Hikmah Kisah Bilal
Hikmah Kisah Bilal
Bilal bin Rabah memeluk islam ketika ia masih menjadi budak, karena hal
tersebut ia terus menerus disiksa tuannya dan dipaksa agar meninggalkan
agama lurus Allah dan kembali menjadi kafir. Tuannya melakukan apa saja
dengan berbagai tindakan yang menyakitinya agar ia luluh dan menuruti
perintah untuk meninggalkan islam. Tetapi dalam keadaan demikian ia tetap
teguh dan istiqomah pada imannya dan tetap menjadi pemeluk islam.
Keteguhannya menjadi teladan keutamaan istiqomah dalam islam.
Kelima. Ahli Wudhu. Bilal pernah berkata kepada Rasulullah “Ya Rasulullah,
setiap kali aku berhadast, aku langsung berwudhu dan shalat sunnah dua
rakaat”. Rasulullah pun menjawab “Ya, dengan itu kamu mendahului aku”.
(HR Bukhari). Pelajaran yang bisa diambil dari hadist tersebut ialah
kebiasaannya akan mensucikan diri dengan menjadi ahli wudhu membuat
derajatnya terus meningkat di hadapan Allah.
Kesembilan. Istiqomah.
Amal yang disukai Allah ialah amal yang konsisten dan terus menerus
meskipun kecil. Bilal memiliki keistimewaan dalam hal tersebut dibandingkan
sahabat Rasulullah yang lain, salah satunya ialah kebiasaannya berwudhu
seperti yang telah diceritakan di atas dan ia istiqomah menjaga kesucian,
meskipun terlihat sepele, hal tersebut yang membawanya ke surga karena
keteguhan hati dan keimanannya.
Kesepuluh. Kokoh pendirian dan Tabah.
Akibat siksaan dan hinaan dari orang-orang kafir, tidak sedikit di antara
sahabat yang terpaksa mengaku kafir karena tidak tahan siksaan padahal
hatinya tidak demikian (lihat QS an-Nahl: 106). Tetapi hal tersebut tidak
dilakukan oleh Bilal, ia dicengkram oleh orang musyrik dan disiksa tetapi
tetap teguh keimanannya hingga Allah memberinya pertolongan melalui Abu
Bakar yang ketika itu melihatnya disiksa dan membeli Bilal dari tuannya,
akhirnya Bilal terbebas dari siksa hingga ia terus menangis mengucap syukur
pada Allah dan Abu Bakar serta berjanji berjuang untuk islam seumur
hidupnya serta rela mengorbankan apapun yang dimilikinya demi islam.
Kedua belas. Pemuka Muadzin di Hari Kiamat. “Sebaik baik orang adalah
Bilal, ia adalah pemuka para muadzin di hari kiamat dan orang orang yang
menyerukan adzan adalah orang yang mendapat kemuliaan”. Karena
kesungguhannya dalam mengumandangkan adzan selama hidupnya, di hari
kiamat nanti Bilal mendapat jaminan kenikmatan berupa : menjadi pemuka
atau pemimpin bagi para muadzin di seluruh dunia. Kebaikannya tersebut
menjadi jalan menuju surga.
Demikian kisah dan keutamaan Bilal bin Rabah. Bilal adalah manusia biasa.
tetapi lantaran keimanan dan kesabarannya menjadikannya memiliki
keutamaan. Dari keutamaan dan keistimewaannya, jadilah ia seorang hamba
Allah yang patut dijadikan teladan. Bilal patut dijadikan sebagai sebuah
inspirasi bagi kehidupan. Bilal adalah salah satu sahabat Rasulullah saw yang
sangat disayangi oleh Beliau. Kekuatan imannya, kesederhanaan dan
kebaikan-kebaikan “kecil” nya yang dilakukan secara terus menerus dan
istiqomah menjadi nilai tinggi di hadapan Allah swt dan umat manusia. Bilal
is Amazing. What about us as cadet of 1912 movement?