Anda di halaman 1dari 3

“Tugas obat dan infeksi keganasan”

Nama Kelompok : Angelika P. Legi (17101105013)

Christina Pangemanan (17101105015)

Syahruni R. Abbas (1710110503)

Brigita Luntungan (17101105041)

Fera Anelya Marhaba (17101105042)

1. Apakah karbapenam dan monobaktam tahan terhadap lactamase?

Jawab: Ya, Keduanya tahan terhadap lactamase.

Karbapenem merupakan antibiotik yang yang efektif untuk kuman ESBL karena tahan
terhadap hidrolisis beta lactam. Carbapenem merupakan antibiotik golongan betalaktam dengan
spektrum aktivitas antibakteri yang luas yang merupakan antibakteri pilihan yang mampu
mengobati infeksi yang terjadi. Bakteri yang dapat diobati dengan carbapenem yaitu Escheria
coli, Klebsiella sp. Enterobacter sp dan P. Aeruginosa.

Menurut jurnal "Mechanism of acinobacter baumani resistance agains carbapenams


class antibiotic" Karbapenem merupakan antibiotik lini ketiga yang mempunyai aktivitas
antibiotik yang lebih luas daripada sebagian besar betalaktam lainnya. Antibiotik yang termasuk
karbapenem adalah imipenem, meropenem dan doripenem. Spektrum aktivitasnya yaitu
menghambat sebagian besar gram positif, gram negatif, dan anaerob. Ketiganya sangat tahan
terhadap betalaktamase.

Monobaktam (beta-laktam monosiklik). Contoh: aztreonam. Cara kerjanya resisten


terhadap beta-laktamase yang dibawa oleh bakteri gram negatif, aktif terutama terhadap bakteri
gram negatif. Aktivitasnya sangat baik terhadap Enterobacteriacease, P. aeruginosa, H.
influenzae dan gonokokus. Pemberian antibiotik jenis ini adalah parenteral, terdistribusi baik ke
seluruh tubuh, termasuk cairan serebrospinal Antibiotik ini memiliki waktu paruh: 1,7 jam.

2. Jelaskan target kerja atau site action dari golongan sefalosforin, carbapenam,
monobactam.
Jawab:
Semua antibiotik golongan β-laktam termasuk golongan karbapenem bersifat inhibitor
selektif terhadap síntesis dinding sel bakteri, sehingga bersifat aktif pada bakteri yang
dalam fase pertumbuhan.
Tahap awal kerja antibiotik ini dimulai dari pengikatan obat pada reseptor sel bakteri,
yaitu pada protein pengikat penisilin (Penicillin-binding proteins/PBPs). Setelah obat
melekat pada satu atau lebih reseptor, maka reaksi transpeptidasi akan dihambat dan
selanjutnya sintesis peptidoglikan akan dihambat. Q
Antibiotik betalaktam mengganggu sintesis dinding sel bakteri, dengan menghambat
langkah terakhir dalam sintesis peptidoglikan, yaitu heteropolimer yang memberikan
stabilitas mekanik pada dinding sel bakteri. Antibiotik golongan β-laktam bersifat
inhibitor selektif terhadap sintesis dinding sel bakteri dengan demikian aktif pada bakteri
yang dalam fase pertumbuhan.

Sefalosporin mirip dengan penisilin secara kimiawi, cara kerja, dan toksisitas, namun
sefalosporin lebih stabil sehingga memiliki spektrum yang lebih lebar. Sefalosporin tidak aktif
terhadap bakteri enterokokus dan L monocytogenes.
Target kerja sefalosporin yaitu menghambat sintesis dinding sel mikroba yang terjadi
pada tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding sel. Golongan obat Sefalosporin
menghambat enzim transpeptidase,yaitu enzim yang berperan dalam tahap akhir sintesis laisan
peptideglikan dinding sel bakteri.
Dalam jurnal "Mode of Action of the Monobactam LYS228 and Mechanisms
Decreasing In Vitro Susceptibility in Escherichia coli and Klebsiella pneumoniae" antibakteri
dari Aztreonam golongan monobaktam yang dikarakterisasi dengan baik mengalami
interaksi kovalen dengan Penghambatan protein pengikat penisilin 3 (PBP3), yang
mengganggu sintesis peptidoglikan dinding sel septum dan pada akhirnya menghalangi
pembelahan sel. Golongan monobactam Inhibitor sintesis dinding sel bakteri yang memiliki
efek bakterisidal dengan cara memecah enzim dinding sel dan menghambat enzim PBP dalam
sintesis dinding sel.

Anda mungkin juga menyukai