Anda di halaman 1dari 3

2.1.

1 Etiologi

Penyebab dari Carpal Tunnel Syndrome masih kontroversial. Pada 45% kasus,

penyebabnya idiopatik. Dari segi literatur medis, ada setidaknya 60 kondisi yang

dihubungkan dengan penyakit ini, antara lain: rheumatoid arthritis, gagal ginjal,

diabetes mellitus,kehamilan, acromegali, multiple myeloma, amyloidosis, obesitas,

tuberculosis dan infeksi bakteri jamur( Munir ,2017 ).

Individu yang mengalami trauma pada pergelangan tangan yang menyebabkan

berkurangnya ukuran terowongan karpal atau pembengkakan membran sinovial

disekeliling tendon di terowongan karpal, memiliki resiko lebih besar mengalami

Carpal Tunnel Syndrome. Demikian juga pada individu dengan cervical spondylosis.

Perokok dan peminum alkohol akan mengalami gejala yang lebih parah dan waktu

penyembuhan yang lebih lama. Wanita yang sedang hamil, memakai kontrasepsi oral

dan menopause lebih beresiko terkena karena retensi cairan ( Munir ,2017 ).

2.1.2 Faktor Risiko

1. Pekerjaan

Gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang. Seorang sekretaris yang sering mengetik, pekerja kasar yan sering

mengangkat beban berat dan pemain music terutama pemain piano dan pemain

gitar yang banyak menggunakan tangan.

2. Inflamasi

Inflamasi dari membrane mukosa yang mengeliligi tendo menyebabka nervus

medianus tertekan dan menyebabkan carpal turnel syndrome.

3. Umur
Umur dalam penelitian ini adalah usia responden dalam tahun dimulai dari

responden dilahirkan hingga saat penelitian berlangsung.

a. Kelompok usia muda: 18-25 tahun

b. Kelompok usia dewasa : 26-35 tahun

c. Kelompok usia tengah : 36-45 tahun

d. Kelompok usia tua : > 45 tahun

4. Trauma

Dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah, pergelangan tangan dan

tangan .Sprain pergelangan tangan. Trauma langsung terhadap pergelangan

tangan.

5. Gerakan Tangan Berulang

Seseorang yang bekerja dengan melakukan aktivitas kerja berulang yang

melibatkan gerakan tangan atau pergelangan tangan atau jari-jari adalah suatu

factor risiko Carpal Tunnel Syndrome yang memiliki pengaruh pada factor beban

fisik. Semakin tinggi frekuensi gerakan berulang semakin tinggi risiko terjadinya

Carpal Tunnel Syndrome.

6. Pekerjaan Menggenggam/menjepit dengan Kekuatan

Pekerjaan dengan tenaga/kekuatan pada tangan akan meningkatkan risiko

Carpal Tunnel Syndrome. Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang

lunak. Sebagai contoh, pada saat tangan harus memegang alat, maka jaringan otot

tangan yang lunak akan menerima tekanan langsung dari pegangan alat, dan

apabila hal ini sering terjadi, dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang menetap.

7. Postur Janggal Pada Pergelangan Tangan


Postur Daerah tangan/pergelangan tangan termasuk deviasi ulnar ,deviasi

radial pergelangan tangan fleksi/ekstensi adalah postur yang menjadi risiko

kejadian Carpal Tunnel Syndrome.

Anda mungkin juga menyukai