Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AMELIA HAFIFAH

NIM : 4203240007
KELAS : FISIKA NONDIK-A 2020
NAMA MATA KULIAH : ALAT-ALAT UKUR
TUGAS :
TUGAS KE- : 01
TANGGAL : 16 SEPTEMBER 2020
NAMA DOSEN : Dr

1.Apa latar belakang mengapa derajat suhu berbeda di tiap alat termometer?
Jawaban :
Umumnya, termometer yang digunakan saat ini menggunakan pipa kaca yang berisi zat cair,
misalnya raksa atau alkohol. Bila zat cair tersebut mengalami kenaikan suhu, zat itu akan
memuai. Termometer ada juga yang terbuat dari bahan padat dan bahan gas. Termometer bekerja
berdasarkan perubahan volume, yaitu zat memuai jika suhu zat naik dan zat menyusut jika suhu
zat turun. Zat muai yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan thermometer antara lain
udara, raksa, alcohol, dan logam. Adapun Jenis-Jenis Temometer sebagai berikut:
1. Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit diambil dari nama Daniel Gabriel Fahrenheit (1686-1736), seorang
fisikawan Jerman yang dikreditkan atas penemuan termometer alkohol pada tahun 1709 dan
termometer air raksa di 1714. Skala Suhu Fahrenheit kemudian dikembangkan pada tahun
1724.
Fahrenheit awalnya membuat skala di mana temperatur campuran es-air-garam yang
ditetapkan sebesar 0 derajat. Suhu es air (tanpa garam) campuran ditetapkan pada 30 derajat
dan suhu tubuh manusia ditetapkan pada 96 derajat. Menggunakan skala ini, Fahrenheit
mengukur temperatur air tepat 212 ° F mendidih pada skala nya. Dia kemudian menyesuaikan
titik beku air dari 30 ° F sampai 32 ° F, sehingga membuat kesimpulan interval antara titik
beku dan titik didih air hingga 180 derajat (dan mengukur suhu tubuh berada pada 98,6 ° F).
Skala Fahrenheit masih umum digunakan di Amerika Serikat.
2. Skala Celcius
Anders Celsius (1701-1744) adalah seorang astronom Swedia yang dikreditkan atas
penemuan dari skala celcius pada tahun 1742. Celcius memilih titik leleh es dan titik didih air
sebagai suhu referensi nya sebagai dua metode yang sederhana dan konsisten dalam kalibrasi
termometer.
Celsius membagi perbedaan suhu antara titik beku dan titik didih air menjadi 100 derajat.
Setelah Andrea Celsius meninggal, skala celcius berganti nama menjadi skala Celcius dengan
titik beku air ditetapkan pada 0 ° C dan titik didih air pada 100 ° C.
Gambar 1. Perbandingan Skala Celcius dan Fahrenheit
Skala Celsius lebih diutamakan dari skala Fahrenheit dalam penelitian ilmiah karena lebih
kompatibel dengan format dasar sepuluh dari Sistem Internasional (SI). Selain itu, skala
Celsius dalam penggunaan pengukuran suhu sangat umum digunakan di sebagian besar
negara di dunia selain Amerika Serikat.
3. Skala Kelvin
Lord William Kelvin (1824-1907) adalah seorang ahli fisika Skotlandia yang merancang
sakala Kelvin (K) pada tahun 1854. Skala Kelvin didasarkan pada gagasan nol mutlak, suhu
teoritis di mana semua gerak molekul berhenti dan tidak ada energi yang telihat dapat
terdeteksi.
Secara teori, titik nol pada skala Kelvin adalah suhu terendah yang ada di alam semesta:
-273.15ºC. Skala Kelvin menggunakan unit yang sama dari penentuan skala Celcius, Namun
mengubah titik nol menjadi nol mutlak: -273.15ºC. Oleh karena itu, titik beku air adalah
273,15 kelvin (skala kelvin tidak ditambah istilah “derajat” atau simbol º), dan 373,15 K
adalah titik didih air.
Perbandingan skala kelvin, celcius dan fahrenheit
Skala Kelvin, seperti halnya skala Celcius, adalah unit SI standar pengukuran yang digunakan
umumnya dalam pengukuran ilmiah. Karena tidak ada angka negatif pada skala Kelvin
(secara teoritis tidak ada yang bisa lebih dingin dari nol mutlak), sangat nyaman untuk
menggunakan skala kelvin ketika mengukur temperatur yang sangat rendah dalam penelitian
ilmiah.
4. Skala Reamur
Skala Réaumur adalah skala suhu yang dinamai menurut René Antoine Ferchault de
Réaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Réaumur,
titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celsius atau
kelvin.
Skala ini pada awalnya dibuat dengan alkohol, oleh sebab itu termometer Réaumur yang
dibuat dengan raksa sebenarnya bukan termometer Réaumur sejati. Réaumur mungkin
memilih angka 80 karena dapat dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan bulat (40,
20, 10, 5), sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat (50, 25).
Skala Réaumur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman, tapi
kemudian digantikan oleh Celsius. Saat ini skala Réaumur jarang digunakan kecuali di
industri permen dan keju.

2. Bagaimana pengukuran dengan 1 alat dikatakan valid?


Jawaban :
Alat ukur dikatakan valid (sahih) apabila alat ukur tersebut mampu mengukur dengan tepat apa
yang hendak diukur. Terdapat dua unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dari prinsip
validitas, yaitu kejituan dan ketelitian (Hadi, 1980). Suatu alat ukur dikatakan jitu apabila alat
ukur tersebut dapat dipergunakan secara tepat dan jitu mengenai sasaran. Demikian juga alat
ukur dikatakan teliti jika alat ukur tersebut mempunyai kemampuan yang cermat untuk dapat
memperlihatkan besar kecilnya gejala atau bagian gejala yang hendak diukur.

3.Dalam mengukur sebuah benda, apa saja yang menjadi factor dalam pengukuran?, Jelaskan!
Jawaban :
a. Kesalahan alat ukur, ketidaksempurnaan alat ukur merupakan salah satu hal yang
menyebabkan kegiatan pengukuran menjadi kurang maksimal.
b. Kesalahan kalibrasi, faktor usia alat dan lain sebagainya menjadi faktor utama kenapa
kesalahan alat ukur bisa terjadi.
c. Kesalahan Manusia, kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh manusia adalah hal yang
sangat sering terjadi. Penyebabnya bisa karena kurang konsentrasi, salah penggunaan atau
ketidakmampuan menggunakan alat.
d. Kesalahan paralaks adalah yang paling umum. Kesalahan ini disebabkan karena seseorang
yang sedang melakukan percobaan salah posisi saat melihat objek.
e. Kesalahan alami. Kesalahan ini terjadi karena faktor alam yang kondisinya tidak menentu.
Bisa karena perbuhahan suhu, cuaca dan faktor alam lainnya. Untuk beberpa kasus percobaan,
ini akan sangat berefek terhadap hasil pengukuran.
f. Kesalahan hitung. Kesalahan hitung terjadi karena kesalahan dalam proses analisis. Di
dalamnya bisa berupa salah dalam penulisan angka penting, pembulatan atau perhitungan-
perhitungan dasar.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahan Tools 2
    Bahan Tools 2
    Dokumen12 halaman
    Bahan Tools 2
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • 2lembar Persetujuan 2
    2lembar Persetujuan 2
    Dokumen2 halaman
    2lembar Persetujuan 2
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Vii Format Lap Mini Research
    Vii Format Lap Mini Research
    Dokumen3 halaman
    Vii Format Lap Mini Research
    Sara Margareth
    Belum ada peringkat
  • 1lembar Persetujuan 1
    1lembar Persetujuan 1
    Dokumen1 halaman
    1lembar Persetujuan 1
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • RPS. Konyuhfgjj
    RPS. Konyuhfgjj
    Dokumen3 halaman
    RPS. Konyuhfgjj
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bahan Doujubki5
    Bahan Doujubki5
    Dokumen10 halaman
    Bahan Doujubki5
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bahan Tools 4
    Bahan Tools 4
    Dokumen10 halaman
    Bahan Tools 4
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bahan Tools 2
    Bahan Tools 2
    Dokumen12 halaman
    Bahan Tools 2
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Wjejsjjdhfyskwjjd
    Wjejsjjdhfyskwjjd
    Dokumen2 halaman
    Wjejsjjdhfyskwjjd
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Jurnal
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • V Format Critical Book - Jurnal
    V Format Critical Book - Jurnal
    Dokumen3 halaman
    V Format Critical Book - Jurnal
    Sahrial Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Sempro
    Sempro
    Dokumen13 halaman
    Sempro
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • 3 Gkkvgjvdyhu
    3 Gkkvgjvdyhu
    Dokumen1 halaman
    3 Gkkvgjvdyhu
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Judul Skripsi
    Judul Skripsi
    Dokumen1 halaman
    Judul Skripsi
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Sempro
    Sempro
    Dokumen13 halaman
    Sempro
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Industri Kusen UPVC Di CV
    Industri Kusen UPVC Di CV
    Dokumen1 halaman
    Industri Kusen UPVC Di CV
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan Pkli
    Cover Laporan Pkli
    Dokumen1 halaman
    Cover Laporan Pkli
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Data g26
    Data g26
    Dokumen3 halaman
    Data g26
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Industri Kusen UPVC Di CV
    Industri Kusen UPVC Di CV
    Dokumen1 halaman
    Industri Kusen UPVC Di CV
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Blababukfgvv
    Blababukfgvv
    Dokumen1 halaman
    Blababukfgvv
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • HARVAN ARDIANSYAH Absen
    HARVAN ARDIANSYAH Absen
    Dokumen3 halaman
    HARVAN ARDIANSYAH Absen
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • BAB I1A Fix
    BAB I1A Fix
    Dokumen3 halaman
    BAB I1A Fix
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Data g35
    Data g35
    Dokumen3 halaman
    Data g35
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Data g26
    Data g26
    Dokumen3 halaman
    Data g26
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Data g35
    Data g35
    Dokumen3 halaman
    Data g35
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Data g38
    Data g38
    Dokumen1 halaman
    Data g38
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Judul Skripsi
    Judul Skripsi
    Dokumen1 halaman
    Judul Skripsi
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Data g11
    Data g11
    Dokumen3 halaman
    Data g11
    harvan ardiansyah
    Belum ada peringkat