Anda di halaman 1dari 93

Tutorial 5

Rizki Aulia Eka Putri (1913101010053) Sarah Listiya Rani (1913101010014)

Salma Salsabilla (1913101010011) Sayuna Maulida Putri (1913101010010)

Salsabilla Pobrina (1913101010029) Shelvi Hendalia (1913101010024)

Deffan Dericco (1913101010025) Syahnaz Zuhra Saliha (1913101010032)

Adrian Rahman Siahaan


Talitha Deha Apwina (1913101010012)
(1913101010052)
Definisi
penyakit yang dapat dicegah, kronis, dan
Karies gigi dimediasi oleh biofilm yang dimodulasi oleh
makanan.

disebabkan oleh ketidakseimbangan flora mulut (biofilm) karena adanya


karbohidrat makanan yang dapat difermentasi pada permukaan gigi dari
waktu ke waktu.

Sumber : “Ritter, Andre V, et al. 2018. Sturdevant's Art and Science of Operative Dentistry - 7th Edition”.
Karies gigi adalah hilangnya mineral gigi secara progresif
dari waktu ke waktu, yang disebabkan oleh keadaan
biokimia dan sedikit di bawah permukaan gigi di mana
demineralisasi melebihi remineralisasi.

Sumber : “Mount, Graham J, et al. 2016. Preservation and Restoration of Tooth Structure 3rd Edition.
Blackwell”.
KARIES
Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak, dan
diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan
oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat)
sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan
cukup waktu untuk kejadiannya.

Sumber : “Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. (Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. 2010”
Faktor utama etiologi karies :
01 host (gigi, saliva)

02 Diet / substrat
(terutama asupan karbohidrat yang dapat difermentasi)

03 mikroorganisme plak
01
HOST

TOOTH SALIVA
TOOTH

KOMPOSIS
POSISI MORFOLOGI
I
Perbedaan kandungan mineral Maloklusi (tidak sejajar) dan gigi Adanya pit dan fissure yang
(terutama fluoride). yang berotasi akan sulit dalam dan sempit pada bagian
dibersihkan oklusal

Lakshman, Samarayanke.2014. Essential Microbioloy for Dentistry. Hal. 280


ROTASI GIGI

PIT & FISSURE YG


DALAM
SALIVA
Kuantitas Saliva

jumlah saliva yang berkurang, sifat Tingkat aliran saliva yang tidak
mekanis dan pembersihan saliva di distimulasi di bawah normal (<0,2 ml /
mulut terganggu. Tingkat pembersihan menit) memiliki tingkat demineralisasi
gula oral yang lambat pasti akan yang tinggi dan risiko yang lebih tinggi
meningkatkan risiko karies. untuk mengembangkan karies

Fejerskov,Ole .(2008). Dental Caries The Disease and its Clinical Management,Hal;204 -205 . Oxford: Blackwell Publishing Company
Laju aliran saliva yang rendah tidak hanya laju aliran saliva normal, bertahun-tahun
akan memperpanjang waktu untuk berkembangnya karies melalui
pembersihan dan periode dengan pH email laju aliran saliva rendah,
plak yang rendah, tetapi juga dapat beberapa bulan pada pasien dengan
mengubah ekologi mulut. laju aliran saliva rendah

Fejerskov,Ole .(2008). Dental Caries The Disease and its Clinical Management,Hal;204 -205 . Oxford: Blackwell Publishing Company
SALIVA
Kualitas Saliva

Kapasitas buffer saliva yang Pasta gigi fluoride


tinggi dan konsentrasi kalsium telah mengurangi Pasokan air liur yang
dan fosfat saliva yang tinggi pentingnya faktor stabil
bertindak sebagai pelindung biologis yang lebih
karies. lemah

Hemadi, Abdullah; Ruijie,S ; Zhou,Yuan; Zou; Jing. Salivary proteins and microbiota as biomarkers for early
childhood caries risk assessment. Int J Oral Sci. 2017 Nov; 9(11): e1
02
DIET /
SUBSTRAT
DIET /
SUBSTRAT
mempengaruhi
Mempengaruhi
pembentukan plak • Pengonsumsi
metabolisme bakteri
karena membantu karbohidrat > resiko
dalam plak dengan
perkembang biakan dan karies
menyediakan bahan
kolonisasi
bahan yang diperlukan •Pengonsumsi lemak dan
mikroorganisme yang
untuk memproduksi protein < resiko karies
ada pada permukaan
asam.
enamel.

Sumber : Chemiawan E., Gartika M., Indriyanti R. 2004. Perbedan prevalensi karies pada anak sekolah dasar
dengan program UKGS dan tanpa UKGS kota Bandung tahun 2004. Bandung: Universitas Padjadjaran
Sebagian besar makanan terutama mengandung
- protein
- lemak
- karbohidrat kompleks.

Lambat dan PH tidak


berubah

Metabolisme
hanya karbohidrat
kompleks

Sumber : “Mount, G.J dan Hume W.R.,2016, Preservation and restoration of tooth structure.3 rd ed.
London: Mosby,page 9”
gula sederhana dari berbagai jenis
• monosakarida
• glukosa
• laktosa konsentrasi rendah dan jarang dimakan
• fruktosa
• disakarida
• sukrosa

Ketika gula ini dimetabolisme oleh sebagian besar bakteri


non-mutans
asam diproduksi pada tingkat yang relatif rendah
karena mikroorganisme tidak terlalu toleran terhadap
asam atau sangat asidogenik.

Sumber : “Mount, G.J dan Hume W.R.,2016, Preservation and restoration of tooth structure.3 rd ed.
London: Mosby,page 9”
03
MIKROORGANISME
MIKROORGANISME
• syarat terjadinya perkembangan karies
• bakteri hidup dan berkoloni pada pelikel, lapisan glikoprotein yang
terbentuk dari air liur, untuk melekat pada email atau permukaan
akar yang terbuka.
• kombinasi dari plak, pelikel dan bakteri dikenal sebagai biofilm oral.
• S.mutans, Lactobacillus sp. dan Actinomyces sp.
 
The role of bacteria in plaque
formation
• Streptococci adalah spesies bakteri pertama yang
menempel pada gigi dan memulai pembentukan plak.

• Spesies lain secara progresif menyusup ke dalam plak dan


setelah beberapa hari pertumbuhan tanpa hambatan, basil
gram negatif mendominasi.

• Organisme kariogenis yang paling banyak adalah


strepcoccus yang melekat seperti Streptococcus mutans,
Strep. sobrinus (sebelumnya dikenal sebagai Strep. mutans
serotipe 'd' dan 'g') dan basil Lactobacillus.
Sumber : Graham J. Mount, W. R Hume. 2005.Preservation and Restoration of Tooth Structure 2nd ed. Knowledge
Books and Software. Hal 24-2
• Organisme tsb tidak hanya menghasilkan asam organik dengan cepat
dari karbohidrat olahan (asidogenik), tetapi juga mampu bertahan
dalam lingkungan yang sangat asam, yaitu aciduric.

• Strep. sobrinus adalah penghasil asam paling cepat, meskipun


biasanya hadir dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan Strep. mutans.

• Lactobacillus secara khusus tumbuh subur di lingkungan asam dan


merupakan salah satu organisme utama di dentin yang sudah karies

Sumber : Graham J. Mount, W. R Hume. 2005.Preservation and Restoration of Tooth Structure 2nd ed. Knowledge
Books and Software. Hal 24-2
• metabolisme bakteri dari karbohidrat olahan tingkat tinggi dalam
plak dapat menyebabkan penurunan langsung 2-4 poin pH pada
permukaan gigi. derajat penurunan tergantung pada ketebalan plak,
jumlah dan campuran bakteri plak dan efisiensi buffer saliva, serta
faktor-faktor lainnya.

Sumber : Graham J. Mount, W. R Hume. 2005.Preservation and Restoration of Tooth Structure 2nd ed. Knowledge
Books and Software. Hal 24-2
04
TIME
Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya sukrosa dan
glukosa dapat diproses oleh bakteri tertentu dan akan
membentuk asam, sehingga pH plak akan menurun sampai
dibawah 5 dalam tempo 3-5 menit

 Penurunan pH yang berulang-ulang dalam


waktu tertentu mengakibatkan demineralisasi
permukaan gigi

Sumber : J. Frencken. Dental caries, the disease and its clinical


• Pada seperempat jam setelah makan (stimulasi mekanik), pH
saliva juga tinggi dan turun kembali dalam waktu 30-60
menit kemudian.
• pH saliva meningkat sampai malam dan setelah itu turun
kembali.
• Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk
berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi,
diperkirakan 6-48 bulan.

Sumber : J. Frencken. Dental caries, the disease and its clinical


Klasifikasi

A. Berdasarkan B. Berdasarkan C. Menurut D. Berdasarkan


lokasi lesi tingkat keparahan Mount&Hume G. V. Black
A. Berdasarkan lokasi lesi
• Karies pit and fissure (telihat pada gigi mular, premolar dan
permukaan lingual incicivus maksila)
• Karies pada permukaan halus (terlihat pada aproksimal gigi
tepat di bawah titik kontak)
• Karies akar (terlihat pada sementum atau dentin saat akar
terkena lingkungan mulut)
• Karies berulang (berhubungan dengan restorasi yang sudah
ada)

Mount, graham J, et al 2016. Preservation and restoration of tooth structure 3rd ed, blackwell
B. Berdasarkan tingkat
keparahan
• Karies akut : karies yang berkembang pesat yang dapat
menyebabkan sedikit atau semua gigi yang erupsi, seringkali pada
permukaan yang kebal akan karies.
• Karies progresif lamban atau kronis : karies yang berkembang secara
perlahan dan proses mencapai pulpa lebih lama dibandingkan
karies akut.
• Arrested caries : karies pada enamel, dentin, dan akar yang menjadi
statis dan tidak menunjukkan kecen derungan untuk berkembang
lebih jauh.

Soames & Southam. 2005. Oral Pathology 2nd ed. Oxvord Univ press
C. Menurut Mount&Hume
Site adalah permukaan yang sering terjadi akumulasi plak.
• Site 1: pit, fissure dan kerusakan enamel pada
permukaan oklusal gigi posterior atau permukaan halus
lainnya.
• Site 2: pada daerah aproksimal
• Site 3: sepertiga serviks dari mahkota atau setelah
resesi gingiva, the exposed root.

Mount & Hume. 2005. Preservation and restoration of tooth structure 2nd ed.
Size adalah suatu proses perkembangan lesi.
• Size 0: lesi paling awal yang dapat diidentifikasi sebagai tahap awal
demineralisasi.
• Size 1: kavitas kecil pada permukaan sampai dentin sehingga
diperlukan beberapa bentuk restorasi
• Size 2: kavitas dentin yang cukup dalam sehingga diperlukan
restorasi
• Size 3: kavitas lebih luas cusp dan tepi insial terbelah, atau
kemungkinan besar tidak akan sanggup menahan tekanan
occlusal.
• Site 4: karies yang luas dan kehilangan banyak struktur gigi.

Mount & Hume. 2005. Preservation and restoration of tooth structure 2nd ed.
Tabel : Klasifikasi Lesi Karies

Size No cavity Minimal Moderate Enlarged Extensive


0 1 2 3 4
Site
Pit/ Fissure 1 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4
Contact area 2 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4
Cervical 3 3.0 3.1 3.2 3.3 3.4

Mount & Hume. 2005. Preservation and restoration of tooth structure 2nd ed.
D. Menurut G.V Black

• Class 1: karies yang melibatkan permukaan oklusal gigi posterior, karies


yang melibatkan oklusal 2/3 dari permukaan bukal dan lingual gigi
posterior, karies yang melibatkan pits lingual incicivus maksila.
• Class II: karies yang melibatkan permukaan prolsimal gigi posterior.
• Class III: karies pada permukaan proksimal gigi anterior, tidak mengenai
sudut incisal.
• Class IV: Karies proksimal yang melibatkan sudut insisal gigi anterior.
• Class V: Karies yang melibatkan enamel bagia labial atau bukal di dekat
dentino-enamel atau sementum-enamel.
• Class VI: karies yang melibatkan ujung cusp gigi posterior dan tepi incisal
gigi anterior.
Mayur Chaudhary, Shweta Dixit Chaudhary. Essentials of Pedriatic Oral Pathology . New Delhi. Jaypee
Brothers Medical Publisher. 2011
Mayur Chaudhary, Shweta Dixit Chaudhary. Essentials of Pedriatic Oral Pathology . New Delhi. Jaypee
Brothers Medical Publisher. 2011
Faktor Risiko Karies
Faktor
Resiko
Karies

Andre V.,Studervant, Art and Science of operative dentistry, 7th ed.,2018.


Andre V.,Studervant, Art and Science of operative dentistry, 7th ed.,2018, Hal: 41
Faktor Primer Risiko Karies
1. Tooth Anatomy
Pit dan fissure pada gigi posterior
Permukaan gigi yang kasar
Maloklusi ( gigi yang tidak sejajar )
Gigi yang berotasi akan sulit dibersihkan

Lakshman, Samarayanke.2014. Essential Microbioloy for Dentistry.


2. Saliva
• Saliva sebagai salah satu faktor primer resiko karies memiliki peranan penting dalam
kesehatan rongga mulut
• modifikasi fungsi saliva akan menyebabkan efek pada jaringan keras dan jaringan lunak
mulut.
• Mekanisme perlindungan saliva yang mempertahankan flora mulut normal dan integritas
permukaan gigi meliputi :
Aktivasi anti
Pembersihan
bakteri
bakteri
langsung

buffer remineralisasi

Andre V.,Studervant, Art and Science of operative dentistry, 7th ed.,2018.


Salivary Flow
• Hyposalivasi, semakin rendah >>> potensi tinggi terjadi aktivitas karies

Buffering capacity
• Bergantung pada stimulated salivari flow, bila rendah maka ( bikarbonat ) rendah,
sehingga bufferimg capacity rendah >>> potensi tinggi terjadi aktivitas karies

pH Saliva
• Semakin rendah atau adanya fluktuasi Ph awal , maka denimenarilsasi tinggi >>>
potensi tinggi terjadi aktivitas karies

Kidd, Edwina, Fejerskov, Ole. 206. Essentials of Dental Caries, Oxford University Press
◉ Saliva/ Oral Clearance
(bergantung pada stimulated salivary flow, bila rendah, maka oral clearance rate/
eliminasi substrat rendah membuat [bikarbonat] rendah, sehingga reaksi/ sistem
buffer rendah >>> potensi tinggi terjadi aktivitas karies )
◉ Inorganic components, Ca dan P 
( [Ca] dan [P] rendah, maka demineralisasi tinggi, sehingga >>> potensi tinggi
terjadi karies)
◉ Tingkat saturasi dan supersaturasi mineral gigi 
(kejenuhan rendah, demineralisasi tinggi>>> potensi tinggi terjadi karies)

Penderita hiposalivasi > rentan karies > tidak ada perlindungan


terhadap makanan dengan pH tajam

Kidd, Edwina, fejerskov, Ole, 2016, Essentials of Dental Caries, Oxford  University Press
Mount, GJ dkk. Preservation and Restoration of Tooth Structure, 3rd ed. 2016
3. Bio film
• Biofilm oral: kelompok bakteri yang tertanam dalam matriks yang
menempel padapermukaan.
• Komposisi: 15-20% populasi mikroba 80-85% matriks mengandung
polisakarida ekstraseluler, protein, garam mineral dan bahan seluler.
• Hanya karbohidrat dapat dimetabolisme oleh mikroorganisme biofilm, dan
metabolisme tersebut relatif lambat, menyebabkan sedikit atau tidak sama
sekali perubahan pH.

Graham, J. Mount et all. 2016. Preservation and Restoration of Tooth Structure Third Edition. UK : Wiley Blackwell.
Medical Departement Dentaid. Studi of Oral Biofilm. Australia.2017.
Preservation and Restoration of Tooth Structure. GJ Mounts, WR Hume. Mosby, 2005.
4. Fluoride
Fluoride memberikan perlindungan terhadap karies pada dua tingkat
1. Meningkatkan ketahanan email trehadap demineralisasi
2. Mencegah perkembangan lesi bercak putih

Mount, GJ dkk. Preservation and Restoration of Tooth Structure, 3rd ed. 2016
Mekanisme Flouride menghambat Karies
• Ion flour menghambat kerja enzim pada jalur glikolisis

• Ion flour dalam vairan rongga mulut akan berikatan dengan ion magnesium

• Membentuk magnesium fluoride

• Magnesium ion yang dibutuhkan sama enolase mengubah 2P-gliserat


fosfoenolpiruvat (PEP)

• Akibat hambtan oleh F, glikolisis pada sel bakteri di hambat, bakteri tidak cukup
energi untuk berkembang (terhambat)

Melanie S. Djamil : Mekanisme Flour Menghambat Kerja Enzim Air Lir. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia. 2000.
5. Diet
• Seringnya konsumsi karbohidrat yang dapat difermentasi >>> perubahan dalam
lingkungan gigi >>> mengubah komposisi biofilm >>> pertumbuhan bakteri yang
sangat asidogenik >>> berpotensi karies
• Sebaliknya, ketika konsumsi karbohidrat yang dapat difermentasi sangat dibatasi atau
tidak ada >>> pertumbuhan biofilm tidak berpotensi karies
• Korelasi positif antara karies dan frekuensi asupan karbohidrat olahan
• Jumlah total gula yang dapat difermentasi
• Istilah frekuensi mengacu pada berapa kali jenis makanan ini dimakan per hari.
• Penting juga untuk memperhatikan cara makanan tersebut dikonsumsi.

• Andre V.,Studervant, Art and Science of operative dentistry, 7th ed.,2018.


• Preservation and Restoration of Tooth Structure . GJ Mounts, WR Hume. Mosby. 2005
Gula dan Asam
• Asam merupakan factor pendorong
terjadinya karies dengan menurunkan pH
mulut
• Individu dengan diet gula tinggi secara
konsisten menunjukkan peningkatan
kadar S. mutans dan lactobacillus.
• Studi Vipeholm memberikan bukti bahwa
frekuensi konsumsi berhubungan
langsung dengan aktivitas karies

Mount, GJ dkk. Preservation and Restoration of Tooth Structure, 3rd ed. 2016
7. Oral Hygiene
• Oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas
bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan
membran mulut dan bibir.
• Akumulasi plak bakteri pada gigi karena hygiene mulut yang buruk adalah
faktor penyebab dari masalah utama kesehatan rongga mulut, terutama gigi,
gusi dan periodontitis
• bakteri secara umum tidak dapat memulai kolonisasi pada gigi yang bersih
• Beberapa organisme yang rewel dan anaerob obligat dapat terbunuh oleh
paparan oksigen selama pembersihan gigi; namun, tidak ada satu spesies
pun yang mungkin akan musnah seluruhnya.

Andre V.,Studervant, Art and Science of operative dentistry, 7th ed.,2018.


• Kebersihan mulut

• menyikat dan mencabut gigi dengan benar, merupakan penentu ekologis


lain dari omset dan aktivitas karies gigi

• Pembersihan mekanis gigi yang baik dapat menghilangkan biofilm dan


meninggalkan permukaan email yang bersih.

8. Sistem imun dan faktor genetik

Andre V.,Studervant, Art and Science of operative dentistry, 7th ed.,2018,.


Faktor lainya
• Tingkat Sosial Ekonomi
kecenderungan untuk tidak mendapatkan perawatan gigi lebih
• kejadian karies lebih tinggi pada laki- laki perempuan cenderung
protektif terhadap kebersihan
• Merokok
Nicotine pd tembakau menekan aliran saliva

Sumber : (Michael J. Pekzar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar


Mirobiologi, 2008: 549)
• Usia
Gigi yang paling akhir erupsi lebih rentan terhadap karies sulitnya
membersihkan gigi
• Mikroflora
Kelembapan yang paling tinggi mulut merupakan lingkungan ideal
bagi pertumbuhan bakteri

Sumber : (Michael J. Pekzar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar


Mirobiologi, 2008: 549)
Pathogenesis Karies
Soeprapto, Andrianto. 2017. Pedoman dan Tata Laksana Praktik Keokteran Gigi. Yogyakarta : STPI Bina Insan Mulia
Pencegahan Karies
Hugh Roadman Leavell dan E Guerney Clark (Leavell dan Clark) dari Universitas
Harvard dan Colombia
Pencegahan (secara umum)
1. Pencegahan Primer
- Cara menyingkirkan plak atau
menyikat gigi dengan benar
Health promotion - Cara menggunakan benang
gigi(flossing)

-Membangun penghalang untuk


melawan mikroorganisme
Spesific protection -contoh: aplikasi pit and fissure
sealant
2. Pencegahan Sekunder
• Ditujukan pada diagnosa dini dan pengobatan yang tepat.
• Contoh: penambalan pada lesi karies kecil dapat mencegah
kehilangan struktur gigi yang luas.
3. Pencegahan Tersier
• Pemberian pelayanan untuk membatasi ketidakmampuan (cacat) atau
rehabilitasi.
• Contoh: gigi tiruan dan implant.
Jurnal Universitas Muhammadiyyah Semarang
Preventif dentistry (secara
rinci)
1.  Peningkatan kesehatan (health promotion)
• tindakan umum untuk menjaga keseimbangan proses agent-host-
lingkungan
• meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki pola hidup
Contoh pada preventive dentistry:
Memperkenalkan kepada masyarakat tentang kesehatan gigi.
Menjabarkan pentingnya menjaga dan akibat yang akan timbul dari
kelalaian menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Edukasi menenai makanan yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut
pengajaran tentang cara menyingkirkan plak yang efektif atau cara
menyikat gigi dan menggunakan benang gigi (flossing).
2.Perlindungan umum dan khusus
terhadap penyakit-penyakit
tertentu (general and specific protection)
• mencegah penyakit, menghentikan proses interaksi host-agent-
lingkungan dalam tahap prepatogenesis
• pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit
tertentu.
Contoh pada preventive dentistry:
Flouridasi air minum / kumur
Aplikasi pit dan fissure
Flossing
Scalling
Program kontrol plak
• Pencegahan primer yang diberikan dalam masyarakat : fluoridasi
air minum, fluoridasi air sekolah dan kumur-kumur dengan
larutan fluor.
• Sedangkan pencegahan primer yang dilakukan individu adalah :
Menjaga kebersihan mulut (oral hygiene) dengan baik yaitu :
Sikat gigi yang benar dan teratur, Flossing, Mouthwash, Dental
checked up minimal 2 kali setahun. Diet rendah karbohidrat
Aplikasi Fluoride dalam pasta gigi, mouthwash, suplement, air
minum, fluoride gel.
3. Penegakkan diagnosa secara dini dan
pengobatan yang segera (early
diagnosis and prompt treatment)
• tindakan menemukan penyakit sedini mungkin
• melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.
Contoh :
Pemeriksaan oral rutin secara periodik dan detil dengan sinar x
Memeriksa ke dokter jika terasa sakit
Perawatan segera pada lesi
Memperluas perawatan pada sekitar lesi untuk mencegah lesi sekunder
penambalan pada lesi karies yang kecil dapat mencegah kehilangan
struktur gigi yang luas
4.Pembatasan kecacatan (disability
limitation)
• penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan penyakit
yang telah lanjut
• mencegah penyakit menjadi lebih berat, menyembuhkan pasien, serta
mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan
timbul/komplikasi
Contoh :
Perawatan lesi yang telah berkembang
Kaping pulpa
Perawatan saluran akar
Restorasi gigi asli
Ekstraksi
5.  Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
• dimaksudkan untuk memulihkan dan menyelaraskan fungsi
• diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara
fisik, mental dan sosial
Contoh :
Pergantian struktur gigi yang hilang ( gigi palsu)
Memulihkan nilai estetika kembali
meliputi pemberian pelayanan untuk membatasi
ketidakmampuan (cacat) dan rehabilitasi
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Program
pelayanan kesehatangigi dan mulut.2012
• Leavel dan Clark. Preventive Medicine for the doctor in his
community
• BPPSDMK Kementerian Kesehatan (2018) Pelayanan asuhan
Kesehatan Gigi Mulut Masyarakat
• Dr. drg. Herniyati, M.Kes. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKANTINGGI UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pemeriksaan karies
ANAMNESIS

• Wawancara yang dilakukan oleh dokter dengan pasien


yang mencakup keluhan utama pasien. Dengan
gejala/keluhan:
• Nyeri tajam pada gigi
• Nyeri gigi yang memberat dengan makan atau minum
sesuatu yang bersifat dingin, panas, atau manis. Hal ini
yang sering disebut sebagai gigi sensitif.
• Lubang pada gigi
• Warna gigi berubah menjadi putih, coklat, atau hitam
• Bau mulut dan mulut terasa tidak baik
Lakshman, Samaranayake. 2014. Essential Microbiology for Dentistry. Hong Kong.
Faculty of Dentistry, The University of Hong Kong. Hlm.280. Ed. 4th
PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Pemeriksaan yang dilakukan dalam rongga mulut.


Pemeriksaan intraoral terdiri dari pemeriksaan yang
abnormal yang ditemukan dalam rongga mulut seperti
jaringan lunak, jaringan keras dan struktur pendukung.

Lakshman, Samaranayake. 2014. Essential Microbiology for Dentistry. Hong Kong.


Faculty of Dentistry, The University of Hong Kong. Hlm.280. Ed. 4th
DIAGNOSA

• Diagnosis yang tepat dan akurat pada karies dini sangat


nembantu dalam menetapkan rencana perawatannya dan dapat
mencegah kcrusakan vang tidak perlu karena kesalahan operator.
• Diagnosis biasanya dengan kombinasi dari:
• Pengamatan langsung.
• Probing

Lakshman, Samaranayake. 2014. Essential Microbiology for Dentistry. Hong Kong.


Faculty of Dentistry, The University of Hong Kong. Hlm.280. Ed. 4th
RADIOGRAFI

Radiografi kedokteran gigi merupakan alat yang


berguna dan penting dalam membantu menegakkan
diagnosis dan perawatan penyakit mulut seperti karies,
penyakit periodontal dan patologi rongga mulut

Radiografi bitewing menunjukkan karies oklusal pada gigi


molar satu bawah. Secara klinis tidak ada rongga yang jelas
meskipun email telah berubah warna.

Lakshman, Samaranayake. 2014. Essential Microbiology for Dentistry. Hong Kong.


Faculty of Dentistry, The University of Hong Kong. Hlm.280. Ed. 4th
TES MIKROBIOLOGI

• Sampel saliva dapat digunakan untuk menentukan jumlah S.


mutans dan Lactobacillus spp. di rongga mulut
• ativitas karies tinggi:> 106/ ml S. mutans dan / atau > 100000 / ml
Lactobacillus spp.
• aktivitas karies rendah: <100000 / ml S. mutans dan <10.000 / ml
Lactobacillus spp.

Lakshman, Samaranayake. 2014. Essential Microbiology for Dentistry. Hong Kong.


Faculty of Dentistry, The University of Hong Kong. Hlm.280. Ed. 4th
TEKNOLOGI DETEKSI KARIES

Perangkat DIAGNOdent (KaVo Dental Corporation, Charlotte, NC)


menggunakan teknologi luoresensi laser, dengan tujuan mendeteksi dan
mengukur produk bakteri dan perubahan gigi struktur pada lesi karies.
Perangkat ompak dan portabelnya, yang membutuhkan permukaan
oklusal yang bersih dan kering, menghasilkan numerik skor.

André V. Ritter, Lee W. Boushell, Ricardo Walter. 2018. Sturdevant's Art and Science of
Operative Dentistry. Elsevier. Ed. 7th. Hlm. 110-111
Diagnosis
(Pemeriksaan)
Metode Diagnosis Visual-Tactile

Cara ini merupakan cara yang


paling umum digunakan untuk
pemeriksaan gigi. Metode ini
melibatkan penggunaan cermin,
eksplore (penjelajah) dan cahaya
untuk mendeteksi karies.

(Grag, Nisha & Grag,Amit. 2011. Textbook of Preclinical


Conservative Dentistry.)
Pemeriksaan
Metode Konvensional
taktil

Explore digunakan untuk mendeteksi


struktur gigi yang lunak. Saat penjelajah
bertahan, ini biasanya merupakan indikasi
yang baik bahwa ada kerusakan di
bawahnya. Namun, jika tidak melekat,
bukan berarti tidak ada karies
Kekurangan : ujung yang tajam dapat
merusak email
(Grag, Nisha & Grag,Amit. 2011. Textbook of Preclinical
Conservative Dentistry.)
Pemeriksaan
Metode Konvensional
visual

didasarkan pada kriteria seperti kavitasi,


kekasaran permukaan, kekeruhan dan
perubahan warna gigi bersih dan kering di
bawah sumber cahaya yang memadai
+ : lebih disukai karena tidak berbahaya
- : lesi kecil sulit dideteksi, perubahan
warna sering disalahartikan

(Grag, Nisha & Grag,Amit. 2011. Textbook of Preclinical


Conservative Dentistry.)
Sinar ultraviolet : (+) metode lebih sensitiv dibanding visual, hasil lebih andal (-) bukan metode
kuantitatif,sulit membedakan defek perkembangan dan karies

Pencitraan ultrasonik : (+) Lebih sensitif daripada metode sentuhan visual. (-) bukan metode
kuantitatif

Fiberoptic Transillumination (FOTI): Transiluminasi memanfaatkan opasitas struktur gigi yang mengalami demineralisasi dibandingkan
dengan struktur yang lebih tembus cahaya. Area dekalsifikasi tidak akan membiarkan cahaya melewati area yang sehat, menghasilkan
bayangan yang sesuai dengan kerusakan

Kemajuan dalam
Metode Visual

(Grag, Nisha & Grag,Amit. 2011. Textbook of Preclinical


Conservative Dentistry.)
Digital imaging fiberoptic transillumination (DIFOTI): Cahaya dari probe DIFOTI diposisikan pada
gigi yang akan dinilai, kemudian gigi tersebut diterangi dan gambar yang dihasilkan ditangkap oleh
kamera perangkat elektronik yang digabungkan dengan muatan elektronik digital (CCD) dan
dikirim ke komputer di mana ini dianalisis menggunakan algoritme berpemilik. Kondisi iluminasi
dan pencitraan dikontrol dan dapat diulang.

Kemajuan dalam
Metode Visual

(Grag, Nisha & Grag,Amit. 2011. Textbook of Preclinical


Conservative Dentistry.)
Metode Radiografi Diagnosis
Radiografi bitewing lebih disukai digunakan untuk mendeteksi karies
interproksimal. Karies berulang di tepi serviks paling baik diamati pada film
bitewing, karena sinar sentral diarahkan di sepanjang bidang area serviks.
 
Karies pada permukaan bukal dan lingual: Diperlukan lebih dari satu radiograf
untuk mendiagnosis karena lesi bukal atau lingual mungkin tampak superim pada
DEJ dan menunjukkan adanya karies oklusal.
 
Karies permukaan akar: Harus dideteksi secara klinis karena radiografi tidak
diperlukan untuk diagnosis.
Karies Sekunder
• Radiografi mungkin tidak membantu sampai lesi berada
pada stadium lanjut.
• Lesi di samping restorasi dapat dikaburkan oleh citra
(Grag, Nisha & Grag,Amit. 2011. Textbook
of Preclinical Conservative Dentistry.)
radiopak pada restorasi.
Perawatan
Invasive/ Operatif
• Prinsip tatalaksana karies gigi adalah bertujuan untuk menjaga
struktur gigi dan mencegah kerusakan gigi lebih lanjut.

• Pengobatan karies gigi pun dibagi berdasarkan dua kondisi, yaitu :


lesi karies yang disertai dengan kavitasi

lesi karies tanpa kavitasi

Veiga N, Alres D, Douglas F, Pereira M, Vaz A, Rama L, et al.


Dental Caries: A Review. J Dent Oral Heal. 2016;2(5):1–3.
Karies Gigi dengan Kavitasi
 Pada karies gigi yang sudah mencapai dentin atau lebih dalam,
tindakan remineralisasi umumnya tidak cukup dalam memperbaiki
struktur gigi.

Perawatan
Restorasi Ekstraksi gigi
saluran akar

Sicca C, Bobbio E, Quartuccio N, Nicolò G, Cistaro A.


Prevention of dental caries : A review of effective treatments.
2016;8(5):e604-e610.
Restorasi Gigi
Restorasi dental atau penambalan merupakan proses pencegahan
perluasan karies dengan cara menambal struktur jaringan gigi yang
hilang dengan bahan restorasi.
Terapi ini lebih disarankan pada karies gigi yang mencapai lapisan enamel sampai
dentin. Berikut ini merupakan beberapa bahan restorasi yang dapat digunakan:
 Resin Komposit

 Semen Glass Ionomer

Sicca C, Bobbio E, Quartuccio N, Nicolò G, Cistaro A. Prevention of dental caries : A review of


effective treatments. 2016;8(5):e604-e610.
Perawatan saluran akar
Perawatan saluran akar, atau dikenal juga sebagai terapi endodontik, merupakan
tindakan untuk mengambil seluruh jaringan pulpa yang vital atau patologis dari
rongga pulpa suatu gigi.

rongga yang terbentuk diisi dengan material inert untuk mencegah infeksi;

 rongga dalam gigi akan terdisinfeksi;

ekstraksi gigi tidak perlu dilakukan;

 gigi tetap dapat berfungsi, walau kehilangan vitalitasnya.

Sicca C, Bobbio E, Quartuccio N, Nicolò G, Cistaro A. Prevention of dental caries : A review of


effective treatments. 2016;8(5):e604-e610.
Ekstraksi
ekstraksi gigi dilakukan pada karies gigi dengan kerusakan yang sangat
parah dan sudah tidak dapat dilakukan restorasi. Ekstraksi gigi juga
dilakukan pada gigi yang tidak dapat ditangani dengan perawatan saluran
akar.

 Apabila pasien memiliki penyakit hipertensi, diabetes mellitus, atau


gangguan pembekuan darah, penyakit tersebut harus dipastikan terkontrol
sebelum melakukan tindakan.
Sicca C, Bobbio E, Quartuccio N, Nicolò G, Cistaro A. Prevention of dental caries : A review of
effective treatments. 2016;8(5):e604-e610.
Pendekatan invasive minimal
•Melakukan ekskavasi hanya pada dentin dan email yang sudah
tidak bisa diperbaiki lagi dan jaga agar kavitas tetap sekecil mungkin
•Melakukan modifikasi fisik dan kimiawi/ optimalkan dinding kavitas
yang tersisa
•Melakukan restorasi kavitas dengan bahan adhesif yang akan
mendukung dan menguatkan struktur gigi yg tersisa,meningkatkan
remineralisasi dan potensi aktivitas antibakterinya, serta menutup
jalur pasokan nutrisi untuk bakteri yang tersisa sehingga proses
kariesnya terhenti.
Willey. Blackwell. Dental Caries – The Disease and Its Clinical
Management. 2 edt . 2008
Gigi sulung?

• proses karies akan berlanjut hingga


melibatkan jaringan pulpa lebih cepat pada
gigi sulung dibandingkan pada gigi permanen.
• Jadi, meski bersifat sementara, gigi sulung
sebaiknya direstorasi pada bagian gigi di
mana kavitas (oklusal dan perkiraan)
menghalangi pengangkatan plak karena lesi

Willey. Blackwell. Dental Caries – The Disease and Its Clinical


Management. 2 edt . 2008
Alasan lain merekomendasikan pengobatan restoratif/ invasif adalah

• jika integritas gigi dipulihkan sebelum demineralisasi menyebabkan


begitu banyak kerusakan sehingga restorasi tersebut susah
• terhadap gigi sensitif terhadap panas, dingin dan manis
•terhadap gigi dengan pulpa yang terancam punah
•jika upaya sebelumnya untuk menghentikan lesi gagal dan ada bukti
bahwa lesi berkembang (ini membutuhkan periode observasi)
•dimana fungsinya terganggu
•terhadap gigi yang terjadi penyimpangan karena kehilangan contact
point
•untuk
Willey. Blackwell. Dentalalasan estetika.
Caries – The Disease and Its Clinical
Management. 2 edt . 2008
Perawatan Non
Invasive
A. Perawatan Non-Invasif
1. DHE (Dental Health Education)
Pendidikan kesehatan gigi merupakan metode untuk memotivasi
pasien agar membersihkan mulut mereka dengan efektif.

Urutan metode dalam pendidikan kesehatan gigi yang diberikan sat


pasien datang ke dokter gigi meliputi:
• Pada kunjungan pertama dilakukan pemeriksaan menyeluruh
tentang kebersihan mulu, memeriksa kebiasaan pasien dalam
membersihkan gigi, dan penjelasan serta anjuran dokter gigi.
• Pada kunjungan kedua dokter gigi melakukan evaluasi, mengulangi
anjuran secara lebih detail.
Syarat-syarat sikat gigi yang baik adalah pilih bulu sikat yang
halus sehingga tidak merusak email dan gusi, dan pilih kepala
sikat yang ramping atau bersudut, sehingga mempermudah
pencapaian sikat didaerah mulut bagian belakang yang sulit terjangkau.

Metode-metode menyikat gigi adalah:


a. Scrub memperkenalkan cara sikat gigi dengan menggerakkan sikat
secara horizontal. Ujung bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan
gigi, kemudian digerakkan maju dan mundur berulang-ulang.

b. Roll memperkenalkan cara menyikat gigi dengan gerakan memutar


mulai dari permukaan kunyah gigi belakang, gusi dan selurauh
permukaan gigi sisanya. Bulu sikat diletakan pada area batas gusi dan
gigi dengan posisi paralel dengan sumbu tegaknya gigi.
c. Bass meletakkan bulu sikatnya pada area batas gusi dan gigi
sambil membentuk sudut 45 derajat dengan sumbu tegak gigi.
Sikat gigi digetarkan ditempat tanpa mengubah-ubah posisi bulu

d. Stillman mengaplikasikan metode dengan menekan bulu sikat dari


arah gusi ke gigi secara berulang, seperti metode Bass.

e. Fones mengutarakan metode gerakan sikat secara horizontal


sementara gigi ditahan pada posisi menggigit atau oklusi. Gerakan
dilakukan memutar dan mengenai seluruh permukaan gigi atas dan
bawah.

f. Charters meletakkan bulu sikat menekan gigi dengan arah bulu


sikat menghadap permukaan kunyah.
2. Kontrol Diet
Kontrol diet adalah menilai asupan makanan dan minuman
selama 3-7 hari, kemudian dihitung kandungannya.Setelah
dihitung asupan makanannya kemudian diberi penerangan
untuk mengurangi atau mengganti makanan yang kariogenik
dengan yang tidak bersifat kariogenik.

3. Topikal Aplikasi Flour


Flour digunakan untuk membantu remineralisasi dan
menghentikan karies dini serta mengurangi kerentanan gigi
terhadap perkembangan karies.

4. Oral Provilaksis
Adanya plak atau debris dipermukaan gigi dapat dipakai sebagai
indikator kebersihan mulut.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai