Anda di halaman 1dari 5

1.

Definisi
 Karies gigi adalah hilangnya mineral gigi secara progresif dari waktu ke waktu, yang
disebabkan oleh keadaan biokimia dan sedikit di bawah permukaan gigi di mana
demineralisasi melebihi remineralisasi.

Sumber : “Mount, Graham J, et al. 2016. Preservation and Restoration of Tooth Structure
3rd Edition. Blackwell”.

 Karies berasal dari bahasa Yunani yaitu “ker” yang artinya kematian, dalam bahasa
latin karies berarti kehancuran. Karies berarti pembentukan lubang pada permukaan
gigi disebabkan oleh kuman atau bakteri yang berada pada mulut.

Sumber : “Srigupta. 2004. Prevalensi Karies Gigi di Indonesia. Jakarta”.

2. Etiologi

A. Faktor host
a. Tooth
Struktur gigi, Struktur email dan dentin pada karies itu penting: beberapa area
pada gigi yang sama lebih banyak rentan terhadap serangan karies daripada
yang lain, mungkin karena perbedaan kandungan mineral (terutama fluoride).
- Komposisi : Perbedaan kandungan mineral (terutama fluoride).
- Posisi : Maloklusi (tidak sejajar) dan gigi yang berotasi akan sulit
dibersihkan
- Morfologi : Adanya pit dan fissure yang dalam dan sempit pada bagian oklusal

Sumber : Lakshman, Samarayanke.2014. Essential Microbioloy for Dentistry. Hal. 280

b. Saliva
Laju aliran dan komposisi saliva
Mechanical washing action oleh saliva sangat efektif dalam menghilangkan
sisa makanan dan tidak terikat mikroorganisme oral. Memiliki kapasitas
buffering yang tinggi, yang cenderung menetralkan asam yang dihasilkan oleh
bakteri pada plak permukaan gigi, dan itu jenuh dengan kalsium dan ion
fosfor, yang penting dalam remineralisasi lesi bintik putih. Saliva juga
berperan sebagai sarana untuk fluoride.
- Kuantitas saliva
Pada pasien dengan jumlah saliva yang berkurang, sifat mekanis dan
pembersihan saliva di mulut terganggu. Tingkat pembersihan gula oral yang
lambat pasti akan meningkatkan risiko karies.
Tingkat aliran saliva yang tidak distimulasi di bawah normal (<0,2 ml / menit)
memiliki tingkat demineralisasi yang tinggi dan risiko yang lebih tinggi untuk
mengembangkan karies.
Laju aliran saliva yang rendah tidak hanya akan memperpanjang waktu
pembersihan dan periode dengan pH plak yang rendah, tetapi juga dapat
mengubah ekologi mulut.
Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk berkembangnya karies melalui email
pada individu dengan laju aliran saliva normal, mungkin diperlukan waktu hanya
beberapa bulan pada pasien dengan laju aliran saliva rendah. laju aliran saliva

- Kualitas saliva
Kapasitas buffer saliva yang tinggi dan konsentrasi kalsium dan fosfat saliva
yang tinggi bertindak sebagai pelindung karies.
Pasta gigi fluoride telah mengurangi pentingnya faktor biologis yang lebih
lemah seperti kapasitas penyangga air liur dan tingkat kejenuhan sehubungan
dengan hidroksiapatit.
Pasokan air liur yang stabil juga akan menjamin keberadaan protein non-imun
dan imun di dalam mulut secara terus menerus.

Sumber : Fejerskov,Ole .(2008). Dental Caries The Disease and its Clinical
Management,Hal;206 . Oxford: Blackwell Publishing Company

B. Diet
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu
perkembang biakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel.
Mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan bahan yang
diperlukan untuk memproduksi asam.

• Pengonsumsi karbohidrat > resiko karies

• Pengonsumsi lemak dan protein < resiko karies

Sumber : Chemiawan E., Gartika M., Indriyanti R. 2004. Perbedan prevalensi karies pada
anak sekolah dasar dengan program UKGS dan tanpa UKGS kota Bandung tahun 2004.
Bandung: Universitas Padjadjaran

PH biofilm relatif terhadap metabolisme bakteri pada komponen makanan


o Sebagian besar makanan terutama mengandung protein, lemak,
karbohidrat kompleks. Dari komponen tersebut, hanya karbohidrat
kompleks yang dapat dimetabolisme oleh mikroorganisme biofilm dan
metabolisme tersebut relatif lambat, menyebabkan sedikit atau tidaknya
perubahan pH.

o gula sederhana seperti monosakarida, fruktosa dan glukosa, dan


disakarida,laktosa dan sukrosa, memiliki konsentrasi rendah atau jarang
dimakan, dan Ketika gula ini dimetabolisme oleh sebagian besar non-
bakteri mutans, asam diproduksi pada tingkat yang relatif rendah karena
mikroorganisme tidak terlalu tahan asam dan tidak terlalu asidogenik.

Sumber : “Mount, G.J dan Hume W.R.,2016, Preservation and restoration of tooth
structure.3rd ed. London: Mosby,page 9”

C. mikroorganisme

Mikroorganisme dalam bentuk dental plak adalah syarat terjadinya perkembangan


karies. Banyak bakteri hidup dan berkoloni pada pelikel, lapisan glikoprotein yang
terbentuk dari air liur, untuk melekat pada email atau permukaan akar yang terbuka.
kombinasi dari plak, pelikel dan bakteri dikenal sebagai biofilm oral.
bakteri plak lain juga memiliki karakteristik biokimia penyebab kariogenisitas,
Namun S.mutans, Lactobacillus sp. dan Actinomyces sp. mungkin lebih penting di awal
sehingga dapat menyebabkan karies di permukaan enamel dan akar.

The role of bacteria in plaque formation


 Streptococci adalah spesies bakteri pertama yang menempel pada gigi dan memulai
pembentukan plak.
 Spesies lain secara progresif menyusup ke dalam plak dan setelah beberapa hari
pertumbuhan tanpa hambatan, basil gram negatif mendominasi.
 Organisme kariogenis yang paling banyak adalah strepcoccus yang melekat seperti
Streptococcus mutans, Strep. sobrinus (sebelumnya dikenal sebagai Strep. mutans
serotipe 'd' dan 'g') dan basil Lactobacillus.
 Organisme tsb tidak hanya menghasilkan asam organik dengan cepat dari karbohidrat
olahan (asidogenik), tetapi juga mampu bertahan dalam lingkungan yang sangat asam,
yaitu aciduric.
 Strep. sobrinus adalah penghasil asam paling cepat, meskipun biasanya hadir dalam
jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Strep. mutans.
 Lactobacillus secara khusus tumbuh subur di lingkungan asam dan merupakan salah
satu organisme utama di dentin yang sudah karies
 metabolisme bakteri dari karbohidrat olahan tingkat tinggi dalam plak dapat
menyebabkan penurunan langsung 2-4 poin pH pada permukaan gigi. derajat
penurunan tergantung pada ketebalan plak, jumlah dan campuran bakteri plak dan
efisiensi buffer saliva, serta faktor-faktor lainnya.

Sumber : Graham J. Mount, W. R Hume. 2005.Preservation and Restoration of Tooth


Structure 2nd ed. Knowledge Books and Software. Hal 24-25

A. Time
waktu ikut berperan penting dalam proses pembentukan karies. faktor
mikroorganisme, karbohidrat dan waktu saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
apabila salah satu faktor tidak ditemukan maka tidak akan terjadi karies. Beberapa
jenis karbohidrat makanan misalnya sukrosa dan glukosa dapat diproses oleh bakteri
tertentu dan akan membentuk asam, sehingga pH plak akan menurun sampai dibawah
5 dalam tempo 3-5 menit. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu
mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi.
Pada seperempat jam setelah makan (stimulasi mekanik), pH saliva juga tinggi dan
turun kembali dalam waktu 30-60 menit kemudian. pH saliva meningkat sampai
malam dan setelah itu turun kembali. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk
berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan.
Sumber : J. Frencken. Dental caries, the disease and its clinical management. 2nd
ed. 2008.

Anda mungkin juga menyukai