PENDAHULUAN
lanjut seumur hidup (Dina, 2018). Secara normal, orang dengan penyakit jiwa
tinggal di masyarakat dan dirawat oleh keluarga mereka (Lidya Novita Sari,
2018).
dideritanya sehingga terjadi perubahan pola peran dan tanggung jawab dalam
keluarga yang merawat pasien (Kemenkes RI, 2018). Penambahan peran dan
tanggung jawab pada keluarga pengasuh pasien skizofrenia ini bagi keluarga
1
2
sosial pasien (Gunawan, 2018), stigma dan terganggunya pola tidur mereka
menyebabkan stress pada anggota keluarga yang tinggal dengan pasien dan
keluarga lainnya (Jannah, Haryanto and Kartini, 2020). Hal ini karena
(Isnaeni, 2015).
penduduk dan di Maluku 2,2 orang tiap 1000 penduduk dengan angka
kunjungan pasien rawat jalan Schizophrenia pada tahun 2018 sejumlah 5.480
jiwa, meningkat pada tahun 2019 menjadi 7.071 jiwa, dan pada bulan Januari-
secara siginifikan dan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh
pemerintah.
Poliklinik Kesehatan Jiwa RSKD Provinsi Maluku dengan masa sakit yang
berat badan, kurang tidur, terbatas dalam bergaul dengan teman, hubungan
setahun terakhir.
diam. Ada juga caregiver yang pernah mengatakan “pergi saja sana, tidur di
5
hingga emosi pasien mereda. Hal ini menunjukkan berbagai macam koping
gangguan jiwa telah meluas (Herminsih, Barlianto and Kapti, 2013). Studi
dengan dampak ekonomi, emosional, dan sosial, yang secara umum serupa di
teman atau keluarga lain, mencari pertolongan praktikal. Cara lain yang
agama yang merupakan bentuk dari strategi koping (Kitu, Dwidiyanti, 2019).
masalah dalam hal perawatan pasien di rumah yang dilakukan oleh keluarga
koping
ini adalah bagaimana hubungan strategi koping dan kualitas hidup caregiver
skizofrenia di rumah
7
keperawatan jiwa.
2. Bagi Klien