Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biologi adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi,
pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya.Ilmu biologi modern sangat luas dan
elektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang dan subdisiplin. Namun, meskipun
lingkungannya luas, terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian,
sehingga menyatukannya dalam satu bidang.
Oleh sebab itu, penyakit pada makhluk hidup sangat berkaitan dengan ilmu Biologi.
Salah satu penyakit yang terdapat pada manusia yaitu, cacar air. Cacar air merupakan infeksi
sangat menular yang disebabkan oleh virus varisela zoster. Cacar air dijangkiti melalui batuk
dan bersin serta sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh cacar air. Penyakit ini
biasanya tidak parah dan hanya singkat dikalangan anak sehat, adakalanya cacar air akan
menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan
yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan bekas luka, radang
paru-paru atau radang otak.
Orang dewasa yang menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang
lebih parah. Cacar air mungkin menimbulkan resiko terhadap bayi dalam kandungan jika
terjangkit sewaktu hamil. Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut pada
tiap golongan usia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dirumuskan dalam penelitan ini, yaitu:
1. Apa penyebab penyakit cacar air?
2. Bagaimana cara menanggulangi penyakit cacar air?
3. Bagaimana pelayanan pada pasien?

C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui penyebab penyakit cacar air
2. Mengetahui cara menanggulangi penyakit cacar air
3. Mengetahui pelayanan pada pasien

1
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk menambahan pengetahuan serta wawasan kepada
pembaca tentang penyebab dan cara menanggulangi penyakit cacar air pada manusia serta
pelayanan pada UPTD Puskesmas Gunungsitoli Barat.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Defenisi Penyakit Varicella


Cacar air adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster
yang mengakibatkan munculnya ruam kulit berupa kumpulan bintik-bintik kecil baik
berbentuk datar maupun menonjol, melepuh serta berkeropeng dan rasa gatal. Penyakit cacar
air merupakan penyakit menular yang bisa ditularkan seseorang kepada orang lain secara
langsung. Cacar air dikenal juga dengan nama lainnya yaitu varisela dan chickenpox.

 Orang yang pernah terkena infeksi virus cacar air maka tubuh orang tersebut akan
membentuk antibodi terhadap virus varicella zoster sehingga di masa depan tidak akan lagi
terserang penyakit virus cacar air dari penularan yang dilakukan oleh orang lain. Namun cacar
air yang tidak diberantas habis secara tuntas bisa terus hidup di dalam tubuh penderitanya dan
akan muncul menjadi penyakit herpes zoster ketika kekebalan tubuh orang tersebut sedang
tidak baik.

B. Penyebab Penyakit Varicella


 Penyebab dari penyakit cacar air adalah infeksi suatu virus yang bernama virus varicella
zoster yang disebarkan manusia melalui cairan percikan ludah maupun dari cairan yang
berasal dari lepuhan kulit orang yang menderita penyakit cacar air. Seseorang yang terkena
kontaminasi virus cacar air varicella zoster ini dapat mensukseskan penyebaran penyakit cacar
air kepada orang lain di sekitarnya mulai dari munculnya lepuhan di kulitnya sampai dengan
lepuhan kulit yang terakhir mongering.

C. Tanda dan Gejala Terserang Penyakit Varicella


Untuk mengatasi gejala-gejala penyakit cacar air bisa dilakukan dengan melakukan
kompres dingin pada kulit yang terkena agar rasa gatal berkurang dan mengurasi garuk-garuk
yang dapat menyebabkan infeksi. Selain kompres dingin bisa juga dengan memberikan losyen
(lotion) khusus. Untuk mengurangi rasa gatal yang berlebihan bisa diberikan obat pengurang
gatal pada kulit. Jika terjadi demam maka bisa diberikan obat sesuai dengan petunjuk atau
resep dokter. Cacar air nantinya akan hilang dengan sendirinya pada penderita setelah jangka
waktu tertentu.

3
      Adapun tanda terserangnya penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella, yaitu
sebagai berikut :

·         Pada awal terinfeksi virus tersebut, pasien akan menderita rasa sakit seperti terbakar
dan kulit menjadi sensitif selama beberapa hari hingga satu minggu. Setelah dua atau tiga hari
kemudian akan mulai muncul bintek merah datar yang disebut macula, lalu menjadi menonjol
yang disebut papula, kemudian muncul cairan didalamnya seperti melepuh disertai rasa gatal
yang disebut vesikel, dan yang terakhir adalah mengering sendiri. Lama proses mulai dari
macula, papula, vesikel dan kropeng membutuhkan waktu kurang lebih 6 sampai 8 jam.
Proses berulang-ulang ini akan berlangsung selama empat hari.

·         Pada hari ke lima biasanya tidak ada kemunculan lepuhan baru di kulit.

·         Pada hari ke enam semua lepuhan yang tadinya muncul akan kering dengan sendirinya
dan akhirnya hilang setelah kurang lebih sekitar 20 hari.

·         Setelah 10 sampai 21 hari setelah terkena infeksi virus cacar air muncul gejala penyakit
seperti sakit kepala, demam sedang dan juga rasa tidak enak badan. Pada anak di bawah umur
10 tahun biasanya tidak muncul gejala, sedangkan pada orang dewasa bisa lebih parah
gejalanya.

Pada anak-anak yang terkena cacar air biasanya tidak mengalami kesulitan yang
berarti untuk bisa cepat sembuh, namun pada orang dewasa dan juga orang yang mengalami
gangguan kekebalan tubuh dari penyakit, maka penyakit cacar air bisa berakibat buruk dan
bahkan fatal. Komplikasi penyakit yang dapat terjadi akibat cacar air adalah seperti :

 Pnemounia yang diakibatkan virus lain


 Ensefalitis atau infeksi pada otak
 Peradangan pada jantung
 Peradangan pada sendi
 Peradangan pada hati

Sakit cacar air bisa memunculkan infeksi bakteri stafilokokus jika terjadi infeksi luka
akibat garukan pada kulit yang gatal. Sakit cacar air juga bisa saja menyebabkan
pembengkaan kelenjar getah bening pada leher bagian samping. Luka terbuka atau disebut
ulkus yang terjadi akibat papula yang pecah biasa terjadi di bagian mulut, saluran pernapasan
bagian atas, vagina, rectum dan kelopak mata. Jika terdapat papula di pita suara dan saluran
pernapasan atas akan mengakibatkan gangguan pernapasan. Diagnosa dilakukan dengan
melihat ruam pada kulit dengan munculnya makula, papula, vesikel dan keropeng.
4
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menggali bagaimana Penyebab dan cara menyembuhkan
penyakit cacar air di UPTD Puskesmas Gunungsitoli Barat. Penelitian ini menggunakan
metode kulitatif yang merupakan desain penelitian yang bersifat ilmiah, dalam arti peneliti
tidak memanipulasi penelitian.
Data yang muncul dalam penelitian kualitatif ini berbentuk kata-kata, dan bukan
rangkaian angka. Cara-cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah dengan
melakukan kegiatan wawancara secara langsung dengan mendatangi Puskesmas, yaitu di
UPTD Puskesmas Gunungsitoli Barat.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seorang Perawat di UPTD Puskesmas Gunungsitoli Barat yang
termasuk aktif dalam melakukan kegiatan pelayanan kepada pasien.

C. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
kegiatan wawancara secara langsung kepada narasumber dengan menggunakan alat rekaman
dan alat tulis.

D. Metode Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara menelaah
jawaban-jawaban yang dikumpulkan di kegiatan wawancara. Proses tanya jawab tersebut
diorganisir dengan cara mengidentifikasikan dan mengkategorisasikan sesuai dengan tujuan-
tujuan penelitian.

5
BAB IV
PELAKSANAAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian
Langkah awal dari penelitian ini adalah sebelum saya melakukan kegiatan
wawancara, saya telah mempelajari materi tentang biologi umum diperkuliahan. Setelah itu
saya melakukan kegitan wawancara dengan cara mengunjungi salah satu puskesmas di
Kecamatan Gunungsitoli Barat, yaitu di UPTD Puskesmas Gunungsitoli Barat. Pada saat
melakukan kegitan wawancara saya telah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan saat proses
wawancara, yaitu pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber dan instrumen yang
digunakan yaitu, alat perekam, dan alat-alat tulis untuk menunjang kelancaran jalannya
penelitian. Kemudian peneliti mencari subjek yang memenuhi kriteria.

B. Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan observasi dengan datang ke sekolah
untuk mewawancarai narasumber secara langsung pada hari senin tanggal 16 Desember 2019.
Datanya disajikan sebagai berikut:

 Data Sekolah

Nama Puskesmas : UPTD Puskesmas Gunungsitoli Barat

Alamat : DESA TUMORI BALOHILI

Kecamatan : GUNUNGSITOLI BARAT

Kota : GUNUNGSITOLI

Provinsi : SUMATERA UTARA

6
 Identitas Narasumber (Perawat)

Nama : MIRALINA LAOLI A.Md.Kep

Alamat : DESA ONOZIKHO

Jabatan : STAF

Alumni : AKPER GUNUNGSITOLI

Jurusan : KEPERAWATAN

7
C. Hasil Penelitian
Berdasarkan pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, diperoleh hasil
wawancara sebagai berikut:

WAWANCARA DENGAN PERAWAT


Daftar pertanyaan serta jawaban

1) Apa Pengertian Cacar Air


Jawaban Narasumber:
 Cacar air adalah penyakit yang sangat menular yang memperlihatkan
berbagai gejala, seperti ruam, demam, penurunan nafsu makan, batuk,
dan sakit tenggorokan. 
 Penyakit ini kebanyakan menyerang anak-anak, namun juga dapat menyerang
siapa saja dari segala umur.
 irus varicella zoster (VZV) menyebabkan cacar air, yang juga disebut sebagai
infeksi varicella primer. VZV termasuk dalam kelompok virus herpes, dan
seperti virus lainnya, VZV tetap berada di dalam tubuh setelah infeksi primer.
Oleh karena itu, orang yang telah terkena cacar air juga dapat terserang
herpes zoster di masa mendatang.
 Anak sehat yang terinfeksi cacar air seharusnya tidak memiliki banyak
kesulitan untuk pulih dari penyakit ini. Namun, penyakit ini menyebabkan
rasa sangat tidak nyaman karena gejalanya mirip seperti flu. Orang dewasa
yang terinfeksi cacar air umumnya lebih sulit mengatasi gejalanya daripada
anak-anak.

2) Apa penyebab penyakit Cacar Air?


Jawaban Narasumber:
 Penyebab utama cacar air adalah virus varicella zoster, yang dapat ditularkan
dari penderita ke orang lain melaui berbagai cara, seperti bersin, batuk, atau
berbagi makanan dan minuman dengan penderita. 
 Cara lainnya adalah dengan menyentuh cairan dari luka penderita cacar air. 

8
3) Apa saja gejala umum cacar air ?
Jawaban Narasumber:
 Salah satu gejala pertama yang terlihat adalah demam tinggi bersuhu antara
38o-39,4oC. 
 Penderita biasanya merasa sakit, lesu, dan lelah. Sakit kepala, sakit
tenggorokan, dan kehilangan nafsu makan juga umum terjadi.
 Beberapa hari setelah gejala pertama muncul, ruam juga akan muncul. 
 Biasanya muncul pada wajah, belakang telinga, dada dan perut, lengan dan
kaki, dan kulit kepala. Pada beberapa kasus, ruam dapat muncul di dalam
mulut, telapak tangan, dan telapak kaki.
 Ruam biasanya berawal dari bintik-bintik kecil. Bintik ini secara bertahap
akan berkembang menjadi luka atau lepuhan, yang dapat menjadi sangat
gatal. Dua hari setelah lepuhan muncul, bintik-bintik ini akan berair dan
mongering, yang kemudian akan menghilang dengan sendirinya setelah 1
atau 2 minggu. 
 Cacar air juga dapat menyebabkan gejala yang tidak biasa, seperti dehidrasi,
kantuk, nyeri dada, dan kesulitan bernapas

4) Bagaimana cara mengatasi penyakit cacar air?


Jawaban Narasumber:
 Diagnosis cacar air dapat ditetapkan dokter melalui pemeriksaan fisik, terutama
dengan melihat kondisi ruam pada tubuh penderita.
 Di samping pemeriksaan fisik, dokter juga dapat melakukan tes darah untuk
memastikan terjadinya infeksi virus, dan kultur sampel cairan ruam atau luka
pada tubuh penderita untuk mengetahui penyebabnya.
 untuk meringankan gejala yang dialami penderita, beberapa upaya berikut ini
dapat dilakukan di rumah, yaitu:
 Banyak minum dan dan mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak
asin atau asam, terutama jika ruam cacar tedapat pada mulut.
 Jangan menggaruk ruam atau luka cacar air, karena meningkatkan risiko
infeksi. Guna mencegahnya, potong kuku hingga pendek atau kenakan
sarung tangan, terutama saat malam hari.

9
 Kenakan pakaian berbahan lembut dan ringan.
 Mandi dengan air hangat, 3-4 kali sehari, selama beberapa hari setelah
timbulnya ruam. Setelah itu, keringkan dengan cara tepuk-tepuk dengan
handuk hingga kering.
 Kompres ruam atau luka dengan air dingin untuk meringankan gejala
gatal.
 Beristirahat cukup dan hindari kontak dengan orang lain untuk mencegah
penyebaran cacar air.

10
Dokumentasi kegiatan wawancara

11
D. Pembahasan

Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh yaitu dengan cara melakukan kegiatan
wawancara dengan narasumber, saya telah mempersempit penyakit pada manusia yaitu cacar
air dipuskesmas khususnya di UPTD Puskesmas Gunungsitoli Barat yang menjadi bagian dari
subjek penelitian.
Cacar air adalah penyakit yang sangat menular yang memperlihatkan berbagai gejala,
seperti ruam, demam, penurunan nafsu makan, batuk, dan sakit tenggorokan. Penyakit ini
kebanyakan menyerang anak-anak, namun juga dapat menyerang siapa saja dari segala
umur. Virus varicella zoster (VZV) menyebabkan cacar air, yang juga disebut sebagai
infeksi varicella primer. VZV termasuk dalam kelompok virus herpes, dan seperti virus
lainnya, VZV tetap berada di dalam tubuh setelah infeksi primer. Oleh karena itu, orang
yang telah terkena cacar air juga dapat terserang herpes zoster di masa mendatang.
Anak sehat yang terinfeksi cacar air seharusnya tidak memiliki banyak kesulitan untuk
pulih dari penyakit ini. Namun, penyakit ini menyebabkan rasa sangat tidak nyaman
karena gejalanya mirip seperti flu. Orang dewasa yang terinfeksi cacar air umumnya lebih
sulit mengatasi gejalanya dari pada anak-anak.

Penyebab utama cacar air adalah virus varicella zoster, yang dapat ditularkan dari
penderita ke orang lain melaui berbagai cara, seperti bersin, batuk, atau berbagi makanan
dan minuman dengan penderita. Cara lainnya adalah dengan menyentuh cairan dari luka
penderita cacar air. 

Salah satu gejala pertama yang terlihat adalah demam tinggi bersuhu antara 38o-
39,4oC.  Penderita biasanya merasa sakit, lesu, dan lelah. Sakit kepala, sakit tenggorokan,
dan kehilangan nafsu makan juga umum terjadi. Beberapa hari setelah gejala pertama
muncul, ruam juga akan muncul.  Biasanya muncul pada wajah, belakang telinga, dada
dan perut, lengan dan kaki, dan kulit kepala. Pada beberapa kasus, ruam dapat muncul di
dalam mulut, telapak tangan, dan telapak kaki.

Ruam biasanya berawal dari bintik-bintik kecil. Bintik ini secara bertahap akan
berkembang menjadi luka atau lepuhan, yang dapat menjadi sangat gatal. Dua hari setelah
lepuhan muncul, bintik-bintik ini akan berair dan mongering, yang kemudian akan
menghilang dengan sendirinya setelah 1 atau 2 minggu. Cacar air juga dapat menyebabkan
gejala yang tidak biasa, seperti dehidrasi, kantuk, nyeri dada, dan kesulitan bernapas.

12
Diagnosis cacar air dapat ditetapkan dokter melalui pemeriksaan fisik, terutama dengan
melihat kondisi ruam pada tubuh penderita. Di samping pemeriksaan fisik, dokter juga dapat
melakukan tes darah untuk memastikan terjadinya infeksi virus, dan kultur sampel cairan
ruam atau luka pada tubuh penderita untuk mengetahui penyebabnya.

untuk meringankan gejala yang dialami penderita, beberapa upaya berikut ini dapat
dilakukan di rumah, yaitu:

 Banyak minum dan dan mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak asin atau asam,
terutama jika ruam cacar tedapat pada mulut.
 Jangan menggaruk ruam atau luka cacar air, karena meningkatkan risiko infeksi. Guna
mencegahnya, potong kuku hingga pendek atau kenakan sarung tangan, terutama saat
malam hari.
 Kenakan pakaian berbahan lembut dan ringan.
 Mandi dengan air hangat, 3-4 kali sehari, selama beberapa hari setelah timbulnya
ruam. Setelah itu, keringkan dengan cara tepuk-tepuk dengan handuk hingga kering.
 Kompres ruam atau luka dengan air dingin untuk meringankan gejala gatal.
 Beristirahat cukup dan hindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran
cacar air.

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cacar air adalah penyakit yang sangat menular yang memperlihatkan berbagai gejala,
seperti ruam, demam, penurunan nafsu makan, batuk, dan sakit tenggorokan. Diagnosis
cacar air dapat ditetapkan dokter melalui pemeriksaan fisik, terutama dengan melihat kondisi
ruam pada tubuh penderita. Di samping pemeriksaan fisik, dokter juga dapat melakukan tes
darah untuk memastikan terjadinya infeksi virus, dan kultur sampel cairan ruam atau luka
pada tubuh penderita untuk mengetahui penyebabnya.

B. Saran
Dikarenakan virus lebih banyak menyerang anak-anak ,Sebaiknya kita jangan panik. Saat
anak-anak mengalami gejala maka sebaiknya di kompres dingin pada kulit yang terkena agar
rasa gatal berkurang dang mengurangi garuk-garuk yang menyebabkan infeksi.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/tips/19/07/13/puk8c2-cacar-air-inilah-
pengertian-penyebab-gejala-dan-cara-pengobatannya-yang-perlu-diketahui

15

Anda mungkin juga menyukai