Anda di halaman 1dari 4

ZIAH

A. ZIAH
B. teknik sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian terdapatberbagai teknik sampling
yang digunakan.
1. Teknik random sampling
Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel
dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau
secara bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih untuk
menjadi anggota sampel. Random sampling juga sering diberi istilah
pengambilan sampel secara rambang atau acak yaitu pengambilan
sampel yang tanpa pilih-pilih atau tanpa pandang bulu didasarkan pada
prinsip matematis yang telah diuji dalam praktek. Dalam praktek,
prosedur random sampling adalah
a. Cara undian, pengambilan sampel secara undian ialah layaknya
orang melaksanakan undian. Langkah-langkahnya yaitu sebagai
berikut:
1) Membuat daftar yang berisi semua subjek, objek, peristiwa
atau kelompok-kelompok yang akan diselidiki.
2) Memberi kode yang berupa angka-angka untuk semua yang
akan diselidiki
3) Menulis kode masing-masing pada selembar kertas kecil.
4) Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut.
5) Memasukkan gulungan-gulungan kertas tersebut dalam kaleng
atau tempat sejenis.
6) Mencampur baik-baik kaleng tersebut
7) Mengambil satu persatu gulungan tersebut sejumlah
kebutuhan.
b. Cara ordinal, cara ini dilakukan dengan memilih nomor-nomor
genap atau gasal atau kelipatan tertentu langkahnya yaitu sebagai
berikut:
1) Membuat daftar yang berisi semua subjek, objek, peristiwa
atau kelompok yang akan diselidiki lengkap dengan nomor
urutnya.
2) Mengambil nomor-nomor tertentu, misalnya nomor-nomor
gasal semua atau genap semua atau nomor-nomor kelipatan
tertentu.
c. Cara randomisasi dari tabel bilangan random, cara ini menuntun
para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah-
langkah yaitu:
1) Membuat daftar nomor dan nama subjek
2) Membuat tabel yang berisi nomor-nomor subjek
3) Menjatuhkan pensil secara sembarang pada petak-petak tabel
yang berisi nomor-nomor sampai diperoleh sebanyak anggota
sampai yang dibutuhkan.
2. Teknik non random sampling
Teknik non random sampling adakah cara pengambilan sampel
yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih
menjadi sampel. Penelitian-penelitian pendidikan, psikologi ada
kalanya menggunakan teknik ini, karena mempertimbangankan faktor-
faktor tertentu misalnya seperti umur, tingkat kedewasaan, tingkat
kecerdasan dan lain-lain.
Semua teknik sampling yang tidak tergolong dalam random
sampling adalah tergolong dalam jenis-jenis teknik sampling non
random. Macam-macam sampling dalam non random sampling adalah:
a. Teknik proporsional sampling
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-
tiap sub pupulasi dengan mempertimbangkan besar kecilnya sub-
sub populasi tersebut. Cara ini dapat memberikan landasan
generalisasi yang lebih dapat dipertanggung jawabkan dari pada
apabila tanda memperhitungkan besar kecilnya sub populasi dan
tiap-tiap sub populasi.
b. Teknik stratifiet sampling
Teknik ini biasa digunakan apabila populasi terdiri dari
susunan kelompok-kelompok yang bertingkat-tingkat. Penelitian
pendidikan sering menggunakan teknik ini, misalnya apabila
meneliti tingkat-tingkat pendidikan tingkat kelas. Langkah-
langkahnya yaitu:
1) Mencatat banyaknya tingkatan yang ada dalam populasi
2) Menentukan jumlah tingkatan berdasarkan teknik proporsional
sampling tersebut
3) Memilih anggota sampel dari masing-masing tingkatan pada
teknik proporsional sampling atau proporsional random
3. Teknik purposive sampling
Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang
diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-
sifat yang ada dalam populasi yang telah diketahui sebelumnya. Jadi
ciri-ciri atau sifat-sifat yang spesifikasi yang ada atau dilihat dalam
populasi dijadikan kunsi untuk mengambil sampel.
4. Teknik quota sampling
Teknik ini menghendaki pengambilan sampel dengan mendasarkan
diri dari pada quotum (kotum). Penelitian harus terlebih dahulu
menetapkan jumlah subjek yang akan diselidiki. Subjek-subjek
populasi harus ditetapkan kriteriannya untuk menetapkan kriteria
sampel. Ciri pokok dalam quota sampling adalah bahwa jumlah subjek
yang telah ditetapkan akan terpenuhi. Kelemahan utama teknik ini
adalah para petugas pengambil sampel kurang terawasi apakah
kriteria-kriteria dalam populasi sudah tercerminkan dalam sempel.
5. Teknik double sampling
Adalah mengambil sampel yang mengusakan adanya sampel
kembar. Maksudnya yaitu sempel yang diperoleh misalnya secara
angket. Dari cara itu,ada angket yang kembali dan ada angket yang
tidak kembali. Masing-masing kelompok dicatat kemudian bagi angket
yang tidak kembali dipertegas dengan interviu.
6. Teknik area probabality sampling
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel yang
mendasarkan pada pembagian area yang ada pada populasi.
Maksudnya yaitu daerah yang ada pada populasi dibagi lagi menjadi
area yang lebih kecil lagi.
7. Teknik cluster sampling
Teknik ini menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam
pengambilan sampek berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada
pada populasi. Jadi populasi sengaja dipandang berkelompok-
kelompok kemudian kelompok itu tercermin dalam sampel. (Cholid
Narbuko, 2005: 110)

Anda mungkin juga menyukai