Anda di halaman 1dari 25

TEORI KARIES GIGI DAN

HISTOPATOLOGI KARIES
GIGI
Tutor: Fransiska Nuning K, drg, Sp. Pros
Kelompok 3
NADIRA CALLISTA N (2019 - 11 - 111) NAZHIFA ALFATHIA (2019 - 11 - 116)

NADYA PUSPITA S (2019 - 11 - 112) NIKITA NUR F (2019 - 11 - 117)

NADYA PUTRI D (2019 - 11 - 113) NINDHIYA N (2019 - 11 - 118)

NARULITA (2019 - 11 - 114) NISRINA AYU P (2019 - 11 - 119)

NASYWA KAMILAH N (2019 - 11 – 115) NUR KHOFIFAH (2019 - 11 - 120)


TEORI KARIES
GIGI
Pengertian Karies Gigi

Karies gigi adalah penyakit yang dapat dicegah, kronis,


dan dimediasi oleh biofilm yang dimodulasi oleh
makanan. Penyakit mulut multifaktorial ini
disebabkan terutama oleh ketidakseimbangan flora
mulut (biofilm) karena adanya karbohidrat makanan
yang dapat difermentasi pada permukaan gigi dari
waktu ke waktu.
Karies baru bisa terjadi karena faktor :

Peran karbohidrat
Plak
makana

Peran bakteri Waktu


Perkembangan Lesi Karies

Keadaan fisik memperoleh tempat Keadaan biokimia yang berhubungan


biofilm, dengan produksi asam,
● disebut juga dengan plak bakteri ● disebabkan oleh bakteri di dalam
yang terakumulasi, tetap relatif tidak penebalan biofilm yang matang dan
terganggu selama beberapa hari atau memetabolisme sukrosa dan gula
lebih dan di mana kandungan lainnya dalam makanan dan
bakterinya diubah dan dipertahankan minuman.
oleh enzim sukrosa.
Teori Terjadinya Karies Gigi

Teori kimia
Teori enzimologis Teori elektrofisik
bakteriologis
Teori kimia bakteriologis

Teori khemo parasit Teori proteolisis

Menurut Miller dalam Tarigan (2014) karies Menurut Gottlieb dalam Tarigan (2014)
gigi adalah penyakit chemoparasitair yang bahan organik yang memegang peranan
terjadi dua tahap yaitu dekalasifikasi dan penting dalam proses terjadinya karies.
proteolysis. Dekalsifikasi terjadi dengan Bahan yang terdapat pada email
bantuan bakteri dalam plak sedangkan membentuk materi organik yang
proses proteolisis dibantu oleh enzim yang melibatkan proses awal dari terjadinya
mencerminkan protein. karies.
Teori enzimologis

Teori endogen pulpogue Teori phospatase


phospatase
Menurut Eggers dan Lura dalam Tarigan
Menurut Csernyei dalam Tarigan (2014)
(2014) terjadinya karies ini dimulai oleh
karies gigi terjadi karena adanya
adanya peragian karena asam, sehingga
kerusakan pada pulpa maka keseimbangan
unsur organis fosfor dari email akan
fluor dan magnesium pada dentin
diresorbsi.
terganggu.
Teori elektrofisik

Van Bartheld dalam Tarigan (2014) menjelaskan pada lapisan


email yang normal akan dijumpai keseimbangan ion-ion H+
dan OH-. Bila ada plak terkumpul pada permukaan gigi akan
terjadi keadaan asam pada bagian ini, yang mempunyai sifat
positif. Van Bartheld juga mengatakan bahwa
mikroorganisme berperan sekunder pada proses terjadinya
karies gigi.
HISTOPATOLOGI
KARIES GIGI
Secara klinis, lesi karies dapat muncul
pada berbagai permukaan gigi, dapat
berlubang atau tidak berlubang, aktif
atau tidak aktif, dan bervariasi
tergantung pada tingkat keparahannya.
HISTOPATOLOGI KARIES GIGI

● Lokasi klinis Inisiasi Karies

● Lesi Karies Enamel

● Lesi Karies Dentin

● Zona Lesi Karies Dentin


Lokasi klinis Inisiasi Karies
Pit dan Fissure

● Kokus gram positif dalam jumlah banyak, terutama S.


sanguis, ditemukan pada pit dan fisura gigi yang baru
erupsi. Bentuk pit dan fissure berkontribusi terhadap
kerentanan tinggi terhadap lesi karies. Fissure
panjang dan sempit menghambat pembuangan biofilm
Permukaan Email Halus.

Permukaan email gigi yang halus menunjukkan


tempat yang kurang menguntungkan untuk
perlekatan biofilm kariogenik. Biofilm kariogenik
biasanya berkembang hanya pada permukaan
halus yang dekat dengan gingiva atau di bawah
kontak proksimal. Permukaan proksimal sangat
rentan terhadap pembentukan lesi karies karena
tempat berlindung ekstra yang disediakan untuk
biofilm kariogenik
Permukaan Akar

Permukaan akar lebih kasar dari enamel dan


memungkinkan pembentukan biofilm kariogenik
tanpa adanya kebersihan mulut yang baik.
Sementum yang menutupi permukaan akar sangat
tipis dan memberikan sedikit resistensi terhadap
aktivitas lesi karies.
Lesi Karies Enamel
Bukti awal lesi karies pada permukaan email halus mahkota adalah
lesi awal atau "white spot”. Lesi awal berwarna putih kapur terlihat
ketika permukaan gigi dikeringkan dan disebut lesi karies email non-
kavitasi atau lesi awal. Area email ini kehilangan tembus cahaya
karena porositas bawah permukaan yang luas yang disebabkan oleh
demineralisasi.
Lesi email awal kadang-kadang dapat terlihat pada radiografi sebagai
radiolusen samar yang terbatas pada email superficial. Ketika lesi
proksimal terlihat jelas secara radiografi, lesi mungkin telah
berkembang secara signifikan dan perubahan histologis dari dentin
yang mendasari mungkin telah terjadi, apakah lesi tersebut berlubang
atau tidak
Lesi Karies Dentin
● Peningkatan demineralisasi dari lesi email
menyebabkan melemahnya dan akhirnya runtuhnya
permukaan email. Hasil kavitasi memberikan habitat
yang lebih protektif dan retensi untuk biofilm
kariogenik, mempercepat perkembangan lesi. DEJ
memberikan resistensi yang lebih kecil terhadap
proses karies dibandingkan email atau dentin.
● Karena karakteristik ini, karies dentin berbentuk V
pada penampang melintang dengan dasar lebar di DEJ
dan apeks mengarah ke pulpa. Lesi karies berkembang
lebih cepat di dentin daripada di email
Zona Lesi Karies Dentin

Soft Dentin Firm Dentin Hard Dentin


Soft Dentin
Disebut dentin outer carious, soft dentin (terinfeksi)
terutama ditandai oleh kontaminasi bakteri. Ini
adalah dentin karies yang lebih dekat ke permukaan
gigi, ditandai dengan adanya bakteri, kandungan
mineral yang rendah, dan kolagen yang mengalami
denaturasi ireversibel. Secara histologis zona ini
dapat disebut nekrotik dan terkontaminasi.
Firm Dentin
Disebut dentin karies bagian dalam, dentin firm (terpengaruh) terutama
ditandai dengan demineralisasi dentin intertubular dan pembentukan awal
kristal halus intratubular di bagian depan lesi karies yang semakin maju.
Saat lumen tubulus dipenuhi mineral, lumen akan memberikan tampilan
"transparan" pada bagian yang diamati dengan mikroskop cahaya. Secara
histologis zona ini dapat disebut sebagai demineralisasi. Karena proses
demineralisasi karies, dentin keras lebih lunak daripada dentin normal yang
keras.
Hard Dentin
Mewakili zona terdalam dari lesi karies dengan asumsi lesi belum
mencapai pulpa dan mungkin termasuk dentin tersier, dentin
sklerotik, dan dentin normal. Secara klinis dentin ini keras, tidak
dapat dengan mudah ditembus dengan instrumen tumpul, dan
hanya dapat dihilangkan dengan bur atau alat pemotong yang
tajam.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai