ANGGARAN DASAR
BAB I
Pasal 1
(2). Koperasi bekedudukan di: Jl. Arief Rahman Hakim, Kampus ITS.
Kecamatan : Sukolilo
Kotamadya : Surabaya
BAB II
Pasal 2
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
BAB IV
USAHA
Pasal 4
Untuk mencapai maksud dan tujun tersebut, maka koperasi menyelenggarakan usaha-usaha
sebagai berikut :
- Usaha di bidang bisnis meliputi kegiatan produksi, distribusi dan jasa yang tidak
bertentangan dengan hukum untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
- Usaha di bidang pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu
dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas anggota
dan masyarakat sebagai sumber daya manusia yang tangguh bagi terlaksananya
Pembangunan Nasional.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 5
a. Anggota Biasa.
b. Anggota Luar Biasa.
Pasal 6
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak
berada dalam perwalian dan sebagainya).
b. Mata pencaharian anggota biasa adalah Mahasiswa ITS Surabaya, sedangkan anggota
Luar Biasa adalah selain tersebut.
d. Telah menyetujui isi anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi yang berlaku.
Pasal 7
a. Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar
anggota.
b. Berakhirnya kenggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam buku daftar anggota.
c. Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasi harus mengajukan surat
permintaan kepada Pengurus dalam waktu yang telah ditentukan selambat-lambatnya 1
(satu) bulan, Pengurus harus memberikan jawaban apakah permintaan itu diterima atau
ditolak.
f. Seseorang yang dipecat atau diberhentikan oleh Pengurus dapat minta pertimbangan
dalam Rapat Anggota yang akan datang.
g. Keanggotaan Koperasi melekat pada diri anggota sendiri dan tidak dapat dipindahkan
kepada orang lain dengan dalih apapun juga.
Pasal 8
a. Meninggal dunia.
BAB VI
Pasal 9
Setiap anggota Koperasi baik anggota Biasa ataupun Luar Biasa mempunyai kewajiban yang
sama untuk :
g. Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Khusus dan keputusan Rapat Anggota.
Pasal 10
f. Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha Koperasi menurut ketentuan
yang berlaku.
Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
Pasal 11
Setiap anggota Luar Biasa mempunyai hak yang sama dengan anggota Koperasi sebagaimana
ketentuan pasal 10 Anggaaran Dasar ini kecuali :
a. Tidak dapat memberikan suara (tidak mempunyai hak suara) dalam Rapat Anggota.
b. Tidak mempunyai hak memilih/ dipilih menjadi anggota Pengurus dan Pengawas.
BAB VII
RAPAT ANGGOTA
Pasal 12
7. Tanggal dan tempat serta acara Rapat Anggota harus diberitahukan sekurang
- kurangnya 7 (tujuh) hari terlebih dahulu kepada anggota.
Pasal 13
1. Anggaran Dasar.
2. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha Koperasi.
3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas.
4. Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendpatan daan Belanja Koperasi.
5. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
6. Pembagian Sisa Hasil Usaha.
7. Penggabungan, pembagian dn pembubaran Koperasi.
Pasal 14
1. Pada dasarnya Rapat Anggota sah jika yang hadir lebih dari pada separoh
jumlah anggota Koperasi.
2. Jika rapat anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka rapat ditunda untuk paling lama 7
(tujuh) hari, dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut maka rapat
tetap dapat berlangsung dan dianggap sah atas kesepakatan forum dengan
memperhatikan kondisi yang ada.
Pasal 15
1. Dalam keadaan yang istimewa/ luar biasa, koperasi dapat menyelenggarakan rapat
anggota luar biasa.
2. Yang dimaksud dengan keadaanistimewa/ luar biasa dalam ayat (1) pasal ini adalah :
3. Rapat anggota luar biasa atas kehendak pengurus diadakan untuk kepentingan
pengembangan / kemajuan koperasi.
Pasal 16
2. Dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari anggota yang hadir.
Pasal 17
3. Acara Rapat anggota Tahuanan sebagaimana ayat (2) pasal ini memuat antara lain :
a. Pembukaan.
i. Penutup.
Pasal 18
1. Untuk mengubah Anggaran Dasar harus diadakan Rapat Anggota Khusus, yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota koperasi dan keputusannya
harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota koperasi yang hadir.
3. Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan bidang usaha termasuk pula
struktur permodalan, tanggungan anggota, penggabungan/ pembagian koperasi dan nama
koperasi harus dilaporkan pemerintah.
Pasal 19
Untuk membubarkan koperasi harus diadakan Rapat Anggota Khusus yang dihadiri
sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota koperasi, dan keputusannya harus disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.
Pasal 20
Segala keputusan Rapat Anggota, Rapat Anggota Luar Biasa dan Rapat Anggota Khusus
dicatat dalam sebuah buku daftar berita acara yang ditandatangani oleh Ketua Sidang dan
Penulis.
BAB VIII
PENGURUS
Pasal 21
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota serta
bertanggungjawab kepada rapat anggota.
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
Pasal 22
3. Pengurus yamg telah lampau masa jabatannya dapat dipilih kembali maks. 1 periode.
4. Pengurus yang berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, harus mendapat persetujuan
rapat pengurus. Selanjutnya Rapat Pengurus berhak mengangkat dan menetapkan
penggantinya kemudian disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.
Pasal 23
1. Pengurus terdiri atas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang terdiri dari unsur Ketua,
Sekretaris dan Bendahara.
BAB IX
Pasal 24
2. Tugas tiap-tiap anggota Pengurus diatur oleh Rapat Pengurus dan ditetapkan dalam
peraturan khusus.
Hak
Pasal 25
Anggota Pengurus tidak menerima gaji, akan tetapi diberi uang jasa menurut keputusan Rapat
Anggota.
Kewajiban
Pasal 26
1. Setiap anggota Pengurus harus memberi bantuan kepada Pengawas untuk melakukan
tugasnya dan diwajibkan untuk memberi keterangan yang diperlukan serta tidak
menghambat jalannya pemeriksaan baik sengaja atau tidak sengaja.
Pasal 27
Pengurus baik bersama-sama atau sendiri wajib menanggung kerugian yang diderita koperasi
karena kelalaian dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing.
Pasal 28
Pengurus koperasi ini tidak boleh menjadi anggota pengurus koperasi lainnya.
Wewenang
Pasal 29
BAB X
PENGAWAS
Pasal 30
1. Pengawas Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota serta
bertanggungjawab kepada rapat anggota.
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Mempunyai jiwa kepemimpinan, akhlak yang baik dan ketrampilan kerja.
9.
BAB XI
Tugas
Pasal 31
Hak
Pasal 32
Anggota Pengawas tidak menerima gaji akan tetapi diberi uang jasa menurut keputusan Rapat
Anggota.
Kewajiban
Pasal 33
Wewenang
Pasal 34
d. Memberi masukan.
BAB XII
DEWAN PENASEHAT
Pasal 35
Dewan penasehat ialah orang yang mempunyai pengertian tentang koperasi dan keahlian
dalam perusahaan koperasi yang dianggkat oleh rapat anggota, maka :
b. Rapat Anggota dapat mengangkat orang bukan anggota, yang mempunyai pengertian
tentang koperasi dan keahlian dalam perusahaan koperasi untuk menjadi anggota Dewan
Penasihat
c. Anggota Dewan Penasihat dapat menerima uang jasa, yang disetujui oleh Rapat
Anggota.
d. Anggota-angota Dewan Penasihat tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota
maupun Rapat Pengurus.
e. Dewan Penasihat memberi saran/ anjuran pada Pengurus untuk kemajuan koperasi
baik diminta atau tidak.
BAB XIII
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 36
1. Tahun buku koperasi dimulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember
3. Setiap tutup tahun buku koperasi wajib mengadakan perhitungan keuangan, neraca
dan perhitungan hasil usaha dan penyusunannya sesuai dengan standart khusus akuntansi
untuk koperasi dan Prinsip Akuntansi Indonesia.
BAB XIV
Pasal 37
Modal perusahan koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
b. Dana Cadangan.
c. Hibah.
Pasal 38
1. Koperasi dapat pula melakuakn pemupukan modal yang berasal dari modal
penyertaan.
2. Ketentuan mengenai pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga/ Peraturan Khusus.
BAB XV
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 39
a) Simpanan Pokok.
b) Simpanan Wajib.
c) Simpanan Sukarela.
Pasal 40
1. Setiap anggota harus menyimpan simpanan pokok atas namanya ketika mendaftar
sebagai anggota.
2. Simpanan anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas namanya kepada
Kopma.
3. Simpanan sukarela adalah simpanan anggota yang tidak mengikat, dapat dibayarkan
dan diambil sewaktu-waktu.
BAB XVI
Pasal 41
BAB XVII
Pasal 42
1. Sisa hasil usaha, yaitu pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan segala biaya, nilai penyusutan dan kewajiban-kewajiban lainnya dalam
tahun buku itu.
3. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota
dibagi sebagai berikut:
b) 30% untuk anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-
masing anggota.
4. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota
dibagi sebagai berikut :
5. Penggunaan dana Pengurus dan dana Pegawai/ Karyawan ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga/ Peraturan Khusus.
6. Penggunaan dana Pendidikan Perkoperasian dan dana sosial diatur oleh Pengurus
setelah mendapatkan persetujuan Rapat Anggota.
Pasal 43
1. Dana cadangan adalah kekayaan koperasi yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil
usaha dan tidak boleh dibagikan kepada anggota.
3. Sekurang-kurangnya 25% dari dana cadangan harus disimpan di Bank yang disetujui
oleh rapat anggota.
4. Dana cadangan dapat pula digunakan untuk menutup kerugian yang diserita koperasi.
BAB XVIII
SANKSI
Pasal 44
2. Sebelum sanksi sebagaimana ayat (1) pasal ini dijatuhkan, didahului dengan surat
peringatan tertulis sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali dalam waktu 4 bulan.
3. Apabila dalam tempo 1 (satu) tahun berturut-turut tidak melaksanakan kewajiban
membayar simpanan wajib, diberhentikan dari keanggotaan yang sebelumnya didahului
dengan surat peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam waktu 4 bulan.
4. Setiap anggota dalam tempo satu tahun tidak aktif dalam kegiatan usaha tidak
memperoleh bagian sisa hasil usaha dari jasa usaha.
BAB XIX
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 45
Pasal 46
Bila menurut kenyataan setelah koperasi dibubarkan masih terdapat adanya sisa kekayaan
koperasi (kekayaan koperasi setelah dikurangi pelunasan terhadap segala perjanjian dan
kewajiban-kewajibannya) dibagi kepada anggota.
BAB XX
PERSELISIHAN
Pasal 47
BAB XXI
Pasal 48
2. Penyelesaian dilakukan oleh tim penyelesai pembubaran yang diangkat dan dipilh
oleh rapat anggota.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga Kopma ”Dr.Angka” ITS adalah aturan tertulis yang memuat
ketentuan yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar Kopma ”Dr. Angka” ITS.
Pasal 2
Anggaran Rumah Tangga ini tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar Kopma ”Dr.
Angka” ITS
Pasal 3
Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat berubah, ditambah atau dikurangi dengan
ketentuan Rapat Anggota dengan memperhatikan Anggaran Rumah Tangga ini
BAB II
USAHA
Pasal 4
Sesuai dengan ketenuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Anggaran Dasar, maka Kopma
”Dr. Angka”ITS dapat melakukan usaha – usah sebagai berikut :
b. Konsumsi, pengadaan penjualan keperluan sehari – hari dan souvenir khas ITS
Pasal 5
1. Mengadakan diskusi
2. Mengadakan ceramah – ceramah
3. Menyediakan perpustakaan
4. Mengikutu seminar – seminar
5. Mengusahakan pengiriman anggota dengan tugas belajar dan sebagainya
BAB III
Pasal 6
Dalam pencalonan Pengurus, semua tata cara dan persyaratan ditetapkan oleh panitia ad Hoc
RAT
Pasal 7
Panitia Ad Hoc RAT adalah pengurus, pengawas dan atau anggota yang telah di sahkan oleh
surat Keputusan (SK) ketua pengurus
Pasal 8
Pasal 9
BAB IV
PENGAWAS
Pasal 10
Pasal 11
Kerja pengawas harus sesuai deangan garis – garis besar kepengawasan dan mekanisme kerja
pengurus – pengawas
BAB V
PEMBUKUAN
Pasal 12
Pasal 13
Pekerjaan tersebut pada pasal 12 ditugaskan kepada Biang Administrasi dan Keuangan
dengan kepengawasan ketua pengurus
Pasal 14
Apabila pekerjaan pembukuan ditugaskan kepada orang lain, tanggung jawab tetap berada
pada Bidang Administrasi dan keuangan
BAB VI
RAPAT – RAPAT
Pasal 15
Jenis – jenis Rapat yang diselenggarakan oleh KOPMA ”Dr. Angka” ITS ialah :
1. Rapat Pengurus
2. Rapat Pengrus – pengawas
3. Rapat Pengawas
4. Rapat Intern Bidang
5. Rapat Antar Bidang
6. Rapat antar Bidang
7. Rapat Anggota Tahunan
8. Rapat Anggota Luar Biasa
Pasal 16
Rapat Pengurus adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus dan atau asisten pengurus dan atau
staf yang dilaksanakan minimal satu bulan sekali
Pasal 17
Rapat Pengurus – pengawas adalah Rapat yang dihadiri oleh pengurus dan pengawas dan
atau undangan dan dilaksanakan pada kondisi khusus atau kebijaksanaan – kebijaksanaan
tertentu
Pasal 18
Pasal 19
Rapat intern bidang adalah rapat koordinasi yang dihadiri oleh pengurus, asisten pengurus
dan staf bidang tersebut
Pasal 20
Rapat antar bidang adlah rapat koordinasi yang dihadiri oleh beberapa bidang
Pasal 21
Rapat Anggota Tahunan adalah yang dihadiri oleh seluruh anggota dan atau undangan yang
dilaksanakan setiap tahun oleh Koperasi Mahasiswa ”Dr. Angka” ITS selambat – lambatnya
pada bulan maret
Pasal 22
Pasal 23
Supaya anggota dapat menyediakan waktu untuk menghadiri rapat anggota tahunan dan dapat
mempelajari segala sesuatu yang akan dibicarakan dalam rapat anggota tahunan, maka
undangan dan bahan – bahan rapat harus suhah dapat diterima anggota minimal 7 (tujuh) hari
sebelum tanggal pelaksanaan
Pasal 24
Setiap anggota yang hadir dalam rapat anggota harus mengisi daftar hadir dan
menandatanganinya serta menunjukkan bukti keanggotaannya
Pasal 25
Pimpinan rapat sementara adalah panitia ad hoc sampai terpilihnya pimpinan rapat tetap dari
anggota
Pasal 26
Pembahasan di dalam rapat sebagaimana yang tercantum di dalam pasal 15 harus dicatat
didalam berita acara terutama keputusan – keputusan dan rekomendasi, supaya sewaktu –
waktu dapat diperiksa sampai dimana keputusan – keputusan dan rekomendasi itu dijalankan
dan dilaporkan pada pelaporan pertanggung jawaban
Pasal 27
Jika rapat anggota tahunan menghendaki ada perubahan dalam anggaran dasar koperasi atau
pemikiran di luar Rapat anggota tahunan, maka untuk hal yang demikian ini maka
pembahasannya diserahkan kepada peserta RAT
BAB VII
Pasal 28
Pasal 29
Pinjaman hanya dapat diminta dan diterima sudah disetujui pada rapat pengurus –pengawas
Pasal 30
Penerimaan lain yang sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat 3 huruf (e) anggaran
dasar ialah :
1. Subsidi dan sebagainya yang tidak mengikat dan menghambat gerak langkah koperasi
2. Penyerahan dari situ koperasi yang dibubarkan atau peleburan dua modal atau lebih
Pasal 31
Untuk kepentingan koperasi dan pengurus harus membatasi jumlah uang kas menurut
keperluan dan selebihnya harus mendapat persetujuan Rapat Anggota
BAB VIII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 32
Memupuk simpanan anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.1 anggaran dasar
menjadi wewenang bidang PSDA, karena simpanan anggota merupakan modal koperasi
ikut menentukan kelancaran usaha – usaha lainnya
Simpanan pokok
Pasal 33
1. Perubahan simpana pokok berarti perubahan anggaran dasar yang hanya dapat
dilakukan dengan keputusan Rapat Anggota luar biasa
2. jumlah simpanan pokok sebesar Rp. 8000,00 dan harus dibayar sekaligus
simpanan wajib
pasal 34
besarnya simpanan wajib ditetapkan Rp. 2000,00 perbulan dan dapat dibayarkan
sekaligus dalam 1 (satu) tahun
simpanan sukarela
pasal 35
pengembalian simpanan wajib dan simpanan sukarela dan ditetapkan di dalam peraturan
khusus
BAB IX
HASIL USAHA
Pasal 36
Pasal 37
1. Penyisihan untuk persediaan pajak yang besarnya ditetapkan oleh Rapat Anggota
Tahunan, dilakukan dengan memotong dari pendapatan perusahaan koperasi ”Dr.Angka”
ITS Sebelum menjadi sisa hasil usaha sebagaiman dimaksud dalam pasal 42 anggaran
dasar.
1) Dana – dana
a. Cadangan
b. Kesejahteraan anggota
c. Pengurus
d. Karyawan
e. Pendidikan koperasi
f. Sosial
Pada dasarnya harus di pisahkan dari kas, agar sewaktu waktu perlu dibayarkan selalu
tersedia.
2. Dana cadangan bila perlu dapat dipakai untuk modal usaha sebanyak – banyaknya 75%
sebagaimana dalam pasal 43 ayat 2 anggaran Dasar