Disusun oleh :
Asysyifa Wulansari , Aulia Azkia, Candra Selvia, Ellya Noor Fathni,
Elysabeth Agnes Jaairi Coot Mau, Hawazen, Humaira Karimah, Inayah
Safwah, Khairin Nisa Norvadila, Mayang Resty Muliani, Nadia Humairo,
Naili Laili, Ni Putu Sintha Dewi Aqnie, Nur Laila Alawiyah,
Rahmadhayanti, Risa Ellenczynska, Rizki Amelia Sari, Sari Madinah, Septi
Nur Islami, Siti Khurata A’yuni, Vidia Nur Imaroh, Yunisari Putri Nesa dan
Zulhidayatil Husna
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt karena dengan
rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini berjudul “Masalah Non Kesehatan yang Berkaitan
dengan Perilaku”.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua fihak yang telah memberi
dukungan dan bantuan sehingga makalah ini selesai terutama kepada:
1. Bapak Nurhamidi, SKM., M. Kes dan Bapak H. Yasir Farhat, SKM.,
MPH. selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Gizi.
2. Teman-teman prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika.
Penulis merasa makalah ini masih banyak kekurangannya, karena itu
kritik dan saran yang sifatnya memberi arahan kepada perbaikan sangat
penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua terutama sebagai sumbangan pemikiran bagi peningkatan mutu dan
kualitas pendidikan sehingga tercipta tatanan masyarakat yang semakin baik
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah nonkesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks,
yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat
alamiah maupun buatan manusia. Datangnya penyakit merupakan hal
yang tidak bisa dihindari, meskipun kadang bisa dicegah. Konsep sehat
dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada
faktor-faktor di luar kenyataan klinis yang mempengaruhi terutama
faktir sosial budaya. Jadi, sangat penting menumbuhkan pengertian yang
benar pada masyarakat tentang konsep sehat dan sakit karena dengan
konsep yang benar, maka mayarakat dapat menyelesaikan masalah
nonkesehatannya dengan baik. (Foster, 2006).
Masalah nonkesehatan sebagian disebabkan oleh faktor perilaku
masyarakat. Perilaku sehari-hari masyarakat sangatlah berperan penting
dalam masalah kesehatan. Contohnya seperti masalah ekonomi, sosial,
budaya, dan lain sebagainya.
Perilaku adalah totalitas dari penghayatan dan aktivitas yang
memengaruhi proses perhatian, pengamatan, pikiran, daya ingat dan
fantasi seseorang. Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap rangsangan dari luar (stimulus). Perilaku dapat dikelompokkan
menjadi dua, perilaku tertutup (covert behaviour) yang terjadi bila
respons terhadap stimulus tersebut masih belum bisa diamati orang lain
(dari luar) secara jelas.
Perilaku seseorang merupakan suatu hal yang dipengaruhi oleh
beberapa aspek meliputi adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,
persuasi, dan atau genetika. Perilaku sendiri penting dan berpengaruh
dalam kesehatan, terutama tentang perilaku hidup sehat. Perilaku
bermasalah dapat memiliki banyak gejala, contoh-contoh perilaku ini
adalah contoh dari perilaku yang bermasalah yaitu penyalahgunaan
alkohol atau narkoba, kecerobohan yang berlebihan, tidak tertarik atau
menarik diri dari kehidupan sosial, bicara berlebihan dan mengganggu,
menimbun benda tak berguna, harga diri meningkat atau terlalu percaya
diri, pikiran obsesif, merusak barang-barang, mencederai diri sendiri,
dsb.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perilaku?
2. Apa saja contoh perilaku yang bermasalah?
3. Bagaimana faktor risiko penyebab terjadinya perilaku bermasalah?
4. Apa contoh masalah non kesehatan yang berkaitan perilaku?
5. Bagaimana pengklasifikasian perilaku kesehatan?
6. Apa domain dari perilaku?
7. Bagaimana indikator perubahan perilaku?
8. Apa aspek sosio psikologi dari perilaku?
9. Apa determinan dan perubahan perilaku?
10. Apa teori perubahan perilaku?
11. Bagaimana konsep perilaku?
12. Apa itu perilaku sehat dan perilaku sakit?
13. Bagaimana persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari perilaku.
2. Untuk mengetahui contoh perilaku yang bermasalah.
3. Untuk mengetahui factor risiko seperti apa penyebab terjadinya
perilaku bermasalah.
4. Agar kita mengetahui contoh masalah non kesehatan yang berkaitan
dengan perilaku.
5. Untuk mengetahui pengklasifikasian perilaku kesehatan.
6. Untuk kita mengetahui domain dari perilaku.
7. Untuk mengetahui bagaimana indicator perubahan perilaku.
8. Untuk mengetahui aspek sosio psikologi dari perilaku.
9. Agar kita mengetahui determinan dan perubahan perilaku.
10. Untuk mengetahui teori perubahan perilaku.
11. Agar kita mengetahui konsep perilaku.
12. Agar kita mengetahui mengenai perilaku sehat dan perilaku sakit.
13. Untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai terjadinya
penyakit.
BAB II
PEMBAHASAN
C. DOMAIN PERILAKU
Factor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda
disebut determinan prilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan
menjadi dua, yakni :
1. Faktor internal
Karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan, yaitu:
- Kecerdasan
- Tingkat emosional
- Jenis kelamin
2. Faktor eksternal
Lingkungan baik fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
Benyamin Bloom (1908), perilaku dibagi kedalam 3 dominan, yakni :
- Kognitif
- Afektif
- Psikomotor
Teori Bloom untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni :
1. Pengetahuan
Domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, ialah :
a) Proses adopsi perilaku
- Awareness
- Interest
- Evaluation
- Trial
- Adoption
b) Tingkatan pengetahuan
- Tahu
- Memahami
- Aplikasi
- Analisis
- Sintesis
- Evaluasi
2. Sikap
Adalah respon tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Proses terbentuknya sikap dan reaksi, yaitu :
a. Komponen pokok sikap
Menurut Allport (1954), ialah :
1. Kepercayaan ide, dan konsep terhadap suatu objek
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
3. Kecenderungan untuk bertindak
b. Berbagai tingkatan sifat
· Menerima (receiving)
· Merespon (responding)
· Menghargai (valuing)
· Bertanggungjawab (responsible)
c. Praktek atau tindakan (practice)
Mempunyai beberapa tingkatan :
1. Persepsi (perception)
2. Respon terpimpin (guid response)
3. Mekanisme (mechanism)
4. Adopsi (adoption)
2. Olahraga
a) olahraga teratur
b) membentuk stamina
c) membentuk kekuatan dan otot
3. Kebiasaan sehat
a) menggosok gigi
b) tidur atau istirahat yang cukup
H. KONSEP PERILAKU
1. Skinner (1938) mengemukakan bahwa perilaku merupakan hasil
hubungan antara perangsang dan respon. Ia membedakan adanya 2
respon, yakni :
a. Respondent Respon atau Reflexive Respon
Adalah respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan tertentu.
Perangsangan seperti ini disebut eliciting stimuli karena menimbulkan
respon-respon yang relative tetap. Misalnya makanan lezat menimbulkan air
liur, cahaya kuat menimbulkan mata tertutup. Respondent Respon
mencakup :
Emotional respons
Timbul karena ada hal yang kurang mengenakan organisme
bersangkutan. Misalnya, menangis karena sedih atau sakit, muka
merah (takanan darah meningkat karena marah).
Emosi respon
Timbul karena hal yang mengenakan .Misalnya, tertawa, bejingkat-
jingkat karena senang.
Kesimpulan
1.Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan
dari luar (stimulus), yang di bagi menjadi dua yaitu perilaku tertutup (covert
behaviour) dan perilaku terbuka (Overt behaviour).
2.Perilaku dibentuk melalui proses dan berlangsung dalam interaksi
manusia dan lingkungan.
3.Masalah non kesehatan yang berkaitan dengan perilaku khususnya
perilaku bermasalah juga memiliki gejala, penyebab, dan solusinya yang
tepat untuk memperbaikinya.
4.Perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi 3 yaitu, Perilakupemeliharaan
kesehatan (health maintenance), Perilaku pencarian dan penggunaan fasilitas
pelayanan kesehatan, dan Perilaku kesehatan lingkungan.
5.Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda
disebut determinan perilaku, yang dibedakan menjadi dua yaitu Faktor
internal dan Faktor eksternal.
Perilaku seseorang merupakan suatu hal yang dipengaruhi oleh beberapa
aspek meliputi adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan atau
genetika. Perilaku sendiri penting dan berengaruh dalam kesehatan,
terutama tentang perilaku hidup sehat. Perilaku yang positif akan
berdampak positif pula bagi kesehatan individu. Perilaku yang sehat sangat
mempengaruhi kualitas dan taraf hidup seseorang agar dapat menjadi lebih
baik dan sejahtera.
Perilaku yang terbentuk di dalam diri seseorang dari dua faktor utama, yaitu
stimulus yang merupakan faktor dari luar diri seseorang (faktor eksternal)
dan respon yang merupakan faktor dari dalam diri orang yang bersangkutan
(faktor internal). Faktor eksternal atau stimulus adalah faktor lingkungan,
baik lingkungan fisik maupun non fisik dalam bentuk sosial budaya,
ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor eksternal yang paling besar
perannya dalam membentuk perilaku manusia adalah faktor sosial dan
budaya tempat seseorang tersebut berada. Faktor internal yang menentukan
seseorang merespon stimulus dari luar adalah perhatian, pengamatan,
persepsi motivasi, fantasi, sugesti dan sebagainya.
Faktor risiko penyebab terjadinya Perilaku Bermasalah yaitu orang dengan
gangguan pada kondisi kesehatan dan kondisi mental yang kronis berisiko
lebih besar mengalami perilaku bermasalah
Perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance)
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sisitem atau fasilitas pelayanan
kesehatan
3. Perilaku kesehatan lingkungan
Factor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda
disebut determinan prilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan
menjadi dua, yakni faktor internal
Karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan, yaitu :
Kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, sedangkan faktor eksternal
yaitu : lingkungan baik fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Teori perubahan perilaku ada 3 tahap yaitu : pengetahuan, sikap, praktek
dan tindakan
Indikatornya yakni :
a. Tindakan (praktek) sehubungan dengan penyakit
b. Tindakan (praktek) pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
c. Tindakan (praktek) kesehatan lingkungan
Tujuan perilaku kesehatan terdiri dari 3 aspek yaitu :
* perilaku pencegahan penyakit , dan penyembuhan penyakit .
* perilaku menigkatkan kesehatan , apabila dalam keadaan sakit.
* perilaku gizi ( makanan dan minuman )
Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau
reinforce berupa hadiah-hadiah atau rewards bagi perilaku yang akan
dibentuk. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen
kecil yang membentuk perilaku yang dikehendaki. Kemudian komponen-
komponen tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada
terbentuknya perilaku yang dimaksud. Melakukan pembentukan perilaku
dengan menggunakan urutan komponen yang telah tersusun itu.
Konsep-konsep behavior control, behavior teeraphy dan behavior
modification yang dewasa ini berkembang adalah bersumber pada teori ini.
Adalah respon internal yaitu yang terjadi didalam diri manusia dan tiddak
secara langsung dapat terlihat oleh orang lain. Contoh lain seorang yang
menganjurkan orang lain untuk mengikuti KB meskipun ia sendiri tidak ikut
KB. Misalnya orang yang telah mengikuti KB dalam arti sudah menjadi
akseptor KB. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan
sikap adalah respon seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang
masih bersifat terselubung.
Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit. Misalnya, makan makanan
yang bergizi, olah raga. Termasuk perilaku untuk tidak menularkan penyakit
kepada orang lain. Perilaku terhadap system pelayanan kesehatan.
Perilaku ini menyangkut respon terhadap fasilitas pelayanan, cara
pelayanan, petugas kesehatan dan obat-obatannya, yang terwujud dalam
pengetahuan, persepsi, sikap dan penggunaan fasilitas, petugas dan obat-
obatan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek kita
terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung
didalamnya , pengelolaan makanan sehubungan kebutuhan tubuh
kita. Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan itu sendiri. § Perilaku
sehubungan dengan pembuangan air kotor, yang menyangkut segi-segi
hygiene, pemeliharaan teknik, dan penggunaannya.
Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun limbah
cair. Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi
ventilasi, pencahayaan, lantai.
Perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati
dan bahkan dapat dipelajari.
Hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau dengan kegiatan seseorang
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan seorang individu yang merasa
sakit untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit.
Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda antara daerah
yang satu dengan daerah yang lain, karena tergantung dari kebudayaan yang
ada dan berkembang dalam masyarakat tersebut. Persepsi kejadian penyakit
yang berlainan dengan ilmu kesehatan saat ini masih ada dimasyarakat dapat
turun dari generasi ke generasi berikutnya bahkan dapat berkembang
luas. Berikut ini contoh persepsi masyarakat tentang penyakit malaria, yang
saat ini masih ada di beberapa daerah pedesaan di Papua . Makanan pokok
penduduk Papua adalah sagu yang tumbuh didaerah rawa-rawa, tidak jauh
dari mereka tinggal terdapat hutan lebat.
Penduduk desa tersebut beranggapan bahwa hutan itu milik penguasa gaib
yang dapat menghukum setiap orang yang melanggar ketentuannya. Air
yang telah diberi ramuan dan jampi-jampi oleh dukun dan pemuka
masyarakat yang disegani digunakan sebagai obat malaria.
Daftar Pustaka