Anda di halaman 1dari 8

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-
konsep atau variabel yang akan di amati (diukur) melalui penelitian yang di
maksud (Notoatmodjo,2012)

Dari hasil tinjauan kepustakaan dan masalah penelitian yang telah dirumuskan
maka dikembangkan suatu kerangka konsep penelitian. Jadi kerangka
konsepnya adalah:

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

1. Kelompok Intervensi

Pre- test Intervensi Post-test


Frekuensi Pemberian Frekuensi
pengetahuan cuci pendidikan pengetahuan pada
tangan pada siswa kesehtan 1x siswa setelah di
sebelum pemberian sehari selama 1 lakukan pemberian
pendidikan hari pendidikan
kesehatan kesehatan

2. kelompok Kontrol

Pre-test Intervensi Post-test


Fekuensi Frekuensi Frekuensi
pengetahuan cuci pengetahuan cuci pengetahuan cuci
tangan pada siswa tangan pada siswa tangan pada siswa
tanpa pemberian tanpa peberian tanpa peberian
pendidikan pendidikan pendidikan
kesehatan kesehatan kesehatan

1
B. Definisi Operasional

Tabel3.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skla Ukur
operasional

Independen Pemberian Observasi Kuisioner - Diberikan Nominal


Pemberian pendidikan pada
Pendidikan kesehatan 1x kelompok
Kesehatan sehari eksperimen
selama 1 har - Tidak
i dengan diberikan
waktu 30 pada
menit/hari kelompok
kontrol

Dependent Pengetahuan Observasi Lembaran pemberian Nominal


Frekuensi yang baik ini Observasi pendidikan kesehatan
pengetahua salah efektif terhadap
n cuci satunya pencegahan covid 19.
tangan pada dikarenakan Hipotesa diterima
siswa kelas tersedianya jika probabilitas p <
IV dan sarana cuci 0,05 dan hipotesa di
kelas V tangan di tolak jika nilai
sekolah probalitas p > 0,05
(Notoatmodj
o, 2003)

C. Hipotesis

Adanya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap frekuensi


pengetahuan cuci tangan yang baik dan benar terhadap penularan covid-19 pada siswa kelas IV
dan V di SD Negeri 33 Koto Sani X koto Singkarak Kabupaten Solok.

2
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain Quasi-eksperimen dengan merancang pre-post test


dalam satu kelompok ( One-Grup Pretest-posttest Desain). With control. Pada penelitian ini
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek.
Keolompok subjek di observasi sebelum di lakukan intervensi, kemudian di observasi lagi
setelah di lakukan intervensi ( Nursalam, 2010)

Subjek Pretest Perlakuan Postest


Kel. Eksperimen 01 X1 02
Kel. Kontrol 03 X2 04

Keterangan:

01 =Frekuensi pengetahuan cuci tangan sebelum pemberian Pendidikan Kesehatan

X1 = Intervensi sesuai SOP dan pemberian pendidikan kesehatan

02 = Frekuensi pengetahuan cuci tangan setelah pemberian pendidikan Kesehatan

03 = Frekuensi pengetahuan cuci tangan tanpa pemberian pendidikan kesehatan

X2 = Intervensi sesuai SOP dan pemberian pendidikan kesehatan

04= Frekuensi pengetahuan cuci tangan tanpa pemberian pendidikan kesehatan

Dalam One group Pretest-postest design adalah mengukur apa yang terjadi pada
kelompok percobaan sesuai dengan kondisi awalnya sebelum eksperimen (pre-
test) dan perbedaan yang tampak di akhir eksperimen (post-test) dan kelompok
kontrol.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

3
Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri 33 Koto Sani X Koto Singkarak
Kabupaten Solok.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang


telah ditetapkan ( Nursalam,2009). Populasi pada penelitian ini adalah anak yang
kurang terpapar informasi tentang cara cuci tangan yang baik dan benar di SD
Negeri 33 Koto Sani X Koto Singkarak Kabupaten Solok.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul,2003)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling


yaitu pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang
dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan sifat atau ciri-ciri populasi yang usdah
diketahui sebelumnya (Notoatmodjo,2010)

Menurut Sugiyono (2009) ukuran besar sampel untuk penelitian


sederhana adalah 10 s/d 20 orang. Pada penelitian ini peneliti mengambil standar
yaitu 20 orang Anak SD kelas IV dan kelas V yang tidak mengetahui tentang cara
cuci tangan yang baik dan benar. 10 orang yang diberikan pendidikan kesehatan
tentang cuci tangan dan 10 orang kelompok kontrol di kelas V SD Negeri 33 Koto
Sani X Koto Singkarak Kabupaten Solok.

a. Kriteria Inklusi

Adalah karakteristik umum subjektif penelitian dari suatu populasi target


yang terjangkau dan akan diteliti ( Nursalam, 2009)

1). Anak SD yang berusia 6-12

2). Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang cuci tangan

3). Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Ekslusi

1). Anak yang 6-12 tidak bersekolah di SD Negeri 33 Koto Sani X Koto
Singkarak Kabupaten Solok.

4
D. Teknik Pengumpulan Data

Alat pengukuran data dilakukan dengan cara:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang langsusng di dapatkan dari responden


berupa observasi frekuensi pengetahuan cuci tangan sebelum diberikan
pendidikan kesehatan dan setelah frekuensi cuci tangan setelah 1 hari
intervensi pemberian pendidikan kesehatan .

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang di dapatkan dari lingkungan peneliian


berupa data di SD Negeri 33 Koto Sani X Koto Singkarak Kabupaten Solok.
Yaitu data jumlah siswa, program UKS yang ada di SD Negeri 33 Koto Sani
X Koto Singkarak Kabupaten Solok, sumber lain nama, umur dan jenis
Kelamin

3. Langkah-langkah pengumpulan data pada kelompok eksperimen

a. Peneliti melakukan penelitian di kelas IV dan kelas V SD Negeri 33 Koto


Sani X Koto Singkarak Kabupaten Solok

b. Siswa yang menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol


penelitian dikelola oleh peneliti dan diorientasikan terhadap tujuan
penelitian.

c. Siswa yang memenuhi kriteria yang telah di tetapkan di jadikan sebagai


kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah menyetujui lembar
persetujuan yang diajukan peneliti.

d. Responden diberikan pendidikan kesehatan 1 kali dalam sehari yaitu pada


pagi hari sebelum memulai pembelajaran. Pada kelompok kontrol tidak di
berikan intervensi apapun.

e. Lima menit sebelum di berikan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan


cuci tangan pada pagi hari di lihat berapa frekuensi pengetahuan siswa
sebelumnya. Dan di lihat juga frekuensi pada pengetahuan pada kelompok
kontrol.

f. Sehari setelah pemberian pendidikan kesehatan pada pagi hari, peneliti


melihat frekuensi pengetahuan pada siswa yang diberikan pendidikan
kesehatan dan anak kelompok kontrol dengan cara menanyakan frekuensi
pengetahuan kepada reponden atau guru dan catat hasilnya.

5
4. Persiapan alat dan bahan

a. Alat

1). Ember

2). Air

3). Sabun

4). Lembaran Observasi

b. Bahan

1). SOP Pendidikan Kesehatan cuci tangan

2). Lembaran Observasi

5. Prosedur pelaksanaan

a. Pre test

1). Frekuensi pengetahuan cuci tangan pre pada hari pertama berikutnya
dilakukan sebelum responden di berikan pendidikan kesehatan.
Begitu juga dengan kelompok kontrol.

2). Frekuensi pengetahuan cuci tangan pada sebelum pemberian


pendidikan kesehatan pertama setiap jam 07.00 .begitu juga dengan
kolompok kontrol.

3). Frekuensi pengetahuan cuci tangan di lihat apakah ada perubahan


pengetahuan setiap setelah pemberian penddikan kesehatan selama
1 hari.

b. Post test

1). Frekuensi pengetahuan cuci tangan siswa di lihat pada pemberian


pendidikan kesehatan .

2). Memantau Frekuensi pengetahuan responden dilakukan setiap hari


pada pagi setelah di berikan pendidikan kesehatan.

E. Teknik Pengolahan Data

6
Alat pengumpulam data dalam penelitian yang digunakan yaitu lembar
observasi dan pemeriksaan langsung menanyakan frekuensi pengetahuan cuci
tangan pada siswa .pengolahan data dilakukan secara sistem komputerisasi.
Setelah data terkumpul, dianalisis, kemudian data tersebut diolah dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editting ( Pemeriksaan data)

Merupakan kegiatan untukmelakukan pengecekan isian lembar observasi.

2. Coding (Mengkode data)

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk


angka/bilngan untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga
mempercepat pada saat entry data.

3. Processing (Memasukkan data)

Setelah semua lembar observasi terisi serta telah melewati pengkodean,


makalangkah selanjutnya adalah memproses data agar data yang sudah di entry
dapat dianalisis. Processing dapat di lakukan dengan cara meng- entry data dari
hasil observasi ke paket program computer.

4. Cleaning ( Membersihkan data)

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah


di- entry apakah ada kesalahanatau tidak ( Notoatmodjo 2010)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat,


karena dalam penelitian ini peneliti tidak saja menggambarkan tetapi juga
mencari hubungan antara kedua variabel yaitu hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Dalam hal ini peneliti akan menganalisa
dengan.

1. Analisis Univariat

Analisis ini dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan


karakteristik setiap variabel penelitian, yang di sajikan dalam bentuk
statistik deskriptif meliputi mean dan standar deviasi (Notoatmodjo 2010).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga


berhubungan atau berkolerasi ( Notoatmodjo 2010 ). Analisis ini
dilakukan untuk mengetahui frekuensi perilaku tentang cuci tangan. Untuk
mengetahui perbedaan frekuensi sebelum dan sesudah di berikan
pendidikan kesehatan pada siswa . dilakukan dengen uji t-test dependent

7
( paired sample t-test) menggunakan batas kemaknaan a = 0.05. untuk
mengukur rata- rata sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi serta
sebelu dan sesudah.

Pada kelompok kontrol karena menggunakan subjek sama. Untuk


mengukur perbedaan pada kelompok kontrol dengan kelompok intervensi
di gunkan uji t- test indenpenden karena subjek berbeda. Hipotesis yang di
ajukan yaitu pemberian pendidikan kesehatan efektif terhadap pencegahan
covid 19. Hipotesa diterima jika probabilitas p lebih kecil 0,05 dan
hipotesa di tolak jika nilai probalitas p besar 0,05 ( Trihendradi 2009)

G. Etika Penelitian

1. informed consent

Informed consent merupkan bentuk persetujuan antara peneliti


dengan responden peneliti dengan memberikan lember persetujuan.
Informed consent diberikan kepada responden sebelum melakukan
penelitian dan memenuhi kriteria inklusi. Lembar informed consent juga
dilengkapi dengan judul penelitian.

2. Anonimity ( tanpa nama)

Untuk menjaga keberhasilan, peneliti tidak akan mencantumkan


nama responden, tetapi pada lembar tersebut diberikan kode sebagai
pengganti nama responden.

3. Confidentiality ( kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden di jamin oleh peneliti dan hana


kelompok data tertentu yang akan di laporkan sebagai hasil peneliti
( Alimul, 2009).

Anda mungkin juga menyukai