Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Dasar I dengan dosen
mata kuliah Ns.Linda Sari Barus, M.Kep, Sp.An
MAKALAH
Kelompok 5
Disusun oleh :
PRODI D3 KEPERAWATAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala kelimpahan inayah ,taufik
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya sangat sederhana .semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan , petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam “Memenuhi prosedur keperawatan
dalam memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur sesuai SPO” dalam mata kuliah Keperawatan
Dasar I.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sagat kurang .oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini .
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
D. Gangguan Tidur....................................................................................................................7
2. Tahapan Tidur....................................................................................................................8
Memberikan kompres..............................................................................................................13
BAB III.........................................................................................................................................18
PENUTUP....................................................................................................................................18
Kesimpulan...............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesempatan untuk Istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan makanan,
aktivita, mamupun kebutuhan dasar lainnya. Setiap individu membutuhkan istirahat
dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya.
Istirahat adalah suatu keadaan dimana keadaan jasmani menurunnya aktivitas badan
menjadi lebih segar.
Tidur adalah suatu keaadan yang relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa
kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing
menyatakan fase kegiatan otak dan badan yang berbeda. Tidur juga melibatkan
susunan saraf pusat, saraf perifer, endokrin kardiovaskuler, respirasi dan
musculoskeletal
( Robinson 1993, dalam Potter). Jika kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup,
maka akan terkumpul sejumlah energy yang dapat memulihkan status kesehatan dan
menjalankan kegiatan sehari-hari. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan
biasanya memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya
B. Rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Kebutuhan istirahat
Kebutuhan yang diperlukan setiap orang untuk mempertahankan status kesehatan
pada tingkat yang optimal. Proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh..
Jika kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka akan terkumpul sejumlah
energi yang dapat memulihkan status kesehatan dan menjalankan kegiatan sehari-hari.
Selain itu, orang yang mengalami kelelahan biasanya memerlukan istirahat dan tidur
lebih dari biasanya.
Kebutuhan Tidur
Guyton(1986) mendefinisikan tidur sebagai sebagai kondisi tidak sadar, dimana
persepsi reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang dan dapat
dibangunkan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup. Saat tidur seseorang
memiliki kesadaran yang bervariasi serta terdapat perubahan proses fisiologis dan
terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar. Seseorang dikategorikan
sedang tidur dengan tanda-tanda aktivitas fisik minimal, tingkat kesadaran bervariasi,
terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh, dan penurunan respons terhadap
rangsangan dari luar.
1. penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak normal.
Namun demikian, keadaan akan sakit mejadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat
tidur. Misalnya pada pasien dengan gangguan pernafasan seperti asma, bronkitis,
penyakit kardiovaskuler, dan penyakit persyarafan.
2. lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian terjadi
perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya
3.Motivasi
Dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
menahan ngantuk.
4.kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM
5.Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
menganggu tidurnya.
6.Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang sering minum alkohol dapat
mengakibatkan insomnia dan sering marah.
D. Gangguan Tidur
1. Insomnia
Adalah ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas tidur. Ada
3 macam insomnia yaitu Initial Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur tidak
ada, Intermitent Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk tetap
mempertahankan tidur sebab sering terbangun, dan Terminal Insomnia adalah
bangun lebih awal tetapi tidak pernah tertidur kembali, penyebab insomnia adalah
ketidakmampuan fisik, kecemasan, dan kebiasaan minum alkohol dalam jumlah
banyak.
2. Hipersomnia
Berlebihan jam tidur pada malam hari, lebih dari 9 jam, biasanya disebabkan depresi,
kerusakan saraf tepi, beberapa penyakit ginjal, liver, dan metabolisme.
3. Parasomnia adalah sekumpulan gangguan tidur yang menyebabkan suatu kejadian
atau pengalaman yang tidak diinginkan, yang terjadi saat kita baru tertidur, sudah
terlelap, atau saat terbangun dari tidur
4. Narkolepsi adalah gangguan sistem saraf yang memengaruhi kendali terhadap
aktivitas tidur. Penderita narkolepsi mengalami rasa kantuk pada siang hari dan bisa
tiba-tiba tertidur tanpa mengenal waktu dan tempat
5. Apnea tidur dan mendengkur adalah gangguan tidur yang menyebabkan
pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali saat sedang tidur.
Kondisi ini dapat ditandai dengan mengorok saat tidur dan tetap merasa mengantuk
setelah tidur lama
6. Mengigau adalah gangguan tidur yang membuat orang berbicara saat tidur, namun
tidak menyadarinya.
2. Tahapan Tidur
b. NREM tahap II
d. NREM tahap IV
Tidur nyenyak
Sulit untuk dibagunkan, butuh stimulus intensif
Untuk restorasi dan istirahat
Sekresi lambung menurun
Gerak bola mata cepat.
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian
terjadi perubahan suasana seperti gaduh, maka akan menghambat tidurnya.
4.Keseimbangan suhu tubuh
Pengertian suhu tubuh adalah panas atan dingin suatu subtansi suhu tubuh
adalah perbedaan antara jumlah panas yang di produksi oleh proses tubuh dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Suhu tubuh mencerminkan
keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas dari tubuh, yang diukur
dalam unit panas yang di sebut derajat. manusia mempunyai kemampuan yang
jauh lebih besar untuk mentoleransi suhu panas, karena banyaknya kelenjar
keringat serta tubuh yang hanya berambut halus. Sebagian besar panas yang
diproduksi di dalam tubuh merupakan hasil oksidasi, maka sumber utama panas
adalah jaringan yang paling aktif, yaitu hati, kelenjar sekresi dan otot. Ketiganya
merupakan lebih dari separuh tubuh. Maka suhu tubuh masing-masing jaringan
dapat berbeda tergantung pada derajat metabolisme, kecepatan darah yang
mengalir ke dalamnya, dan perbedaan suhunya dengan jaringan di sekitarnya.
Suhu tubuh orang dapat bervariasi sepanjang hari. Suhu tubuh paling rendah
dapat diukur pada pagi hari(sekitar pukul 6 hingga 7) selanjutnya dapat
bervariasi hingga 1 C dan yang paling tinggi adalah suhu tubuh pada sore hari
(pukul 6 hingga 7 sore). Disamping itu, khusus wanita, suhu tubuh cenderung
meningkat saat pertengahan siklus menstruasi, yaitu saat terjadi ovulasi dengan
variasi peningkatan suhu tubuh sekitar 0,5 C.
Suhu tubuh pun meningkat jika seseorang melakukan olahraga atau aktivitas
sedang hingga berat. Hal itu berkaitan dengan produksi panas oleh otot yang
berkontraksi. Suhu tubuh saat olahraga dapat mencapai 40 C. Hal ini masih
dalam batas normal serta tidak di sebut sebagai demam. Disisi lain, variasi suhu
juga terkait dengan usia.
Pertukaran panas antara Tubuh dan lingkungan:
Radiasi:
Radiasi merupakan emisi energi panas dari permukaan tubuh yang hangat dalam
bentuk gelombang eletromagnetik atau gelombang panas. (terkena sinar
matahari tanpa tersentuh secara langsung)
Konduksi:
Konduksi merupakan transfer panas melalui kontak langsung. Panas akan
berpindah dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas. (saat kita
memegang es, tangan kita akan menjadi dingin karena panas berpindah dari
tangan ke es tersebut)
Konveksi:
Konveksi merupakan perpindahan panas melalui aliran udara atau air. Misalnya
dengan hembusan dari kipas angin maupun seperti pada saat mengendarai
sepeda atau kendaraan dengan jendela terbuka. Itulah mengapa pada kondisi
tersebut, kita cenderung merasa lebih dingin sementara itu, evaporasi berkaitan
dengan keluarnya
panas melalui penguapan keringat.
Evaporasi
Evaporasi adalah proses perubahan molekul didalam keadaan cair (air) dengan
spontan menjadi gas (uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi.
Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-
angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Persiapan Alat
Tiga botol kecil: air sabun, air bersih, larutan disinfektan: savlon/lisol 2,5%
Kasa, tisu 5. Bengkok (nierbekken)
Prosedur Pelaksanaan
Prosedur Pelaksanaan
Prosedur Pelaksanaan
Memberikan kompres
Persiapan alat:
1. Mangkok bertutup steril
2. Cairan antiseptik
3. Bak instrumen berisi pinset anatomis 2
4. Kassa
5. Pengalas
6. Sampiran
7. Buku catatan dan pena
Tujuan Kompres dingin basah streril
1. menurunkan suhu tubuh
2. mengurangi rasa sakit
3. mencegah peradangan meluas
4. mengurangi kongesti
5. mengurangi pendarahan
Prosedur pelaksanaan:
1. Mencuci tangan
2. Memberi salam pada klien
3. Membawa alat kedekat klien
4. Memasang samoiran
5. Memasang alas dibawah bagian yang akan dikompres
6. Mengocok cairan kompres jika ada endapan
7. Menuangkan cairan pada kom steril
8. Masukan kassa dalam cairan
9. Memeras kassa dalam cairan
10. Memeras kassa dengan memakai 2 pinset
11. Membentangkan kassa dan meletakkan pada bagian yang akn dikompres lalu dibalut
12. Memasang busur selimut
13. Merapikan klien jika sudah selesai
14. Mencatat hasil
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang, setiap
individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan
tidur yang baik,benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu
efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal
dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan
memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Tarwono Wartonah. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses. Jakarta: Salemba Medika. 2006
Andina Vita Sutanto, Yuni Fitriana. Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatann Profesi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. 2017
Ns. Eni Rusyati, dkk. Keterampilan dan Prosedur Labolaturium. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC. 2006.
Sujono Riyadi, Hammoko. Standar Oprating Procedure dalam Praktek Klinik Keperawatan
Dasar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2003