Anda di halaman 1dari 28

 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

 KOPMA ”Dr.Angka” ITS

  ANGGARAN DASAR

BAB I

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

(1). Koperasi  ini  bernama Koperasi  Mahasiswa "Dr. Angka" Institut  Teknologi Sepuluh


Nopember  dengan  nama singkat  KOPMA "Dr. Angka"
ITS  yang  selanjutnya  dalam  Anggaran Dasar  ini disebut Koperasi.

(2). Koperasi bekedudukan di: Jl. Arief Rahman Hakim, Kampus ITS.

Kecamatan                  : Sukolilo

Kotamadya                 : Surabaya

Propinsi                       : Jawa Timur

BAB II

LANDASAN DAN AZAS

Pasal 2

(1). Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

(2). Koperasi berazaskan Kekeluargaan.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3

(1). Koperasi bermaksud menggalang kerjasama untuk memajukan kepentingan ekonomi


anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam rangka pemenuhan
kebutuhan.

(2). Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya


dan        masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
Nasional      dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan        Pancasila dan UUD 1945.

BAB IV

USAHA

Pasal 4

Untuk mencapai maksud dan tujun tersebut, maka koperasi menyelenggarakan usaha-usaha
sebagai berikut :

-    Usaha di bidang bisnis meliputi kegiatan produksi, distribusi dan jasa yang tidak
bertentangan dengan hukum untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

-    Usaha di bidang pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu
dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas anggota
dan masyarakat sebagai sumber daya manusia yang tangguh bagi terlaksananya
Pembangunan Nasional.

BAB V

KEANGGOTAAN

Pasal 5

Anggota Koperasi terdiri dari :

a.         Anggota Biasa.
b.         Anggota Luar Biasa.

Pasal 6

Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi adalah :

a.  Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak
berada dalam perwalian dan sebagainya).

b.  Mata pencaharian anggota biasa adalah Mahasiswa ITS Surabaya, sedangkan anggota
Luar Biasa adalah selain tersebut.

c.  Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok sebagai


dimaksud dalam  pasal 41  ayat 1.

d.  Telah menyetujui isi anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi yang berlaku.

Pasal 7

a.  Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar
anggota.

b.  Berakhirnya kenggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam buku daftar anggota.

c.  Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasi harus mengajukan surat
permintaan kepada Pengurus dalam waktu yang telah ditentukan selambat-lambatnya 1
(satu) bulan, Pengurus harus memberikan jawaban apakah permintaan itu diterima atau
ditolak.

d.  Bilamana Pengurus menolak permintaan untuk menjadi anggota, maka yang


berkepentingan dapat meminta pertimbangan Rapat anggota berikutnya.

e.  Permintaan berhenti harus diajukan secara tertulis pada Pengurus.

f.  Seseorang yang dipecat atau diberhentikan oleh Pengurus dapat minta pertimbangan
dalam Rapat Anggota yang akan datang.

g.  Keanggotaan Koperasi melekat pada diri anggota sendiri dan tidak dapat dipindahkan
kepada orang lain dengan dalih apapun juga.

 
Pasal 8

Keanggotaan berakhir bilamana :

a.         Meninggal dunia.

b.         Minta berhenti atas kehendak sendiri.

c.  Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan.

d.  Dipecat oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota,


terutama dalam hal keuangan atau karena berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi.

BAB VI

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 9

Setiap anggota Koperasi baik anggota Biasa ataupun Luar Biasa mempunyai kewajiban yang
sama untuk :

a.  membayar simpanan-simpanan pada Koperasi (Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan


Simpanan lain-lain yang diputuskan Rapat Anggota).

b.         Mengamalkan landasan, azas dan prinsip-prinsip Koperasi.

c.  Mengamalkan dan tunduk pada Undang-undang Koperasi serta peraturan


pelaksanaannya (Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan-keputusan
Rapat Anggota).

d.  Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi.

e.  Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas azas kekeluargaan.

f.  Hadir dan secara ktif mengambil peranan dalam Rapat Anggota.

g.  Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Khusus dan keputusan Rapat Anggota.

 
Pasal 10

Setiap anggota biasa mempunyai hak yang sama untuk :

a.  Menghadiri, mengutarakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.

b.  Memilih/ dipilih menjadi anggota Pengurus dan Pengawas.

c.  Mengemukakan pendapt atu saran-saran kepada Pengurus didalam maupun diluar


Rapat Anggota, baik diminta maupun tidak diminta.

d.  Memanfaatkan dan mendapat pelayanan yang sama dari Koperasi.

e.  Mendapat keterngan dari Pengurus mengenai perkembangan Koperasi.

f.  Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha Koperasi menurut ketentuan
yang berlaku.

Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

Pasal 11

Setiap anggota Luar Biasa mempunyai hak yang sama dengan anggota Koperasi sebagaimana
ketentuan pasal 10 Anggaaran Dasar ini kecuali :

a.  Tidak dapat memberikan suara (tidak mempunyai hak suara) dalam Rapat Anggota.

b.  Tidak mempunyai hak memilih/ dipilih menjadi anggota Pengurus dan Pengawas.

c.  Tidak mempunyai hak untuk meminta diadakannya Rapat Anggota.

BAB VII

RAPAT ANGGOTA

Pasal 12

1.     Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

2.     Tiap anggota biassa  mempunyai satu suara  dalm Rapat  Anggota dan tidak


dapat  diwakilkan pada orang lain.
3.     Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali setahun.

4.     Rapat Anggota dapat diadakan :

5.     Atas permintaan tertulis dari 1/20 dari jumlah anggota.

6.     Atas kehendak Pengurus.

7.     Tanggal   dan   tempat   serta   acara  Rapat   Anggota  harus   diberitahukan   sekurang 
 -    kurangnya 7 (tujuh) hari terlebih dahulu kepada anggota.

Pasal 13

Rapat anggota menetapkan :

1. Anggaran Dasar.
2. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha Koperasi.
3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas.
4. Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendpatan daan Belanja Koperasi.
5. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
6. Pembagian Sisa Hasil Usaha.
7. Penggabungan, pembagian dn pembubaran Koperasi.

Pasal 14

1.          Pada dasarnya  Rapat  Anggota  sah  jika  yang  hadir  lebih  dari  pada  separoh
jumlah anggota Koperasi.

2.          Jika rapat anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka rapat ditunda untuk paling lama 7
(tujuh) hari, dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut maka rapat
tetap dapat berlangsung dan dianggap sah atas kesepakatan forum dengan
memperhatikan kondisi yang ada.

Pasal 15
1.      Dalam keadaan yang istimewa/ luar biasa, koperasi dapat menyelenggarakan rapat
anggota luar biasa. 

2.      Yang dimaksud dengan keadaanistimewa/ luar biasa dalam ayat (1) pasal ini adalah :

1. Pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan koperasi


dan menimbulkan kerugian terhadap koperasi.
2. Apabila keadaan negara atau peraturan-peraturan/ ketentuan-ketentuan penguasa, baik
pusat maupun setempat tidak memungkinkan mengadakan Rapat Anggota.
3. Apabila perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung ketentuan undang-
undang atau peraturan-peraturan/ ketentuan-ketentuan pelaksanaannya.
4. Apabila pada saat diadakannya rapat anggota yang tidak boleh tidak harus diadakan
demi kelancaran usaha koperasi dan atau karena untuk memenuhi ketentua Anggaran
Dasar sebagian besar anggota tidak dapat meninggalkan pekerjaannya dengan
ketentuan bahwa segala keputusan rapat anggota luar biasa yang menurut ketentuan
ayat (1) pasal ini hanya syah bila itu menguntungkan anggota atau untuk
menyelamatkan koperasi.

3.      Rapat anggota luar biasa atas kehendak pengurus diadakan untuk kepentingan
pengembangan / kemajuan koperasi.

Pasal 16

1.      Keputusan rapat anggota sejauh mungkin diambil berdasar hikmah kebijaksanaan


dalam permusyawaratan.

2.      Dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari anggota yang hadir.

Pasal 17

1.      Rapat anggota berhak meminta keteranngan dan pertanggungjawaban Pengurus dan


Pengawas mengenai pengelolaan koperasi.

2.      Rapat anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus diselenggarakan


paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku yang disebut dengan Rapat Anggota
Tahunan (RAT).

3.      Acara Rapat anggota Tahuanan sebagaimana ayat (2) pasal ini memuat antara lain :

a.         Pembukaan.

b.         Pembacaan dan pengesahan Berita Acara Rapat Anggota yang lampau.


c.         Laporan Pertanggunjawaban oleh Pengurus tentang koperasi dan
perusahaannya dalam tahun buku yang lampau dengan menyediakan neraca dan
perhitungan hasil usaha serta penjelasan atas dokumen tersebut.

d.        Pembacaan Laporan  Pertanggungjawaban Pengawas.

e.         Pengesahan laporan Pengurus dan laporan Pengawas, Rencana Kerja serta


Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja untuk tahun yang akan datang.

f.          Penetapan Pembagian Sisa Hasil Usaha.

g.         Pemilihan dan pemberhentian anggota pengurus dan anggota pengawas apabila


masa kerjanya telah lampau.

h.         Tanya jawab/ usul-usul.

i.           Penutup.

Pasal 18

1.      Untuk mengubah Anggaran Dasar harus diadakan Rapat Anggota Khusus, yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota koperasi dan keputusannya
harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota koperasi yang hadir.

2.      Jika perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung dengan ketentuan


Undang-undang atau peraturan-peraturan/ ketentuan-ketentuan pelaksanaannya, maka
berlaku pasal 14 ayat (3) dan (4) Anggaran Dasar ini.

3.      Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan bidang usaha termasuk pula
struktur permodalan, tanggungan anggota, penggabungan/ pembagian koperasi dan nama
koperasi harus dilaporkan  pemerintah.

Pasal 19

Untuk membubarkan koperasi harus diadakan Rapat Anggota Khusus yang dihadiri
sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota koperasi, dan keputusannya harus disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.

Pasal  20
Segala keputusan Rapat Anggota, Rapat Anggota Luar Biasa dan Rapat Anggota Khusus
dicatat dalam sebuah buku daftar berita acara yang ditandatangani oleh Ketua Sidang dan
Penulis.

BAB VIII

PENGURUS

Pasal  21

1.      Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota serta
bertanggungjawab kepada rapat anggota.

2.      Yang dapat dipilih menjadi Pengurus ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :

a)      Bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa.

b)      Mempunyai jiwa kepemimpinan, akhlak yang baik  dan ketrampilan kerja.

c)      Mempunyai pengertian dan pemahaman tentang perkoperasian.

d)     Memiliki komitmen yang tinggi terhadap gerakan koperasi.

e)      Mengikuti dan lulus kaderisasi di kopma “Dr. Angka” ITS

3.      Pengurus sebelum melakukan tugas kewajibannya lebih dahulu mengucapkan


sumpah/ janji dihadapan rapat anggota.

4.      Pengurus dilarang merangkap sebagai Pengelola/ Manager.

Pasal 22

1. Anggota Pengurus dipilih untuk masa jabatan 2 (dua) tahun.

2. Rapat Anggota dapat memberhentikan Pengurus  apabila terbukti bahwa :

a.        Pengurus melakukan kecurangan/ penyelewengan yang merugikan koperasi.


b.        Pengurus tidak mentaati lagi ketentuan Undang-      undangn koperasi dan peraturan
pelaksanaan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan yang
berlaku dalam koperasi.

c.        Pengurus baik sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan dalam gerakan


koperasi.

3. Pengurus yamg telah lampau masa jabatannya dapat dipilih kembali maks. 1 periode.

4. Pengurus yang berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, harus mendapat persetujuan
rapat pengurus. Selanjutnya Rapat Pengurus berhak mengangkat dan menetapkan
penggantinya kemudian disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.

Pasal 23

1.      Pengurus terdiri atas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang terdiri dari unsur Ketua,
Sekretaris dan Bendahara.

2.      Nama-nama Pengurus dicatat dalam buku daftar Pengurus.

BAB IX

TUGAS, HAK, KEWAJIBAN DAN WEWENANG PENGURUS

Pasal 24

1.      Pengurus bertugas untuk :

a)      Memimpin organisasi dan usaha koperasi.

b)      Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi.

c)      Mewakili koperasi dihadapan dan diluar pengadilan.

2.      Tugas tiap-tiap anggota Pengurus diatur oleh Rapat Pengurus dan ditetapkan dalam
peraturan khusus.

Hak

Pasal 25
Anggota Pengurus tidak menerima gaji, akan tetapi diberi uang jasa menurut keputusan Rapat
Anggota.

Kewajiban

Pasal 26

1.      Setiap anggota Pengurus harus memberi bantuan kepada Pengawas untuk melakukan
tugasnya dan diwajibkan untuk memberi keterangan yang diperlukan serta tidak
menghambat jalannya pemeriksaan baik sengaja atau tidak sengaja.

2.      Pengurus diwajibkan agar tiap kejadian dicatat sebagaimana mestinya dan


wajib  memberitahukan pada anggota tiap kejadian yang mempengaruhi jalannya
koperasi.

3.      Pengurus diwajibkan berusaha agar ketentuan dalam Anggaran Dasar, anggaran


Rumah tangga, Peraturan Khusus dan keputusan Rapat anggota diketahui dan dimengerti
oleh segenap anggota/ anggota luar biasa.

4.      Pengurus diwajiibkan untuk memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah


hal-hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.

5.      Pengurus wajib menyelengarakan Rapat anggota Tahunan menurut ketentuan pasal


17 ayat (2) Anggaran Dasar ini.

Pasal 27

Pengurus baik bersama-sama atau sendiri wajib menanggung kerugian yang diderita koperasi
karena kelalaian dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing.

Pasal 28

Pengurus koperasi ini tidak boleh menjadi anggota pengurus koperasi lainnya.

Wewenang

Pasal 29

Pengurus berwenang untuk :


(1). Memberi kuasa kepada seseoranng atau beberapa orang untuk bertindak dan atau atas
nama Pengurus serta mewakilinya dalam menjalankan tugas-tugasnya.

(2). Membuat kebijakan strategis dalam rangka kemajuan Kopeasi .

BAB X

PENGAWAS

Pasal  30

1.      Pengawas Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota serta
bertanggungjawab kepada rapat anggota.

2.      Yang dapat dipilih menjadi Pengawas ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :

Bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa.

          a.     Mempunyai jiwa kepemimpinan, akhlak yang baik dan ketrampilan kerja.

         b.     Mempunyai pengertian dan pemahaman tentang perkoperasian.

          c.     Memiliki komitmen yang tinggi terhadap gerakan koperasi.

3.      Pengawas sebelum melakukan tugas kewajibannya lebih dahulu mengucapkan


sumpah/ janji dihadapan rapat anggota.

4.      Pengawas dilarang merangkap sebagai Pengelola/ Manager.

5.      Pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang.

6.      Masa jabatan Pengawas 1 (satu) tahun.

7.      Pengawas yang masa jabatannya telah lampaudapatdipilih kembali maks. 1 periode.

8.      Pengawas yang berhenti sebelum masa jabatannya berakhir harus mendapat


persetujuan dari rapat pengawas, selanjutnya rapat pengawas mengangkat dan
menetapkan penggantinya kemudian disahkan dalam rapat anggota berikutnya.

9.       

 
BAB XI

TUGAS, HAK, KEWAJIBAN DAN WEWENANG PENGAWAS

Tugas

Pasal  31

Pengawas bertugas untuk :

a.        Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan


koperasi.

b.        Pelaksanaan pengawasan dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali melalui


pemeriksaan.

c.        Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya kepada anggota melalui


Pengurus.

Hak

Pasal 32

Anggota Pengawas tidak menerima gaji akan tetapi diberi uang jasa menurut keputusan Rapat
Anggota.

Kewajiban

Pasal 33

Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap Pihak Ketiga.

Wewenang

Pasal 34

Pengawas berwenang untuk :

a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.

b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan


c. Menegur pengurus bila melalaikan kewajibannya

d. Memberi masukan.

BAB XII

DEWAN PENASEHAT

Pasal 35

Dewan penasehat ialah orang yang mempunyai pengertian tentang koperasi dan keahlian
dalam perusahaan koperasi yang dianggkat oleh rapat anggota, maka          :

a.       Bagi kepentingan koperasi, Rapat Anggota dapat membentuk Dewan Penasehat.

b.      Rapat Anggota dapat mengangkat orang bukan anggota, yang mempunyai pengertian
tentang koperasi dan keahlian dalam perusahaan koperasi untuk menjadi anggota Dewan
Penasihat

c.       Anggota Dewan Penasihat dapat menerima uang jasa, yang disetujui oleh Rapat
Anggota.

d.      Anggota-angota Dewan Penasihat tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota
maupun Rapat Pengurus.

e.       Dewan Penasihat memberi saran/ anjuran pada Pengurus untuk kemajuan koperasi
baik diminta atau tidak.

BAB XIII

PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 36

1.      Tahun buku koperasi dimulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember

2.      Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan menurut situasi dan kondisi koperasi.

3.      Setiap tutup tahun buku koperasi wajib mengadakan perhitungan keuangan, neraca
dan perhitungan hasil usaha dan penyusunannya sesuai dengan standart khusus akuntansi
untuk koperasi dan Prinsip Akuntansi Indonesia.
 

BAB XIV

MODAL PERUSAHAAN KOPERASI

Pasal 37

Modal perusahan koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

1.        Modal sendiri dapat berasal dari :

               a.          Simpanan Anggota.

b.          Dana Cadangan.
             

               c.          Hibah.

2.        Modal pinjaman dapat berasal dari :

Anggota/ anggota luar biasa.

               a.     Koperasi lain/ dan atau anggotanya.

              b.     Bank dan lembaga keuangan lainnya.

               c.     Penerbitan Obligasi dan surat hutang lainnya.

              d.     Sumber lain yang sah dan tidak mengikat

Pasal 38

1.      Koperasi dapat pula melakuakn pemupukan modal yang berasal dari modal
penyertaan.

2.      Ketentuan mengenai pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga/ Peraturan Khusus.

 
 

BAB XV

SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 39

1.      Simpanan anggota terdiri dari :

a)      Simpanan Pokok.

b)      Simpanan Wajib.

c)      Simpanan Sukarela.

2.      Simpanan anggota menjadi elemen dalam perhitungan SHU.

Pasal  40

1.      Setiap anggota harus menyimpan simpanan pokok atas namanya ketika mendaftar
sebagai anggota.

2.      Simpanan anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas namanya kepada
Kopma.

3.      Simpanan sukarela adalah simpanan anggota yang tidak mengikat, dapat dibayarkan
dan diambil sewaktu-waktu.

BAB XVI

JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI

 
Pasal  41

Koperasi ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas.

BAB XVII

SISA HASIL USAHA

Pasal  42

1.      Sisa hasil usaha, yaitu pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan segala biaya, nilai penyusutan dan kewajiban-kewajiban lainnya dalam
tahun buku itu.

2.      SHU terdiri atas 2 bagian :

a)      Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota.

b)      Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota.

3.      Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota
dibagi sebagai berikut:

a)      40% untuk dana cadangan.

b)      30% untuk anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-
masing anggota.

c)      5% untuk anggota/ anggota luar biasa menurut perbandingan simpanannya


dengan ketentuan tidak melebihi suku bunga yang berlaku dipasar.

d)     5% untuk dana Pengurus.

e)      5% untuk dana Pegawai/ Karyawan.

f)       10% untuk dana Pendidikan Perkoperasian.

g)      5% untuk dana sosial.

4.      Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota
dibagi sebagai berikut :

a)      50% untuk dana cadangan.


b)      10% untuk anggota/ anggota luar biasa menurut perbandingan simpanannya
dengan ketentuan tidak melebihi suku bunga yang berlaku dipasar.

c)      5% untuk dana Pengurus.

d)     5% untuk dana Pegawai/ Karyawan.

e)      25% untuk dana Pendidikan Perkoperasian.

f)       5% untuk dana sosial.

5.      Penggunaan dana Pengurus dan dana Pegawai/ Karyawan ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga/ Peraturan Khusus.

6.      Penggunaan dana Pendidikan Perkoperasian dan dana sosial diatur oleh Pengurus
setelah mendapatkan persetujuan Rapat Anggota.

Pasal 43

1.      Dana cadangan adalah kekayaan koperasi yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil
usaha dan tidak boleh dibagikan kepada anggota.

2.      Rapat anggota dapat memutuskan untuk menggunakan dana cadangan setinggi-


tingginya 75% dari jumlah seluruh dana cadangan untuk perluasan usaha koperasi.

3.      Sekurang-kurangnya 25% dari dana cadangan harus disimpan di Bank yang disetujui
oleh rapat anggota.

4.      Dana cadangan dapat pula digunakan untuk menutup kerugian yang diserita koperasi.

BAB XVIII

SANKSI

Pasal 44

1.      Setiap anggota yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah


Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota dapat diberhentikan dari
keanggotaan.

2.      Sebelum sanksi sebagaimana ayat (1) pasal ini dijatuhkan, didahului dengan surat
peringatan tertulis sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali dalam waktu 4 bulan.
3.      Apabila dalam tempo 1 (satu) tahun berturut-turut tidak melaksanakan kewajiban
membayar simpanan wajib, diberhentikan dari keanggotaan yang sebelumnya didahului
dengan surat peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam waktu 4 bulan.

4.      Setiap anggota dalam tempo satu tahun tidak aktif dalam kegiatan usaha tidak
memperoleh bagian sisa hasil usaha dari jasa usaha.

BAB XIX

TANGGUNGAN ANGGOTA

Pasal 45

1.      Bilamana koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata kekayaan koperasi


tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka semua
anggota diwajibkan menanggung kerugian itu sebatas simpanan pokok, simpanan wajib
dan modal penyertaan yang dimiliki.Kewajiban menanggung bagi anggota yang berhenti
sebelum pembubaran koperasi, berlaku sejak anggota itu berhenti hingga akhir tahun
buku yang menyusul setelah berakhirnya anggota tersebut.

2.      Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana yang


menyebabkan kerugian, diselesaikan menurut hukum yang berlaku.

Pasal 46

Bila menurut kenyataan setelah koperasi dibubarkan masih terdapat adanya sisa kekayaan
koperasi (kekayaan koperasi setelah dikurangi pelunasan terhadap segala perjanjian dan
kewajiban-kewajibannya) dibagi kepada anggota.

BAB XX

PERSELISIHAN

Pasal 47

1.      Setiap perselisihan yang timbul dalam penyelenggaraan koperasi diselesaikan secara


intern melalui pengurus atau rapat anggota.
2.      Jika dapat diselesaikan menurut ayat 1 pasal ini, maka dapat diselesaikan melalui
jalur hukum.

BAB XXI

PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 48

1.      Untuk kepentingan anggota koperasi dan kreditor terhadap pembubaran koperasi,


dilakukan penyelesaian pembubaran, yang selanjutnya disebut penyelesaian.

2.      Penyelesaian dilakukan oleh tim penyelesai pembubaran yang diangkat dan dipilh
oleh rapat anggota.

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga Kopma ”Dr.Angka” ITS adalah aturan tertulis yang memuat
ketentuan yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar Kopma ”Dr. Angka” ITS.

Pasal 2

Anggaran Rumah Tangga ini tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar Kopma ”Dr.
Angka” ITS

Pasal 3
Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat berubah, ditambah atau dikurangi dengan
ketentuan Rapat Anggota dengan memperhatikan Anggaran Rumah Tangga ini

BAB II

USAHA

Pasal 4

Sesuai dengan ketenuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Anggaran Dasar, maka Kopma
”Dr. Angka”ITS dapat melakukan usaha – usah sebagai berikut :

a.       Simpan Pinjam yang pelaksanaannya diatur di dalam peraturan khusus

b.      Konsumsi, pengadaan penjualan keperluan sehari – hari dan souvenir khas ITS

c.       Jasa dimana pelaksanannya diatur di dalam peraturan Khusus

d.      Pengadaan barang tender dimana pelaksanaannya di atur di dalam peraturan


khusus

Usaha di bidang pengembangan dan pembinaan SDM

Pasal 5

Anggota – anggota Kopma ”Dr. Angka” ITS memerlukan bimbingan, pembinaan,


penerangan dan penyuluhan tentang perkoperasian. Karena itu pendidikan harus diarahkan
kepada peningkatan (upgrading) dengan jalan antara lain :

1. Mengadakan diskusi
2. Mengadakan ceramah – ceramah
3. Menyediakan perpustakaan
4. Mengikutu seminar – seminar
5. Mengusahakan pengiriman anggota dengan tugas belajar dan sebagainya

BAB III
Pasal 6

Dalam pencalonan Pengurus, semua tata cara dan persyaratan ditetapkan oleh panitia ad Hoc
RAT

Pasal 7

Panitia Ad Hoc RAT adalah pengurus, pengawas dan atau anggota yang telah di sahkan oleh
surat Keputusan (SK) ketua pengurus

Pasal 8

Tugas dan wewenang Panitia Ad hoc :

1. Menentukan dan mempersiapkan system pencalonan Pengurus dan Pengawas


2. Mempersiapkan hal – hal yang di anggap perlu untuk di bahas di RAT
3. Panitia Ad Hoc bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan RAT

Pasal 9

Susunan anggota Pengurus yang terpilih diumumkan kepada anggota

BAB IV

PENGAWAS

Pasal 10

Pengawas tidak gugur hak dan kewajibannya sebagai angota

Pasal 11
Kerja pengawas harus sesuai deangan garis – garis besar kepengawasan dan mekanisme kerja
pengurus – pengawas

BAB V

PEMBUKUAN

Pasal 12

Pengurus berkewajiban menyelenggakan pembukuan yang baik dan tertib :

1. Setiap kejadian harus dibukukan pada waktunya


2. Setiap tanda bukti harus disimpan dan disusun dengan rapi
3. Sekurang – kurangnya sebulan sekali harus mencocokkan angka di buku dengan
jumlah uang dan atau barang yang ada
4. Pada akhir tahun hafrus sudah siap untuk menutup buku dan membuat neraca dan
perhitungan Laba Rugi yang kemudian disusun Laporan untuk Rapat Anggota
Tahunan

Pasal 13

Pekerjaan tersebut pada pasal 12 ditugaskan kepada Biang Administrasi dan Keuangan
dengan kepengawasan ketua pengurus

Pasal 14

Apabila pekerjaan pembukuan ditugaskan kepada orang lain, tanggung jawab tetap berada
pada Bidang Administrasi dan keuangan

BAB VI

RAPAT – RAPAT

Pasal 15

Jenis – jenis Rapat yang diselenggarakan oleh KOPMA ”Dr. Angka”  ITS ialah :

1. Rapat Pengurus
2. Rapat Pengrus – pengawas
3. Rapat Pengawas
4. Rapat Intern Bidang
5. Rapat Antar Bidang
6. Rapat antar Bidang
7. Rapat Anggota Tahunan
8. Rapat Anggota Luar Biasa

Pasal 16

Rapat Pengurus adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus dan atau asisten pengurus dan atau
staf yang dilaksanakan minimal satu bulan sekali

Pasal 17

Rapat Pengurus – pengawas adalah Rapat yang dihadiri oleh pengurus dan pengawas dan
atau undangan dan dilaksanakan pada kondisi khusus atau kebijaksanaan – kebijaksanaan
tertentu

Pasal 18

Rapat pengawas adalah rapat yang dihadiri oleh pengawas

Pasal 19

Rapat intern bidang adalah rapat koordinasi yang dihadiri oleh pengurus, asisten pengurus
dan staf bidang tersebut

Pasal 20

Rapat antar bidang adlah rapat koordinasi yang dihadiri oleh beberapa bidang

Pasal 21
Rapat Anggota Tahunan adalah yang dihadiri oleh seluruh anggota dan atau undangan yang
dilaksanakan setiap tahun oleh Koperasi Mahasiswa ”Dr. Angka” ITS selambat – lambatnya
pada bulan maret

Pasal 22

Satu bulan sebelum Rapat Anggota Tahunan di adakan, pengurus harus  mengadakan


persiapan dan penyediaan bahan – bahan rapat seperti :

1. Catatan rapat dan usulan – usulan penting


2. Laporan kepengurusan baik mengenai organisasi maupun mengenai usaha dengan
keuangannya
3. Laporan kepengawasan
4. Rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi tahun yang
akan datang

Pasal 23

Supaya anggota dapat menyediakan waktu untuk menghadiri rapat anggota tahunan dan dapat
mempelajari segala sesuatu yang akan dibicarakan dalam rapat anggota tahunan, maka
undangan dan bahan – bahan rapat harus suhah dapat diterima anggota minimal 7 (tujuh) hari
sebelum tanggal pelaksanaan

Pasal  24

Setiap anggota yang hadir dalam rapat anggota harus mengisi daftar hadir dan
menandatanganinya serta menunjukkan bukti keanggotaannya

Pasal 25

Pimpinan rapat sementara adalah panitia ad hoc sampai terpilihnya pimpinan rapat tetap dari
anggota

Pasal 26
Pembahasan di dalam rapat sebagaimana yang tercantum di dalam pasal 15 harus dicatat
didalam berita acara terutama keputusan – keputusan dan rekomendasi, supaya sewaktu –
waktu dapat diperiksa sampai dimana keputusan – keputusan dan rekomendasi itu dijalankan
dan dilaporkan pada pelaporan pertanggung jawaban

Pasal 27

Jika rapat anggota tahunan menghendaki ada perubahan dalam anggaran dasar koperasi atau
pemikiran di luar Rapat anggota tahunan, maka untuk hal yang demikian ini maka
pembahasannya diserahkan kepada peserta RAT

BAB VII

MODAL, PERUSAHAAN KOPERASI

Pasal 28

Ketentuan ketentuan pinjaman di atur di dalam peraturan khusus

Pasal 29

Pinjaman hanya dapat diminta dan diterima sudah disetujui pada rapat pengurus –pengawas

Pasal 30

Penerimaan lain yang sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat 3 huruf (e) anggaran
dasar ialah :

1. Subsidi dan sebagainya yang tidak mengikat dan menghambat gerak langkah koperasi
2. Penyerahan dari situ koperasi yang dibubarkan atau peleburan dua modal atau lebih

Pasal 31

Untuk kepentingan koperasi dan pengurus harus membatasi jumlah uang kas menurut
keperluan dan selebihnya harus mendapat persetujuan Rapat Anggota

BAB VIII
SIMPANAN ANGGOTA

Pemupukan simpanan Anggota

Pasal 32

Memupuk simpanan anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.1 anggaran dasar
menjadi wewenang bidang PSDA, karena simpanan anggota merupakan modal koperasi
ikut menentukan kelancaran usaha – usaha lainnya

Simpanan pokok

Pasal 33

1.      Perubahan simpana pokok berarti perubahan anggaran dasar yang hanya dapat
dilakukan dengan keputusan Rapat Anggota luar biasa

2.      jumlah simpanan pokok sebesar Rp. 8000,00 dan harus dibayar sekaligus

simpanan wajib

pasal 34

besarnya simpanan wajib ditetapkan Rp. 2000,00 perbulan dan dapat dibayarkan
sekaligus dalam 1 (satu) tahun

simpanan sukarela

pasal 35

pengembalian simpanan wajib dan simpanan sukarela dan ditetapkan di dalam peraturan
khusus

BAB IX

HASIL USAHA
 

Pasal 36

1.      Faktor – faktor yang mempengaruhi  besarnya sisa Hasil Usaha tiap – tiap


anggota adalah :

a.             Besarnya simpanan pokok

b.            Besarnya simpanan wajib sampai dengan tahun buku yang bersangkutan,


untuk selebihnya perhitungannya sama dengan perhitungan simpanan sukarela

c.             Besarnya simpanan sikarela

d.            Keaktifan anggota dalam berbelanja di kopma ”Dr. Angka” ITS

e.             Keaktifan anggota dalam kegiatan kopma ”Dr. Angka” ITS

2.      Besarnya prosentase perhitungan sebagaimana tersebut di ayat (1) diatur di dalam


peraturan khusus

Pasal 37

1.      Penyisihan untuk persediaan pajak yang besarnya ditetapkan oleh Rapat Anggota
Tahunan, dilakukan dengan memotong dari pendapatan perusahaan koperasi ”Dr.Angka”
ITS Sebelum menjadi sisa hasil usaha sebagaiman dimaksud dalam pasal 42 anggaran
dasar.

1)      Dana – dana

a.       Cadangan

b.      Kesejahteraan anggota

c.       Pengurus

d.      Karyawan

e.       Pendidikan koperasi

f.       Sosial

Pada dasarnya harus di pisahkan dari kas, agar sewaktu waktu perlu dibayarkan selalu
tersedia.

2.      Dana cadangan bila perlu dapat dipakai untuk modal usaha sebanyak – banyaknya 75%
sebagaimana dalam pasal 43 ayat 2 anggaran Dasar

Anda mungkin juga menyukai