberikan kepada
Rumah sakit dengan prinsip adil dan layak, yaitu adil karena sesuai dengan
minimum pemerintah.
8. Pengintegrasian
saling menguntungkan.
9
9. Pemeliharaan
loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai dengan
10. Kedisiplinan
yang terpenting karena tanpa kedisiplinan yang baik akan sulit terwujud
11. Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja ini dapat terjadi oleh berbagai sebab, seperti
Rumah sakit. Hal tersebut dilakukan Rumah sakit dalam mencari pegawai baru
sakit yang membutuhan karyawan, selain itu dengan adanya perusahaan atau
dan instansi pendidikan sebagai penyedia sumber daya manusia akan bisa
Pada dasarnya untuk setiap aktor akan memiliki hubungan dengan aktor
lainnya, yang paling utama dalam sebuah proses bisnis adalah mengetahui
hubungan dari aktor internal bisnis dengan aktor eksternal bisnis. Berikut aktor-
1. Internal
2. Eksternal
Sehingga dari alur bisnis diatas akan diperoleh beberapa hubungan proses
bisnis dengan lingkungan baik itu internal maupun eksternal, yang kemudian akan
Termasuk didalamnya kompensasi dan proteksi untuk setiap pegawai yang telah
kecelakaan maka Rumah sakit yang memiliki hubungan dengan HRD sebagai
dalam beberapa hal seperti biaya sampai pegawai (korban) dinyatakan sembuh
total.
11
dalam menerima pegawai baru untuk Rumah sakit. Semua perusahaan mulai yang
kecil sampai mega perusahaan akan memiliki standar sendiri dalam melakukan filter
kepada setiap pegawai lain yang masuk ke dalam salah satu bagian yang
Untuk itu salah satunya dibagian HRD akan melakukan berbagai kegiatan untuk
lebih mudah dalam melakukan perekruitan pegawai baru namun tetap memiliki
kualitas yang baik dan sesuai dengan standarRumah sakit atau yang dibutuhkan
1. HRD akan menerima pegawai yang diterima dari pihak luar sistem
a. Motivasi
b. Keahlian
c. Pengalaman
pegawai baru.
Rumah sakit tidak hanya cukup memiliki pegawai dengan tingkat keahlian
yang tinggi melainkan butuh pegawai yang sehat jasmani dan rohani agar
produktifitas kerja yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang sesuai dengan
Salah satunya adalah dengan diadakannya tes kesehatan maka Rumah sakit
akan mengetahui pegawai mana yang memiliki kesehatan jasmani maupun rohani,
d. Tes kejiwaan/mental
e. Tes kebugaran
menerima pegawai tersebut sebagai pekerja dengan status magang atau pegawai
tidak tetap. Untuk jangka waktu yang ditentukan tergantung dan pada Rumah
sakitnya masing-masng, sampai saat ini belum ada waktu yang baku dalam
13
melakukan magang.
tahun, saat Rumah sakit akan memberikan penilaian terhadap kinerja selama di
Rumah sakit. Selanjutnya Rumah sakit akan menetapkan apakah pegawai tersebut
melakukan kontrak kerja dengan Rumah sakit atau gagal dengan kegiatan magang
tersebut.
mendapatkan karyawan baru yang sesuai dengan kualifikasi dari perusahaan guna
bersama-sama mewujudkan visi dan misi perusahaan itu sendiri. Adapun tahapan-
1) Seleksi
Tahapan ini adalah tahapan yang pertama kali dilalui oleh semua calon
baru sesuai dengan kualifikasi atau posisi yang sedang dibutuhkan oleh
2) Tes
dinyatakan lolos tahap pertama yakni tahap seleksi. Didalam tahap ini
test maka mereka berhak untuk mengikuti tahap selanjutnya. Tes akan
3) Wawancara
a. Apa motivasinya ?
b. Sejarah pendidikannya ?
c. Pengalaman kerjanya ?
4) Tes kesehatan
jasmani dan rohani dari pegawai baru tersebut. Beberapa tes yang
dilakukan adalah :
d. Tes kejiwaan/mental
e. Tes kebugaran
Untuk beberapa Rumah sakit swasta akan memiliki standar sendiri, tes
5) Pengembanganstandar perusahaan
15
6) Peningkatanketerampilan
dalam seleksi penerimaan pegawai baru maka sudah waktunya Rumah sakit akan
sementara/peserta magang.
Dari kegiatan magang yang dilakukan pegawai akan diperoleh lagi hasil
terakhir dari calon pegawai baru yang tetap. Hasil yang diperoleh bagianHRD
akan dianalisa atas kelayakannya untuk dapat menjadi pegawai tetap, dalam hal
ini Rumah sakit adalah sebagai sarana pelayanan masyarakat pasti memiliki
standar dari pemerintah untuk menentukan kelayakan tersebut. Namun lain halnya
16
dengan Rumah sakit swasta yang setiap bagan HRD akan memiliki standar sendiri
berbagai bidang, tentunya HRD sebagai pintu masuk pegawai menjadi tolak ukur
dalam menentukan kualitas yang akan dihasilkan pegawai dari setiap bidang
dalam Rumah sakit. Dengan adanya standar yang berlaku diharapkan HRD
memiliki elemen penunjang seperti pendidikan, pengalaman dan sikap dari setiap
pegawai.
Selain itu HRD diharapkan mampu menghasilkan karyawan baru yang dapat
menempati posisi-posisi yang diperlukan dan tetap sesuai dengan spesifikasi yang
akan diisi. Dengan demikian penekanan biaya terhadap tindak lanjut untuk
peningatan dapat ditekan karena pegawai telah memiliki persyaratan yang sesuai
dengan standar Rumah sakit. Hal demikian dimana HRD perlu melakukan
perekrutan pegawai baru dari instansi pendidikan dan perguruan tinggi yang telah
2.2.1. Definisi
bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk
lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga
(Herlambang, 2018).
dari berbagai aspek, yang menyangkut medis dan non medis, jenis pelayanan,
mempunyai kewajiban :
masyarakat
kemampuan pelayanannya
e. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin
18
i. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak meliputi sarana ibadah,
parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak,
lanjut usia
k. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika
l. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien
maupun nasional
laws)
s. Melindung dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah sakit
rokok
2.3. Kinerja
2.3.1. Definisi
Istilah kinerja atau prestasi kerja berasal dari kata Inggris "performance".
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang
berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
2005)
Kinerja Pegawai (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan individu,
dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil pekerjaan atau kegiatan
seorang karyawan baik kualitas dan kuantitas sesuai dengan tanggung jawabnya
perusahaannya.
1. Variabel individu:
2. Variabel organisasi:
kinerja pegawai yaitu hasil apa yang diharapkan sebagai tujuan akhir.
(Susanto Y, 2017)
kinerja tugas individu atau tim. Penilaian kinerja pegawai mencakup faktor-faktor
2017)
sebagai berikut:
karyawan.
keseluruhan perusahaan.
kekuatanbawahan.
2011)
pada standar praktik profesional dan standar kinerja profesional. Standar praktik
keperawatan & yang bertujuan untuk menetapkan data dasar tentang tingkat
kesehatan klien yang digunakan untuk merumuskan masalah klien dan rencana
2. Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim kesehatan,
c. Status biologis-psikologis-sosial-spiritual.
2. Diagnosa keperawatan terdiri dari: masalah (P), penyebab (E), dan tanda
atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
diagnosa keperawatan.
tindakan keperawatan.
keperawatan.
klien.
2.3.4.4 Implementasi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan partisipasi klien dalam tindakan
yang digunakan.
dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Adapun
kriteria prosesnya:
keperawatan.
keperawatan diawali dengan kegiatan pengkajian saat pasien masuk Rumah sakit.
Pengkajian bertujuan untuk menggali informasi yang penting (data) yang akan
dilakukan efektif atau tidak dalam mengatasi masalah pasien. (Bakri dan Maria,
2017).
2.4 Rekrutmen
Definisi rekrutmen adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh
informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar-pelamar tersebut jika kelak
serta kriteria apa saja yang diperlukan dalam suatu organisasi. Rekrutmen pada
dasarnya merupakan usaha untuk mengisi jabatan atau pekerjaan yang kosong di
lingkungan suatu organisasi atau perusahaan, untuk itu terdapat dua sumber-
sumber tenaga kerja yakni sumber dari luar (eksternal) organisasi atau dari dalam
diseleksi mana yang paling baik dan paling sesuai dengan persyaratan yang
menjadi tugas dan tanggung jawab utama dari departemen SDM. Kualitas sumber
daya manusia perusahaan tergantung pada kualitas suatu proses rekrutmen (Azam,
2015 : 14). Menurut (Hasibuan, 2007 : 40) rekrutmen sebagai usaha mencari dan
mempengaruhi calon tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang
pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan (Rivai & Sagala,
2009 : 148). Proses dimulai ketika pelamar dicari, dan berakhir ketika lamaran
pelamar calon karyawan baru untuk diseleksi dan dipilih. Selain itu rekrutmen
juga dapat dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan sejumlah SDM yang
perusaahaan.
Ada dua sumber utama rekrutmen yang dapat digunakan : sumber internal
karyawan yang ada saat ini dalam organisasi; sumber eksternal (external sources)
adalah individu yang saat ini tidak dikaryakan oleh organisasi. Perusahaan dapat
memperoleh orang yang direkrut dari kedua sumber ini (Simamora, 2006:185).
1. Metode Tertutup
baik sulit
2. Metode Terbuka
memasang iklan pada media massa, cetak maupun elektronik, agar tersebar
lebih besar.
tinggal memilih metode yang paling tepat, efektif, dan efisien. Tidak semua
tenaga kerja dengan sepenuhnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan
sesuai dengan kebutuhan. Setiap jenis pekerjaan perlu dilakukan evaluasi terhadap
diantara kedua variable tersebut, metode penarikan tenaga kerja yang tepat perlu
dilakukan pengembangan.
Sering terjadi pada suatu informasi lowongan kerja, tidak banyak pelamar
1. Karakteristik Organisasional
perusahaan yang tidak memiliki pola promosi dan mutasi yang efektif,
2. Citra Organisasi
usahanya.
3. Kebijakan Organisasi
karyawan baru dalam jangka waktu yang lama, biasanya kurang disukai
tugas dan pekerjaan yang perlu dilaksanakan oleh sumber daya manusia.
alasan pemahaman dan pengalaman yang lebih baik dari pada karyawan
5. Kondisi Eksternal
pada suatu daerah yang surplus (kelebihan angkatan kerja) maka tanpa
32
6. Persyaratan Pekerjaan
berkualifikasi yang akan tetap bersama perusahaan dengan biaya yang paling
berikut :
dan pendek
mungkin
33
analisis pekerjaan.
yang harus dilakukan selama rekrutmen. Menurung Sudiro (2011 : 52) indikator
1. Proses Rekrutmen
2. Metode Rekrutmen
3. Pelaksanaan Rekrutmen
4. Persyaratan Rekrutmen
5. Tujuan Rekrutmen
7. Hasil Rekrutmen
Tahap identifikasi merupakan tahap awal dari proses yang terdiri atas
Semua unsur yang dinilai harus diamati secara seksama agar dapat dibuat
2. Proses Seleksi
disebuah organisasi
3. Penempatan
merupakan sebuah langkah awal yang terdiri dari apa yang menurut
penolakan dapat dilakukan bila calon gagal selama masa orientasi atau
induksi
2.4.6. Seleksi
pelamar mana yang akan diterima. Proses tersebut dimulai ketika pelamar kerja
pengambilan keputusan bagi calon pelamar untuk diterima atau tidak (Nugroho,
2012 : 20).
kegiatan menentukan dan memilih tenaga kerja yang memiliki kriteria yang telah
sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang
bahwa seleksi adalah proses yang terdiri dari berbagai langkah yang spesifik dari
kelompok pelamar yang paling cocok dan memenuhi syarat untuk jabatan tertentu.
Perusahaan tentu akan mengharapkan para pelamar yang datang memiliki prestasi
1. Pendidikan
2. Pengalaman Kerja
3. Kondisi Fisik
4. Kepribadian
tergantng pada dua prinsip dasar proses seleksi (Fiqra, 2013 : 32), yaitu :
2.5. Pengembangan
keterampilan operasional.
turn over yang lebih rendah, perbaikan dalam penarikan karyawan yang puas akan
2012:6). Terdapat suatu proses yang rumit pada saat peserta pengembangan
karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama sebagai bentuk edukasi bagi
dan dikembangkan
diterapkan
(2002:82) adalah :
sebenarnya
dianggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para pimpinan mendukung
tersebut harus diperhitungkan dengan waktu yang tersita ketika pekerja sedang
atasan yang berwenang dengan bantuan tenaga ahli dalam bidangnya. Program
sebagai berikut :
1. Peserta Pengembangan
2. Pengembangan
3. Lamanya Pengembangan
4. Bahan Pengembangan
5. Bentuk Pengembangan
rangsangan yaitu :
mengurangi proses belajar yang mungkin saja terjadi. Akan tetapi, pengembangan
yang dirancang dengan baik dan dengan pendekatan yang sistematis, dapat
1. Biaya
2. Materi Program
4. Prinsip-prinsip Pembelajaran
dan mendatangkan keuntungan. Selain itu, juga diperlukan tahapan atau langkah-
Secara umum ada tiga tahap pada pengembangan yaitu tahap penilaian
kebutuhan, tahap pelaksanaan pelatihan, dan tahap evaluasi. Atau dengan istilah
lain ada tahap perencanaan pelatihan, tahap pelaksanaan pengembangan dan tahap
bisa diterima
1. Memperbaiki kinerja
dalam pekerjaan
untuk perusahaan adalah tercapainya kinerja maksimum sebagai buah dari hasil
yang membantu karyawan untuk mengerjakan tanggung jawab lebih besar yang
hanya penting bagi individu, tetapi juga organisasi atau perusahaan dan individu
kinerja yang lebih maksimal sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan
percaya diri
perusahaan
lebih efektif
pengetahuan perusahaan
internal
3. Manfaat dalam hubungan SDM, intra dan antar grup dan pelaksana
kebijakan
atau promosi
alternatif
internasional
46
koordinasi
dan hidup.
diantaranya :
a. Jenis Pengembangan
b. Tujuan Pengembangan
c. Materi
e. Kualifikasi Peserta
f. Kualifikasi pengembangan
g. Waktu
1. Materi Pengembangan
2. Instruktur Pengembangan
3. Fasilitasi Pengembangan
4. Waktu Pengembangan
karyawan yang diterima berkompeten maka usaha untuk mencapai tujuan relative
sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Karyawan yang cakap, mampu
dan terampil belum menjamin produktivitas kerja yang baik, apabila moral dan
2009:27).
jabatan yang kosong dilingkungan suatu organisasi. Rekrutmen yang baik dan
benar sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang ada dalam
suatu organisasi.
meningkatkan kinerja karyawan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan organisasi
selesai dengan hasil yang memuaskan. Oleh sebab itu Pengembangan kerja juga
berperan penting dalam peningkatan kemampuan dan kinerja yang dihasilkan oleh
49
karyawan. Sehingga kinerja yang dihasilkan oleh karyawan akan lebih baik dan
oleh Giska Anggia Putri (2015) dengan judul Pengaruh Rekrutmen dan
Batam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis data dengan metode regresi
pemilihan instruktur yang tepat dan menguasai materi yang disampaikan dalam
Pengembangan.
Staffing Process
(Rekrutmen)
Kinerja Perawat di
Rumah Sakit
Staffing Development
(Pengembangan)
50
2.8. Hipotesis
2019
2019
51
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis dan rancangan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu untuk
Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Umum Sri Ratu Medan, Jl. Nibung
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang tercatat sebagai
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yaitu subyek dipilih sesuai
Kepala HRD
Kepala Keperawatan
Kepala Ruangan
Anggota I
Anggota II
a. Staffing Process (rekrutmen) adalah proses atau tindakan yang dilakukan oleh
c. Kinerja adalah hasil akhir yang dicapai atau target yang diharapkan selama
proses bekerja berlangsung sesuai dengan perencanaan dan ketetapan yang ada
perusahaan/organisasi.
53
Untuk mendapat data yang tepat maka perlu ditentukan sumber informasi
sumber data berdasarkan pertimbangan tertentu yakni sumber data yang dianggap
menjelajahi objek atau situasi sosial yang sedang diteliti. Aspek yang menjadi
perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan pada banyaknya
sumber data.
yang dianggap berkompeten memberikan informasi internal RSU Sri Ratu Medan
1. Kepala HRD
2. Kepala Keperawatan
3. Kepala Ruangan
4. Anggota I
5. Anggota II
adalah :
54
langsung terhadap hal-hal yang dianggap perlu dan berkaitan dengan objek
penelitian.
langsung.
3.6.3 Dokumentasi
Medan.
55
triangulasi adalah suatu pendekatan analisa data yang mensintesa data dari
Menurut teori Miles dan Hubberman ada 3 tahapan analisa data dilapangan
a. Reduksi Data
b. Data Display
c. Kesimpulan/Verifikasi
Sejak awal pengumpulan data, peneliti telah mencatat dan memberi makna
kesimpulan akhir masih jauh. Peneliti harus jujur dan menghindari bias
subjektivitas dirinya.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – Juli tahun 2019 dan memakan
sebagai panduan wawancara kepada informan yang terdiri dari lima informan
Anggota II
Rumah sakit Ibu & Anak Sri Ratu didirikan pada tanggal 28 Oktober 1983
dan mulai beroperasi 25 Februari 1985 dibawah Yayasan Nibung Raya dengan
04 Juli 2005 dengan Akte Notaris Gordon Eliwon Harianja, SH No. 1 Tanggal 04
Juli 2005 dan sejak tanggal 04 Agustus 2005, Rumah sakit Ibu & Anak Sri Ratu
berada dibawah PT. Sri Ratu Baru sesuai dengan Akte Pendirian Perseroan
dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Nomor C-
April 2019 dinyatakan bahwa Rumah sakit Sri Ratu Ibu & Anak beroperasional
4.3. Visi
4.4. Misi
terpadu
4.5. Motto
4.6. Falsafah
4.7. Strategi
ramah
4.9.1 RSU Sri Ratu Medan melayani pasien baik yang rawat jalan maupun rawat
inap. Beberapa pelayanan yang ditangani oleh RS Sri Ratu Medan adalah :
1. Rawat jalan
2. Rawat inap
5. Ruang VK/Bersalin
6. Ruang OK
7. Poliklinik OBGIN
8. Poliklinik Anak
12. Radiologi
13. Laboratorium
14. Farmasi
19. Aula
20. Ambulance
60
1. Tenaga Medis
yaitu wawancara mendalam. Alat yang digunakan pada saat wawancara adalah
digital voice recorder. Semua data dari hasil wawancara dijabarkan dalam table
berikut :
kebutuhan SDM
kesehatan
Tabel 4.11.2.Pertanyaan 2
penyusunan
perencanaan
kebutuhan SDM
kesehatan
4 Ada tertulis dalam bentuk Sudah sesuai Rumah sakit telah
SK Direktur dan program dengan Job Des melaksanakan
kerja Seleksi dan rekrutmen sesuai
Penerimaan Karyawan SPO dan
Permenkes RI
Nomor 33 Tahun
2015 tentang
pedoman
penyusunan
perencanaan
kebutuhan SDM
kesehatan
5 Ada tertulis dalam bentuk Ya, sesuai Rumah sakit telah
SK Direktur dan program melaksanakan
kerja Seleksi dan rekrutmen sesuai
penerimaan Karyawan SPO dan
Permenkes RI
Nomor 33 Tahun
2015 tentang
pedoman
penyusunan
perencanaan
kebutuhan SDM
kesehatan
pegawai
(terlampir)
3 Ada tertulis dalam bentuk Sudah sesuai Rumah sakit telah
SK Direktur dan program dengan prosedur melaksanakan
kerja Seleksi dan & kebijakan rekrutmen sesuai
Penerimaan Karyawan rumah sakit SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
4 Ada tertulis dalam bentuk Sudah sesuai Rumah sakit telah
SK Direktur dan program melaksanakan
kerja Seleksi dan rekrutmen sesuai
Penerimaan Karyawan SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
5 Ada tertulis dalam bentuk Ya, sesuai Rumah sakit telah
SK Direktur dan program melaksanakan
kerja Seleksi dan rekrutmen sesuai
penerimaan Karyawan SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
(terlampir)
3 Ada tertulis dalam bentuk Sesuai dengan Rumah sakit telah
SK Direktur dan program tujuan rumah sakit melaksanakan
kerja Seleksi dan Sri Ratu rekrutmen sesuai
Penerimaan Karyawan SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
4 Ada tertulis dalam bentuk Sesuai dengan Rumah sakit telah
SK Direktur dan program kebutuhan melaksanakan
kerja Seleksi dan rekrutmen sesuai
Penerimaan Karyawan SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
5 Ada tertulis dalam bentuk Ya Sesuai Rumah sakit telah
SK Direktur dan program melaksanakan
kerja Seleksi dan rekrutmen sesuai
penerimaan Karyawan SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
pegawai
(terlampir)
2 Ada tertulis dalam bentuk Sudah tapi belum Rumah sakit telah
SK Direktur dan program maksimal melaksanakan
kerja Seleksi dan rekrutmen sesuai
Penerimaan Karyawan SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
3 Ada tertulis dalam bentuk Pastinya metode Rumah sakit telah
SK Direktur dan program yang dilakukan melaksanakan
kerja Seleksi dan efisien & efektif rekrutmen sesuai
Penerimaan Karyawan SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
4 Ada tertulis dalam bentuk Secara efisien & Rumah sakit telah
SK Direktur dan program efektif melaksanakan
kerja Seleksi dan rekrutmen sesuai
Penerimaan Karyawan SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
5 Ada tertulis dalam bentuk Ya dilakukan Rumah sakit telah
SK Direktur dan program secara efisien dan melaksanakan
kerja Seleksi dan efektif rekrutmen sesuai
penerimaan Karyawan SPO rekrutmen
dan penerimaan
pegawai
(terlampir)
pedoman penyusunan
perencanaan kebutuhan
SDM kesehatan
3 Ada tertulis dalam Ya, proses Rumah sakit telah
bentuk SK Direktur dan rekrutmen melaksanakan rekrutmen
program kerja Seleksi meningkatkan sesuai SPO dan
dan Penerimaan kinerja Permenkes RI Nomor 33
Karyawan Karyawan Tahun 2015 tentang
pedoman penyusunan
perencanaan kebutuhan
SDM kesehatan
4 Ada tertulis dalam Sudah Rumah sakit telah
bentuk SK Direktur dan melaksanakan rekrutmen
program kerja Seleksi sesuai SPO dan
dan Penerimaan Permenkes RI Nomor 33
Karyawan Tahun 2015 tentang
pedoman penyusunan
perencanaan kebutuhan
SDM kesehatan
5 Ada tertulis dalam Ya dapat Rumah sakit telah
bentuk SK Direktur dan meningkatkan melaksanakan rekrutmen
program kerja Seleksi kinerja sesuai SPO dan
dan penerimaan Karyawan Permenkes RI Nomor 33
Karyawan Tahun 2015 tentang
pedoman penyusunan
perencanaan kebutuhan
SDM kesehatan
tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
2 Ada tertulis dalam bentuk Perlu SK dan Program
SK Direktur Program Kerja sudah ada
Pelatihan dan Pendidikan dan sesuai dengan
Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor 725
Tahun 2003
tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
3 Ada tertulis dalam bentuk Perlu SK dan Program
SK Direktur Program Kerja sudah ada
Pelatihan dan Pendidikan dan sesuai dengan
Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor 725
Tahun 2003
tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
4 Ada tertulis dalam bentuk Sangat Perlu SK dan Program
SK Direktur Program Kerja sudah ada
Pelatihan dan Pendidikan dan sesuai dengan
Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor 725
Tahun 2003
tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
5 Ada tertulis dalam bentuk Perlu SK dan Program
SK Direktur Program Kerja sudah ada
Pelatihan dan Pendidikan dan sesuai dengan
Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor 725
Tahun 2003
tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
Tabel 4.12.2. Pertanyaan 2
n a
1 Ada tertulis dalam bentuk Ada Standar Prosedur
SK Direktur Program Operasional (SPO)
Pelatihan dan Pendidikan Program Pelatihan dan
Pendidikan sudah ada
(Terlampir)
2 Ada tertulis dalam bentuk Ada Standar Prosedur
SK Direktur Program Operasional (SPO)
Pelatihan dan Pendidikan Program Pelatihan dan
Pendidikan sudah ada
(Terlampir)
3 Ada tertulis dalam bentuk Ada Standar Prosedur
SK Direktur Program Operasional (SPO)
Pelatihan dan Pendidikan Program Pelatihan dan
Pendidikan sudah ada
(Terlampir)
4 Ada tertulis dalam bentuk Ya ada Standar Prosedur
SK Direktur Program Operasional (SPO)
Pelatihan dan Pendidikan Program Pelatihan dan
Pendidikan sudah ada
(Terlampir)
5 Ada tertulis dalam bentuk Ada Standar Prosedur
SK Direktur Program Operasional (SPO)
Pelatihan dan Pendidikan Program Pelatihan dan
Pendidikan sudah ada
(Terlampir)
(Terlampir)
4 Ada tertulis dalam bentuk Tentu ada Sesuai dengan prosedur yang
SK Direktur Program tertuang dalam SPO Program
Pelatihan dan Pendidikan Pelatihan dan Pendidikan.
Undangan Pelatihan
(Terlampir)
5 Ada tertulis dalam bentuk Ada Sesuai dengan prosedur yang
SK Direktur Program tertuang dalam SPO Program
Pelatihan dan Pendidikan Pelatihan dan Pendidikan.
Undangan Pelatihan
(Terlampir)
Kesehatan
4 Ada tertulis dalam bentuk Pasti, sehubung SK dan Program
SK Direktur Program dengan Kerja sudah ada
Pelatihan dan Pendidikan berkembangnya dan sesuai dengan
ilmu kesehatan Keputusan
sehingga sdm Menteri Kesehatan
mampu memenuhi RI Nomor 725
pelayanan Tahun 2003
kesehatan tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
5 Ada tertulis dalam bentuk Ya SK dan Program
SK Direktur Program Kerja sudah ada
Pelatihan dan Pendidikan dan sesuai dengan
Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor 725
Tahun 2003
tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
Kesehatan
3 Ada tertulis dalam bentuk Ya SK dan Program
SK Direktur Program Kerja sudah ada
Pelatihan dan Pendidikan dan sesuai dengan
Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor 725
Tahun 2003
tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
4 Ada tertulis dalam bentuk Ya SK dan Program
SK Direktur Program Kerja sudah ada
Pelatihan dan Pendidikan dan sesuai dengan
Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor 725
Tahun 2003
tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
5 Ada tertulis dalam bentuk Ya SK dan Program
SK Direktur Program Kerja sudah ada
Pelatihan dan Pendidikan dan sesuai dengan
Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor 725
Tahun 2003
tentang Pedoman
Pelatihan
Kesehatan
PEMBAHASAN
pengambilan data dari informan di Rumah Sakit Umum Sri Ratu Medan.
diberikan.
Kepala HRD, 1 (satu) orang Kepala Keperawatan, 1 (satu) orang Kepala Ruangan,
Informan IV : Anggota 1
Informan V : Anggota 2
1. Mengapa tertarik bekerja di rumah sakit?
84
Informan IV : Anggota 1
Informan V : Anggota 2
8. Kendala – kendala apa saja yang ada saat dilakukan perlatihan oleh
pihak RS ?
Tidak ada kendala
9. Setelah mengikuti pelatihan perlukah di evaluasi untuk melihat
kemajuan pegawai ?
Perlu
10. Apakah Menurut anda supervisi pimpinan dapat meningkatkan kinerja
karyawan?
Perlu