Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ALIRAN – ALIRAN PENDIDIKAN”

Di susun oleh  :
1. Afrina Chairyatunnisa (E1E018001)
2. Anggun Oktaviani (E1E018012)
3. Baiq Ajeng Lala Wisma (E1E018023)
4. Baiq Maulina Safira (E1E018027)
5. Dinda Ayu Lestari (E1E018039)

Dosen Pembimbing : Husniati,M.Pd.,

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas 
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas Pengantar Pendidikan.Makalah ini dapat digunakan sebagai wahana
untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam
belajar Materi Aliran – Aliran Pendidikan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya
telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan
Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Aliran – Aliran Pendidikan, Amin.

Mataram, 20 november 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi .............................................................. ....................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang ..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah…………………..............................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aliran Pendidikan ......................................................................................2
B. Aliran Klasik dan Gerakan Baru dalam
Pendidikan.................................................................2
1. Aliran klasik dalam pendidikan....................................................................................2
a. Aliran Empirisme ...........................................................................................3
b. Aliran Nativisme ............................................................................................3
c. Aliran Konvergensi ........................................................................................3
d. Aliran Naturalisme .........................................................................................4
2. Gerakan Baru dalam Pendidikan..................................................................................4
a. Pengajaran Alam Sekitar.................................................................................4
b. Pengajaran Pusat Perhatian.............................................................................5
c. Sekolah Kerja..................................................................................................6
d. Pengajaran Proyek...........................................................................................6
C. Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia .................................................................9
a. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa .......................................................................9
b. Ruang Pedidikan INS Kayu Tanam ........................................................................10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ........................................................................................................................8
B.     Saran .................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki nuansa
berbedaantara satu daerah dengan daerah lain, sehingga banyak bermunculan pemikiran-
pemikiran yangdianggap sebagai penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang
diperlukan. Karenanya, banyak teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara pada
munculnya berbagai aliran pendidikan.Pemahaman terhadap pemikiran-pemikiran penting
dalam pendidikan akan membekalitenaga kependidikan dengan wawasan kesejarahan, yakni
kemampuan memahami kaitan antara pengalaman-pengalaman masa lampau, tuntutan dan
kebutuhan masa kini, serta perkiraan atauantisipasi masa datang.Aliran-aliran pendidikan
telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan
dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari
orangtuanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori atau aliran pendidikan ?
2. Apa saja jenis Aliran Klasik dan Gerakan Baru dalam Pendidikan ?
3. Apa saja pokok pendidikan di Indonesia ?

C. Tujuan
Dalam pembahasan kali ini pemakalah mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian dari aliran-aliran pendidikan.
2. Untuk mengetahui macam – macam aliran pendidikan.
3. Untuk mengetahuiapasajapokok-pokokdalampendidikan

                                                                                                                                  

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Pendidikan


Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan
dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi
berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikirn terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra
oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan demikian seterusnya.
Agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu aspek dari aliran-alira itu yang harus
dipahami. Oleh karena itu setiap calon tenaga kependidikan harus memahami berbagai jenis
aturan-aturan pendidikan.
Gagasan dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan
masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan iptek.
Pemikiran-pemikiran yang membawapembaharuan pendidikan itu disebut aliran-aliran
pendidikan.Seperti bidang-bidang lainya, pemikiran –pemikiran dalam pendidikan itu
berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu
ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir-pemikir berikutnya, dan karena dialog
tersebut akan melhirkan lagi pemikiran-pemikiran baru dan demikian seterusnya.Dalam dunia
pendidikan setidaknya terdapat 3 macam aliran pendidikan, yaitu aliaran klasik, aliran
modern dan aliran pendidikan pokok di Indonesia.
B. Aliran Klasik dan Gerakan Baru dalam Pendidikan
1. Aliran klasik dalam pendidikan
Aliran ini merupakan pemikiran-pemikiran tentang pendidikan yang telah
dimulai pada zaman Yunani kuno, dan dengan kontribusi berbagai bagian dunia
lainnya, akhirnya berkembang dengan pesat di Eropa dan Amerika Serikat. Aliran-
aliran klasik meliputi aliran, nativisme, naturalisme, empirisme dan konvergensi
merupakan benang merah yang menghubungkan pemikiran-pemikran poendidikan
masa lalu, kini, dan mungkin yang akan datang.
a. Aliran   Empirisme
Aliran empirisme adalah aliran yang berpendapat bahwa semua pengetahuan
yang diperoleh manusia merupakan hasil dari pengalaman manusia. Aliran ini
beranggapan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang bukanlah bawaan sejak
lahir atau bukan merupakan faktor keturunan.Aliran ini menganut paham yang
berpendapat bahwa segala pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia dalam
perkembanganya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata melalui alat
inderanya baik secara langsung berinteraksi dengan dunia luarnya maupun
melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara langsung
(Joseph, 2006). Jadi segala kecakapan dan pengetahuanya tergantung, terbentuk
dan ditentukan oleh pengalaman. Sedangkan pengalaman didapatkan dari
lingkungan atau dunia luar melalui indra, sehingga dapat dikatakan
lingkunganlah yang membentuk perkembangan manusia atau anak didik. Bahwa
hanya lingkunganlah yang mempengaruhi perkembangan anak.
c. Aliran   Nativisme
Nativisme (aliran pembawaan) adalah aliran yang berpendapat bahwa
perkembangan seseorang ditentukan oleh bawaan sejak ia dilahirkan. Dalam
aliran nativisme faktor lingkungan dianggap kurang memberi pengaruh terhadap
perkembangan dan pendidikan anak. Seseorang akan menjadi ahli lukis, agama,
dan lain-lain itu semua semata-mata karena pembawaan. Aliran ini menganut
paham yang berpendapat bahwa segala pengetahuan, keterampilan dan sikap
manusia dalam perkembanganya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata
melalui alat inderanya baik secara langsung berinteraksi dengan dunia luarnya
maupun melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara
langsung (Joseph, 2006). Jadi segala kecakapan dan pengetahuanya tergantung,
terbentuk dan ditentukan oleh pengalaman. Sedangkan pengalaman didapatkan
dari lingkungan atau dunia luar melalui indra, sehingga dapat dikatakan
lingkunganlah yang membentuk perkembangan manusia atau anak didik. Bahwa
hanya lingkunganlah yang mempengaruhi perkembangan anak.
d. Aliran Konvergensi
Konvergensi merupakan aliran pendidikan yang berpendapat bahwa
kepribadian manusia tergantung pada pendidikan, pembawaan, dan lingkungan.
Faktor pembawaan dan faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang
sangat penting, keduanya tidak dapat dipisahkan sebagaiman teori nativisme teori
ini juga mengakui bahwa pembawaan yang dibawa anak sejak lahir juga meliputi
pembaeaan baik dan pembawaan buruk. Pembawaan yang dibawa anak pada
waktu lahir tidak akan bisa berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan
lingkungan yang sesuai dengan pembawaan tersebut.
Dari beberapa uraian diatas, teori yang cocok dapat diterima sesuai dengan kenyataan adalah
teori konvergensi, yang tidak mengekstrimkan faktor pembawaan, faktor lingkungann atau
alamiah yang mempengaruhi terhadap perkembangan anak, melainkan semuanya dari faktor-
faktor tersebut mempengaruhi terhadap perkembangan anak.
e. Aliran Naturalisme.
Aliran ini mempunyai kesamaan dengan teori nativisme bahkan kadang-
kadang disamakan. Padahal mempunyai perbedaan-perbedaan tertentu. Ajaran
dalam teori ini mengatakan bahwa anak sejak lahir sudah memiliki pembawaan
sendiri-sendiri baik bakat minat, kemampuan, sifat, watak dan pembawaan-
pembawaan lainya. Pembawaan akan berkembang sesuai dengan lingkungan alami,
bukan lingkungan yang dibuat-buat. Dengan kata lain jika pendidikan diartikan
sebagai usahan sadar untuk mempengaruhi perkembangan anak seperti
mengarahkan, mempengaruhi, menyiapkan, menghasilkan apalagi menjadikan
anak kearah tertentu, maka usaha tersebut hanyalah berpengaruh jelek terhadap
perkembangan anak. Tetapi jika pendidikan diartikan membiarkan anak
berkembang sesuai dengan pembawaan dengan lingkungan yang tidak dibuat-buat
(alami) maka pendidikan yang dimaksud terakhir ini berpengaruh positif terhadap
perkembangan anak.
2. Gerakan-Gerakan Baru dalam Pedidikan dibagi menjadi 4 yaitu:
1) Pengajaran Alam Sekitar
Dasar pemikiran yang terkandung di dalam pengajaran alam sekitar adalah
peserta didik akan mendapat kecakapan dan kesanggupan baru dalam menghadapi
dunia kenyataan. Penjelajahan seseorang dalam menemukan hal-hal baru, baik
untuk pengetahuan, olah raga, maupun rekreasi menjadikan program pendidikan
alam sekitar dipandang sangat penting. Melalui penjelajahan yang dilakukan, maka
sekarang peserta didik, akan menghayati secara langsung tentang keadaan alam
sekitar, belajar sambil mengerjakan sesuatu dengan serta merta memanfaatkan
waktu senggangnya. Pendidikan alam sekitar ini mudah dilaksanakan di segala
jenjang pendidikan. Konsekuensinya, dalam persiapan perlu dipikirkan tentang
biaya ketika akan diadakan penjelajahan seperti halnya biaya transportasi, biaya
hidup selama penjelajahan, penginapan dan sebagainya.
2) Pengajaran Pusat Perhatian
Penemuan adalah Ovide Decroly (1871-1923), seorang dokter perancis
mendirikan yayasan untuk anak-anak abnormal yang bertempat dirumahnya pada
tahun1901. pada tahun1907 metodenya diterapkan pada anak-anak normal.
Pengajaran disusun menurut pusat perhatian anak, yang dinamai centres d’interet.
Decroly mencari dan menyelidiki naluri anak dalam pertumbuhannya (secara
intrinsik). Naluri yang perlu didapatkan adalah naluri untuk mempertahankan
diri,untuk makan, bermain dan bekerja, dari meniru. Berangkat dari naluri tersebut
selanjutnya disusun pusat perhatian seperti: untuk makan, untuk berlindung,
mempertahankan diri terhadap musuh, dan untuk bekerja. Yang menarik pada
pendidikan/ pengajaran Decroly yaitu bahwa anak selalu bekerja sendiri tanpa
ditolong dan dilayani.
3) Sekolah Kerja
George Kerschensteiner (1854-1932) menulis karangan tentang arbeitsshule.
Ia seorang guru ilmu pasti yang diangkat sebagai inspektur di Munchen. Pada
tahun 1898 ia mengembangkan cita-cita pendidikan, bagi kerschensteiner, tujuan
hidup manusia yang tertinggi adalah mengabdi kepada negara. Berhubungan
dengan itu kewajiban sekolah yang terpenting ialah menyiapkan peserta didik
untuk sesuatu pekerjaan. Jadi yang menjadi pusat tujuan pengajaran adalah kerja
untuk menatap masa mendatang. Melalui bekerja, manusia menuju ke lingkungan
kebudayaan masyarakatnya. Peserta didik bekerja berkelompok sesuai dengan
bagian masing-masing, sehingga menimbulkan tanggung jawab.
4) Pengajaran Proyek
Proyek pengajaran berarti kegiatan, sedangkan belajar mengandung arti
kesempatan untuk memilih, merancang, berlatih, memimpin dan sebagainya.
Dalam hal ini penting ialah bahwa peserta didik telah aktif memecahkan persoalan,
maka wataknya akan terbentuk. Demikian konsep pemikiran WH Kilpatrick di
dalam pengajaran proyek.
C. Dua aliran Pokok Pedidikan di Indonesia
a) Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, ada salah seorang putera Indonesia
yang bernama Raden mas Soewardi Soerjaningrat. Ia gemar menulis dengan
menggunakan bahasa Belanda yang halus dan mengandung sindiran terhadap
pemerintah Belanda, tulisannya bejudul “Alks ik een Nederlander was” yang artinya
Andai saja saya seorang Belanda. Dari tulisannya yang dianggap tajam oleh
pemerintah Belanda inilah ia dibuang di Negeri Belanda.
Ketika berada di tempat pembuangan beliau merasa bebas dalam menyatakan pendapat-
pendapatnya, sedang di tanah air sendiri yang dikuasai oleh pemerintah penjajah Belanda
justru kebebasannya terganggu. Dari kecintaannya terhadap pendidikan yang sekaligus
merupakan perwujudan dari cita-citanya, maka pacta tanggal 3 juli 1922 di Yogyakarta
didirikanlah suatu taman kanak-kanak yang diberi nama Taman Indriya. Kemudian
berkembang lagi dan semakin luas hingga seluruh lembaganya diberi nama perguruan
Kebangsaan Taman Siswa. Pada jaman penjajahan Belanda, Taman Siswa bersikap
“noncooperative” dan menolak pemberian subsidi. Di dalam melaksanakan konsep
pendidikannya Taman Siswa memiliki asas-asas sebagai berikut:
 Asas merdeka untuk mengatur dirinya sendiri. Hendaknya setiap peserta didik dapat
berkembang menurut kodrat dan bakatnya,namun mereka dididik dengan sistem
among atau tut wuri handayani.
 Asas Kebudayaan yang dalam hal ini kebudayaan Indonesia sendiri
 Asas kerakyatan, pendidikan dan pengajaran harus diberikan kepada seluruh rakyat
 Asas kekuatan sendiri (berdikari). Dengan demikian segala pembelanjaan ditutup
dengan uang pendapatan sendiri.
 Asas berhamba kepada anak.
Pada saat Indonesia merdeka pada tahun 1945, dan dua tahun berikutnya berhasil disusun
dasar-dasar Taman Siswa yang dikenal dengan Panca Darma. Kelima dasar yang dimaksud
adalah:
 Kemanusiaan
Harus ada cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap seluruh makhluk Allah
SWT.
 Kodrat Hidup
Termasuk Kodrat hidup adalah pembawaan.
 Kebangsaan
Tidak boleh bersifat chauvinistic ( menyombongkan kehebatan bangsa sendiri) dan
tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum manusia.
 Kebudayaan
Kebudayaan nasional harus dipelihara. Pendidik harus mengajak peserta didik
meresapi jiwa bangsa yang terwujud dalam kebudayaannya.
 Kemerdekaan Kebebasan
Ki Hajar Dewantara juga menentukan semboyan bagi kaum pendidik, antara lain: ing
ngarso sung tulodho, artinya jika pendidik berada di muka dia berkewajiban memberi teladan
kepada para peserta didiknya. Ing madya mangun karso artinya: jika di tengah membangun
semangat, berswakarya, dan berkreasi pada peserta didik. Tut wuri handayani artinya jika di
belakang pendidik mengikuti dan mengarahkan peserta didik agar berani berjalan di depan
dan sanggup bertanggung jawab.
b) Ruang Pedidikan INS Kayu Tanam
Sebuah sekolah lain timbul sebagai reaksi terhadap sekolah-sekolah
pemerintah Hindia Belanda yaitu INS ( Indonesiche Nederlansce School) di
kayutanam, yaitu suatu kota kecil di dekat padang panjang Sumatera Barat. Sekolah
ini mempunyai rencana pelajaran dan metode sendiri yang hampir mirip dengan
rancangan kerschensteiner dengan arbeitsschulenya. M. Syafei dengan sekolahnya
ingin membentuk pemuda-pemuda Indonesia yang berani tegak sendiri, berusaha
sendiri, hidup bebas dan tidak tergantung buat seumur hidupnya pada pemerintah
sebagai pegawainya. Adapun dasar pemikiran INS adalah: Percaya dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menentang intelektualisme,aktif, giat dan punya
daya cipta serta dinamis. Memperhatikan bakat dan lingkungan siswa. Berpikir
secara rasional, bukan secara mistik. Perlu juga diketahui bahwa ruang pedidikan
INS terdiri atas empat tingkatan yaitu: Ruang rendah Sekolah Dasar 7 tahun.Ruang
antara tahun (sambungan ruang rendah). Siswa tamatan HIS atau Schakel tidak
langsung dapat diterima pada ruang dewasa, tetapi harus masuk ruang antara lebih
dahulu. Ruang dewasa 4 tahun (sambungan ruang antara atau ruang tengah). Ruang
masyarakat 1 tahun. Pada semua tingkatan ruang, diberikan 50% mata pelajaran
umum dan 50% pelajaran kejuruan (Zahara Idris 1984:21). Menurut S Purbakawatja
(1970:212) M. Syafei menunjukan sifatnya sebagai pendidik yang secara
demokratis ingin memberi kesempatan kepada anak tumbuh dan berkembang
menurut garis masing-masing. Sistem ini tidak mendapat tanggapan yang
diharapkan dari daerah lain karena terlalu banyak menuntut pengorbanan dari
pendidiknya. Mereka harus berani hidup sangat sederhana dan mungkin dalam
kekurangan. Keuntungan dari pendidikannya hanya dirasakan secara perorangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan 
 Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruandalam
dunia pendidikan.
 Macam-macam Aliran - Aliran Pendidikan
1. Aliran klasik pendidikan
a) Aliran empirisme adalah aliran yang berpendapat bahwa semua pengetahuan
yang diperoleh manusia merupakan hasil dari pengalaman manusia.
b) Aliran nativisme (aliran pembawaan) adalah aliran yang berpendapat bahwa
perkembangan seseorang ditentukan oleh bawaan sejak ia dilahirkan.
c) Aliran konvergensi merupakan aliran pendidikan yang berpendapat bahwa
kepribadian manusia tergantung pada pendidikan, pembawaan, dan
lingkungan.
d) Aliran Naturalisme, aliran ini mempunyai kesamaan dengan teori nativisme
bahkan kadang-kadang disamakan.
 Dua aliran Pokok Pedidikan di Indonesia
a) Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
b) Ruang Pedidikan INS di Kayutanam
B. Saran
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
pembacasangat saya butuhkan. Guna perbaikan makalah berikutnya. Dan semoga makalah ini
bergunauntuk kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Pengantar pendidikan/ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN _ Prof. Dr. UmarTirtarahardja&


Drs. S. L. La Sulo
pengantar pendidikan RINEKA CIPTA
pengantar pendidikan/ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN _ Afidhatul Fatah's Site.htm

Anda mungkin juga menyukai