Jawaban: D
5 Informasi yang benar tentang dr. Lucia Nauli Kalimat kedua paragraf 2: Sedang Mencari
Simbolon, Sp.A adalah …… “"… ujar dr. Lucia Nauli Simbolon, Sp.A, yang informasi
(A) Asisten dr. Adriansyah Dara turut hadir sebagai pembicara dalam acara
(B) Penulis buku Hamil Tanpa Galau tersebut.”
(C) Penggagas aplikasi Teman Bumil
(D) Pembicara seminar parenting Jawaban: D
(E) Editor buku Parenting Tanpa Galau
6 Sikap yang harus dimiliki oleh ibu hamil Kalimat ketiga paragraf 2: Sedang Mencari
terhadap informasi yang beredar di internet “Lucia menekankan bahwa sikap hati-hati dan informasi
adalah …… kritis dibutuhkan untuk menangkal peredaran
(A) Optimis informasi dengan sumber yang tidak kredibel.”
(B) Selektif Sikap yang menggambarkan hati-hati dan kritis
(C) Terbuka adalah selektif.
(D) Tertutup
(E) Adaptif Jawaban: B
7 Pernyataan yang tidak sesuai dengan isi Kalimat keempat paragraf 2: Sedang Membandingkan
paragraf 2 adalah …… “Saat ini, telah banyak beredar buku panduan informasi
(A) Sikap hati-hati dan kritis dibutuhkan oleh yang dapat memberikan informasi yang benar
ibu hamil untuk menangkal informasi yang mengenai masa kehamilan dan juga parenting,
tidak kredibel di internet. mulai dari pasca kelahiran hingga anak mulai
(B) Informasi yang diperoleh dari internet bersekolah.”
perlu ditanyakan dan dikonfirmasi lagi ke
dokter saat konsultasi. Jawaban: C
(C) Buku panduan tentang informasi yang
benar mengenai kehamilan dan parenting
masih sulit dijumpai di pasaran.
(D) Organisasi Teman Bumil adalah penggagas
peluncuran buku Hamil Tanpa Galau dan
Parenting Tanpa Galau.
(E) Pemahaman yang baik seputar kehamilan
membantu deteksi dini jika ada gangguan
pada perkembangan anak.
Bacaan 2 : untuk soal nomor 8-14
Camilan menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Secara global, tren ngemil juga
menunjukkan adanya peningkatan. Mondelez International melakukan survei tren 'ngemil' di Indonesia dan 11 negara lainnya. Salah satu
hasil survei mengungkapkan, bahwa orang Indonesia ternyata lebih sering mengonsumsi camilan daripada makan berat. Rata-rata konsumsi
camilan harian mencapai hampir tiga kali sehari, sementara makanan berat hanya 2,51 kali. President Director Mondelez Indonesia, Sachin
Prasad menyebutkan, angka ini lebih besar daripada rata-rata global. Secara global, rata-rata konsumsi camilan hanya 2,26 kali. "Secara
global, Indonesia lebih berorientasi pada camilan," kata Sachin dalam paparannya di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).
Nah, mengapa banyak masyarakat Indonesia lebih menggemari camilan ketimbang makan besar? Survei tersebut mengungkapkan
bahwa orang Indonesia bergantung pada camilan untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan mental maupun emosional. Berikut
rinciannya: 1. Untuk meningkatkan mood (93 persen). 2. Untuk menemukan momen tenang untuk diri sendiri atau "me time" (91 persen).
3. Untuk mendapatkan rasa nyaman (91 persen). 4. Untuk memanjakan diri atau menghadiahi diri sendiri (90 persen). 5. Untuk beristirahat,
menenangkan diri atau menghilangkan kegelisahan (90 persen). 6. Untuk merasa terhubung dengan orang lain (86 persen). 7. Untuk tetap
merasa berenergi (86 persen), dan lainnya. Dari hasil tersebut, kata Sachin, ditemukan bahwa alasan orang Indonesia ngemil lebih kepada
alasan emosional ketimbang fungsional. Adapun alasan fungsional, misalnya kemampuan camilan manis menambah energi, dan lainnya.
"Ada banyak alasan untuk orang Indonesia ngemil. Alasannya lebih ke emosional daripada fungsional," ucapnya. Kegemaran masyarakat
Indonesia dengan kegiatan ngemil rupanya bukan suatu hal yang baru terjadi dalam beberapa tahun terakhir, melainkan sudah menjadi
tradisi masyarakat Indonesia sejak lama. Sosiolog dari Universitas Nasional, Dr. Erna Ermawati Chotim, M. Si menjelaskan, tradisi ngemil di
Indonesia dibuktikan salah satunya dengan adanya camilan khas dan unik di setiap daerah di Indonesia. Meski begitu, kebiasaan camilan
tidak menggantikan peran makan berat. Hal yang berubah hanya dari segi variasi cemilan. Ini, kata Erna, tak terlepas dari modernisasi
masyarakat yang lebih produktif dan punya mobilitas tinggi. "Dalam konteks masyarakat modern yang paling mungkin adalah sesuatu yang
mudah dibawa, dapat ditaruh di tas, mudah dikonsumsi juga," kata Erna.
8 Pernyataan yang tidak sesuai dengan isi Kalimat ketiga paragraf 1: Sedang Membandingkan
paragraf 1 adalah …… “Mondelez International melakukan survei tren informasi
(A) Orang Indonesia lebih sering 'ngemil' di Indonesia dan 11 negara lainnya.”
mengonsumsi camilan daripada makanan
berat. Total terdapat 12 negara yang disurvei.
(B) Rata-rata konsumsi camilan masyarakat
global adalah sebesar 2,26 kali. Jawaban: E
(C) Tren ngemil di kalangan masyarakat dunia
menunjukkan adanya peningkatan.
(D) Rata-rata konsumsi makanan berat orang
Indonesia adalah sebesar 2,51 kali.
(E) Mondelez International melakukan survei
tren ngemil di 11 negara di dunia.
9 Pernyataan yang benar tentang hasil survei Kalimat kedua paragraf 1: Sedang Mencari
Mondelez International, kecuali …… “Secara global, tren ngemil juga menunjukkan informasi
(A) Orang Indonesia lebih sering adanya peningkatan.”
mengonsumsi camilan daripada makan
berat. Hasil survei menunjukkan terjadi peningkatan
(B) Rata-rata konsumsi camilan harian orang tren ngemil secara global tanpa membandingkan
Indonesia mencapai hampir tiga kali frekuensi konsumsi camilan dan makan berat.
sehari.
(C) Rata-rata konsumsi makanan berat harian Jawaban: E
orang Indonesia adalah 2,51 kali.
(D) Rata-rata konsumsi camilan harian
masyarakat global hanya sekitar 2,26 kali.
(E) Masyarakat global lebih sering
mengonsumsi camilan daripada makan
berat.
10 Alasan utama orang Indonesia lebih gemar Kalimat kedua paragraf 2: Mudah Mencari
konsumsi camilan menurut survei adalah …… “1. Untuk meningkatkan mood (93 persen).” informasi
(A) Untuk mendapatkan rasa nyaman
(B) Untuk menemukan momen tenang untuk Jawaban: D
diri sendiri
(C) Untuk beristirahat dan menghilangkan
kegelisahan
(D) Untuk meningkatkan mood
(E) Untuk memanjakan diri atau menghadiahi
diri sendiri
11 Kesimpulan yang paling tepat mengenai hasil Kalimat ketiga paragraf 2: Sedang Menganalisa
survei alasan orang Indonesia gemar konsumsi “Dari hasil tersebut, kata Sachin, ditemukan informasi
camilan adalah …… bahwa alasan orang Indonesia ngemil lebih
(A) Mental orang Indonesia cenderung lemah kepada alasan emosional ketimbang fungsional.”
sehingga membutuhkan camilan untuk
memenuhi kebutuhan emosional. Jawaban: D
(B) Alasan utama orang Indonesia suka
camilan adalah untuk kebutuhan
fungsional seperti menambah energi.
(C) Orang Indonesia memiliki ketergantungan
yang besar terhadap camilan
dibandingkan dengan makanan berat.
(D) Faktor-faktor emosional untuk
memperoleh kenyamanan merupakan
pendorong kebiasaan mengkonsumsi
camilan.
(E) Kebutuhan mental maupun emosional
dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi
camilan secara rutin setiap hari.
12 Kebiasaan ngemil sudah menjadi tradisi Tomyam adalah makanan khas Thailand. Mudah Menganalisa
masyarakat Indonesia sejak lama yang ditandai informasi
dengan banyaknya camilan khas dan unik di Jawaban: D
tiap daerah di Indonesia. Berikut ini yang tidak
termasuk camilan unik Indonesia adalah ……
(A) Bakpia dari Jogja
(B) Lumpia dari Semarang
(C) Pempek dari Palembang
(D) Tomyam dari Pekanbaru
(E) Serabi dari Solo
13 Modernisasi masyarakat dengan produktifitas Kalimat terakhir paragraf 2: Sedang Menganalisa
dan mobilitas tinggi menuntut variasi camilan “Dalam konteks masyarakat modern yang paling informasi
dengan kriteria …… mungkin adalah sesuatu yang mudah dibawa,
(A) Enak dapat ditaruh di tas, mudah dikonsumsi juga.”
(B) Bersih
(C) Praktis Jawaban: C
(D) Terjangkau
(E) Mengenyangkan
14 Pernyataan yang tidak sesuai dengan bacaan Kalimat kedua paragraf 1: Sedang Membandingkan
yang diberikan adalah …… “Secara global, tren ngemil juga menunjukkan informasi
A. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang adanya peningkatan.”
lebih sering mengonsumsi camilan
daripada makan berat juga dialami Hasil survei hanya menunjukkan bahwa terjadi
masyarakat global. peningkatan tren ngemil secara global tanpa
B. Sachin Prasad adalah President Director membandingkan frekuensi konsumsi camilan dan
Mondelez Indonesia yang memaparkan makan berat sebagaimana survei di Indonesia.
hasil survei tentang kebiasaan makan
camilan. Jawaban: A
C. Menemukan momen tenang untuk diri
sendiri merupakan alasan tertinggi kedua
seseorang ngemil berdasarkan hasil
survei.
D. Adanya banyak variasi camilan tradisional
di tiap daerah merupakan indikasi bahwa
ngemil sudah menjadi tradisi di Indonesia.
E. Alasan seseorang ngemil untuk kebutuhan
fungsional yakni tetap merasa berenergi
adalah sebesar 86 persen menurut hasil
survei.
Penalaran Analitik : untuk nomor 15-20
15 Untuk soal nomor 15-17 Tahun 2017 adalah tahun dengan banyak korban Mudah Menganalisa
meninggal paling sedikit tetapi banyak korban informasi
luka berat paling tinggi.
Jawaban: E
Jawaban: E