INTEGRASI NASIONAL
KELOMPOK I :
LENNY FATMAWATI WARUWU
ESTI JEFRIANI GIAWA
MONIKA ZEBUA
MARTALENTA NATASYA ZEBUA
LENDI FITRI ASNIKA LAFAU
MURNI RELAWAN TEL
MARTIN FAMATORO GULO
IKHLAS AGEN MUNASABAH TEL
IWAN BERKAT ZEGA
JHONI ARDIAMAN ZEBUA
Puji dan syukur di ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunianya, Materi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai yang di harapkan
dengan Judul “INTEGRASI NASIONAL”.
Pada kesempatan ini, kami sampaikan rasa terimakasih kepada Dosen
pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan dan terus memotivasi kami selama
penyusunan Materi ini. Terimakasih juga kepada pihak-pihak yang turut serta dalam
membantu kami menyelesaikan materi ini.
Penyusunan materi ini terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang bersifat konstrutif dan membangun sangat kami butuhkan demi
penyempurnaan materi ini ke depan. Semoga materi ini memberikan manfaat bagi kita
semua.
Kelompok I
DAFTAR ISI
Kata Pengatar.............................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Definisi Integrasi dan Disintegrasi Nasional.....................................................3
B. Jenis-Jenis Integrasi.........................................................................................5
C. Manfaat Integrasi..............................................................................................7
D. Sejarah Perkembangan Integrasi di Indonesia................................................9
E. Tantangan Integrasi Nasional..........................................................................11
BAB II PENUTUP........................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak muda
zaman sekarang lebih megetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh
kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai proses kebudayaan
yang ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga
negara menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun negara.
Masing-masing individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli
terhadap sesamanya.
Sifat masyarakat Indonesia yang indiviualisme menjadi salah satu faktor penyebab
runtuhnya jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu diperlukan pendidikan
kewarganegaraan sejak dini untuk menumbuhkan semangat jiwa berbangsa dan patriotisme.
Semangat jiwa berbangsa dan patriotisme diperlukan untuk tetap menjaga kebhinekaan
bangsa, sebab dengan menjaga kebhinekaan akan tercipta kehidupan yang aman dan
tentram di setiap lapisan masyarakat.
Sebagai generasi penerus bangsa, marilah kita memiliki rasa tanggung jawab
terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa. Tidak hanya sebagai generasi penerus bangsa,
tetapi kita adalah generasi pelurus bangsa dimana menjunjung tinggi sikap keadilan adalah
suatu keharusan demi terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, marilah kita memiliki rasa Integrasi
Nasional. Yaitu suatu sikap kepedulian terhadap sesame, serta memiliki rasa persatuan yang
tinggi, baik terhadap bangsa, negara, agama, social, budaya, maupun keluarga. Tidak ada
kata terlambat untuk memulai terciptanya kehidupan yang berlandaskan Pancasia, berpegang
teguh pada semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” dan bersandar hukum pada UUD.
Integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai unsur, seperti
suku bangsa, tradisi, kepercayaan atau agama, sosial budaya, dan budaya ekonomi sehingga
terwujud satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang membentuk jati diri
suatu bangsa. Menurut Liddle, suatu integrasi nasional yang tangguh hanya bisa berkembang
apabila :
Sebagian besar anggota suatu masyarakat bersepakat tentang batas-batas teritorial dari
negara sebagai suatu kehidupan politik di mana mereka menjadi warganya.
Apabila sebagian besar anggota masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur
pemerintahan dan aturan-aturan daripada proses-proses politik yang berlaku bagi seluruh
masyarakat diatas wilayah negara tersebut.
Suatu konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama sebagai bangsa
harus diwujudkan atau diselenggarakan, melalui suatu konsensus nasional mengenai “sistem
nilai” yang akan mendasari hubungan-hubungan sosial di antara anggota suatu masyarakat
negara. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:
Melakukan pengorbanan sebagai langkah penyesuaian antara banyak perbedaan,
perasaan, keinginan dan ukuran penilaian.
Mengembangkan sikap toleransi di dalam kelompok sosial.
Terciptanya kesadaran dan kesediaan untuk mencapai suatu konsensus.
Mengidentifikasi akar persamaan di antara kultur-kultur etnis yang ada.
Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama-sama dalam
kehidupan budaya dan ekonomi.
Mengakomodasi timbulnya etnis.
Upaya yang kuat dalam melawan prasangka dan diskriminasi.
Menghilangkan pengkotak-pengkotakan kebudayaan.
Dalam konteks Indonesia, maka proses integrasi nasional haruslah berjalan alamiah, sesuai
dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni dan dominasi peran
politik etnik tertentu. Suatu integrasi nasional yang tangguh hanya akan berkembang di atas
consensus nasional mengenai batas-batas suatu masyarakat politik dan sistem politik yang
berlaku bagi seluruh masyarakat tersebut.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu Integrasi dan Disintegrasi?
2) Apa saja jenis-jenis integrasi?
3) Mengapa diperlukannya integrasi social?
4) Bagaimana sejarah perkembangan integrasi di Indonesia?
5) Apakah yang menjadi tantangan integrasi nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Integrasi dan Disintegrasi Nasional
1. Definisi Integrasi Nasional
Istilah Integrasi nasional dalam bahasa Inggrisnya adalah “national integration”.
"Integration" berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Kata ini berasal dari bahasa latin
integer, yang berarti utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi
dapat diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
“Nation” artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang-orang yang berbeda latar
belakangnya, berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik.
Ada pengertian dari para ahli atau pakar asing mengenai Integrasi Nasional, yaitu:
Saafroedin Bahar (1996)
Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
Riza Noer Arfani (2001)
Pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai kelompok sosial dan
budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah.
Djuliati Suroyo (2002)
Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam sebuah negara yang
berdaulat.
Ramlan Surbakti (2010)
Proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan wilayah dan
dalam suatu identitas nasional
Kurana (2010)
Kesadaran identitas bersama di antara warga negara.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Integrasi memiliki arti pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Secara Politis
Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas
nasional.
Secara Antropologi
Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses penyesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam
kehidupan masyarakat.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi
bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter
atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa
Indonesia. Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya
dan sosial dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional
2. Definisi Disintegrasi
Kebalikan dari integrasi adalah disintegrasi. Jika integrasi berarti penyatuan,
keterpaduan antar elemen atau unsur yang ada di dalamnya, disintegrasi dapat diartikan
ketidakpaduan, keterpecahan di antara unsur unsur yang ada. Jika integrasi terjadi
konsensus maka disintegrasi dapat menimbulkan konflik atau perseturuan dan
pertentangan.
Disintegrasi bangsa adalah memudarnya kesatupaduan antar golongan, dan
kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan. Gejala disintegrasi
merupakan hal yang dapat terjadi di masyarakat. Masyarakat suatu bangsa pastilah
menginginkan terwujudnya integrasi. Namun, dalam kenyataannya yang terjadi justru
gejala disintegrasi. Disintegrasi memiliki banyak ragam, misalkan pertentangan fisik,
perkelahian, tawuran, kerusuhan, revolusi, bahkan perang.
B. Jenis-Jenis Integrasi
Jenis-jenis integrasi adalah sebagai berikut :
1. Integrasi Bangsa
Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan
sosial dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional.
2. Integrasi Wilayah
Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan
nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok
kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
Orang bersedia bersatu karena ada nilai bersama yang diterima dan dijunjung
4. Integrasi Elit-Massa
Integrasi elit massa menunjuk pada masalah penghubungan antara pemerintah dengan
yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan massa.
Proklamasi
Kemerdekaan Bersatu
Berserakah atau padu,
17-08-1945 integrasi
terpecah belah
nasional
B. Saran
Penyusunan materi ini terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang bersifat konstrutif dan membangun sangat kami butuhkan demi
penyempurnaan materi ini ke depan. Semoga materi ini memberikan manfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. 2016. Buku Ajar
Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta