Anda di halaman 1dari 5

Virulensi Kariogenik dari S.

Mutan

drg. Gerda Feby Andika


QnA
E-book Dental Caries
Kamis, 28 Maret 2024
Virulensi
• Kemampuan mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit atau
merugikan organisme inangnya.
Virulensi Kariogenik S. Mutan
• Virulensi kariogenik dari Streptococcus mutans merujuk pada
kemampuan mikroorganisme ini untuk menyebabkan karies gigi.
• Interaksi antarspesies dalam biofilm gigi mengatur komposisi
mikroba, struktur, dan faktor virulensi dari komunitas mikroba oral
dan dengan demikian terlibat dalam timbulnya dan perkembangan
karies gigi.
• Salah satu virulensi kariogenik inti dari S. mutans adalah
kemampuannya untuk menghasilkan asam organik dalam jumlah
besar dengan memetabolisme karbohidrat
S. Mutan
• S. mutans pertama kali dijelaskan oleh J. Kilian Clarke pada tahun 1924. Ini adalah
kokus fakultatif gram-positif yang biasanya tersusun dalam rantai.
• Streptokokus oral adalah bakteri komensal* tetapi dapat secara oportunisik
memulai karies.
• Streptokokus mutans adalah kelompok bakteri yang paling penting yang sangat
terkait dengan karies, terdiri dari S. mutans, S. sobrinus, S. rattus, S. cricetus, S.
ferus, S. downeii, dan S. macaca.

*Bakteri komensal adalah mikroorganisme yang secara alami hidup bersama dalam
lingkungan tubuh manusia atau hewan tanpa menyebabkan penyakit atau memberikan
manfaat yang signifikan bagi inangnya.
Beberapa faktor berperan dalam virulensi
kariogenik S. mutans, termasuk:
• Kemampuan Menempel (Adhesi): S. mutans memiliki kemampuan untuk menempel pada permukaan gigi
melalui adhesi pada lapisan pelikel dan struktur mikroskopis seperti fisura, retensi, dan mikrolekuk pada
enamel.
• Produksi Asam: S. mutans dapat menghasilkan asam melalui fermentasi karbohidrat yang ada dalam
makanan yang dikonsumsi. Asam yang dihasilkan oleh bakteri menyebabkan penurunan pH di sekitar gigi,
yang kemudian dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan pembentukan lubang atau karies.
• Toleransi terhadap Asam: S. mutans memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan berkembang biak
dalam lingkungan yang asam, yang merupakan kondisi yang merugikan bagi banyak bakteri lain.
Kemampuan ini memungkinkan S. mutans untuk bertahan dan berkembang biak di permukaan gigi yang
terkena asam yang dihasilkan.
• Biosintesis Polisakarida: S. mutans mampu mensintesis polisakarida, terutama glukan, dari karbohidrat
yang ada dalam makanan. Polisakarida ini membantu bakteri untuk menempel lebih kuat pada permukaan
gigi dan membentuk biofilm, yang melindungi mereka dari aksi mekanis pembersihan gigi dan sistem
kekebalan tubuh.
• Kemampuan Berkolonisasi: S. mutans mampu membentuk koloni yang kuat dan persisten di dalam biofilm
gigi, yang memungkinkan bakteri untuk terus berkembang biak dan menyebabkan kerusakan karies gigi.

Anda mungkin juga menyukai