Sumber : “Ritter, Andre V, et al. 2018. Sturdevant's Art and Science of Operative Dentistry - 7th Edition”.
Karies gigi adalah hilangnya mineral gigi secara progresif
dari waktu ke waktu, yang disebabkan oleh keadaan
biokimia dan sedikit di bawah permukaan gigi di mana
demineralisasi melebihi remineralisasi.
Sumber : “Mount, Graham J, et al. 2016. Preservation and Restoration of Tooth Structure 3rd Edition.
Blackwell”.
KARIES
Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak, dan
diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan
oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat)
sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan
cukup waktu untuk kejadiannya.
Sumber : “Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. (Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. 2010”
Faktor utama etiologi karies :
01 host (gigi, saliva)
02 Diet / substrat
(terutama asupan karbohidrat yang dapat difermentasi)
03 mikroorganisme plak
01
HOST
TOOTH SALIVA
TOOTH
KOMPOSIS
POSISI MORFOLOGI
I
Perbedaan kandungan mineral Maloklusi (tidak sejajar) dan gigi Adanya pit dan fissure yang
(terutama fluoride). yang berotasi akan sulit dalam dan sempit pada bagian
dibersihkan oklusal
jumlah saliva yang berkurang, sifat Tingkat aliran saliva yang tidak
mekanis dan pembersihan saliva di distimulasi di bawah normal (<0,2 ml /
mulut terganggu. Tingkat pembersihan menit) memiliki tingkat demineralisasi
gula oral yang lambat pasti akan yang tinggi dan risiko yang lebih tinggi
meningkatkan risiko karies. untuk mengembangkan karies
Fejerskov,Ole .(2008). Dental Caries The Disease and its Clinical Management,Hal;204 -205 . Oxford: Blackwell Publishing Company
Laju aliran saliva yang rendah tidak hanya laju aliran saliva normal, bertahun-tahun
akan memperpanjang waktu untuk berkembangnya karies melalui
pembersihan dan periode dengan pH email laju aliran saliva rendah,
plak yang rendah, tetapi juga dapat beberapa bulan pada pasien dengan
mengubah ekologi mulut. laju aliran saliva rendah
Fejerskov,Ole .(2008). Dental Caries The Disease and its Clinical Management,Hal;204 -205 . Oxford: Blackwell Publishing Company
SALIVA
Kualitas Saliva
Hemadi, Abdullah; Ruijie,S ; Zhou,Yuan; Zou; Jing. Salivary proteins and microbiota as biomarkers for early
childhood caries risk assessment. Int J Oral Sci. 2017 Nov; 9(11): e1
02
DIET /
SUBSTRAT
DIET /
SUBSTRAT
mempengaruhi
Mempengaruhi
pembentukan plak • Pengonsumsi
metabolisme bakteri
karena membantu karbohidrat > resiko
dalam plak dengan
perkembang biakan dan karies
menyediakan bahan
kolonisasi
bahan yang diperlukan •Pengonsumsi lemak dan
mikroorganisme yang
untuk memproduksi protein < resiko karies
ada pada permukaan
asam.
enamel.
Sumber : Chemiawan E., Gartika M., Indriyanti R. 2004. Perbedan prevalensi karies pada anak sekolah dasar
dengan program UKGS dan tanpa UKGS kota Bandung tahun 2004. Bandung: Universitas Padjadjaran
Sebagian besar makanan terutama mengandung
- protein
- lemak
- karbohidrat kompleks.
Metabolisme
hanya karbohidrat
kompleks
Sumber : “Mount, G.J dan Hume W.R.,2016, Preservation and restoration of tooth structure.3 rd ed.
London: Mosby,page 9”
gula sederhana dari berbagai jenis
• monosakarida
• glukosa
• laktosa konsentrasi rendah dan jarang dimakan
• fruktosa
• disakarida
• sukrosa
Sumber : “Mount, G.J dan Hume W.R.,2016, Preservation and restoration of tooth structure.3 rd ed.
London: Mosby,page 9”
03
MIKROORGANISME
MIKROORGANISME
• syarat terjadinya perkembangan karies
• bakteri hidup dan berkoloni pada pelikel, lapisan glikoprotein yang
terbentuk dari air liur, untuk melekat pada email atau permukaan
akar yang terbuka.
• kombinasi dari plak, pelikel dan bakteri dikenal sebagai biofilm oral.
• S.mutans, Lactobacillus sp. dan Actinomyces sp.
The role of bacteria in plaque
formation
• Streptococci adalah spesies bakteri pertama yang
menempel pada gigi dan memulai pembentukan plak.
Sumber : Graham J. Mount, W. R Hume. 2005.Preservation and Restoration of Tooth Structure 2nd ed. Knowledge
Books and Software. Hal 24-2
• metabolisme bakteri dari karbohidrat olahan tingkat tinggi dalam
plak dapat menyebabkan penurunan langsung 2-4 poin pH pada
permukaan gigi. derajat penurunan tergantung pada ketebalan plak,
jumlah dan campuran bakteri plak dan efisiensi buffer saliva, serta
faktor-faktor lainnya.
Sumber : Graham J. Mount, W. R Hume. 2005.Preservation and Restoration of Tooth Structure 2nd ed. Knowledge
Books and Software. Hal 24-2
04
TIME
Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya sukrosa dan
glukosa dapat diproses oleh bakteri tertentu dan akan
membentuk asam, sehingga pH plak akan menurun sampai
dibawah 5 dalam tempo 3-5 menit
Mount, graham J, et al 2016. Preservation and restoration of tooth structure 3rd ed, blackwell
B. Berdasarkan tingkat
keparahan
• Karies akut : karies yang berkembang pesat yang dapat
menyebabkan sedikit atau semua gigi yang erupsi, seringkali pada
permukaan yang kebal akan karies.
• Karies progresif lamban atau kronis : karies yang berkembang secara
perlahan dan proses mencapai pulpa lebih lama dibandingkan
karies akut.
• Arrested caries : karies pada enamel, dentin, dan akar yang menjadi
statis dan tidak menunjukkan kecen derungan untuk berkembang
lebih jauh.
Soames & Southam. 2005. Oral Pathology 2nd ed. Oxvord Univ press
C. Menurut Mount&Hume
Site adalah permukaan yang sering terjadi akumulasi plak.
• Site 1: pit, fissure dan kerusakan enamel pada
permukaan oklusal gigi posterior atau permukaan halus
lainnya.
• Site 2: pada daerah aproksimal
• Site 3: sepertiga serviks dari mahkota atau setelah
resesi gingiva, the exposed root.
Mount & Hume. 2005. Preservation and restoration of tooth structure 2nd ed.
Size adalah suatu proses perkembangan lesi.
• Size 0: lesi paling awal yang dapat diidentifikasi sebagai tahap awal
demineralisasi.
• Size 1: kavitas kecil pada permukaan sampai dentin sehingga
diperlukan beberapa bentuk restorasi
• Size 2: kavitas dentin yang cukup dalam sehingga diperlukan
restorasi
• Size 3: kavitas lebih luas cusp dan tepi insial terbelah, atau
kemungkinan besar tidak akan sanggup menahan tekanan
occlusal.
• Site 4: karies yang luas dan kehilangan banyak struktur gigi.
Mount & Hume. 2005. Preservation and restoration of tooth structure 2nd ed.
Tabel : Klasifikasi Lesi Karies
Mount & Hume. 2005. Preservation and restoration of tooth structure 2nd ed.
D. Menurut G.V Black
buffer remineralisasi
Buffering capacity
• Bergantung pada stimulated salivari flow, bila rendah maka ( bikarbonat ) rendah,
sehingga bufferimg capacity rendah >>> potensi tinggi terjadi aktivitas karies
pH Saliva
• Semakin rendah atau adanya fluktuasi Ph awal , maka denimenarilsasi tinggi >>>
potensi tinggi terjadi aktivitas karies
Kidd, Edwina, Fejerskov, Ole. 206. Essentials of Dental Caries, Oxford University Press
◉ Saliva/ Oral Clearance
(bergantung pada stimulated salivary flow, bila rendah, maka oral clearance rate/
eliminasi substrat rendah membuat [bikarbonat] rendah, sehingga reaksi/ sistem
buffer rendah >>> potensi tinggi terjadi aktivitas karies )
◉ Inorganic components, Ca dan P
( [Ca] dan [P] rendah, maka demineralisasi tinggi, sehingga >>> potensi tinggi
terjadi karies)
◉ Tingkat saturasi dan supersaturasi mineral gigi
(kejenuhan rendah, demineralisasi tinggi>>> potensi tinggi terjadi karies)
Kidd, Edwina, fejerskov, Ole, 2016, Essentials of Dental Caries, Oxford University Press
Mount, GJ dkk. Preservation and Restoration of Tooth Structure, 3rd ed. 2016
3. Bio film
• Biofilm oral: kelompok bakteri yang tertanam dalam matriks yang
menempel padapermukaan.
• Komposisi: 15-20% populasi mikroba 80-85% matriks mengandung
polisakarida ekstraseluler, protein, garam mineral dan bahan seluler.
• Hanya karbohidrat dapat dimetabolisme oleh mikroorganisme biofilm, dan
metabolisme tersebut relatif lambat, menyebabkan sedikit atau tidak sama
sekali perubahan pH.
Graham, J. Mount et all. 2016. Preservation and Restoration of Tooth Structure Third Edition. UK : Wiley Blackwell.
Medical Departement Dentaid. Studi of Oral Biofilm. Australia.2017.
Preservation and Restoration of Tooth Structure. GJ Mounts, WR Hume. Mosby, 2005.
4. Fluoride
Fluoride memberikan perlindungan terhadap karies pada dua tingkat
1. Meningkatkan ketahanan email trehadap demineralisasi
2. Mencegah perkembangan lesi bercak putih
Mount, GJ dkk. Preservation and Restoration of Tooth Structure, 3rd ed. 2016
Mekanisme Flouride menghambat Karies
• Ion flour menghambat kerja enzim pada jalur glikolisis
• Ion flour dalam vairan rongga mulut akan berikatan dengan ion magnesium
• Akibat hambtan oleh F, glikolisis pada sel bakteri di hambat, bakteri tidak cukup
energi untuk berkembang (terhambat)
Melanie S. Djamil : Mekanisme Flour Menghambat Kerja Enzim Air Lir. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia. 2000.
5. Diet
• Seringnya konsumsi karbohidrat yang dapat difermentasi >>> perubahan dalam
lingkungan gigi >>> mengubah komposisi biofilm >>> pertumbuhan bakteri yang
sangat asidogenik >>> berpotensi karies
• Sebaliknya, ketika konsumsi karbohidrat yang dapat difermentasi sangat dibatasi atau
tidak ada >>> pertumbuhan biofilm tidak berpotensi karies
• Korelasi positif antara karies dan frekuensi asupan karbohidrat olahan
• Jumlah total gula yang dapat difermentasi
• Istilah frekuensi mengacu pada berapa kali jenis makanan ini dimakan per hari.
• Penting juga untuk memperhatikan cara makanan tersebut dikonsumsi.
Mount, GJ dkk. Preservation and Restoration of Tooth Structure, 3rd ed. 2016
7. Oral Hygiene
• Oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas
bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan
membran mulut dan bibir.
• Akumulasi plak bakteri pada gigi karena hygiene mulut yang buruk adalah
faktor penyebab dari masalah utama kesehatan rongga mulut, terutama gigi,
gusi dan periodontitis
• bakteri secara umum tidak dapat memulai kolonisasi pada gigi yang bersih
• Beberapa organisme yang rewel dan anaerob obligat dapat terbunuh oleh
paparan oksigen selama pembersihan gigi; namun, tidak ada satu spesies
pun yang mungkin akan musnah seluruhnya.
André V. Ritter, Lee W. Boushell, Ricardo Walter. 2018. Sturdevant's Art and Science of
Operative Dentistry. Elsevier. Ed. 7th. Hlm. 110-111
Diagnosis
(Pemeriksaan)
Metode Diagnosis Visual-Tactile
Pencitraan ultrasonik : (+) Lebih sensitif daripada metode sentuhan visual. (-) bukan metode
kuantitatif
Fiberoptic Transillumination (FOTI): Transiluminasi memanfaatkan opasitas struktur gigi yang mengalami demineralisasi dibandingkan
dengan struktur yang lebih tembus cahaya. Area dekalsifikasi tidak akan membiarkan cahaya melewati area yang sehat, menghasilkan
bayangan yang sesuai dengan kerusakan
Kemajuan dalam
Metode Visual
Kemajuan dalam
Metode Visual
Perawatan
Restorasi Ekstraksi gigi
saluran akar
rongga yang terbentuk diisi dengan material inert untuk mencegah infeksi;
4. Oral Provilaksis
Adanya plak atau debris dipermukaan gigi dapat dipakai sebagai
indikator kebersihan mulut.
TERIMA
KASIH