Jika klobazam dikombinasi dengan depresan sistem saraf pusat (termasuk
antikonvulsan dan alkohol) akan menambah terjadinya depresi sistem saraf pusat Simetidin dapat mengurangi klirens plasma klobazam, meningkatkan waktu paruh dan konsentrasi klobazam 2. TIAGABIN Tiagabin dapat berinteraksi dengan obat : Alprazolam, Aripiprazole, Aspirin, Bupropion, Carbamazepine, Celecoxib, Cholecarciferol, Citalopram, Dexmethylphenidate, Duloxetine. 3. VIGABATRIN Obat lain dapat berinteraksi dengan vigabatrin, termasuk obat resep dan obat bebas, vitamin, dan produk herbal. 4. TOPIRAMAT Topiramate dapat berinteraksi dengan obat dingin atau alergi, obat penenang, obat antinyeri golongan narkotik, pil tidur, pelemas otot, dan obat untuk depresi atau kecemasan. Obat lain yang juga berinteraksi dengan topiramat, terutama: Lithium (Eskalith, LithoBid) Hydrochlorothiazide (HCTZ, HydroDiuril, Hyzaar, Lopressor, Vasoretic, Zestoretic) Metformin (Glucophage, Actoplus Met, Avandamet, Fortamet, Janumet, PrandiMet, Riomet) Atropin (Atreza, Sal-Tropine), belladonna (Donnatal, dan lainnya), benztropine (Cogentin), dimenhydrinate (Dramamine), methscopolamine (Pamine), atau skopolamin (Transderm-Scop) Bronkodilator seperti ipratropium (Atrovent) atau tiotropium (Spiriva) Obat untuk kandung kemih atau obat berkemih seperti darifenacin (Enablex), solifenacin (Vesicare), dan lain-lain Obat glaukoma seperti acetazolamide (Diamox) atau methazolamide (Neptazane) Obat kejang lainnya seperti karbamazepin (Carbatrol, Equetro, Tegretol), lamotrigin (Lamictal), fenitoin (Dilantin), sodium divalproex (Depakote), asam valproik (Depakene, Stavzor), atau zonisamida (Zonegran) 5. PRIMIDON Primidon dapat berinteraksi dengan obat-obat seperti : Amifampridine, Artemether, Atazanavir, Boceprevir, Cobicistat, Daclatasvir, Darunavir, Delamanid, Delavirdine, Lopinavir, Lumefantrine, Lurasidone, Maraviroc, Nisoldipine, Rilpivirine, Ritonavir, Telaprevir, Tipranavir, dan Voriconazole. 6. FENITOIN Interaksi obat golongan hidantoin khususnya fenitoin yaitu pada konsentrasi fenitoin dalam plasma dapat meningkat bila diberikan bersama dengan kloramfenikol, isoniazid (INH), karbamazepin, simetidin, dan sulfonamide karena terjadi penghambatan biotransformasi fenitoin, sedangkan sulfioksazol, fenilbutazon, salisilat dan asam valproat juga akan meningkatkan kadar fenitoin dalam plasma karena obat – obat ini dapat mempengaruhi ikatan plasma protein dari fenitoin. Teofilin dapat menurunkan konsentrasi fenitoin dalam plasma, karena teofilin dapat meningkatkan biotransformasi fenitoin dan mengurangi absorbsi dan reabsorbsi. Interaksi dengan fenobarbital dapat meningkatkan kadar fenitoin akibat inhibisi kompetitif pada inaktifasi fenitoin. Hal yang sama berlaku untuk kombinasi fenitoin dengan karbamazepin, karena itu terapi kombinasi harus dilakukan secara hati – hati. 7. FELBAMAT Felbamate dapat mempengaruhi penggunaan pil KB menjadi kurang efektif, sehingga kemungkinan hamil lebih besar. Felbamate mempengaruhi cara tubuh menangani banyak obat lain. Obat-obatan lain dapat memengaruhi felbamate, termasuk resep dan obat- obatan bebas, vitamin, dan produk herbal.