Anda di halaman 1dari 13

Tanggal Paraf

Kamis,19
april 2018

PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI

PENULISAN KUTIPAN, RUJUKAN, TABEL, DAN GAMBAR

Dosen pengampu: Dr.Kurnia Ningsih,M.Pd

Disusun Oleh:

Florensia Maylandara (F1011510)

Romika (F1011510)

Sri Oktaviani (F101151052)

Patrisia Vika (F1011510)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUMGPURA

PONTIANAK

2018
A. Kutipan

Berdasarkan cara pengutipannya, kutipan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: Kutipan


Langsung dan Kutipan tidak Langsung

Kutipan langsung adalah mengutip ide atau konsep orang lain yang dsesuai dengan aslinya

1. Kutipan langsung
a. Kutipan Langsung Yang Kurang Dari Lima Baris

Tulisan yang dikutip langsung dari publikasi lain jika kurang dari lima baris harus
ditulis kata demi kata dan diletakan didlam teks dengan diberi tanda kutip ganda (“...”).

Contoh :

Sutrino (1998:27) menyatakan, “Reformasi pendidikan di indonesia harus


diarahkan pada pegubahan dari kerangka berpikir “benar-salah” menjadi keragka berbikir
alternatif.” Tetapi perubahan emacam ini memerlukan waktu yang lama,mugkin bahkan
perlu beberapa generasi.

b. Kutipan Langsung Yang Terdiri Dari Lima Baris Atau Lebih

Kutipan yang terdiri dari lima baris atau lebih tidak ditempatkan didalam teks
tetapi didalam blok yang ditandai dengan inden kanan dan inden kiri tanpa
menggunakan tanda kutip.

Contoh :

Sutriso meyatakan bahwa,

Reformasi pendidikan di indonesia pada pengubhan keragka berpikir “benar-


salah” mejadi kerangka berpikir alteratif. Seseorang yang menggunakan keragka
berpikir benar-salah hanya menggunakan satu pemikiran saja yang olehnya dianggap
benar. Pada umumnya, yang berangkutan menjadi sangat fanatik dalam
memepertahankan pemikirannya karena bagiya pemikiran terebut hanya satu-satunya
yang benar Sedangkan pemikiran- pemikiran lain dianggap salah. Ia menjadi sangat
tertutup terhadap pemikiran lain. (Sutrisno, 1998 : 27). Tetapi, perubahan semacam ini
memerlukan waktu yang lama,bahkan mungkin perlu beberapa generasi.

c. Aturan Memebuat Kutipan Langsung


a. Kutipan langung harus akurat. Kutipan langung harus mengikuti kata-kata,
ejaan, era tanda-tanda baca pada tulisan yang asli.

b. Tanda kutip ganda dipakai untuk kutipan di dalam teks. Tanda kutip
tunggal digunakan didalam teks yang telah menggunakan kutip ganda.

Contoh :

Sutrisno ( 1998 : 27) menyatakan, “Reformasi pendidikan di Indoneia


harus diarahkan pada pengubahan dari kerangka berpikir “benar-salah” mejadi
kerangka berpikir alteratif” tetapi perubahan semaam ini memerlukan waktu
yang lama, bahkan mungkin perlu beberpa generasi.

c. Suatu kutipan dapat diubah tanpa pejelasan bila :

1) Huruf pertama dari suatu kutipan dapat diubahmejadi huruf besar atau
huruf kecil.
2) Tanda baca pada akhir suatu kalimat yag dikutip mugkin juga dapat
diubah untuk disesuaikan dengan kalimat utama.
2. Kutipan Tidak Langsung (Parafrase)
Kutipan tidak langsung adalah uatu cara yag dilakukan penulis untuk mengutip
pedapat orang lain dengan tidak menyalin seluruh kalimat atau bagian kalimat-kalimat
penulis itu sendiri. Dengan kata lain dikutip hanyalah gagasa atau ide dari suatu uraian
yang kemudian di paparkan dengan menggunakan kalimat-kalimat penulis sendiri.

Syarat Penuliasan Kutipan Tidak Langsung

a. Kutipan tersebut diintegrasika degan tulisan (teks),

b. Kutipan tidak dapat diapuit dengan tanda kutip, dan

c. Jarak atar basis ditulis mengikuti teks

3. Penghargaan Kepada Penulis Yang Dikutip

a. Kutipan Langsung

Penghargaan dinyatakan dengan cara mecantumka nama penuli, tahu


penerbitan dan halaman didalam tanda kurung yag diletakan

Contoh :
Ia menyatakan,“Reformasi pendidikan di Indoneia harus diarahkan pada
pengubahan dari kerangka berpikir “benar-salah” (cetak miring ditambah penulis)
menjadi kerangka berpikir alternatif”(utrisno 1998, hal. 27). Tetapi perubahan
semacam ini memerlukan waktu yang lama, bahkan mungkin perlu beberpa generasi.

b. Pada Kutipan Yang Bersifat Parafrase

Penghargaan diyatakan dega cara mecantumkan nama penulis dan tahun


penerbitan didalam tada kurug yag diletakan lagung dibelakang paraprasa atau kutipan
yang bersangkutan.

Contoh :

Disebutkan bahwa fokus reformasi pendidikan di Indoneia harus diarahkan


pada pengubahan dari kerangka berpikir “benar-salah” menjadi kerangka berpikir
alternatif”(Sutrisno, 1998). Tetapi perubahan semacam ini memerlukan waktu yang
lama, bahkan mungkin perlu beberpa generasi.

c. Jika Megutip Dari Kutipan Penulis Jangan Menghapus Apapun Yang Ada Di
Dalam Kutipan Tersebut

Kutipan semacam ini tidak tidak perlu dimaukan kedalam daftar pustaka,
kecuali bayak kutipan diambil dari sumber yang sama.

Contoh :

Disebutkan bahwa fokus reformasi pendidikan di Indoneia menurut Sutrino


(dalam Akiong, 2001) adalah pengubahan dari kerangka berpikir “benar-salah”
menjadi kerangka berpikir alternatif”. Tetapi perubahan semacam ini memerlukan
waktu yang lama, bahkan mungkin perlu beberpa generasi.

B. Daftar Pustaka

Gaya peulia daftar pustaka menurut APA (American Psychologial Association) edisi ke
enam tahun 2010. Beberapa ciri penulisan daftar pustaka dengan APA style adalah :

1. Tahun publikasi dituliskan nama-nama pengarang.

2. Referensi di dalam isi tulian megacu pada item di dalam daftar pustaka dengan cara
menuliskan nama belakang surename pegarang diikuti tanggal penerbitan yag dituliskan
diatara kurung.
3. Uruta daftar pustaka berdaarka nama belakang pengarang

4. Jika suatu referesi tidak memiliki nama pegarang maka judul referensi diguakan untuk
mengurutka referensi terebut diatara referensi lain yang tetap diurutkan berdasarka nama
belakang pengarang.

5. Daftar putaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarakan jenis pustaka,


misalnya buku,jurnal dan sebagainya.

6. Judul refereni ditulikan ecara cetak miring. Jika daftar putaka ditulis tangan maka
judul digaris bawahi.

a. Penulisan Nama Penulis


1. Bila informasinya memungkinkan, bagian ini dimulai dengan nama
keluarga (jika ada ) diikuti nisial nama “depan” dan / atau inisial
nama “tengah” atau yang lain (initial).
Contoh :

Comell, D. P., Siregar, R.O., Mawengkang, J. T., Alchadrie, Sy. I.,

2. Preporsisi seperti de,la,du,pan,von dll jamgan disatukan dengan


penulisa nama keluarga. Sedangkan Mc,Mac, dan M” dapat
distukan dengan nama keluarga.
Contoh :

Aert, J.H.Van, Magnis, S. O. Von, McArthur, P.W., MacDonald, R.

3. Bila penulisnya kurang dari enam orang semua nama ditulis dengan
aturan yang sama seperti satu orang, dipisahkan dengan tanda
koma, “,” dan didepan penulis terakhir diberi “&”.
Contoh :

August, D.L., Flavell, J.H. & Clift, R., Sugiatno, Edy Yusmin, Halini, & Zubaidah.

4. Bila penulisnya enam orang atau lebih, hanya dituliskan penulis


pertama diikuti “,” dan “et al” atau “dkk”.
5. Bila penulisnya kelompok, tulis lengkap nama kelompok itu.
Contoh :

Himpunan Matematika Indonesi. Departemen Pendidikan Nasional


6. Akhiri bagian ini dengan tanda titik.

b. Penulisan Tahun Penerbitan


1. Tuliskan tahun sumber referensi itu dikerjakan atau dipublikasikan
tanpa tanda kurung.
2. Bila pertemuan kongkres, seminar, lokakarya,dan sejenisnya
tuliskan “Bulan” pelaksanaannya langsung dibelakang tahun yang
dipisahkan dengan tanda koma”,”.
3. Bila surat kabar, majalah dan sejenisnya, cantumkan juga “Tanggal
dan Bulan” terbitnya langsung dibelakang tahun.
4. Bila telah diterima untuk diterbitkan tetapi belom terbit, dibelkang
tahun ditambah “in press” dalam tanda “kurung”.
5. Bila tahun penerbitan tidak ada , tuliskan “(tanpa tahun)” langsung
dibelakang nama penulis.
6. Bila tidak diterbitkan, tambahkan dibelakang tahun kata “tidak
diterbitkan” dalam tanda kurung.
7. Akhiri bagian ini dengan tanda titik.

c. Penulisan Judul
1. Hanya huruf dari judul dan hurup pertama dari sub judul yang
dituliskan dengan huruf besar/ hutuf kapital.
2. Sertakan informasi yang tidak “rutin” misalnya: Surat pembaca,
monograp, Abstrak, CD-ROM, atau Web-Site didalam tanda kurung
besar “[…..]” langsung dibelakang judul.
3. Akhiri bagian ini dengan tanda titik.

d. Penulisan Berkala
1. Tuliskan lengkap “nama berkala/jurnal’ yang bersangkutan/ tidak
disingkat titik.
2. Tuliskn nomor tahun atau volume berkala yang bersangkutan tanpa
tanda kurung.
3. Jika setiap nomor dimulai dengan halaman 1(satu), cantumkan
nomor terbitannya didalam tanda kurung “(…..) langsung
dibelakang bagian judul.
4. Sertakan halamannya.
5. Pisahkan semua elemen-elemen ini dengan koma “,”.
6. Akhiri bagian ini dengan tanda titik “.”

e. Penulisan Informasi Penerbit


1. Buat berapa buku, cantumkan Kota penerbit dan nama penerbitnya
yang dipisahkan dengan tanda “:”. Akhiri dengan tanda titik “.”.
2. Bila berupa terbitan berkala, ikuti 2.1.4. akhiri bagian ini dengan
tanda titik.

f. Penulisan Daftar Pustaka Dalam Daftar Secara Lengkap


1. Artikel Berkala (Jurnal Atau Makalah)
Urutan penulisan :

Penulis. Tahun. Judul. Judul artikel. Nama berkala. Volume (nomor): Halaman.
Nama berkala dan volume dicetak tebal.

Contoh :

August, D.L. (1985). Comparison of Comprehensions monitoring of skilled readers.


Reading research quarterty, 20(1):39-57.

2. Makalah Disajikan Dalam Seminar/ Lokakarya


Urutan penulisan :

Nama penulis. (tahun,tanggal dan bulan dilaksanakan). Judul makalah. Nama


seminar/lokakarya; kota tempat seminar/ lokakarya. Judul makalah dicetak miring.

Sutrisno , L. (2000). Gender Dalam Pendidikan Fisika Diindonesia. HEDS-JICA


Unsri, (pp.24-25). Palembang .

3. Makalah Yang Tidak Diterbitkan


Urutan penulisan:
Nama penulis. (tahun,tanggal dan bulan dilaksanakan). Judul makalah ditulis miring.
Kota dan instansi tempat yang bersangkutan bekerja.

Contoh :

Leo Sutrisno. (1996). (Tidak diterbitkan). Reformasi Pendidikan Makalah Sumbang


Saran Bagi Mendikbud. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

4. Surat Kabar
Urutan penulisan:

Nama penulis. (Tahun, tanggal dan bulan dilaksanakan). Judul artikel. Nama surat
kabar.

Contoh :

Mahrus Irsyam. (2002, 16 Januari, Hal: 4-5). Terapi Membenahi ke-“Amburadul”-


an Birokrasi. Kompas.

5. Buku
Urutan penulisan:

Nama penulis. (tahun). Judul buku. Kota penerbit: nama penerbit.

a. Judul buku ditulis dengan ditulis miring


Comtoh :
Ansi, F. (1988a). Pengantar Ekonomi. Jakarta : Aksara.

b. Nomor cetakan atau nomor edisi ditulis didalam tanda


kurung dibelakang judul buku.
Contoh:
Adimassana, J. (1986). Ki Ageng Suryametaram Tentang Citra Manusia
(Cetakan ke-1 ed.). Yogyakarta: Kanisius.

a. Bila penulis sebagai penyunting atau editor maka kata


“editor/penyunting” ditulis didalam kurung langsung dan
diletakkan setelah judul buku.
Contoh :
Sindhunata. (2001). Pendidikan : Kegelisahan Sepanjang Zaman. (Editor,
Ed.) Yogyakarta: Kanisius.
c. Bila penulisnya berbentuk kelompok dalam suatu instansi tertentu, nama istansi
yang menerbitkan menggantikan posisi nama penulis.

Contoh:

Program Pascasarjana Universitas Gajahmada. (1998). Petunjuk Penulisan


Usulan Penelitian dan Tesis. Yogyakarta.

6. Bagian/ bab dari suatu buku

Urutan penulisan:

Nama penulis. (tahun). Judul. Dalam nama penyunting; (Editor); Judul


Buku. Halaman. Kota penerbit: Nama penerbit.

Contoh:

Sudjatmiko, W. (2000). Pendidikan Tinggi dan Demokrasi. In Sindhunata,


Menggagas Paradigma Baru PendidikanI (pp. 35-48). Yogyakarta: Kanisius.

7. Buku terjemahan
Urutan penulisan:

Nama penulis. (tahun). Judul buku dalam edisi Indonesia; (Nama penterjemah);
Kota penerbit: Nama penerbit.

Contoh:

Mulder, N. (2001). Individu, Masyarakat, dan Sejarah. In A. widyamartaya.


Yogyakarta: Kanisius.

8. Rujukan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM

Urutan penulisan sama dengan penulisan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak
ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung.

Contoh:

Krashen, S. & Long, M. (1979). Age. Rate and Eventual Attaiment in


Secon Language Acquistion. TOSOL Quarterly, 13: 573-82 (CD-ROM: TESOL
Quarterly-Digital, 1977)
Okey, J.R. (1973). The Effect of a mastery teaching strategy on teacher
attitudes and pupils achievements. Makalah disajikan pertemuan tahunan The
National Center for Research in Science Teaching. Detriot. Maret tanpa tanggal.
ERIC No. ED080311.

9. Rujukan Dari Internet Berupa Karya Individual.

Urutan penulisanya sama dengan penulisan daftar pustaka dari artikel dalam
jurnal cetak, diikut kata dalam kurung (online), (alamat sumber rujukan dan
tanggal dikunjungi).

Contoh :

Hitchcock, S. C. (1996). A. Survey of STM Online Journals, 1990-95: The


Calm before the Strom. (Online). Retrieved Juni 12, 1996, from http//jounal ecs
sotonac.uk/survey/survey. Html.

10. Rujukan Dari Internet Berupa Artikel Dari Jurnal

Urutan penulisannya sama dengan penulisan rujukan dari artikel dalam jurnal
cetak, diikuti kata dalam kurung (Online), (alamat sumber rujukan dan tanggal
dikunjungi).

Contoh:

Kumaidi. (1998, desember 22). Pengukuran Bekal Awal Belajar dan


Pengembangan Tesnya. Retrieved Januari 2007, from Jurnal Ilmu Pendidikan:
http://www. Malang.ac.id.

11. Rujukan Dari Internet Berupa Bahan Diskusi

Urutan penulisan sama seperti daftar pustaka, Nama. Tahun, Bulan, dan
Tanggal ditulis didalam kurung. Topik di tulis miring. Bulan, Tanggal, dan tahun
akses. Mengutuf dari internet ditulis online dan diberi tanda titik dua baru diikuti
URL.

Contoh:

D, W. (1995, November 20). Summary of Chating Internet Sites


NETTRAIN discussion List. Retrieved November 22, 1995, from Online:
NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu.
12. Rujukan Dari Internet Berupa E-Mail Pribadi

Nama pengirim (jika ada) dan di sertai keterangan dalam kurung (alamat e-
mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal bulan tahun. Topic isi
bahan (ditebalkan). Nama yang dikirim disertai keterangan dalam kurung (alamat
e-mail yang dikirim).

Contoh :

Dali S. Naga. (ikip-ikt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP.E-


mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywen.or.id).

C. Penyajian Tabel

Tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang sistematis untuk menyajikan
data, sesuai dengan klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel yang lebih dari
setengah halaman harus ditepatkan pada halaman tersendiri.

Tabel harus diberi identitas (beberapa nomor dan tabel) yang ditempatkan diatas
tubuh tabel. Jika lebih dari satu halaman maka bagian dari kepala tabel (termaksud
teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak
perlu diberi garis horizontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan “ lanjutan tabel…” pada
tepi kiri atas. Nomor tabel menggunakan angka Arab-Hindu terdiri dari dua bagian, nomor
yang merunjuk bab dimna tabel berada dan nomor urut tabel yang bersangkutan
mencangkupinya.

Contoh:

Nomor tabel 4.1 merujuk bahwa tabel terletak pada bab IV nomor urut yang pertama

Pengacuan tabel menggunakan angka dalam teks bukan dengan menggunakan kata
“tabel di atas “ atau “ tabel di bawah “. Garis yang paling atas dari tabel diletakkan tiga
spasi di bawah nama tabel. Kolom pengepalan (heading), dan deskripsi tentang ukuran
atau unit data harus dicantumkan. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi,
dituliskan dalam bentuk singkatan atau lambang: No, %, dan F data yang terdapat pada
tabel ditulis dengan menggunakan spasi tunggal

Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib perlu diperhtikan mengenai nama
penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli dan dituliskan dibawah tubuh
dengan jarak satu setengah spasi dari garis horizontal dibawah mulai dari tepi kiri.
D. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik chart, peta, sket, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat
dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan untuk membangun deskripsi,
tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat
digunakan untuk menyajikan data statistic berbentuk grafik.

Aturan:

1. Judul gambar ditempatkan dibawah gambar.


2. Cara dinomori dengan menggunakan angka Arab-Hindu seperti pada
penomoran tabel.
3. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
4. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan
menggunakan kata gambar diatas atau gambar di bawah.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai